Televisi digital: Perbedaan antara revisi
k Suntingan Fransiska Ludiasari (Pembicaraan) dikembalikan ke versi terakhir oleh Borgx |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
⚫ | |||
{{rapikan|Beberapa istilah bahasa Inggris perlu diterjemahkan, kapitalisasi yang berlebihan}} |
|||
⚫ | '''Televisi digital''' |
||
==Latar belakang== |
==Latar belakang== |
||
Baris 6: | Baris 5: | ||
*Perubahan lingkungan [[eksternal]] |
*Perubahan lingkungan [[eksternal]] |
||
**Pasar TV analog yang sudah jenuh |
**Pasar TV analog yang sudah jenuh |
||
**Komplain adanya ''noise'', ''ghost'' dll |
|||
**Kompetisi dengan sistem penyiaran [[satelit]] dan kabel |
**Kompetisi dengan sistem penyiaran [[satelit]] dan kabel |
||
*Perkembangan teknologi |
*Perkembangan teknologi |
||
**Teknologi pemrosesan sinyal digital |
**Teknologi pemrosesan sinyal digital |
||
**Teknologi [[transmisi]] digital |
**Teknologi [[transmisi]] digital |
||
**Teknologi [[semikonduktor]] |
**Teknologi [[semikonduktor]] |
||
**Teknologi peralatan |
**Teknologi peralatan yang beresolusi tingggi |
||
== Keberadaan TV Digital di Indonesia == |
== Keberadaan TV Digital di Indonesia == |
||
Stasiun [[TV]] penyiaran baik TVRI maupun TV swasta nasional memanfaatkan sistem [[teknologi]] penyiaran dengan teknologi digital khususnya pada sistem perangkat [[studio]] untuk memproduksi program, mengedit, merekam dan menyimpan data. Pengiriman sinyal gambar, suara dan data menggunakan sistem transmisi digital dengan menggunakan satelit yang dimanfaatkan sebagai siaran [[TV-Berlangganan]] |
Stasiun [[TV]] penyiaran baik TVRI maupun TV swasta nasional memanfaatkan sistem [[teknologi]] penyiaran dengan teknologi digital khususnya pada sistem perangkat [[studio]] untuk memproduksi program, mengedit, merekam dan menyimpan data. Pengiriman sinyal gambar, suara dan data menggunakan sistem transmisi digital dengan menggunakan satelit yang dimanfaatkan sebagai siaran [[TV-Berlangganan]]. |
||
⚫ | |||
=== Uji Coba TV Digital === |
|||
⚫ | Dari hasil uji coba siaran digital TV, teknologi DVB-T mampu memultipleks beberapa program sekaligus. Enam program siaran dapat dimasukkan sekaligus ke dalam satu [[kanal]] TV berlebar pita 8 [[MHz]], dengan kualitas cukup baik |
||
Sistem penyiaran TV Digital adalah penggunaan apliksi teknologi digital pada sistem penyiaran TV yang dikembangkan di pertengahan tahun 90 an dan diujicobakan pada tahun 2000. Pada awal pengoperasian sistem digital ini umumnya dilakukan siaran TV secara bersama dengan siaran [[analog]] sebagai masa transisi. Sekaligus ujicoba sistem tersebut sampai mendapatkan hasil penerapan siaran TV Digital yang paling ekonomis sesuai dengan kebutuhan dari negara yang mengoperasikan. |
Sistem penyiaran TV Digital adalah penggunaan apliksi teknologi digital pada sistem penyiaran TV yang dikembangkan di pertengahan tahun 90 an dan diujicobakan pada tahun 2000. Pada awal pengoperasian sistem digital ini umumnya dilakukan siaran TV secara bersama dengan siaran [[analog]] sebagai masa transisi. Sekaligus ujicoba sistem tersebut sampai mendapatkan hasil penerapan siaran TV Digital yang paling ekonomis sesuai dengan kebutuhan dari negara yang mengoperasikan. |
||
Baris 25: | Baris 22: | ||
Secara teknik pita spektrum [[frekuensi]] [[radio]] yang digunakan untuk televisi analog dapat digunakan untuk penyiaran televisi digital sehingga tidak perlu ada perubahan pita alokasi baik [[VHF]] maupun [[UHF]] (''Ultra High Frequency''). Sedangkan lebar pita frekuensi yang digunakan untuk analog dan digital berbanding 1 : 6 artinya bila pada teknologi analog memerlukan pita selebar 8 MHz untuk satu kanal transmisi, maka pada teknologi digital dengan lebar pita frekuensi yang sama dengan teknik multiplek dapat digunakan untuk memancarkan sebanyak 6 hingga 8 kanal transmisi sekaligus dengan program yang berbeda tentunya. |
Secara teknik pita spektrum [[frekuensi]] [[radio]] yang digunakan untuk televisi analog dapat digunakan untuk penyiaran televisi digital sehingga tidak perlu ada perubahan pita alokasi baik [[VHF]] maupun [[UHF]] (''Ultra High Frequency''). Sedangkan lebar pita frekuensi yang digunakan untuk analog dan digital berbanding 1 : 6 artinya bila pada teknologi analog memerlukan pita selebar 8 MHz untuk satu kanal transmisi, maka pada teknologi digital dengan lebar pita frekuensi yang sama dengan teknik multiplek dapat digunakan untuk memancarkan sebanyak 6 hingga 8 kanal transmisi sekaligus dengan program yang berbeda tentunya. |
||
Selain ditunjang oleh teknologi penerima yang mampu beradaptasi dengan lingkungan yang berubah, TV digital ditunjang oleh sejumlah pemancar yang membentuk [[jaringan]] berfrekuensi sama atau [[SFN]] (''single frequency network'') sehingga daerah cakupan dapat diperluas. Produksi peralatan pengolah gambar yang baru |
Selain ditunjang oleh teknologi penerima yang mampu beradaptasi dengan lingkungan yang berubah, TV digital ditunjang oleh sejumlah pemancar yang membentuk [[jaringan]] berfrekuensi sama atau [[SFN]] (''single frequency network'') sehingga daerah cakupan dapat diperluas. Produksi peralatan pengolah gambar yang baru adalah dengan menggunakan format digital. |
||
=== Kelebihan Frekuensi TV Digital === |
=== Kelebihan Frekuensi TV Digital === |
||
Baris 34: | Baris 31: | ||
=== Kualitas Penyiaran TV Digital === |
=== Kualitas Penyiaran TV Digital === |
||
Desain dan implementasi sistem siaran TV digital terutama ditujukan pada peningkatan kualitas gambar. Teknologi TV digital memungkinkan pengiriman gambar dengan akurasi dan resolusi sangat tinggi. TV digital memerlukan tersedianya kanal dengan laju sangat tinggi dan mencapai belasan [[Mbps]]. Sistem TV digital mampu menghasilkan penerimaan gambar yang jernih, stabil, dan tanpa efek bayangan atau gambar ganda, walaupun pesawat penerima berada dalam keadaan bergerak dengan kecepatan tinggi. |
|||
=== Manfaat Penyiaran TV Digital === |
=== Manfaat Penyiaran TV Digital === |
||
* Pemirsa juga dapat memilih |
* Pemirsa juga dapat memilih waktu akan menonton, [[remote]] tidak lagi untuk memilih saluran tapi juga untuk melihat simpanan program, (siaran interaktif). |
||
⚫ | |||
* Penerimaan ''mobile'', efisiensi kanal frekuensi, dan potensi jasa tambahan seperti TV-Interaktif dan layanan ''data-casting''. |
|||
⚫ | * Penyiaran TV Digital [[Terrestrial]] bisa diterima oleh sistem penerimaan TV tidak bergerak dan penerimaan TV Bergerak. Kebutuhan daya pancar TV digital juga lebih kecil dan kondisi lintasan [[radio]] yang berubah-ubah terhadap waktu (seperti yang terjadi jika penerima TV berada di atas mobil yang berjalan cepat), serta penggunaan ''bandwidth'' yang lebih efisien. |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
=== Keunggulan TV Digital === |
|||
* Kelebihan signal digital dibanding analog adalah ketahanannya terhadap ''noise'' dan kemudahannya untuk diperbaiki (''recovery'') di penerima dengan [[kode]] koreksi ''error'' (''error correction code''). Sinyal digital bisa dioperasikan dengan daya yang rendah (''less power''). |
|||
* Pada transmisi digital menggunakan ''less'' [[bandwidth]] (''high efficiency bandwidth'') karena ''interference digital channel'' lebih rendah, sehingga beberapa '''channel''' bisa dikemas atau "dipadatkan" dan dihemat. Hal ini menjadi sangat mungkin karena ''broadcasting'' TV Digital menggunakan sistem [[OFDM]] (''Orthogonal Frequency Division Multiplexing'') yang tangguh dalam mengatasi efek lintas jamak (''multipath fading''). Sinyal digital bisa dioperasikan dengan daya yang rendah (''less power''). |
|||
* Migrasi dari era analog menuju era digital memiliki konsekuensi tersedianya saluran siaran yang lebih banyak. Tidak ada lagi antrian ataupun penolakan ijin terhadap rencana pendirian televisi nasional maupun lokal karena keterbatasan frekuensi. Televisi digital pun dapat digunakan layaknya ''browser'' [[internet]], sehingga sangat integratif fungsinya. |
|||
⚫ | * Penyiaran TV Digital [[Terrestrial]] bisa diterima oleh sistem penerimaan TV |
||
⚫ | |||
== Transisi ke TV Digital == |
== Transisi ke TV Digital == |
||
Pesawat TV analog tidak bisa menerima sinyal digital, maka diperlukan pesawat TV digital yang baru agar TV dapat menggunakan alat tambahan baru yang berfungsi merubah sinyal digital menjadi analog. Perangkat tambahan tersebut disebut dengan [[decoder]] |
Pesawat TV analog tidak bisa menerima sinyal digital, maka diperlukan pesawat TV digital yang baru agar TV dapat menggunakan alat tambahan baru yang berfungsi merubah sinyal digital menjadi analog. Perangkat tambahan tersebut disebut dengan [[decoder]]. Proses perpindahan dari teknologi analog ke teknologi digital akan membutuhkan sejumlah penggantian perangkat baik dari sisi pemancar TV-nya ataupun dari sisi penerima siaran. Peprindahan dari analog menuju digital memiliki konsekuensi tersedianya saluran siaran yang lebih banyak. |
||
== Pranala Luar == |
== Pranala Luar == |
Revisi per 27 Maret 2008 03.10
Televisi digitalatau penyiaran digitaladalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal video, audio, dan data ke pesawat televisi.
Latar belakang
Alasan pengembangan televisi digital adalah:
- Perubahan lingkungan eksternal
- Pasar TV analog yang sudah jenuh
- Kompetisi dengan sistem penyiaran satelit dan kabel
- Perkembangan teknologi
- Teknologi pemrosesan sinyal digital
- Teknologi transmisi digital
- Teknologi semikonduktor
- Teknologi peralatan yang beresolusi tingggi
Keberadaan TV Digital di Indonesia
Stasiun TV penyiaran baik TVRI maupun TV swasta nasional memanfaatkan sistem teknologi penyiaran dengan teknologi digital khususnya pada sistem perangkat studio untuk memproduksi program, mengedit, merekam dan menyimpan data. Pengiriman sinyal gambar, suara dan data menggunakan sistem transmisi digital dengan menggunakan satelit yang dimanfaatkan sebagai siaran TV-Berlangganan.
Dari hasil uji coba siaran digital TV, teknologi DVB-T mampu memultipleks beberapa program sekaligus. Enam program siaran dapat dimasukkan sekaligus ke dalam satu kanal TV berlebar pita 8 MHz, dengan kualitas cukup baik.
Sistem penyiaran TV Digital adalah penggunaan apliksi teknologi digital pada sistem penyiaran TV yang dikembangkan di pertengahan tahun 90 an dan diujicobakan pada tahun 2000. Pada awal pengoperasian sistem digital ini umumnya dilakukan siaran TV secara bersama dengan siaran analog sebagai masa transisi. Sekaligus ujicoba sistem tersebut sampai mendapatkan hasil penerapan siaran TV Digital yang paling ekonomis sesuai dengan kebutuhan dari negara yang mengoperasikan.
Frekuensi TV Digital
Secara teknik pita spektrum frekuensi radio yang digunakan untuk televisi analog dapat digunakan untuk penyiaran televisi digital sehingga tidak perlu ada perubahan pita alokasi baik VHF maupun UHF (Ultra High Frequency). Sedangkan lebar pita frekuensi yang digunakan untuk analog dan digital berbanding 1 : 6 artinya bila pada teknologi analog memerlukan pita selebar 8 MHz untuk satu kanal transmisi, maka pada teknologi digital dengan lebar pita frekuensi yang sama dengan teknik multiplek dapat digunakan untuk memancarkan sebanyak 6 hingga 8 kanal transmisi sekaligus dengan program yang berbeda tentunya.
Selain ditunjang oleh teknologi penerima yang mampu beradaptasi dengan lingkungan yang berubah, TV digital ditunjang oleh sejumlah pemancar yang membentuk jaringan berfrekuensi sama atau SFN (single frequency network) sehingga daerah cakupan dapat diperluas. Produksi peralatan pengolah gambar yang baru adalah dengan menggunakan format digital.
Kelebihan Frekuensi TV Digital
Meningkatnya penyelenggaraan televisi dimasa depan dapat diantisipasi dengan suatu terobosan kebijakan dalam pemanfaatan spektrum frekuensi, misalkan penyelenggara televisi digital hanya berfungsi sebagai operator penyelenggara jaringan televisi digital, sedangkan programnya dapat diselenggarakan oleh operator yang khusus menyelenggarakan jasa program televisi digital (operator lain). Dari aspek regulasi akan terdapat ijin penyelenggara jaringan dan ijin penyelenggara jasa sehingga dapat menampung sekian banyak perusahaan baru yang akan bergerak dibidang penyelenggaraan televisi digital.
Karakteristik Sistem Penyiaran TV Digital Terestrial
Sistem Penyiaran TV Digital yang ada di Indonesia dibagi berdasarkan kualitas penyiaran, manfaat dan keunggulan TV Digital tersebut. TV Digital dalam perkembangannya memiliki karakteristik yang berbeda di tiap wilayah(area) penyiaran. karakteristik sistem penyiaran TV Digital akan sama apabila berada di radius yang sama.
Kualitas Penyiaran TV Digital
Desain dan implementasi sistem siaran TV digital terutama ditujukan pada peningkatan kualitas gambar. Teknologi TV digital memungkinkan pengiriman gambar dengan akurasi dan resolusi sangat tinggi. TV digital memerlukan tersedianya kanal dengan laju sangat tinggi dan mencapai belasan Mbps. Sistem TV digital mampu menghasilkan penerimaan gambar yang jernih, stabil, dan tanpa efek bayangan atau gambar ganda, walaupun pesawat penerima berada dalam keadaan bergerak dengan kecepatan tinggi.
Manfaat Penyiaran TV Digital
- Pemirsa juga dapat memilih waktu akan menonton, remote tidak lagi untuk memilih saluran tapi juga untuk melihat simpanan program, (siaran interaktif).
- Aplikasi teknologi siaran digital menawarkan integrasi dengan layanan multimedia lainnya serta integrasi dengan layanan interaktif seperti layanan komunikasi dua arah. Televisi digital dapat digunakan seperti [[internet]
- Penyiaran TV Digital Terrestrial bisa diterima oleh sistem penerimaan TV tidak bergerak dan penerimaan TV Bergerak. Kebutuhan daya pancar TV digital juga lebih kecil dan kondisi lintasan radio yang berubah-ubah terhadap waktu (seperti yang terjadi jika penerima TV berada di atas mobil yang berjalan cepat), serta penggunaan bandwidth yang lebih efisien.
- Kemampuan menghasilkan suara seperti sumber aslinya
Transisi ke TV Digital
Pesawat TV analog tidak bisa menerima sinyal digital, maka diperlukan pesawat TV digital yang baru agar TV dapat menggunakan alat tambahan baru yang berfungsi merubah sinyal digital menjadi analog. Perangkat tambahan tersebut disebut dengan decoder. Proses perpindahan dari teknologi analog ke teknologi digital akan membutuhkan sejumlah penggantian perangkat baik dari sisi pemancar TV-nya ataupun dari sisi penerima siaran. Peprindahan dari analog menuju digital memiliki konsekuensi tersedianya saluran siaran yang lebih banyak.
Pranala Luar
- "Menyongsong Era TV Digital",Berita Iptek
- "Info Iptek TV Digital",Ristek
- "Perlunya TV Digital di Indonesia",Denken
Referensi
- Tjahyono, Bambang Heru.2006.Sistem Jaringan Penyiaran Radio dan Televisi Dimasa Mendatang.Kajian Teknologi Informasi Komunikasi.Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi : Jakarta
- Buku Putih Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK 2005-2025.Kementrian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia