Pertobatan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-di masa; +pada masa)
Aryafxcom (bicara | kontrib)
Baris 24: Baris 24:
== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.gerejakatolik.net/katekismus/pasal18.htm Tujuh Sakramen, Pasal dari Katekismus Singkat di GerejaKatolik.net]
* {{id}} [http://www.gerejakatolik.net/katekismus/pasal18.htm Tujuh Sakramen, Pasal dari Katekismus Singkat di GerejaKatolik.net]
* [https://hafiziazmi.com/cara-taubat-dari-dosa-zina/ Cara taubat dari dosa zina di hafiziazmi.com]


{{agama-stub}}
{{agama-stub}}

Revisi per 19 Mei 2018 22.21

Pertobatan adalah aktivitas meninjau atau menelaah tindakan-tindakan yang pernah diperbuat dan menyesali kesalahan-kesalahan pada masa lampau, yang disertai dengan komitmen untuk berubah menjadi lebih baik.[1]

Etimologi

Kata tobat dalam bahasa Indonesia berasal dari kata Arab taubat, yang berakar dari kata ta-ba yang berarti kembali, pulang, dan bersarang.[2]

Dalam Islam

Tobat nasuha berarti tobat yang sebenar-benarnya dengan janji tidak akan mengulangi lagi.

Dalam Kekristenan

Dalam Kekristenan di Indonesia, kata tobat dimaknai sama dengan kata metanoia dalam bahasa Yunani, yang dapat didefinisikan sebagai "berbalik 180 derajat dari kehidupan yang lama" atau "meninggalkan cara hidup yang lama".

Dalam Gereja Katolik, suatu wujud pertobatan dilakukan dengan melakukan pengakuan dosa, dengan menerima Sakramen Tobat, yaitu salah satu dari ketujuh sakramen yang diakui Gereja Katolik.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ (Inggris) Jeremiah Unterman (2017). Justice for All: How the Jewish Bible Revolutionized Ethics. University of Nebraska Press. hlm. 109. ISBN 0827612702. The modern definition of "to repent," according to the Oxford English Dictionary, is "To review one's actions and feel contrition or regret for something one has done or omitted to do; (esp. in religious contexts) to acknowledge the sinfulness of one's past action or conduct by showing sincere remorse and undertaking to reform in the future." 
  2. ^ Miswanto, MA, Agus (2012). Agama, Keyakinan, dan Etika. Magelang: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Studi Islam Universitas Muhammadiyah Magelang. hlm. 204. ISBN 978-602-18110-0-9. 

Pranala luar