Bodas, Watukumpul, Pemalang: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
== '''SEJARAH''' == |
|||
== ''' |
{{dati2|nama=Kelurahan Bodas<br />{{jav|ꦏꦺꦭꦸꦫꦲꦤ꧀ꦧꦺꦴꦢꦱ꧀}}|luas=641|penduduk=692|penduduktahun=(2010)|kepadatan=525|lambang=[[Berkas:Bodas.jpg|150px]]|peta=[[Berkas:Peta Bodas.jpg]]|koordinat=109°17'30"–109°40'30" BT dan 8°52'30"–7°20'11" LS|bahasa=[[Bahasa Jawa|Jawa]], [[bahasa Indonesia|Indonesia]]|dasar hukum=Belum Tersedia|hari jadi=24 Januari 1575|motto=Bodas Berjaya|flora=[[Srigading]]|fauna=[[Kucica kampung|Burung Kacer]]|web={{URL|http://www.bodas.pemalangkab.go.id/}}}}'''Bodas''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Watukumpul, Pemalang|Watukumpul]], [[Kabupaten Pemalang|Pemalang]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Asal usul nama dari Desa Bodas menurut para pendahulu adalah salah satu desa peninggalan dari Kerajaan besar yaitu Majapahit, Mataram dan Pasundan. Terdapat sejarah yang menyebutkan bahwa leluhur Desa Bodas yaitu '''Pangeran Cibodas''', yang berasal dari Tanah Pasundan. Mengenai silsilah dan Babad Tanah Bodas masih diselidiki kembali. Penamaan "Bodas" sendiri secara kamus bahasa Sunda berarti putih, dan bukan kebetulan tapi ada bukti yang membenarkan, salah satu keunikan sebagian dari struktur tanah di Desa Bodas yaitu terdapatnya material tanah yang berwarna putih. Material ini yang dari zaman dahulu digunakan oleh masyarakat sebagai media cat papan rumah, hingga sekarang masih dipergunakan oleh masyarakat sekitar. Fakta yang lain tentang penyebutan Bodas sendiri yaitu banyaknya material batu sejenis marmer atau watu lintang oleh para penduduk sekitar menyebutnya. Dan bila bebatuan tersebut terkena sinar matahari maka memunculkan sinar putih kemilauan. |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
Pada masa peperangan kolonial Belanda banyak masyarakat di Indonesia yang sengsara, begitu juga Desa Bodas. Rakyat pada masa itu sangat menderita karena kurangnya bahan pangan disertai pemerasan yang dilakukan oleh kolonial Belanda. |
Pada masa peperangan kolonial Belanda banyak masyarakat di Indonesia yang sengsara, begitu juga Desa Bodas. Rakyat pada masa itu sangat menderita karena kurangnya bahan pangan disertai pemerasan yang dilakukan oleh kolonial Belanda. |
||
Revisi per 23 Juni 2018 17.24
SEJARAH
Kelurahan Bodas ꦏꦺꦭꦸꦫꦲꦤ꧀ꦧꦺꦴꦢꦱ꧀ | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Motto: Bodas Berjaya | |
Berkas:Peta Bodas.jpg | |
Koordinat: 7°07′44″S 109°27′07″E / 7.1289°S 109.4519°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | [[]] |
Dasar hukum | Belum Tersedia |
Hari jadi | 24 Januari 1575 |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar |
Luas | |
• Total | 641 km2 (247 sq mi) |
Populasi ((2010)) | |
• Total | 692 |
• Kepadatan | 525/km2 (1,360/sq mi) |
Demografi | |
• Bahasa | Jawa, Indonesia |
Zona waktu | [[UTC]] |
Kode BPS | |
Kode Kemendagri | 33.27.04.2008 |
Flora resmi | Srigading |
Fauna resmi | Burung Kacer |
Situs web | www |
Bodas adalah desa di kecamatan Watukumpul, Pemalang, Jawa Tengah, Indonesia. Asal usul nama dari Desa Bodas menurut para pendahulu adalah salah satu desa peninggalan dari Kerajaan besar yaitu Majapahit, Mataram dan Pasundan. Terdapat sejarah yang menyebutkan bahwa leluhur Desa Bodas yaitu Pangeran Cibodas, yang berasal dari Tanah Pasundan. Mengenai silsilah dan Babad Tanah Bodas masih diselidiki kembali. Penamaan "Bodas" sendiri secara kamus bahasa Sunda berarti putih, dan bukan kebetulan tapi ada bukti yang membenarkan, salah satu keunikan sebagian dari struktur tanah di Desa Bodas yaitu terdapatnya material tanah yang berwarna putih. Material ini yang dari zaman dahulu digunakan oleh masyarakat sebagai media cat papan rumah, hingga sekarang masih dipergunakan oleh masyarakat sekitar. Fakta yang lain tentang penyebutan Bodas sendiri yaitu banyaknya material batu sejenis marmer atau watu lintang oleh para penduduk sekitar menyebutnya. Dan bila bebatuan tersebut terkena sinar matahari maka memunculkan sinar putih kemilauan.
Masa Kolonial Belanda
Pada masa peperangan kolonial Belanda banyak masyarakat di Indonesia yang sengsara, begitu juga Desa Bodas. Rakyat pada masa itu sangat menderita karena kurangnya bahan pangan disertai pemerasan yang dilakukan oleh kolonial Belanda.
Pada masa penjajahan Belanda tahun 1940-1943, Desa Bodas di bawah kepemimpinan Kades Wahyad Bin Warlam, kala itu masyarakat Desa Bodas hidup sangat susah karena tidak tenang dalam bertani sehingga kemiskinan melanda masyarakat Desa Bodas, dan dimana-mana banyak terjadi pencurian.
Geografis dan Masyarakat
Secara umum penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, hal ini dapat dilihat dari kondisi geografis dimana sebagian besar lahan pertaniannya adalah lahan produktif, sedangkan desa Bodas ditinjau dari letak wilayahnya dapat dilihat sebagai berikut:
- Sebelah utara berbatasan dengan Desa Pedagung
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Majalangu
- Sebalah Timur berbatasan dengan Desa Pagelaran
- Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Gapura
Dengan penduduk yang heterogen pada tahun 2016 masih banyak warga masyarakatnya yang mengandalkan kehidupan di kota sebagai perantau ataupun urbanisasi, hal itu disebabkan karena kurangnya wawasan memanfaatkan potensi lokal baik sumber daya alam maupun sumber manusianya.
Objek Wisata
- Kedung Bunder
- Kedung Bening
- Telaga Jendul
Logo
Singa Jaya adalah leluhur Desa Bodas yang kemudian dijadikan simbol BUMDES Desa Bodas.
Referensi
- ^ http://bodas.desakupemalang.id/ Profil Desa Bodas - Website Portal Resmi Kabupaten Pemalang
- ^ https://ngadem.com/tempat-wisata-hits-di-pemalang/Tempat wisata di Kabupaten Pemalang
- ^ https://www.pemalangkab.go.id/2011/08/geografis/ Geografis di Kabupaten Pemalang
- ^ http://www.organisasi.org/1970/01/daftar-nama-kecamatan-kelurahan-desa-kodepos-di-kota-kabupaten-pemalang-jawa-tengah-jateng.html#.WxrJuJeyQy4Nama-nama kelurahan di Kabupaten Pemalang
Pedagung | ||||
Gapura | Pagelaran | |||
| ||||
Majalangu |