Lompat ke isi

Ledakan Oppau: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 49°31′04″N 8°25′06″E / 49.51778°N 8.41833°E / 49.51778; 8.41833
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi 'thumb|right|450px|Ilustrasi dari Majalah ''[[Popular Mechanics'' tahun 1921]] '''Ledakan Oppau''' terjadi pada tanggal 21 September...'
 
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 7: Baris 7:
Jika dibandingkan dengan amonium sulfat, amonium nitrat sangat [[higroskopik]], sehingga campuran amonium sulfat dan nitrat ini tersumbat akibat tekanan beratnya sendiri dan mengubahnya menjadi seperti [[plester]] di dalam silo setinggi 20 m. Para pekerja harus menggunakan [[belencong]] untuk mengeluarkannya, dan ini merupakan hal yang sulit dilakukan karena jika merek masuk ke dalam silo, mereka bisa mati terkubur oleh pupuk yang jatuh. Untuk memudahkan pekerjaan mereka, [[dinamit]] dengan daya ledak kecil digunakan untuk mengendurkan campuran ini.
Jika dibandingkan dengan amonium sulfat, amonium nitrat sangat [[higroskopik]], sehingga campuran amonium sulfat dan nitrat ini tersumbat akibat tekanan beratnya sendiri dan mengubahnya menjadi seperti [[plester]] di dalam silo setinggi 20 m. Para pekerja harus menggunakan [[belencong]] untuk mengeluarkannya, dan ini merupakan hal yang sulit dilakukan karena jika merek masuk ke dalam silo, mereka bisa mati terkubur oleh pupuk yang jatuh. Untuk memudahkan pekerjaan mereka, [[dinamit]] dengan daya ledak kecil digunakan untuk mengendurkan campuran ini.


Pada masa itu, amonium nitrat sudah diidentifikasi sebagai bahan yang mudah meledak, tetapi percobaan yang dilakukan pada tahun 1919 tampaknya menunjukkan bahwa campuran amonium sulfat dan nitrat yang mengandung kurang dari 60% nitrat tidak akan meledak. Dinamit sempat digunakan beberapa kali tanpa menimbulkan masalah, tetapi bencana akhirnya terjadi pada tanggal 21 September 1921.<ref name="frenchdoc" />
Pada masa itu, amonium nitrat sudah diidentifikasi sebagai bahan yang mudah meledak, tetapi percobaan yang dilakukan pada tahun 1919 tampaknya menunjukkan bahwa campuran amonium sulfat dan nitrat yang mengandung kurang dari 60% nitrat tidak akan meledak. Dinamit sempat digunakan beberapa kali tanpa menimbulkan masalah, tetapi bencana akhirnya terjadi pada tanggal 21 September 1921.ref name=frenchdoc>{{cite web | title = French Ministry of Environment, Explosion in a nitrogenous fertiliser plant, ARIA 14373 | url = http://www.aria.developpement-durable.gouv.fr/wp-content/files_mf/FD_14373_oppau_1921_ang.pdf | accessdate = 2015-04-06}}</ref>


Semua pekerja yang terlibat dalam bencana ini tewas, sehingga penyebab pastinya tidak diketahui. Namun, kini ilmuwan telah mengetahui bahwa ambang batas 60% nitrat bukanlah ambang batas yang akurat; dalam campuran yang mengandung 50% nitrat, ledakan campuran terbatas pada volume yang kecil di sekitar tempat asal ledakan, tetapi jika proporsi nitrat mencapai 55-60%, daya ledak menjadi besar.
Semua pekerja yang terlibat dalam bencana ini tewas, sehingga penyebab pastinya tidak diketahui. Namun, kini ilmuwan telah mengetahui bahwa ambang batas 60% nitrat bukanlah ambang batas yang akurat; dalam campuran yang mengandung 50% nitrat, ledakan campuran terbatas pada volume yang kecil di sekitar tempat asal ledakan, tetapi jika proporsi nitrat mencapai 55-60%, daya ledak menjadi besar.

Revisi per 19 Januari 2018 23.15

Ilustrasi dari Majalah Popular Mechanics tahun 1921

Ledakan Oppau terjadi pada tanggal 21 September 1921 saat silo yang menyimpan 4.500 ton campuran pupuk amonium sulfat dan amonium nitrat di pabrik BASAF di Oppau mengalami ledakan besar yang menewaskan sekitar 500-600 orang dan melukai 2.000 orang.

Latar belakang

Pabrik ini mulai memproduksi amonium sulfat pada tahun 1911, tetapi selama Perang Dunia I pabrik ini mulai memproduksi amonium nitrat juga karena Jerman tidak dapat memperoleh sumber daya sulfur pada masa itu. Amonia dapat dihasilkan tanpa sumber daya impor dengan menggunakan proses Haber.

Jika dibandingkan dengan amonium sulfat, amonium nitrat sangat higroskopik, sehingga campuran amonium sulfat dan nitrat ini tersumbat akibat tekanan beratnya sendiri dan mengubahnya menjadi seperti plester di dalam silo setinggi 20 m. Para pekerja harus menggunakan belencong untuk mengeluarkannya, dan ini merupakan hal yang sulit dilakukan karena jika merek masuk ke dalam silo, mereka bisa mati terkubur oleh pupuk yang jatuh. Untuk memudahkan pekerjaan mereka, dinamit dengan daya ledak kecil digunakan untuk mengendurkan campuran ini.

Pada masa itu, amonium nitrat sudah diidentifikasi sebagai bahan yang mudah meledak, tetapi percobaan yang dilakukan pada tahun 1919 tampaknya menunjukkan bahwa campuran amonium sulfat dan nitrat yang mengandung kurang dari 60% nitrat tidak akan meledak. Dinamit sempat digunakan beberapa kali tanpa menimbulkan masalah, tetapi bencana akhirnya terjadi pada tanggal 21 September 1921.ref name=frenchdoc>"French Ministry of Environment, Explosion in a nitrogenous fertiliser plant, ARIA 14373" (PDF). Diakses tanggal 2015-04-06. </ref>

Semua pekerja yang terlibat dalam bencana ini tewas, sehingga penyebab pastinya tidak diketahui. Namun, kini ilmuwan telah mengetahui bahwa ambang batas 60% nitrat bukanlah ambang batas yang akurat; dalam campuran yang mengandung 50% nitrat, ledakan campuran terbatas pada volume yang kecil di sekitar tempat asal ledakan, tetapi jika proporsi nitrat mencapai 55-60%, daya ledak menjadi besar.

Dua bulan sebelum kejadian ini, 19 orang tewas saat 30 ton amonium nitrat diledakkan oleh orang yang melakukan hal yang sama di Kriewald. Tidak diketahui mengapa peristiwa ini tidak dijadikan pelajaran.[1][2]

Skala ledakan

Dua ledakan (dengan perbedaan waktu setengah detik) terjadi pada pukul 7:32 pagi tanggal 21 September 1921 di Silo 110. Ledakan ini memicu kawah dengan panjang 90 m, lebar 125 m dan kedalaman 19 m.[1] Ledakan ini terdengar hingga di Perancis timur laut dan kota München, dan energinya diperkirakan mencapai 1-2 kiloton. Lima ratus jenazah telah ditemukan dalam waktu 48 jam,[3] dan angka kematian sendiri pada akhirnya melebihi 560 jiwa.[1]

Referensi

  1. ^ a b c Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama frenchdoc
  2. ^ "Ammonium Nitrate: Fertiliser, Oxidiser and Tertiary Explosive, A Review of Ammonium Nitrate Safety Issues based on Incidents, Research and Experience in the Safety Field" (PDF). Diakses tanggal 2012-09-08. 
  3. ^ "THE OPPAU EXPLOSION AND THE CONFERENCE". The New York Times (dalam bahasa Inggris). October 31, 1921. Diakses tanggal 2017-07-31. 

49°31′04″N 8°25′06″E / 49.51778°N 8.41833°E / 49.51778; 8.41833