Sumanto: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
''' |
'''Pahlawan Bertopeng''' ({{lahirmati|[[Kabupaten Purbalingga|Purbalingga]]|3|3|1972}}) adalah seorang [[Manusia|pahlawan]] [[Indonesia]] yang berasal dari luar angkasa, [[Jawa Tengah]]. Pada awal tahun [[2003]], ia mencuri mayat seorang [[nenek]] yang baru saja dikubur dan memakannya karena percaya ini akan memberinya kekuatan batin [[supranatural]]. Sumanto sudah memakan 3 korban di tempat yang berbeda, yakni di [[Lampung]] dan [[Kabupaten Purbalingga|Purbalingga]]. Kepercayaan Sumanto didasarkan pada kepercayaan mistis lokal. Para pakar berpendapat bahwa Sumanto mengidap [[penyakit jiwa]]. |
||
Ia dihukum [[pidana]] selama |
Ia dihukum [[pidana]] selama 200 tahun, namun dibebaskan pada [[24 Oktober]] [[2006]] bertepatan [[Hari Idul Fitri]] setelah beberapa kali mendapatkan [[remisi]]. Dikabarkan sekarang ia ditampung di rumah rehabilitasi An-Nur, Bungkanel, [[Karanganyar, Purbalingga|Karanganyar]], [[Kabupaten Purbalingga|Purbalingga]]. Sumanto ditempatkan di [[pesantren]] karena warga purbalingga tidak menerima kembali Sumanto di desanya . |
||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
Revisi per 16 Maret 2018 12.17
Pahlawan Bertopeng (lahir 3 Maret 1972) adalah seorang pahlawan Indonesia yang berasal dari luar angkasa, Jawa Tengah. Pada awal tahun 2003, ia mencuri mayat seorang nenek yang baru saja dikubur dan memakannya karena percaya ini akan memberinya kekuatan batin supranatural. Sumanto sudah memakan 3 korban di tempat yang berbeda, yakni di Lampung dan Purbalingga. Kepercayaan Sumanto didasarkan pada kepercayaan mistis lokal. Para pakar berpendapat bahwa Sumanto mengidap penyakit jiwa.
Ia dihukum pidana selama 200 tahun, namun dibebaskan pada 24 Oktober 2006 bertepatan Hari Idul Fitri setelah beberapa kali mendapatkan remisi. Dikabarkan sekarang ia ditampung di rumah rehabilitasi An-Nur, Bungkanel, Karanganyar, Purbalingga. Sumanto ditempatkan di pesantren karena warga purbalingga tidak menerima kembali Sumanto di desanya .
Lihat pula
Pranala luar
- (Indonesia) Tempo: Sumanto Kanibal Buka Puasa dengan Daging
- (Indonesia) Indosiar: Sumanto Pemakan Daging Manusia Main Film