Lompat ke isi

Han Siong Kong: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Nasrie (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 37: Baris 37:
== Referensi ==
== Referensi ==
{{Reflist|30em}}
{{Reflist|30em}}

[[Kategori:Kelahiran 1673]]
[[Kategori:Kelahiran 1673]]
[[Kategori:Kematian 1743]]
[[Kategori:Kematian 1743]]

Revisi per 30 April 2018 16.05

Han Siong Kong
Lahir1673
Tianbao, Zhangzhou, Fujian, Imperial China
Meninggal1743
Rajegwesi (sekarang Bojonegoro), Jawa, Indonesia
Tahun aktifAwal abad ke-18
Dikenal atasPendiri keluarga Han dari Lasem
AnakNgabehi Soero Pernollo
Han Bwee Kong, Kapitan Cina
KeluargaAdipati Soero Adinegoro (cucu)

Raden Soero Adiwikromo (cucu)
Han Chan Piet, Mayor Cina (cucu)

Han Kik Ko, Mayor Cina (cucu)

Han Siong Kong (1673-1743) dikenal sebagai pendiri Keluarga Han dari Lasem, sebuah dinasti birokrat pemerintahan dan tuan tanah yang memainkan peranan penting di Hindia Belanda dalam sejarah Indonesia.[1][2][3]

Sejarah

Ia dilahirkan di Tianbao, Zhangzhou, Provinsi Fujian, Kekaisaran Cina. Han dulunya berasal dari keturunan pejabat-sarjana. Leluhurnya yang pertama diketahui adalah Han Zhaode, seorang jenderal dalam ketentaraan panglima perang Tan Goan-kong (meninggal 711), yang mengamankan Fujian untuk Dinasti Tang (618-907). Cabang keluarga Han Siong Kong adalah keturunan Han Hong, yang menerima gelar Lulusan Metropolitan dalam ujian Kerajaan tahun 1121, kemudian diangkat sebagai Sekretaris di Kementerian Pendapatan Dalam Negeri selama Dinasti Song (960-1279).

Sekitar tahun 1700, Han Siong Kong meninggalkan negeri asalnya menuju Lasem, sebuah pelabuhan di pantai utara pulau Jawa. Dengan seorang wanita yang tidak disebutkan namanya, Han memiliki lima putra dan empat putri. Dua putranya, Ngabehi Soero Pernollo dan Han Bwee Kong, Kapitan Cina, memiliki peranan penting dalam membangun dan memperkuat kekuasaan kolonial Belanda di Jawa Timur.

Kematian

Han Siong Kong meninggal pada tahun 1743 di Rajegwesi (sekarang Bojonegoro). Legenda setempat mengatakan bahwa selama upacara pemakaman Han, terjadi badai petir. Akibatnya, anak-anak Han meninggalkan peti mati ayah mereka dalam hutan untuk mencari perlindungan. Roh Han Siong Kong yang marah dikatakan telah mengutuk keturunannya yang berani menetap di Lasem.

Referensi

  1. ^ Lombard-Salmon, Claudine (1991). "The Han Family of East Java. Entrepreneurship and Politics (18th-19th Centuries)". Archipel. 41 (1): 53–87. doi:10.3406/arch.1991.2711. Diakses tanggal 16 January 2017. 
  2. ^ Setyautama, Sam (2008). Tokoh-tokoh etnis Tionghoa di Indonesia. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. hlm. 78–79. ISBN 9789799101259. Diakses tanggal 16 January 2017. 
  3. ^ Dobbin, Christine (2013). Asian Entrepreneurial Minorities: Conjoint Communities in the Making of the World Economy, 1570-1940 (dalam bahasa Inggris). Routledge. ISBN 9781136786938.