Lompat ke isi

Dugderan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Merapikan pranala interwiki lama
Pembetulan konten
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1: Baris 1:
'''Dugderan''' merupakan [[festival]] untuk menandai dimulainya ibadah [[puasa]] di bulan [[Ramadan]] yang diadakan di [[Kota Semarang]]. Perayaan yng telah dimulai sejak masa kolonial ini dipusatkan di daerah Simpang Lima. Perayaan dibuka oleh [[wali kota]] dan dimeriahkan oleh sejumlah [[mercon]] dan [[kembang api]] (nama "dugderan" merupakan [[onomatope]] dari suara letusan). "Dug" yang berarti bunyi yang berasal dari bedug yang dibunyikan saat ingin shalat Maghrib. Sementara "deran" adalah suara dari mercon yang dimeriahkan oleh kegiatan ini.
'''Dugderan''' merupakan [[festival]] untuk menandai dimulainya ibadah [[puasa]] di bulan [[Ramadan]] yang diadakan di [[Kota Semarang]]. Perayaan yng telah dimulai sejak masa kolonial ini dipusatkan di daerah Masjid Agung Kauman di dekat pasar Johar. Perayaan dibuka oleh [[wali kota]] dan dimeriahkan oleh sejumlah [[mercon]] dan [[kembang api]] (nama "dugderan" merupakan [[onomatope]] dari suara letusan). "Dug" yang berarti bunyi yang berasal dari bedug yang dibunyikan saat ingin shalat Maghrib. Sementara "deran" adalah suara dari mercon yang dimeriahkan oleh kegiatan ini.


== Perayaan ==
== Perayaan ==

Revisi per 12 Mei 2018 01.38

Dugderan merupakan festival untuk menandai dimulainya ibadah puasa di bulan Ramadan yang diadakan di Kota Semarang. Perayaan yng telah dimulai sejak masa kolonial ini dipusatkan di daerah Masjid Agung Kauman di dekat pasar Johar. Perayaan dibuka oleh wali kota dan dimeriahkan oleh sejumlah mercon dan kembang api (nama "dugderan" merupakan onomatope dari suara letusan). "Dug" yang berarti bunyi yang berasal dari bedug yang dibunyikan saat ingin shalat Maghrib. Sementara "deran" adalah suara dari mercon yang dimeriahkan oleh kegiatan ini.

Perayaan

Pada perayaan ini beragam barang dijual (semacam pasar malam) dan pada masa kini sering diikutkan berbagai sponsor dari sejumlah industri besar. Meskipun demikian, ada satu mainan yang selalu terkait dengan festival ini, yang dinamakan "warak ngendok". Dugderan dimaksudkan selain sebagai sarana hiburan juga sebagai sarana dakwah Islam.

Kirab

Kirab budaya ini dimulai di halaman balaikota Semarang Jawa Tengah. Kirab diikuti oleh peserta dari berbagai kalangan, sekolah, organisasi masyarakat dan lain-lain. Tak ketinggalan pula dari kami Paguyuban Tri Tunggal Semarang. Paguyuban Tri Tunggal Semarang mendapatkan undangan resmi dari Dinas Pariwisata Kota Semarang.

Lihat pula

Pranala luar