Lompat ke isi

Dwarapala: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
kosakata yang belum sesuai dengan KBBI
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Plaosan Temple Guardian.jpg|300px|thumb|right|Salah satu dari dua pasang arca dwarapala, abad ke-9 [[Candi Plaosan|Plaosan]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].]]
[[Berkas:Plaosan Temple Guardian.jpg|300px|thumb|right|Salah satu dari dua pasang arca dwarapala, abad ke-9 [[Candi Plaosan|Plaosan]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].]]


'''Dwarapala''' adalah patung penjaga gerbang atau pintu dalam ajaran [[Siwa]] dan [[Buddha]], berbentuk [[manusia]] atau [[monster]]. Biasanya dwarapala diletakkan di luar [[candi]], kuil atau bangunan lain untuk melindungi tempat suci atau tempat keramat didalamnya. Dwarapala biasanya digambarkan sebagai makhluk yang menyeramkan. Bergantung pada kemakmuran suatu kuil, jumlah arca dwarapala dapat hanya sendirian, sepasang, atau berkelompok.
'''Dwarapala''' adalah patung penjaga gerbang atau pintu dalam ajaran [[Siwa]] dan [[Buddha]], berbentuk [[manusia]] atau [[monster]]. Biasanya dwarapala diletakkan di luar [[candi]], kuil atau bangunan lain untuk melindungi tempat suci atau tempat keramat di dalamnya. Dwarapala biasanya digambarkan sebagai makhluk yang menyeramkan. Bergantung pada kemakmuran suatu kuil, jumlah arca dwarapala dapat hanya sendirian, sepasang, atau berkelompok.


Dwarapala terbesar di Jawa terdapat di [[Singosari]] terbuat dari batu [[andesit]] utuh setinggi 3,7 meter. Di pulau [[Jawa]] dan [[Bali]] arca dwarapala biasanya diukir dari batu andesit, berperawakan gemuk dan digambarkan dalam posisi tubuh setengah berlutut, menggenggam senjata gada. Sedangkan dwarapala di [[Kamboja]] dan [[Thailand]] memiliki perawakan tubuh lebih langsing dengan posisi tubuh tegak lurus memegang gada di tengah tepat di antara kedua kakinya. Patung dwarapala di Thailand dibuat dari tembikar tanah liat yang dilapisi glazur pucat susu. Patung seperti ini dibuat pada masa kerajaan [[Sukhothai]] dan [[Ayutthaya]] (abad ke-14 hingga ke-15) diproduksi oleh beberapa tempat pembakaran tembikar di Thailand utara.<ref>[[Samuel P. Harn Museum of Art]], Gainesville, Florida</ref>
Dwarapala terbesar di Jawa terdapat di [[Singosari]] terbuat dari batu [[andesit]] utuh setinggi 3,7 meter. Di Pulau [[Jawa]] dan [[Bali]] arca dwarapala biasanya diukir dari batu andesit, berperawakan gemuk dan digambarkan dalam posisi tubuh setengah berlutut, menggenggam senjata gada. Sedangkan dwarapala di [[Kamboja]] dan [[Thailand]] memiliki perawakan tubuh lebih langsing dengan posisi tubuh tegak lurus memegang gada di tengah tepat di antara kedua kakinya. Patung dwarapala di Thailand dibuat dari tembikar tanah liat yang dilapisi glazur pucat susu. Patung seperti ini dibuat pada masa Kerajaan [[Sukhothai]] dan [[Ayutthaya]] (abad ke-14 hingga ke-15) diproduksi oleh beberapa tempat pembakaran tembikar di Thailand utara.<ref>[[Samuel P. Harn Museum of Art]], Gainesville, Florida</ref>


Bangunan suci yang kecil biasanya memiliki hanya satu arca dwarapala. Seringkali dwarapala diletakkan berpasangan di antara gerbang masuk. beberapa situs bangunan suci yang lebih besar memiliki empat, delapan, bahkan duabelas arca dwarapala yang menjaga empat penjuru mata angin sebagai [[Lokapala]], dewa penjaga empat atau delapan penjuru mata angin.
Bangunan suci yang kecil biasanya memiliki hanya satu arca dwarapala. Sering kali dwarapala diletakkan berpasangan di antara gerbang masuk. beberapa situs bangunan suci yang lebih besar memiliki empat, delapan, bahkan dua belas arca dwarapala yang menjaga empat penjuru mata angin sebagai [[Lokapala]], dewa penjaga empat atau delapan penjuru mata angin.


Dalam budaya Jawa, dwarapala dijadikan figur penjaga [[keraton]], misalnya dapat ditemukan di gerbang masuk [[Keraton Yogyakarta]] dan gerbang Kamandungan Lor [[Keraton Surakarta]].
Dalam budaya Jawa, dwarapala dijadikan figur penjaga [[keraton]], misalnya dapat ditemukan di gerbang masuk [[Keraton Yogyakarta]] dan gerbang Kamandungan Lor [[Keraton Surakarta]].
== Legenda ==
== Legenda ==
Hutan di daerah [[Tulungagung]] dahulunya terdapat mahluk asral yang berbentuk besar seperti raksasa dan mahluk astral tersebut merupakan positif, karena mahluk tersebut tidak mengganggu melainkan sebagai penjaga di hutan tersebut. Bagi istana, kantor kadipaten, rumah, taman, yang terdapat patung retjo pentung (Dwarapala) yaitu patung yang dibentuk menyerupai bentuk mahluk astral di hutan tulungagung, maka tempat yang ada patung retjo pentung akan di jaga oleh makhluk penjaga tersebut dari hal-hal yang tidak baik.
Hutan di daerah [[Tulungagung]] dahulunya terdapat makhluk asral yang berbentuk besar seperti raksasa dan makhluk astral tersebut merupakan positif, karena makhluk tersebut tidak mengganggu, melainkan sebagai penjaga di hutan tersebut. Bagi istana, kantor kadipaten, rumah, taman, yang terdapat patung retjo pentung (Dwarapala) yaitu patung yang dibentuk menyerupai bentuk makhluk astral di hutan Tulungagung, maka tempat yang ada patung retjo pentung akan di jaga oleh makhluk penjaga tersebut dari hal-hal yang tidak baik.


== Galeri ==
== Galeri ==

Revisi per 9 April 2018 02.35

Salah satu dari dua pasang arca dwarapala, abad ke-9 Plaosan, Jawa Tengah, Indonesia.

Dwarapala adalah patung penjaga gerbang atau pintu dalam ajaran Siwa dan Buddha, berbentuk manusia atau monster. Biasanya dwarapala diletakkan di luar candi, kuil atau bangunan lain untuk melindungi tempat suci atau tempat keramat di dalamnya. Dwarapala biasanya digambarkan sebagai makhluk yang menyeramkan. Bergantung pada kemakmuran suatu kuil, jumlah arca dwarapala dapat hanya sendirian, sepasang, atau berkelompok.

Dwarapala terbesar di Jawa terdapat di Singosari terbuat dari batu andesit utuh setinggi 3,7 meter. Di Pulau Jawa dan Bali arca dwarapala biasanya diukir dari batu andesit, berperawakan gemuk dan digambarkan dalam posisi tubuh setengah berlutut, menggenggam senjata gada. Sedangkan dwarapala di Kamboja dan Thailand memiliki perawakan tubuh lebih langsing dengan posisi tubuh tegak lurus memegang gada di tengah tepat di antara kedua kakinya. Patung dwarapala di Thailand dibuat dari tembikar tanah liat yang dilapisi glazur pucat susu. Patung seperti ini dibuat pada masa Kerajaan Sukhothai dan Ayutthaya (abad ke-14 hingga ke-15) diproduksi oleh beberapa tempat pembakaran tembikar di Thailand utara.[1]

Bangunan suci yang kecil biasanya memiliki hanya satu arca dwarapala. Sering kali dwarapala diletakkan berpasangan di antara gerbang masuk. beberapa situs bangunan suci yang lebih besar memiliki empat, delapan, bahkan dua belas arca dwarapala yang menjaga empat penjuru mata angin sebagai Lokapala, dewa penjaga empat atau delapan penjuru mata angin.

Dalam budaya Jawa, dwarapala dijadikan figur penjaga keraton, misalnya dapat ditemukan di gerbang masuk Keraton Yogyakarta dan gerbang Kamandungan Lor Keraton Surakarta.

Legenda

Hutan di daerah Tulungagung dahulunya terdapat makhluk asral yang berbentuk besar seperti raksasa dan makhluk astral tersebut merupakan positif, karena makhluk tersebut tidak mengganggu, melainkan sebagai penjaga di hutan tersebut. Bagi istana, kantor kadipaten, rumah, taman, yang terdapat patung retjo pentung (Dwarapala) yaitu patung yang dibentuk menyerupai bentuk makhluk astral di hutan Tulungagung, maka tempat yang ada patung retjo pentung akan di jaga oleh makhluk penjaga tersebut dari hal-hal yang tidak baik.

Galeri

Referensi

  1. ^ Samuel P. Harn Museum of Art, Gainesville, Florida

Lihat pula