Lompat ke isi

Aksara Rencong: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Martijn (bicara | kontrib)
hapus interwiki en:; tulisan Rencong bukan sama dengan tulisan Rejang
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Kerinci_Rencong_id.png|thumb|right|400px|Aksara Rencong dari Kerinci]]
[[Berkas:Kerinci_Rencong_id.png|thumb|right|400px|Surat Kerinci]]
'''Aksara Rencong''' adalah sejenis [[huruf|aksara]] yang digunakan untuk menuliskan [[Bahasa Melayu Kuno]]. Bersama dengan aksara-aksara daerah lain di Sumatera, Aksara Rencong merupakan turunan dari Aksara Pallawa. Aksara ini digunakan di daerah Kerinci di [[Sumatera]] bagian selatan hingga [[abad ke-18]]. Pada masa lalu aksara ini dituliskan pada daun, bambu, atau kulit binatang sehingga tidak dapat bertahan lama.
'''Aksara Rencong''' adalah istilah yang mula-mula digunakan oleh para peneliti Belanda untuk merujuk pada [[huruf|aksara]] Surat Ulu yang digunakan di kawasan ulu (pegunungan) Sumatra, khususnya di [[Kerinci]], [[Bengkulu]], [[Sumatra Selatan]], dan [[Lampung]]. Bersama dengan aksara-aksara daerah lain di Sumatra, Surat Ulu merupakan turunan dari Aksara Pallawa. Pada masa lalu surat ulu dituliskan pada bambu, tanduk kerbau, dan kulit kayu.


Aksara Ulu yang kadang-kadang juga dinamakan Aksara KaGaNga berdasarkan tiga huruf pertama dalam urutan abjadnya, masih serumpun dengan Surat Batak (aksara Batak).
Salah satu perbedaan besar antara Aksara Rencong dengan aksara-aksara daerah lain di Sumatera adalah bahwa Aksara Rencong hanya memiliki tiga vokal, yaitu : a, i, dan u. Oleh karena itu, penulisan vokal e (pepet) biasanya digantikan oleh vokal a, vokal e (taling) biasanya digantikan oleh vokal i, dan vokal o biasanya digantikan oleh vokal u.


== Sumber ==
*http://www.lib.usm.my/press/DAH/bab2.html
*http://minangmedia.com/index.php?module=subjects&func=viewpage&pageid=4


== Daftar sastra ==
== Daftar sastra ==

Revisi per 19 April 2008 20.21

Surat Kerinci

Aksara Rencong adalah istilah yang mula-mula digunakan oleh para peneliti Belanda untuk merujuk pada aksara Surat Ulu yang digunakan di kawasan ulu (pegunungan) Sumatra, khususnya di Kerinci, Bengkulu, Sumatra Selatan, dan Lampung. Bersama dengan aksara-aksara daerah lain di Sumatra, Surat Ulu merupakan turunan dari Aksara Pallawa. Pada masa lalu surat ulu dituliskan pada bambu, tanduk kerbau, dan kulit kayu.

Aksara Ulu yang kadang-kadang juga dinamakan Aksara KaGaNga berdasarkan tiga huruf pertama dalam urutan abjadnya, masih serumpun dengan Surat Batak (aksara Batak).


Daftar sastra

  • A. L. van Hasselt (1881) De talen en letterkunde van Midden-Sumatra, E. J. Brill, Leiden
  • M. A. Jaspan (1964) Folk literature of South Sumatra: Redjang Ka-Ga-Nga texts, The Australian National University, Canberra
  • L. C. Westenenk (1922) "Rèntjong-schrift. II. beschreven hoorns in het landschap Krintji", in Tijdschrift voor Indische Taal-, Land-, en Volkenkunde 61, Batavia, Albrecht en co./'s-Gravenhage, M. Nijhoff

Lihat pula