Gerhana bulan Januari 2018: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 146: | Baris 146: | ||
[[Kategori:Peristiwa Januari 2018]] |
[[Kategori:Peristiwa Januari 2018]] |
||
[[Kategori:Rintisan bertopik gerhana bulan]] |
[[Kategori:Rintisan bertopik gerhana bulan]] |
||
{{lunar-eclipse-stub}} |
Revisi per 31 Januari 2018 06.05
Gerhana Bulan Total 31 Januari 2018 | |
---|---|
Ekliptika di utaraBulan akan bergerak dari barat ke timur (kanan ke kiri) dalam melintasi umbra Bumi. | |
Saros | 124 (49 dari 74) |
Gamma | -0.3014 |
Durasi Gerhana (jj:mm:dd) | |
Totalitas | 1:16:04 |
Parsial | 3:22:44 |
Penumbra | 5:17:12 |
Kontak Gerhana (UTC) | |
P1 | 10:51:15 |
U1 | 11:48:27 |
U2 | 12:51:47 |
Puncak | 13:29:50 |
U3 | 14:07:51 |
U4 | 15:11:11 |
P4 | 16:08:27 |
Sebuah peristiwa gerhana bulan total akan terjadi pada 31 Januari 2018. Gerhana Bulan tersebut juga akan bertepatan dengan Bulan yang akan berada di titik terdekatnya dengan Bumi, atau dikenal sebagai perigee, sehingga gerhana Bulan total akan tampak lebih besar. Gerhana tersebut juga terjadi di fase Bulan purnama kedua pada Januari 2018 sehingga dijuluki sebagai Bulan Biru (Blue Moon), walaupun Bulan nantinya tidak akan berwarna biru.
Latar Belakang
Gerhana Bulan total terjadi ketika Bulan memasuki umbra (bayangan gelap) Bumi. Gerhana bermula ketika Bulan perlahan memasuki umbra, sehingga permukaannya akan sedikit tergigit dan perlahan-lahan gigitannya mulai membesar. Selanjutnya, ketika Bulan benar-benar berada di tengah umbra Bumi, ia akan merona dengan warna merah kecokelatan. Rona merah kecokelatan pada Bulan tersebut disebabkan oleh hamburan rayleigh (efek atmosfer yang serupa dengan efek yang menyebabkan langit memerah saat Matahari terbenam) pada atmosfer Bumi yang sampai ke bayangan umbranya.[1]
Simulasi di bawah ini menunjukkan bagaimana proses Bulan ketika melewati bayangan Bumi. Rona pada permukaan Bulan perlahan berubah dari warna abu-abu khasnya, mulai menggelap, dan akhirnya memerah. Tampak bagian utara Bulan berada paling dekat dengan bagian pusat umbra, sehingga bagian tersebut akan menjadi yang paling merah saat gerhana terjadi nanti.
Waktu Terjadinya Gerhana Bulan Total 31 Januari 2018
Gerhana | WIB | WITA | WIT | UTC |
---|---|---|---|---|
Perbedaan Waktu dari UTC | +7h | +8h | +9h | 0h |
Gerhana penumbra mulai | 17:51 | 18:51 | 19:51 | 10:51 |
Gerhana parsial mulai | 18:48 | 19:48 | 20:48 | 11:58 |
Gerhana total mulai | 19:52 | 20:52 | 21:52 | 12:52 |
Puncak gerhana total | 20:30 | 21:30 | 22:30 | 13:30 |
Gerhana total berakhir | 21:08 | 22:08 | 23:08 | 14:08 |
Gerhana parsial berakhir | 22:11 | 23:11 | 00:11 | 15:11 |
Gerhana penumbra berakhir | 23:08 | 00:08 | 01:08 | 16:08 |
Gerhana Bulan total 31 Januari 2018 dapat disaksikan di seluruh Indonesia mulai awal hingga akhir gerhana. Durasi keseluruhan gerhana akan berlangsung selama 76 menit, dengan Bulan yang akan bergerak dari arah selatan umbra Bumi. Jadi, saat fase totalitas gerhana total berlangsung, bagian bawah Bulan nantinya akan tampak lebih terang daripada bagian atasnya.[2]
Ikhtisar
Visibilitas
Samudera Pasifik akan menghadap persis ke arah Bulan pada saat gerhana terjadi. Untuk wilayah daratan, Asia Tengah dan Timur (termasuk sebagian besar Siberia), Indonesia, Selandia Baru, dan sebagian besar Australia akan mendapatkan pemandangan terbaik untuk gerhana Bulan total ini. Gerhana juga bisa diamati saat Bulan baru terbit di wilayah barat Asia, India, Timur Tengah dan sedikit Eropa Timur.[2]
Ilustrasi pemandangan dari Bulan saat puncak gerhana terjadi. |
Peta visibilitas gerhana |
Gerhana yang berkaitan
Gerhana Bulan 31 Januari 2018 memiliki kemiripan dengan gerhana yang terjadi pada tahun 2016 dan 2020. Ini juga merupakan bagian dari siklus Saros 124.
Lihat juga
Referensi
- ^ Fred Espenak & Jean Meeus. "Visual Appearance of Lunar Eclipses". NASA. Diakses tanggal April 13, 2014.
- ^ a b "First Blue Moon Total Lunar Eclipse in 150 Years Coming This Month". Space.com. Diakses tanggal 2018-01-02.