Lompat ke isi

Partai Pesaka Bumiputera Bersatu: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Berkas Parti_Pesaka_Bumiputera_Bersatu_Logo.svg dibuang karena dihapus dari Commons oleh Magog the Ogre
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes using AWB
Baris 32: Baris 32:
* [http://www.bumiputerasarawak.org.my/youth/index.htm Situs pemuda PBB]
* [http://www.bumiputerasarawak.org.my/youth/index.htm Situs pemuda PBB]
* [http://www.bumiputerasarawak.org.my/wanita/index.htm Situs Wanita PBB]
* [http://www.bumiputerasarawak.org.my/wanita/index.htm Situs Wanita PBB]

{{politik-stub}}


[[Kategori:Partai politik di Malaysia]]
[[Kategori:Partai politik di Malaysia]]


{{politik-stub}}

Revisi per 17 Desember 2017 15.53

Partai Pesaka Bumiputera Bersatu
Ketua umumAdenan Satem
Dibentuk30 April 1973
(Ketika penggabungan antara BUMIPUTERA & PESAKA)
Kantor pusatKuching, Sarawak
Sayap pemudaPergerakan Kaum Muda
IdeologiNationalisme
Afiliasi nasionalBarisan Nasional
Parlemen:
14 / 222
Situs web
www.bumiputerasarawak.org.my

Partai Pesaka Bumiputera Bersatu, atau PBB (bahasa Inggris: United Traditional Bumiputera Party) adalah partai politik sayap kiri di Malaysia. Partai ini pada saat ini merupakan partai politik terbesar di Sarawak, dengan kekuatan yang cukup kuat di area pedesaan. Partai ini merupakan salah satu anggota dari koalisi Barisan Nasional.

Referensi

  • Chin, James. 2003: The Melanau-Malay Schism Erupts Again: Sarawak at the Polls. In: New Politics in Malaysia. Lok Kok Wah / Johan Saravanamuttu, Singapore: Institute of South East Asian Studies (ISBN 981-230-169-0), pp. 213–227
  • James Chin. “The More Things Change, The More They Remain The Same”, in Chin Kin Wah & D. Singh (eds.) South East Asian Affairs 2004 (Singapore: Institute of South East Asian Studies, 2004)
  • James Chin. “Autonomy: Politics in Sarawak” in Bridget Welsh (ed) Reflections: The Mahathir Years, (Washington DC: Johns Hopkins University Press, 2004) (ISBN 9790615 124871) pp. 240–251

Pranala luar