Lompat ke isi

Yesus mengecam orang Farisi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Woes of the Pharisees"
Perbaikan
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Brooklyn_Museum_-_Woe_unto_You,_Scribes_and_Pharisees_(Malheur_à_vous,_scribes_et_pharisiens)_-_James_Tissot.jpg|jmpl|400x400px|[[James Tissot]], ''Celakalah Kalian ahli-ahli Taurat dan orang Farisi'', [[Brooklyn Museum]]]]
[[Berkas:Brooklyn_Museum_-_Woe_unto_You,_Scribes_and_Pharisees_(Malheur_à_vous,_scribes_et_pharisiens)_-_James_Tissot.jpg|jmpl|400x400px|[[James Tissot]], ''Celakalah Kalian ahli-ahli Taurat dan orang Farisi'', [[Brooklyn Museum]]]]
'''Yesus mengecam orang-orang Farisi''' dan biasanya juga ahli-ahli Taurat dalam beberapa kesempatan yang dicatat dalam Injil [[Injil Lukas|Lukas]] {{Alkitab|2=Luke|3=11:37-54}} dan [[Injil Matius|Matius]] {{Alkitab|2=Matt|3=23:1-39}}.<ref name="Kupfer">''The passion story'' by Marcia Ann Kupfer 2008 {{ISBN|0-271-03307-X}} pages 223-224</ref> {{Ayat Alkitab|Mark|12:35-40}} , dan {{Ayat Alkitab|Luke|20:45-47}}  juga memuat peringatan terhadap para ahli Taurat.
'''Yesus mengecam orang-orang Farisi''' dan biasanya juga ahli-ahli Taurat dalam beberapa kesempatan yang dicatat dalam [[Injil Lukas]] ({{Alkitab|Lukas 11:37-54}}) dan [[Injil Matius]] ({{Alkitab|Matius 23:1-39}}).<ref name="Kupfer">''The passion story'' by Marcia Ann Kupfer 2008 {{ISBN|0-271-03307-X}} pages 223-224</ref> {{Ayat|Markus|12:35-40}} dan {{Ayat|Lukas|20:45-47}}&nbsp;juga memuat peringatan terhadap para ahli Taurat.


Ada delapan pernyataan dengan kata "Celaka" yang tercantum dalam Injil Matius, dan oleh karena itu versi Matius ini dikenal sebagai "Eight Woes" ("'''delapan celaka'''"), yaitu dalam Matius 23 ayat 13, 14, 15, 16, 23, 25, 27 dan 29. Hanya enam yang dicatat dalam Injil Lukas, dan versi ini dikenal sebagai "Six Woes" ("'''enam celaka'''").
Ada delapan pernyataan dengan kata "Celaka" yang tercantum dalam Injil Matius, dan oleh karena itu versi Matius ini dikenal sebagai "''Eight Woes''" ("Delapan Celaka"), yaitu dalam {{Alkitab|Matius 23:13, 14, 15, 16, 23, 25, 27 dan 29}}. Hanya enam yang dicatat dalam Injil Lukas, dan versi ini dikenal sebagai "''Six Woes''" ("Enam Celaka").


Kecaman terhadap orang-orang Farisi itu ditujukan kepada [[Hipokrisi|kemunafikan]] dan sumpah palsu. Mereka menggambarkan perbedaan antara keadaan moral di dalam dan di luar batin seseorang.
Kecaman terhadap orang-orang Farisi itu ditujukan kepada [[Hipokrisi|kemunafikan]] dan sumpah palsu. Mereka menggambarkan perbedaan antara keadaan moral di dalam dan di luar batin seseorang.


== Konteks dan latar belakang ==
== Konteks dan latar belakang ==
Kesengsaraan yang disebutkan dua kali dalam narasi Injil Matius dan Lukas. Dalam Matius mereka disebutkan setelah Yesus [[Yesus dielu-elukan di Yerusalem|kemenangan masuk ke Yerusalem]], di mana ia mengajar di [[Bait Kedua|Bait allah]], sedangkan dalam Lukas mereka disebutkan setelah [[Doa Bapa Kami|doa]] diberikan dan [[Murid (Kekristenan)|murid-murid]] yang pertama dikirim atas tanah. Sebelum memperkenalkan kesengsaraan sendiri, Matius menyatakan bahwa Yesus mengkritik mereka untuk mengambil tempat kehormatan pada jamuan makan, untuk mengenakan pamer pakaian, untuk mendorong orang-orang untuk memanggil mereka ''[[Rabi|Rabbi]]''.
Kumpulan pernyataan "celaka" yang disebutkan dua kali dalam narasi Injil Matius dan Lukas. Dalam Injil Matius mereka disebutkan setelah [[Yesus dielu-elukan di Yerusalem]], pada saat Ia mengajar di [[Bait Kedua|Bait Allah]], sedangkan dalam Injil Lukas mereka disebutkan setelah mengajarkan [[Doa Bapa Kami]] dan [[Murid (Kekristenan)|murid-murid]] pertama kali diutus ke seluruh negeri. Sebelum memperkenalkan "celaka" itu, Injil Matius menyatakan bahwa Yesus telah mengkritik mereka karena mengambil tempat kehormatan pada jamuan makan, memamerkan pakaian keagamaan mereka, serta mendorong orang-orang untuk memanggil mereka ''[[Rabi]]''.


Kesengsaraan adalah semua kesengsaraan [[Hipokrisi|kemunafikan]] dan menggambarkan perbedaan antara batin dan moral serikat. Yesus menggambarkan orang-orang Farisi karena tidak sabar dengan lahiriah, ketaatan ritual dari hal-hal kecil yang membuat mereka terlihat dapat diterima dan berbudi luhur secara lahiriah tetapi meninggalkan batin orang yang belum direformasi. Lihat juga Surat dan semangat hukum.
Kecaman itu semua ditujukan kepada [[Hipokrisi|kemunafikan]] dan menggambarkan perbedaan keadaan moral di dalam dan di luar batin seseorang. Yesus menggambarkan orang-orang Farisi sebagai tidak sabar terhadap ketaatan ritual lahiriah untuk hal-hal kecil yang membuat mereka terlihat dapat diterima dan berbudi luhur secara lahiriah tetapi meninggalkan batin orang belum direformasi.


== Tujuh celaka ==
== Catatan Alkitab ==
=== Injil Matius ===
Tujuh celaka kemunafikan adalah:
Tujuh celaka kemunafikan adalah:
# Mereka diajarkan tentang Tuhan tapi tidak cinta Tuhan — mereka tidak dapat masuk ke [[Kerajaan Allah|dalam kerajaan surga]] sendiri, dan mereka juga tidak membiarkan orang lain masuk.({{Ayat Alkitab|Matt|23:14}})
# Mereka diajarkan tentang Tuhan tapi tidak cinta Tuhan — mereka tidak dapat masuk ke [[Kerajaan Allah|dalam kerajaan surga]] sendiri, dan mereka juga tidak membiarkan orang lain masuk.({{Ayat Alkitab|Matt|23:14}})
Baris 24: Baris 25:
* [[Amanat Perpisahan|Jika dunia membenci kamu]]
* [[Amanat Perpisahan|Jika dunia membenci kamu]]
* Hukum Kristus
* Hukum Kristus
* Dokter, menyembuhkan dirimu sendiri
* Dokter, sembuhkan dirimu sendiri


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 1 Februari 2018 00.00

James Tissot, Celakalah Kalian ahli-ahli Taurat dan orang Farisi, Brooklyn Museum

Yesus mengecam orang-orang Farisi dan biasanya juga ahli-ahli Taurat dalam beberapa kesempatan yang dicatat dalam Injil Lukas (Lukas 11:37–54) dan Injil Matius (Matius 23:1–39).[1] Markus 12:35-40 dan Lukas 20:45-47 juga memuat peringatan terhadap para ahli Taurat.

Ada delapan pernyataan dengan kata "Celaka" yang tercantum dalam Injil Matius, dan oleh karena itu versi Matius ini dikenal sebagai "Eight Woes" ("Delapan Celaka"), yaitu dalam Matius 23:13, 14, 15, 16, 23, 25, 27 dan 29. Hanya enam yang dicatat dalam Injil Lukas, dan versi ini dikenal sebagai "Six Woes" ("Enam Celaka").

Kecaman terhadap orang-orang Farisi itu ditujukan kepada kemunafikan dan sumpah palsu. Mereka menggambarkan perbedaan antara keadaan moral di dalam dan di luar batin seseorang.

Konteks dan latar belakang

Kumpulan pernyataan "celaka" yang disebutkan dua kali dalam narasi Injil Matius dan Lukas. Dalam Injil Matius mereka disebutkan setelah Yesus dielu-elukan di Yerusalem, pada saat Ia mengajar di Bait Allah, sedangkan dalam Injil Lukas mereka disebutkan setelah mengajarkan Doa Bapa Kami dan murid-murid pertama kali diutus ke seluruh negeri. Sebelum memperkenalkan "celaka" itu, Injil Matius menyatakan bahwa Yesus telah mengkritik mereka karena mengambil tempat kehormatan pada jamuan makan, memamerkan pakaian keagamaan mereka, serta mendorong orang-orang untuk memanggil mereka Rabi.

Kecaman itu semua ditujukan kepada kemunafikan dan menggambarkan perbedaan keadaan moral di dalam dan di luar batin seseorang. Yesus menggambarkan orang-orang Farisi sebagai tidak sabar terhadap ketaatan ritual lahiriah untuk hal-hal kecil yang membuat mereka terlihat dapat diterima dan berbudi luhur secara lahiriah tetapi meninggalkan batin orang belum direformasi.

Catatan Alkitab

Injil Matius

Tujuh celaka kemunafikan adalah:

  1. Mereka diajarkan tentang Tuhan tapi tidak cinta Tuhan — mereka tidak dapat masuk ke dalam kerajaan surga sendiri, dan mereka juga tidak membiarkan orang lain masuk.(Matt 23:14)
  2. Mereka memberitakan Tuhan, tetapi orang dikonversi ke agama mati, sehingga mereka mengubah dua kali lebih banyak anak-anak neraka karena mereka sendiri. (Matt 23:15)
  3. Mereka mengajarkan bahwa yang bersumpah dengan sumpah kuil atau altar itu tidak mengikat, tetapi bahwa jika bersumpah demi emas ornamen candi, atau dengan pengorbanan hadiah di atas mezbah, itu adalah mengikat. Emas dan hadiah, namun, tidak suci pada diri mereka sendiri sebagai bait suci dan mezbah itu, tapi berasal ukuran yang lebih kecil kesucian dengan menjadi terhubung ke kuil atau altar. Guru-guru dan orang-orang Farisi menyembah di bait allah dan mempersembahkan korban di atas mezbah karena mereka tahu bahwa kuil dan altar yang suci. Lalu bagaimana bisa mereka mengingkari sumpah yang mengikat nilai untuk apa yang benar-benar suci dan sesuai untuk benda-benda sepele dan berasal kesucian? (Matt 23:16-22)
  4. Mereka mengajarkan hukum taurat, tetapi tidak berlatih beberapa bagian yang paling penting dari hukum — keadilan, belas kasihan, kesetiaan Allah. Mereka mentaati hal-hal hukum seperti persepuluhan rempah-rempah tapi tidak urusan-urusan yang lebih penting dari hukum. (Matt 23:23-24)
  5. Mereka disajikan sebuah penampilan yang 'bersih' (menahan diri, tidak terlibat dalam hal-hal duniawi), namun mereka kotor dalam: mereka mendidih dengan tersembunyi keinginan-keinginan duniawi, kedagingan. Mereka penuh keserakahan dan memanjakan diri. (Matt 23:25-26)
  6. Mereka menunjukkan diri mereka sebagai orang-orang benar pada rekening yang teliti taat terhadap hukum, tetapi pada kenyataannya tidak benar: mereka menutupi kebenaran menyembunyikan rahasia dunia batin dari orang-orang durhaka pikiran dan perasaan. Mereka penuh dengan kejahatan. Mereka seperti kuburan bercat putih, cantik di luar, tapi penuh dengan tulang orang mati itu. (Matt 23:27-28)
  7. Mereka mengaku menjunjung tinggi nabi mati tua, dan mengklaim bahwa mereka tidak akan pernah menganiaya dan membunuh nabi-nabi, padahal mereka dipotong dari kain yang sama sebagai penganiaya dan pembunuh: mereka juga telah pembunuh darah dalam pembuluh darah mereka ("celakalah" pertanda orang-orang Farisi' akhirnya kecaman dari Yesus sendiri, juga.) (Matt 23:29-36)

Lihat pula

Referensi

  1. ^ The passion story by Marcia Ann Kupfer 2008 ISBN 0-271-03307-X pages 223-224