Mangir: Perbedaan antara revisi
k Robot: Perubahan kosmetika |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{italic title}} |
|||
{{taxobox |
|||
|name = |
|||
|image = |
|||
|regnum = [[Plantae]] |
|||
|unranked_divisio = [[Angiosperms]] |
|||
|unranked_classis = [[Eudicots]] |
|||
|unranked_ordo = [[Rosids]] |
|||
|ordo = [[Sapindales]] |
|||
|familia = [[Sapindaceae]] |
|||
|genus = ''[[Ganophyllum]]'' |
|||
|species = '''''G. falcatum''''' |
|||
|binomial = ''Ganophyllum falcatum'' |
|||
|binomial_authority = [[Carl Ludwig Blume|Blume]] |
|||
}} |
|||
'''Mangir''' merupakan tumbuhan pohon yang termasuk suku ''Sapindaceae''.<ref name="hasan">{{cite book|title=Ensiklopedi Indonesia|author=Hassan Sadhily|publisher=Ichtiar Baru-Van Hoeve|location=Jakarta}}</ref> Tumbuhan ini tersebar mulai dari [[Jawa]] sampai [[Australia]] daerah [[tropis]].<ref name="hasan"/> Tinggi pohon Manggir mencapai 40 meter.<ref name="hasan"/> Daunnya majemuk dan tersusun secara melingkar.<ref name="hasan"/> Warna buahnya merah dengan permukaan licin.<ref name="hasan"/> Pohon ini tumbuh secara baik di daerah hutan jati dengan ketinggian 800 meter di atas permukaan laut.<ref name="hasan"/> Pohon ini sampai sekarang belum banyak dibudidayakan.<ref name="hasan"/> Mangir dapat ditanam melalui bijinya.<ref name="hasan"/> Kayu mangir termasuk dalam golongan kayu yang kuat dan dapat menjadi bahan penting dalam industri seperti [[korek api]], [[kayu lapis]], bahan bangunan dan pembuatan [[jembatan]].<ref name="hasan"/> Sementara kulit batangnya dapat digunakan untuk sabun dan obat pembunuh kutu. Biji Mangir mengandung semacam minyak.<ref name="ensiklopedi">{{cite book|title=Ensiklopedi Nasional Indonesia|publisher=Cipta Adi Pusaka|author=Anonym|location=Jakarta|year=1989}}</ref> Sekalipun telah ada penelitian mengenai kegunaan sebagai tanaman obat, namun masih belum banyak masyarakat yang mengetahuinya.<ref name="puspo">{{cite journal|title=Pemanfaatan Pohon Berkhasiat Obat di Cagar Alam Gunung Picis dan Gunung Sigogor, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur|author=Titiek Setyawati|publisher=Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi|year=2010}}</ref> Selain itu, masyarakat kebanyakan juga memilih untuk membeli obat modern.<ref name="puspo"/> Nama latin dari pohon Mangir adalah ''Ganophyllum falcatum''.<ref name="puspo"/> |
'''Mangir''' merupakan tumbuhan pohon yang termasuk suku ''Sapindaceae''.<ref name="hasan">{{cite book|title=Ensiklopedi Indonesia|author=Hassan Sadhily|publisher=Ichtiar Baru-Van Hoeve|location=Jakarta}}</ref> Tumbuhan ini tersebar mulai dari [[Jawa]] sampai [[Australia]] daerah [[tropis]].<ref name="hasan"/> Tinggi pohon Manggir mencapai 40 meter.<ref name="hasan"/> Daunnya majemuk dan tersusun secara melingkar.<ref name="hasan"/> Warna buahnya merah dengan permukaan licin.<ref name="hasan"/> Pohon ini tumbuh secara baik di daerah hutan jati dengan ketinggian 800 meter di atas permukaan laut.<ref name="hasan"/> Pohon ini sampai sekarang belum banyak dibudidayakan.<ref name="hasan"/> Mangir dapat ditanam melalui bijinya.<ref name="hasan"/> Kayu mangir termasuk dalam golongan kayu yang kuat dan dapat menjadi bahan penting dalam industri seperti [[korek api]], [[kayu lapis]], bahan bangunan dan pembuatan [[jembatan]].<ref name="hasan"/> Sementara kulit batangnya dapat digunakan untuk sabun dan obat pembunuh kutu. Biji Mangir mengandung semacam minyak.<ref name="ensiklopedi">{{cite book|title=Ensiklopedi Nasional Indonesia|publisher=Cipta Adi Pusaka|author=Anonym|location=Jakarta|year=1989}}</ref> Sekalipun telah ada penelitian mengenai kegunaan sebagai tanaman obat, namun masih belum banyak masyarakat yang mengetahuinya.<ref name="puspo">{{cite journal|title=Pemanfaatan Pohon Berkhasiat Obat di Cagar Alam Gunung Picis dan Gunung Sigogor, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur|author=Titiek Setyawati|publisher=Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi|year=2010}}</ref> Selain itu, masyarakat kebanyakan juga memilih untuk membeli obat modern.<ref name="puspo"/> Nama latin dari pohon Mangir adalah ''Ganophyllum falcatum''.<ref name="puspo"/> |
||
Revisi per 19 Februari 2018 09.33
Mangir | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
(tanpa takson): | |
(tanpa takson): | |
(tanpa takson): | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | G. falcatum
|
Nama binomial | |
Ganophyllum falcatum |
Mangir merupakan tumbuhan pohon yang termasuk suku Sapindaceae.[1] Tumbuhan ini tersebar mulai dari Jawa sampai Australia daerah tropis.[1] Tinggi pohon Manggir mencapai 40 meter.[1] Daunnya majemuk dan tersusun secara melingkar.[1] Warna buahnya merah dengan permukaan licin.[1] Pohon ini tumbuh secara baik di daerah hutan jati dengan ketinggian 800 meter di atas permukaan laut.[1] Pohon ini sampai sekarang belum banyak dibudidayakan.[1] Mangir dapat ditanam melalui bijinya.[1] Kayu mangir termasuk dalam golongan kayu yang kuat dan dapat menjadi bahan penting dalam industri seperti korek api, kayu lapis, bahan bangunan dan pembuatan jembatan.[1] Sementara kulit batangnya dapat digunakan untuk sabun dan obat pembunuh kutu. Biji Mangir mengandung semacam minyak.[2] Sekalipun telah ada penelitian mengenai kegunaan sebagai tanaman obat, namun masih belum banyak masyarakat yang mengetahuinya.[3] Selain itu, masyarakat kebanyakan juga memilih untuk membeli obat modern.[3] Nama latin dari pohon Mangir adalah Ganophyllum falcatum.[3]
Referensi
- ^ a b c d e f g h i Hassan Sadhily. Ensiklopedi Indonesia. Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve.
- ^ Anonym (1989). Ensiklopedi Nasional Indonesia. Jakarta: Cipta Adi Pusaka.
- ^ a b c Titiek Setyawati (2010). "Pemanfaatan Pohon Berkhasiat Obat di Cagar Alam Gunung Picis dan Gunung Sigogor, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur". Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi.