Dodo: Perbedaan antara revisi
Kerabat terdekat burung dodo bukan kondor andes, tetapi merpati nicobar. (sumber akan saya cantumkan pada editan berikutnya) |
|||
Baris 32: | Baris 32: | ||
}} |
}} |
||
'''Dodo''' (''Raphus cucullatus'') adalah burung yang tak dapat terbang yang pernah hidup di Pulau [[Mauritius]]. |
'''Dodo''' (''Raphus cucullatus'') adalah burung yang tak dapat terbang yang pernah hidup di Pulau [[Mauritius]]. Kerabat burung ini yang paling dekat adalah ''Rodrigues solitaire'', yang juga sudah punah. Kerabat terdekat burung ini yang masih lestari adalah Merpati Nicobar. Burung ini memiliki tinggi sekitar satu [[meter]], pemakan [[buah-buahan]], dan bersarang di [[tanah]]. |
||
Dodo punah antara pertengahan sampai akhir [[abad ke-17]]. Kepunahannya sering dijadikan arketipe karena terjadi dalam sejarah [[manusia]] dan akibat aktivitas manusia. |
Dodo punah antara pertengahan sampai akhir [[abad ke-17]]. Kepunahannya sering dijadikan arketipe karena terjadi dalam sejarah [[manusia]] dan akibat aktivitas manusia. |
Revisi per 28 Maret 2018 14.39
Dodo Rentang waktu: Holosen Akhir
| |
---|---|
Kerangka cetakan dan model dodo berdasarkan penelitian modern, di Oxford University Museum of Natural History | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Subfamili: | |
Genus: | Raphus Brisson, 1760
|
Spesies: | R. cucullatus
|
Nama binomial | |
Raphus cucullatus (Linnaeus, 1758)
| |
Lokasi Mauritius (biru) | |
Sinonim | |
|
Dodo (Raphus cucullatus) adalah burung yang tak dapat terbang yang pernah hidup di Pulau Mauritius. Kerabat burung ini yang paling dekat adalah Rodrigues solitaire, yang juga sudah punah. Kerabat terdekat burung ini yang masih lestari adalah Merpati Nicobar. Burung ini memiliki tinggi sekitar satu meter, pemakan buah-buahan, dan bersarang di tanah.
Dodo punah antara pertengahan sampai akhir abad ke-17. Kepunahannya sering dijadikan arketipe karena terjadi dalam sejarah manusia dan akibat aktivitas manusia.
Etimologi
Tidak jelas dari mana kata dodo berasal. Mungkin berhubungan dengan dodaars, bahasa Belanda untuk sejenis bebek. Ada hubungan antara keduanya karena kemiripan bulu di kakinya atau karena kedua binatang ini kaku. Bagaimanapun, orang Belanda juga diketahui menyebut unggas dari Mauritius ini dengan walghvogel (unggas yang membuat mual) karena rasanya. Nama terakhir ini digunakan pertama kali dalam jurnal dari laksamana Wybrand van Warwijck yang mengunjungi dan memberi nama Mauritius tahun 1598. Dodo atau Dodaerse kembali tercatat dalam jurnal kapten Willem van West-Zanen empat tahun kemudian,[2] namun tidak jelas apakah dia yang pertama kali menggunakan nama tersebut, karena sebelum orang Belanda, orang Portugis sudah mengunjungi pulau itu tahun 1507, tetapi tidak menetap.
Menurut Kamus Encarta dan Kamus Etimologi Chambers, "dodo" berasal dari bahasa Portugis doudo (sekarang doido) berarti "bodoh" atau "gila".[3] Namun, istilah Portugis untuk burung itu sekarang, dodô, berasal dari bahasa Inggris. Kata doudo atau doido di bahasa Portugis sendiri kemungkinan berasal dari bahasa Inggris lama ("dolt"). Keraguan bahwa asal kata itu dari Portugis juga karena, dalam bahasa Portugis, nama yang dibentuk dari pengulangan dua suku kata terdengar kekanak-kanakan.
Kemungkinan lain adalah bahwa dodo merupakan onomatope dari bunyi burung itu sendiri, bunyi yang mirip burung merpati 'doo-doo'.[4]
Biologi
Morfologi dan ketidakmampuan terbang
Pada Oktober 2005, bagian dari Mare aux Songes, tempat paling penting dari peninggalan dodo, dipindahkan oleh suatu tim peneliti internasional. Banyak peninggalan yang ditemukan, termasuk tulang dari burung dengan kedewasaan beragam,[5] dan beberapa tulang jelas-jelas berasal dari kerangka seekor burung dan tersimpan dalam posisi aslinya. [3] Temuan ini dipertunjukkan pada publik pada Desember 2005 di Naturalis, sebuah museum di Leiden. Sebelumnya, beberapa spesimen yang dikaitkan dengan dodo sudah dikenal, kebanyakan terdiri dari tulang-tulang berserakan. Museum Natural History di Dublin dan di Universitas Oxford, di antaranya, mempunyai spesimen yang disusun dari peninggalan yang tidak berhubungan ini. Telur dodo dipertunjukkan di Museum London Timur di Afrika Selatan. Sampai saat ini, peninggalan yang paling lengkap, yang dipertunjukkan di Museum of Natural History di Universitas Oxford, berupa sebagian tulang kaki dan kepala yang berisi satu-satunya bagian tubuh lunak yang masih ada dari spesies ini.
Sisa dari dodo terakhir disimpan di Oxford's Ashmolean Museum, tetapi di pertengahan abad ke-18, spesimen itu telah benar-benar rusak dan diperintahkan untuk dibuang oleh kurator atau direktur museum sekitar tahun 1755.
Di bulan Juni 2007, para petualang yang mengeksplorasi sebuah gua di Lautan Hindia menemukan kerangka dodo yang paling lengkap dan paling tersimpan baik dibanding yang lainnya selama ini.[6]
Dari gambaran artis kita tahu bahwa dodo memiliki bulu keabu-abuan, paruh sepanjang 23 cm dengan ujung bengkok, sayap yang sangat kecil, kaki kuning yang kokoh, dan seberkas bulu keriting di bagian ujung belakangnya. Dodo adalah unggas yang sangat besar, dengan berat sekitar 23 kg. Tulang dadanya tidak bisa menunjangnya untuk terbang; burung yang hidup di tanah ini berevolusi dengan memanfaatkan ekosistem pulau Mauritius yang tidak memiliki makhluk yang dapat memangsanya.
Gambaran tradisional dari dodo adalah burung yang gemuk dan canggung, tetapi pandangan ini telah dipertentangkan sekarang. Pendapat umum dari ilmuwan sekarang adalah bahwa lukisan lama itu menunjukkan spesimen yang ditangkap dan diberi makan terlalu banyak.[7] Karena Mauritius memiliki musim kering dan basah, dodo kemungkinan menggemukkan diri dengan buah matang di akhir musim penghujan untuk bisa selamat melalui musim kemarau saat langka makanan; laporan kontemporer menyebutkan burung ini memiliki selera makan yang "rakus". Sehingga, dalam penangkapan, akan sangat mudah mengalami kebanyakan makan.
Makanan
Pohon tambalacoque, juga dikenal sebagai "pohon dodo", dihipotesiskan Stanley Temple telah dimakan oleh Dodo, dan hanya melalui pencernaan dodo benih buah-buahan ini bisa tumbuh; ia menegaskan bahwa tambalacocque sekarang hampir punah karena ketiadaan dodo. Ia memaksa agar tujuh belas buah-buahan ini dimakan kalkun liar dan tiga di antaranya bisa berkecambah. Dalam penelitiannya, Temple tidak berupaya menumbuhkan benih dari buah-buahan lainnya sebagai kontrol yang tidak diberikan pada kalkun sehingga dampak pemberian buah-buahan kepada kalkun jadi tidak jelas. Temple juga tidak memperhatikan laporan penelitian tentang pengecambahan benih tambalacoque oleh A. W. Hill tahun 1941 dan H. C. King tahun 1946, yang menemukan bahwa benih itu bisa tumbuh, walau sangat jarang, tanpa dimakankan pada unggas.[8][9][10][11]
Kepunahan
Dodo adalah burung yang tidak takut pada manusia, dan ditambah ketidakmampuannya untuk terbang, membuatnya menjadi mangsa yang mudah ditangkap.[12] Orang yang mendarat di Mauritius memakan burung ini. Namun, banyak jurnal melaporkan rasa dodo tidak enak dan dagingnya yang keras, sementara spesies lokal lainnya seperti Rail Merah enak rasanya. Umumnya dipercaya bahwa pelaut Melayu menghargai burung ini dan membunuhnya hanya untuk menggunakannya sebagai hiasan kepala dalam upacara keagamaan.[13] Manusia pertama yang mendatangi Mauritius membawa binatang baru, seperti anjing, babi, kucing, tikus, dan kera pemakan kepiting yang menghancurkan sarang dodo, sementara manusia menghancurkan hutan tempat dodo tinggal.[14] Kini, dampak dari binatang-binatang itu—terutama babi dan kera—pada kepunahan dodo dianggap lebih berpengaruh dibanding pengaruh dari perburuan. Ekspedisi tahun 2005 menemukan banyak binatang yang mati akibat banjir. Kematian massal demikian semakin menyulitkan bagi spesies yang sudah terancam punah.[15]
Walaupun banyak laporan tentang pembunuhan massal dodo untuk bekal makanan dalam kapal, penemuan arkeologis sampai sekarang kurang mendapatkan bukti dari adanya manusia yang memangsa burung ini. Tulang belulang dari setidaknya dua dodo ditemukan dalam gua di Baie du Cap yang digunakan sebagai tempat berlindung buronan budak dan narapidana pada abad ke-17, tetapi karena tempat itu terisolasi di ketinggian, daerah itu sukar dicapai oleh dodo.[16]
Ada kontroversi seputar waktu kepunahan dodo. Robert dan Solow menyatakan bahwa "kepunahan Dodo adalah saat terlihat terakhir tahun 1662, seperti dilaporkan oleh pelaut Volkert Evertsz" (Evertszoon), tetapi banyak sumber lainnya menduga hal itu terjadi pada tahun 1681. Robert dan Solow menunjukkan bahwa karena dodo terlihat terakhir sebelum 1662 adalah pada tahun 1638, dodo kemungkinan sudah sangat jarang pada tahun 1660-an.[17] Analisis statistik tentang catatan perburuan Issac Johannes Lamotius memberikan perkiraan baru tahun 1693, dengan tingkat kepercayaan 95% dari 1688 sampai 1715. Mempertimbangkan bukti-bukti lain seperti laporan pelancong dan tidak adanya laporan yang baik setelah 1689,[16] sepertinya Dodo punah sebelum tahun 1700; sehingga, Dodo terakhir mati hanya satu abad lebih sedikit setelah penemuan spesies itu tahun 1581.[18]
Semula hanya sedikit yang memerhatikan burung yang punah ini. Pada awal abad ke-19, burung ini dianggap sebagai makhluk yang aneh dan banyak yang menganggapnya hanya mitos. Dengan penemuan serangkaian tulang dodo di Mare aux Songes dan laporan yang dibuat oleh George Clark mulai tahun 1865, minat terhadap burung ini mulai bertambah. Dalam tahun yang sama dengan dimulainya publikasi laporan Clarke, burung yang baru punah ini dijadikan salah satu karakter dalam ceritera Alice's Adventures in Wonderland hasil karya Lewis Carroll.[19] Dengan populernya buku tersebut, dodo jadi banyak diketahui dan mudah dikenali sebagai ikon dari kepunahan.
Referensi
Catatan kaki
- ^ IUCN Red List 2012.
- ^ Staub, France (1996): Dodo and solitaires, myths and reality. Proceedings of the Royal Society of Arts & Sciences of Mauritius 6: 89-122 HTML fulltext
- ^ a b "Dodo skeleton find in Mauritius". BBC News. 2006-06-24. Diakses tanggal 2006-08-28.
- ^ Quammen, David (1996): The Song of the Dodo: Island Biogeography in an Age of Extinction. Touchstone, New York. ISBN 0-684-82712-3
- ^ "Scientists find 'mass dodo grave'". BBC News. 2005-12-24. Diakses tanggal 2006-09-07.
- ^ "Dodo Skeleton Found on Island, May Yield Extinct Bird's DNA". National Geographic. 2007-07-03. Diakses tanggal 2007-07-09.
- ^ Kitchener, A. On the external appearance of the dodo, Raphus cucullatus. Archives of natural History, 20, 1993.
- ^ Temple, Stanley A. (1977): Plant-animal mutualism: coevolution with Dodo leads to near extinction of plant. Science 197(4306): 885-886. HTML abstract
- ^ Hill, A. W. (1941): The genus Calvaria, with an account of the stony endocarp and germination of the seed, and description of the new species. Annals of Botany 5(4): 587-606. PDF fulltext (requires user account)
- ^ King, H. C. (1946). Interim Report on Indigenous Species in Mauritius. Government Printer, Port Louis, Mauritius.
- ^ Witmer, M. C. & Cheke, A. S. (1991): The dodo and the tambalacoque tree: an obligate mutualism reconsidered. Oikos 61(1): 133-137. HTML abstract
- ^ "Scientists pinpoint dodo's demise". BBC News. 2003-11-20. Diakses tanggal 2006-09-07.
- ^ James, Bradly. 1998. The History of Mauritius. Lowell House: Boston. 34-35.
- ^ Jonathan Fryer (2002-09-14). "Bringing the dodo back to life". BBC News. Diakses tanggal 2006-09-07.
- ^ Tim Cocks (2006-06-04). "Natural disaster may have killed dodos". Reuters. Diakses tanggal 2006-08-30.
- ^ a b Janoo, Anwar (2005): Discovery of isolated dodo bones [Raphus cucullatus (L.), Aves, Columbiformes] from Mauritius cave shelters highlights human predation, with a comment on the status of the family Raphidae Wetmore, 1930. Annales de Paléontologie 91: 167–180. [English with French abstract] DOI:10.1016/j.annpal.2004.12.002 (HTML abstract) Hume et al ref probably too.
- ^ Roberts, David L. & Solow, Andrew R. (2003): Flightless birds: When did the dodo become extinct? Nature 425(6964): 245. doi:10.1038/426245a
- ^ http://www.wikifaq.com/Dodo_Bird_FAQs
- ^ Alice's Adventures in Wonderland karangan Lewis Carroll dipublikasikan tahun 1865.
Sumber
- Angst, D.; Buffetaut, E.; Abourachid, A. (2011). "The end of the fat dodo? A new mass estimate for Raphus cucullatus". Naturwissenschaften. 98 (3): 233–236. Bibcode:2011NW.....98..233A. doi:10.1007/s00114-010-0759-7. PMID 21240603.
- Angst, D.; Buffetaut, E.; Abourachid, A. (April 2011). "In defence of the slim dodo: A reply to Louchart and Mourer-Chauviré". Naturwissenschaften. 98 (4): 359. Bibcode:2011NW.....98..359A. doi:10.1007/s00114-011-0772-5.
- Baker, R. A.; Bayliss, R. A. (February 2002). "Alexander Gordon Melville (1819–1901): The Dodo, Raphus cucullatus (L., 1758) and the genesis of a book". Archives of Natural History. 29: 109–118. doi:10.3366/anh.2002.29.1.109.
- BBC (28 February 2002). "DNA yields dodo family secrets". BBC News. London. Diakses tanggal 7 September 2006.
- BBC (20 November 2003). "Scientists pinpoint dodo's demise". BBC News. London. Diakses tanggal 7 September 2006.
- Belloc, H. (1896). The Bad Child's Book of Beasts. London: Duckworth.
- BirdLife International (2012). "Raphus cucullatus". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2013.2. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 7 April 2014.
- Brom, T. G.; Prins, T. G. (June 1989). "Microscopic investigation of feather remains from the head of the Oxford dodo, Raphus cucullatus". Journal of Zoology. 218 (2): 233–246. doi:10.1111/j.1469-7998.1989.tb02535.x.
- Cheke, A. S. (1987). "The legacy of the dodo—conservation in Mauritius". Oryx. 21 (1): 29–36. doi:10.1017/S0030605300020457.
- Cheke, Anthony S. (2004). "The Dodo's last island" (PDF). Royal Society of Arts and Sciences of Mauritius. Diakses tanggal 12 May 2012.
- Cheke, A. S. (2006). "Establishing extinction dates – the curious case of the Dodo Raphus cucullatus and the Red Hen Aphanapteryx bonasia". Ibis. 148: 155–158. doi:10.1111/j.1474-919X.2006.00478.x.
- Cheke, Anthony S.; Hume, Julian Pender (2008). Lost Land of the Dodo: an Ecological History of Mauritius, Réunion & Rodrigues. New Haven and London: T. & A. D. Poyser. ISBN 978-0-7136-6544-4.
- Christie's (2009). "Dutch School, 17th Century; A dodo". Christies.com. Diakses tanggal 12 May 2012.
- Choi, Charles Q. (6 November 2014). "Dodo Bird Skeleton Reveals Long-Lost Secrets in 3D Scan". livescience.com. Diakses tanggal 8 November 2014.
- Clark, G. (April 1866). "Account of the late Discovery of Dodos' Remains in the Island of Mauritius". Ibis. 8 (2): 141–146. doi:10.1111/j.1474-919X.1866.tb06082.x.
- Cocks, T. (2006). "Natural disaster may have killed dodos". Reuters. Diakses tanggal 30 August 2006.
- Dissanayake, R. (2004). "What did the dodo look like?" (PDF). The Biologist. Society of Biology. 51 (3): 165–168. Diakses tanggal 14 September 2011.
- Fryer, J. (14 September 2002). "Bringing the dodo back to life". BBC News. London. Diakses tanggal 7 September 2006.
- Fuller, Errol (2001). Extinct Birds (edisi ke-revised). New York: Comstock. ISBN 978-0-8014-3954-4.
- Fuller, Errol (2002). Dodo – From Extinction To Icon. London: HarperCollins. ISBN 978-0-00-714572-0.
- Fuller, Errol (2003). The Dodo – Extinction In Paradise (edisi ke-first). USA: Bunker Hill Publishing Inc. ISBN 978-1-59373-002-4.
- Gillespie, Rosemary G.; Clague, David A. (2009). Encyclopedia of Islands. Berkeley (US): University of California Press. ISBN 978-0-520-25649-1.
- Hakluyt, Richard (2013) [1812]. A Selection of Curious, Rare and Early Voyages and Histories of Interesting Discoveries. London (UK): R.H. Evans and R. Priestley.
- Hakluyt, Richard (2004). The Principal Navigations, Voyages, Traffiques, and Discoveries of The English Nation, Volume 10, Asia Part III. The Project Gutenberg EBook.
- Herhey, D. R. (2004). "Plant Science Bulletin, Volume 50, Issue 4". Botany.org. Diakses tanggal 12 May 2012.
- Hill, A. W. (1941). "The genus Calvaria, with an account of the stony endocarp and germination of the seed, and description of the new species". Annals of Botany. 5: 587–606.
- Hume, J. P.; Steel, L. (2013). "Fight club: A unique weapon in the wing of the solitaire, Pezophaps solitaria (Aves: Columbidae), an extinct flightless bird from Rodrigues, Mascarene Islands". Biological Journal of the Linnean Society: n/a. doi:10.1111/bij.12087.
- Hume, J. P. (2003). "The journal of the flagship Gelderland – dodo and other birds on Mauritius 1601". Archives of Natural History. 30 (1): 13–27. doi:10.3366/anh.2003.30.1.13.
- Hume, Julian Pender; Martill, David M.; Dewdney, Christopher (June 2004). "Palaeobiology: Dutch diaries and the demise of the dodo". Nature. 429 (6992): 1 p following 621. Bibcode:2004Natur.429.....H. doi:10.1038/nature02688. PMID 15190921.
- Hume, Julian Pender (2005). "Contrasting taphofacies in ocean island settings: the fossil record of Mascarene vertebrates". Proceedings of the International Symposium "Insular Vertebrate Evolution: the Palaeontological Approach". Monografies de la Societat d'Història Natural de les Balears. 12: 129–144.
- Hume, J. P. (2006). "The History of the Dodo Raphus cucullatus and the Penguin of Mauritius" (PDF). Historical Biology. 18 (2): 69–93. doi:10.1080/08912960600639400. ISSN 0891-2963.
- Hume, Julian Pender; Datta, Anna; Martill, David M. (2006). "Unpublished drawings of the Dodo Raphus cucullatus and notes on Dodo skin relics" (PDF). Bull. B. O. C. 126A: 49–54. ISSN 0007-1595. Diakses tanggal 14 September 2011.
- Hume, J. P.; Cheke, A. S. (2004). "The white dodo of Réunion Island: Unravelling a scientific and historical myth" (PDF). Archives of Natural History. 31 (1): 57–79. doi:10.3366/anh.2004.31.1.57.
- Hume, Julian Pender; Cheke, Anthony S.; McOran-Campbell, A. (2009). "How Owen 'stole' the Dodo: Academic rivalry and disputed rights to a newly-discovered subfossil deposit in nineteenth century Mauritius" (PDF). Historical Biology. 21 (1–2): 33–49. doi:10.1080/08912960903101868.
- Hume, J. P. (2012). "The Dodo: From extinction to the fossil record". Geology Today. 28 (4): 147–151. doi:10.1111/j.1365-2451.2012.00843.x.
- Hume, Julian Pender; Walters, M. (2012). Extinct Birds. London: A & C Black. ISBN 978-1-4081-5725-1.
- Iwanow, A. (October 1958). "An Indian picture of the Dodo". Journal of Ornithology. 99 (4): 438–440. doi:10.1007/BF01671614.
- Janoo, A. (April–June 2005). "Discovery of Isolated Dodo Bones [Raphus cucullatus (L.), Aves, Columbiformes] from Mauritius Cave Shelters Highlights Human Predation, with a Comment on the Status of the Family Raphidae Wetmore, 1930". Annales de Paléontologie. 91 (2): 167–180. doi:10.1016/j.annpal.2004.12.002.
- Jamieson, Alastair (22 June 2009). "Uncovered: 350-year-old picture of Dodo before it was extinct". The Daily Telegraph. London. Diakses tanggal 8 September 2012.
- Kennedy, M. (21 February 2011). "Half a Dodo found in museum drawer". The Guardian. London. Diakses tanggal 12 May 2012.
- Kitchener, A. C. (June 1993). "On the external appearance of the dodo, Raphus cucullatus (L, 1758)". Archives of Natural History. 20 (2): 279–301. doi:10.3366/anh.1993.20.2.279.
- Kitchener, Andrew C. (August 1993). "Justice at last for the dodo". New Scientist: 24.
- Kuntner, M.; Agnarsson, I. (May 2011). "Biogeography and diversification of hermit spiders on Indian Ocean islands (Nephilidae: Nephilengys)". Molecular Phylogenetics and Evolution. 59 (2): 477–488. doi:10.1016/j.ympev.2011.02.002. PMID 21316478.
- Laing, A. (27 August 2010). "Last surviving Dodo egg could be tested for authenticity". The Daily Telegraph. London.
- Livezey, B. C. (1993). "An Ecomorphological Review of the Dodo (Raphus cucullatus) and Solitaire (Pezophaps solitaria), Flightless Columbiformes of the Mascarene Islands". Journal of Zoology. 230 (2): 247–292. doi:10.1111/j.1469-7998.1993.tb02686.x.
- de Lozoya, A. V. (2003). "An unnoticed painting of a white Dodo". Journal of the History of Collections. 15 (2): 201–210. doi:10.1093/jhc/15.2.201.
- Louchart, A.; Mourer-Chauviré, C. C. C. (April 2011). "The dodo was not so slim: Leg dimensions and scaling to body mass". Naturwissenschaften. 98 (4): 357–358; discussion 358–360. Bibcode:2011NW.....98..357L. doi:10.1007/s00114-011-0771-6. PMID 21380621.
- Lydekker, R. (1891). Catalogue of the Fossil Birds in the British Museum (Natural History). Taylor & Francis. doi:10.5962/bhl.title.8301. OCLC 4170867.
- MacGregor, A. (2001). "The Ashmolean as a museum of natural history, 1683 1860". Journal of the History of Collections. 13 (2): 125–144. doi:10.1093/jhc/13.2.125.
- Macmillan, A. (2000). Mauritius Illustrated: Historical and Descriptive, Commercial and Industrial Facts, Figures, & Resources. New Dheli: Asian Educational Services. hlm. 83. ISBN 978-81-206-1508-3. Diakses tanggal 12 May 2012.
- Mason, A. S. (1992). George Edwards: The Bedell and His Birds. London: Royal College of Physicians of London. ISBN 978-1-873240-48-9. Diakses tanggal 12 May 2012.
- Mauritius-Holidays-Discovery.Com. "Mauritius Natural History Museum, Port Louis". Diakses tanggal 8 November 2014.
- Mayell, H. (28 February 2002). "Extinct Dodo Related to Pigeons, DNA Shows". National Geographic News. Diakses tanggal 19 January 2009.
- McNab, B. K. (1999). "On the Comparative Ecological and Evolutionary Significance of Total and Mass-Specific Rates of Metabolism". Physiological and Biochemical Zoology. 72 (5): 642–644. doi:10.1086/316701. JSTOR 10.1086/316701. PMID 10521332.
- Meijer, H. J. M.; Gill, A.; de Louw, P. G. B.; van den Hoek Ostende, L. W.; Hume, J. P.; Rijsdijk, K. F. (2012). "Dodo remains from an in situ context from Mare aux Songes, Mauritius". Naturwissenschaften. 99 (3): 177–184. Bibcode:2012NW.....99..177M. doi:10.1007/s00114-012-0882-8. PMID 22282037.
- Milne-Edwards, A. (1869). "Researches into the zoological affinities of the bird recently described by Herr von Frauenfeld under the name of Aphanapteryx imperialis". Ibis. 11 (3): 256–275. doi:10.1111/j.1474-919X.1869.tb06880.x.
- Mourer-Chauviré, C.; Moutou, F. (1987). "Découverte d'une forme récemment éteinte d'ibis endémique insulaire de l'île de la Réunion Borbonibis latipes n. gen. n. sp". Comptes rendus de l'Académie des sciences. Série D (dalam bahasa French). 305 (5): 419–423.
- Mourer-Chauviré, C. C.; Bour, R.; Ribes, S. (1995). "Was the solitaire of Réunion an ibis?". Nature. 373 (6515): 568. Bibcode:1995Natur.373..568M. doi:10.1038/373568a0.
- Mourer-Chauviré, C. C.; Bour, R.; Ribes, S. (1995-06-01). "Position systématique du Solitaire de la Réunion: nouvelle interprétation basée sur les restes fossiles et les récits des anciens voyageurs". Comptes rendus de l'Académie des sciences ((SER2,T320,N11)).
- Newton, A. (January 1865). "2. On Some Recently Discovered Bones of the Largest Known Species of Dodo (Didus Nazarenus, Bartlett)". Proceedings of the Zoological Society of London. 33 (1): 199–201. doi:10.1111/j.1469-7998.1865.tb02320.x.
- Newton, E.; Gadow, H. (1893). "IX. On additional bones of the Dodo and other extinct birds of Mauritius obtained by Mr. Theodore Sauzier". The Transactions of the Zoological Society of London. 13 (7): 281–302. doi:10.1111/j.1469-7998.1893.tb00001.x.
- Owen, R. (January 1867). "On the Osteology of the Dodo (Didus ineptus, Linn.)". The Transactions of the Zoological Society of London. 6 (2): 49–85. doi:10.1111/j.1096-3642.1867.tb00571.x.
- Ovenell, R. F. (June 1992). "The Tradescant Dodo". Archives of Natural History. 19 (2): 145–152. doi:10.3366/anh.1992.19.2.145.
- Parish, Jolyon C. (2013). The Dodo and the Solitaire: A Natural History. Bloomington (US): Indiana University Press. ISBN 978-0-253-00099-6.
- Pereira, S. L.; Johnson, K. P.; Clayton, D. H.; Baker, A. J. (2007). "Mitochondrial and nuclear DNA sequences support a Cretaceous origin of Columbiformes and a dispersal-driven radiation in the Paleogene". Systematic Biology. 56 (4): 656–672. doi:10.1080/10635150701549672. PMID 17661233.
- Ravilious, K. (2007). "Dodo Skeleton Found on Island, May Yield Extinct Bird's DNA". National Geographic.
- Reinhardt, Johannes Theodor (1842–1843). "Nøjere oplysning om det i Kjøbenhavn fundne Drontehoved". Nat. Tidssk. Krøyer. IV.: 71–72. 2.
- Richards, Alexandra (2012). Mauritius, Rodrigues, Réunion (edisi ke-8). Chalfont St. Peter, Bucks, UK: Bradt Travel Guides. ISBN 978-1-84162-410-5.
- Rijsdijk, K. F.; Hume, J. P.; Bunnik, F.; Florens, F. B. V.; Baider, C.; Shapiro, B.; van der Plicht, H.; Janoo, A.; et al. (January 2009). "Mid-Holocene vertebrate bone Concentration-Lagerstätte on oceanic island Mauritius provides a window into the ecosystem of the dodo (Raphus cucullatus)". Quaternary Science Reviews. 28 (1–2): 14–24. Bibcode:2009QSRv...28...14R. doi:10.1016/j.quascirev.2008.09.018. ((Perlu berlangganan (help)).
- Rijsdijk, K. F.; Zinke, J.; de Louw, P. G. B.; Hume, J. P.; Van Der Plicht, H.; Hooghiemstra, H.; Meijer, H. J. M.; Vonhof, H. B.; et al. (2011). "Mid-Holocene (4200 kyr BP) mass mortalities in Mauritius (Mascarenes): Insular vertebrates resilient to climatic extremes but vulnerable to human impact". The Holocene. 21 (8): 1179–1194. doi:10.1177/0959683611405236. ((Perlu berlangganan (help)).
- Roberts, D. L.; Solow, A. R. (November 2003). "Flightless birds: When did the dodo become extinct?". Nature. 426 (6964): 245. Bibcode:2003Natur.426..245R. doi:10.1038/426245a. PMID 14628039.
- Rothschild, Walter (1907). Extinct Birds. London: Hutchinson & Co.
- Rothschild, W. (1919). "On one of the four original pictures from life of the Réunion or white Dodo" (PDF). The Ibis. 36 (2): 78–79. doi:10.2307/4073093. JSTOR 4073093.
- Schaper, M. T.; Goupille, M. (2003). "Fostering enterprise development in the Indian Ocean: The case of Mauritius". Small Enterprise Research. 11 (2): 93. doi:10.5172/ser.11.2.93.
- Shapiro, B.; Sibthorpe, D.; Rambaut, A.; Austin, J.; Wragg, G. M.; Bininda-Emonds, O. R. P.; Lee, P. L. M.; Cooper, A. (2002). "Flight of the Dodo" (PDF). Science. 295 (5560): 1683. doi:10.1126/science.295.5560.1683. PMID 11872833. Supplementary information
- Staub, France (1996). "Dodo and solitaires, myths and reality". Proceedings of the Royal Society of Arts & Sciences of Mauritius. 6: 89–122.
- Storer, R. W. (1970). "Independent Evolution of the Dodo and the Solitaire". The Auk. 87 (2): 369–370. doi:10.2307/4083934. JSTOR 4083934.
- Storer, Robert W. (2005). "A possible connection between crop milk and the maximum size attainable by flightless pigeons". The Auk. 122 (3): 1003–1003. doi:10.1642/0004-8038(2005)122[1003:APCBCM]2.0.CO;2.
- Strickland, Hugh Edwin; Melville, A. G. (1848). The Dodo and Its Kindred; or the History, Affinities, and Osteology of the Dodo, Solitaire, and Other Extinct Birds of the Islands Mauritius, Rodriguez, and Bourbon. London: Reeve, Benham and Reeve.
- Temple, S. A. (1974). "Wildlife in Mauritius today". Oryx. 12 (5): 584–590. doi:10.1017/S0030605300012643.
- Temple, S. A. (August 1977). "Plant-Animal Mutualism: Coevolution with Dodo Leads to Near Extinction of Plant". Science. 197 (4306): 885–886. Bibcode:1977Sci...197..885T. doi:10.1126/science.197.4306.885. PMID 17730171.
- The Society of Vertebrate Paleontology (2014). "New Insights into an Old Bird". Diakses tanggal 8 November 2014.
- Turvey, S. T.; Cheke, A. S. (2008). "Dead as a dodo: The fortuitous rise to fame of an extinction icon". Historical Biology. 20 (2): 149–163. doi:10.1080/08912960802376199.
- Maleszka, R.; Hanes, S. D.; Hackett, R. L.; De Couet, H. G.; Miklos, G. L. (1996). "The Drosophila melanogaster dodo (dod) gene, conserved in humans, is functionally interchangeable with the ESS1 cell division gene of Saccharomyces cerevisiae". Proceedings of the National Academy of Sciences. 93 (1): 447–451. Bibcode:1996PNAS...93..447M. doi:10.1073/pnas.93.1.447. PMC 40255 . PMID 8552658.
- Ah Fong, A. M. V.; Judelson, H. S. (2004). "The hAT -like DNA transposon DodoPi resides in a cluster of retro- and DNA transposons in the stramenopile Phytophthora infestans". Molecular Genetics and Genomics. 271 (5): 577–585. doi:10.1007/s00438-004-1004-x. PMID 15098122. ((Perlu berlangganan (help)).
- Bhookhun, D. P. (2006). "Mauritius: Footprints From the Past". Expresser's. Diakses tanggal 26 September 2006. (perlu berlangganan)
- Witmer, M. C.; Cheke, A. S. (May 1991). "The Dodo and the Tambalacoque Tree: An Obligate Mutualism Reconsidered". Oikos. 61 (1): 133–137. doi:10.2307/3545415. JSTOR 3545415.
- Worthy, T. H. (2001). "A giant flightless pigeon gen. Et sp. Nov. And a new species of Ducula (Aves: Columbidae), from Quaternary deposits in Fiji". Journal of the Royal Society of New Zealand. 31 (4): 763–794. doi:10.1080/03014223.2001.9517673.
Pranala luar
Cari tahu mengenai Dodo pada proyek-proyek Wikimedia lainnya: | |
Definisi dan terjemahan dari Wiktionary | |
Gambar dan media dari Commons | |
Entri basisdata #Q43502 di Wikidata | |
Direktori spesies Raphus cucullatus dari Wikispecies |
- Painting the dodo: Two-minute video about Julian Hume's modern interpretation of Roelant Savery's Dodo
- Aves3D – Raphus cucullatus: Interactive 3D scans of various dodo elements