Lompat ke isi

Pantai Pandansimo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Nampak, +Tampak; -nampak, +tampak; -Nampaknya, +Tampaknya; -nampaknya, +tampaknya)
Baris 2: Baris 2:
Pada zaman Raja [[Hamengkubuwono]] VIII pantai ini diresmikan dan dijadikan tempat [[tirakatan]], sekaligus kampung nelayan. Di sini ada [[pasar ikan]], dan ada [[padepokan]] yang dibangun dengan model khas bangunan Jawa.
Pada zaman Raja [[Hamengkubuwono]] VIII pantai ini diresmikan dan dijadikan tempat [[tirakatan]], sekaligus kampung nelayan. Di sini ada [[pasar ikan]], dan ada [[padepokan]] yang dibangun dengan model khas bangunan Jawa.


Dari jauh, bangunan yang di tengahnya ada pohon [[pandan]] ini, nampak seperti simo, harimau. Tetapi setelah dekat, tempat ini terasa sejuk. Maka tempat ini disebut dengan nama [[Pandan Simo]]. Tak jauh dari sini ada [[Pandan Sari]], yang juga ramai pada malam-malam tertentu, khususnya malam [[Jumat Kliwon]]. Juga ada [[Pandan Payung]], sekitar satu kilometer arah ke barat. Di sini agak sepi dan dikelilingi padang pasir yang cukup luas.
Dari jauh, bangunan yang di tengahnya ada pohon [[pandan]] ini, tampak seperti simo, harimau. Tetapi setelah dekat, tempat ini terasa sejuk. Maka tempat ini disebut dengan nama [[Pandan Simo]]. Tak jauh dari sini ada [[Pandan Sari]], yang juga ramai pada malam-malam tertentu, khususnya malam [[Jumat Kliwon]]. Juga ada [[Pandan Payung]], sekitar satu kilometer arah ke barat. Di sini agak sepi dan dikelilingi padang pasir yang cukup luas.


Pantai sepanjang Pandan Simo tidak cocok untuk berenang. Sangat dalam dan curam. Tetapi pemandangannya sangat bagus, terutama pada pagi hari sekitar jam 5.30 sampai jam 6.30. Tak jauh dari sini ada [[pelabuhan]] baru yang sedang dibangun, pelabuhan untuk para nelayan. Ikan-ikan yang dijual di sini cukup murah, sekitar Rp 20.000,00 per kg.
Pantai sepanjang Pandan Simo tidak cocok untuk berenang. Sangat dalam dan curam. Tetapi pemandangannya sangat bagus, terutama pada pagi hari sekitar jam 5.30 sampai jam 6.30. Tak jauh dari sini ada [[pelabuhan]] baru yang sedang dibangun, pelabuhan untuk para nelayan. Ikan-ikan yang dijual di sini cukup murah, sekitar Rp 20.000,00 per kg.

Revisi per 20 Desember 2017 02.16

Pada zaman Raja Hamengkubuwono VIII pantai ini diresmikan dan dijadikan tempat tirakatan, sekaligus kampung nelayan. Di sini ada pasar ikan, dan ada padepokan yang dibangun dengan model khas bangunan Jawa.

Dari jauh, bangunan yang di tengahnya ada pohon pandan ini, tampak seperti simo, harimau. Tetapi setelah dekat, tempat ini terasa sejuk. Maka tempat ini disebut dengan nama Pandan Simo. Tak jauh dari sini ada Pandan Sari, yang juga ramai pada malam-malam tertentu, khususnya malam Jumat Kliwon. Juga ada Pandan Payung, sekitar satu kilometer arah ke barat. Di sini agak sepi dan dikelilingi padang pasir yang cukup luas.

Pantai sepanjang Pandan Simo tidak cocok untuk berenang. Sangat dalam dan curam. Tetapi pemandangannya sangat bagus, terutama pada pagi hari sekitar jam 5.30 sampai jam 6.30. Tak jauh dari sini ada pelabuhan baru yang sedang dibangun, pelabuhan untuk para nelayan. Ikan-ikan yang dijual di sini cukup murah, sekitar Rp 20.000,00 per kg.

Pranala luar