Calcio Fiorentino: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 20: | Baris 20: | ||
* Santo Spirito / Bianchi (putih) |
* Santo Spirito / Bianchi (putih) |
||
* San Giovanni / Verdi (hijau) |
* San Giovanni / Verdi (hijau) |
||
Setelah bermain satu sama lain dalam dua pertandingan pembuka, pemenangnya berhadapan di final pada 24 Juni, yang dikenal debgan nama Hari San Giovanni, Santo patron dari Florence. |
|||
Selama beberapa dekade, pertandingan yang kejam menghasilkan cedera parah, bahkan kematian. Bahkan dalan untuk membuat makin seru dan menghasilkan pemenang yang bisa dipertaruhkan, banteng diikutserakan dalam permainan. |
|||
Permainan modern banyak terpengaruh ''calcio'' masa lalu. Mulai dari menanduk, meninju, menyikut, bahkan sampai mencekik. Hanya saja karena banyak menyebabkan cedera fatal, Meninju dari belakang dan menendang kepala sudah dilarang. Mengeroyok juga tidak diperbolehkan. Pelanggaran bisa menyebabkan diusir dari pertandingan. |
|||
Revisi per 15 Desember 2017 15.33
Calcio fiorentino atau sepakbola zaman dulu adalah perayaan yang menggabungkan sepakbola dan perkelahian. Acara ini rutin diadakan di Italia. Permainan ini berkembang pertama kali pada abad 16 di Italia. Meskipun dulu dipraktikkan secara luas, namun diperkirakan awalnya bermula di Piazza Santa Croce, Florence. Sehingga berkembanglah nama giuoco del calcio fiorentino atau secara harfiah berarti sepakbola dari Florentina atau hanya calcio saja. Nama calcio kemudian diterima sebagai bagian nama asosiasi sepakbola di Italia.
Karena faktor kekerasan, olahraga ini sering menimbulkan korban cedera atau kematian.
Permainan ini diperkirakan berasal dari olahraga Romawi, harpastum.
Masa lalu
Calcio diselenggarakan untuk aristokrat kaya yang memainkannya tiap malam di antara Epiphany dan Lens. Bahkan Paus seperti Clement VII, Leo XI, dan Urban VIII memainkannya di Kota Vatikan.
Variasi calcio fiorentio juga bisa ditemukan pada abad XV. Contohnya di Sungai Arno pada tahun 1490, dalam cuaca sangat dingin hingga sungai pun membeku. Pada 17 Februari 1530, bahkan permainan ini diselenggarakan saat kota Florence dikepung oleh Charles V. Raja Henry III juga pernah mendatangi pertempuran jembatan atas undangan sebagai sambutan di Venisia. Ia sampai berkomentar "Terlalu keras untuk disebut permainan, terlalu lunak untuk disebut perang sungguhan".
Permainan ini bisa menjadi ganas begitu kedua tim berebut gol.
Masa modern
Minat kepada calcio mulai berkurang pada abad 17, namun pada tahun 1930 dihidupkan kembali oleh Kerajaan Italia di bawah Mussolini. Permainan ini diadakan di jalanan dan lapangan dengan menggunakan bola buatan sendiri dari pakaian atau kulit binatang. Kini, tiga pertandingan diadakan tiap tahun di Piazza Sanfa Croce di Florence pada minggu ketiga Juni. Satu tim dari tiap quartire di kota yaitu:
- Santa Croce / Azzuri (biru)
- Santa Maria Novella / Rossi (merah)
- Santo Spirito / Bianchi (putih)
- San Giovanni / Verdi (hijau)
Setelah bermain satu sama lain dalam dua pertandingan pembuka, pemenangnya berhadapan di final pada 24 Juni, yang dikenal debgan nama Hari San Giovanni, Santo patron dari Florence.
Selama beberapa dekade, pertandingan yang kejam menghasilkan cedera parah, bahkan kematian. Bahkan dalan untuk membuat makin seru dan menghasilkan pemenang yang bisa dipertaruhkan, banteng diikutserakan dalam permainan.
Permainan modern banyak terpengaruh calcio masa lalu. Mulai dari menanduk, meninju, menyikut, bahkan sampai mencekik. Hanya saja karena banyak menyebabkan cedera fatal, Meninju dari belakang dan menendang kepala sudah dilarang. Mengeroyok juga tidak diperbolehkan. Pelanggaran bisa menyebabkan diusir dari pertandingan.