Polusi plastik: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Collin Sheima (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi 'thumb|300pxl|A photo of Plastic waste on [[Henderson Island (Pitcairn Islands)|Henderson Island]] '''Polusi plastik''' adalah akumulasi da...'
 
Collin Sheima (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5: Baris 5:
Polusi plastik dapat mengenai tanah, saluran air dan lautan. Organisme yang hidup, terutama [[hewan laut]], dapat dirugikan baik oleh efek mekanis, seperti terjerat di dalam objek plastik atau masalah yang terkait dengan menelan limbah plastik, atau melalui paparan terhadap bahan kimia di dalam plastik yang mengganggu fisiologi mereka. Manusiapun juga dipengaruhi oleh polusi plastik, seperti melalui gangguan dari berbagai [[mekanisme hormonal]].
Polusi plastik dapat mengenai tanah, saluran air dan lautan. Organisme yang hidup, terutama [[hewan laut]], dapat dirugikan baik oleh efek mekanis, seperti terjerat di dalam objek plastik atau masalah yang terkait dengan menelan limbah plastik, atau melalui paparan terhadap bahan kimia di dalam plastik yang mengganggu fisiologi mereka. Manusiapun juga dipengaruhi oleh polusi plastik, seperti melalui gangguan dari berbagai [[mekanisme hormonal]].


Pada 2018, terdapat sekitar 380 juta ton plastik telah diproduksi di seluruh dunia setiap tahun. Dari tahun 1950 hingga tahun 2018, diperkirakan terdapat 6,3 miliar ton plastik telah diproduksi di seluruh dunia, yang diperkirakan 9% telah didaur ulang dan diperkirakan juga 12% lainnya telah dibakar. <ref>{{cite news |title=The known unknowns of plastic pollution |url=https://www.economist.com/news/international/21737498-so-far-it-seems-less-bad-other-kinds-pollution-about-which-less-fuss-made |accessdate=17 June 2018 |publisher=The Economist |date=3 March 2018}}</ref> Di Inggris saja, lebih dari 5 juta ton plastik telah dikonsumsi setiap tahun, yang diperkirakan hanya seperempatnya yang telah didaur ulang, dan dengan sisanya akan dibuang ke landfill. Sejumlah besar sampah plastik yang dibuang ini pasti akan memasuki lingkungan, dengan adanya penelitian yang telah menunjukkan bahwa 90% tubuh burung laut mengandung puing-puing plastik. <ref>{{cite web |url=https://globalnomadic.com/turning-rubbish-into-money-environmental-innovation-leads-the-way/|title=Turning rubbish into money – environmental innovation leads the way|first=Global|last=Nomadic|publisher=}}</ref><ref name="plasticizer" </ref> Di beberapa daerah ada upaya-upaya yang cukup signifikan untuk mengurangi keunggulan polusi plastik, melalui pengurangan konsumsi plastik dan mempromosikan [[daur ulang plastik]]. <ref>Walker, T.R., Xanthos, D. (2018) A call for Canada to move toward zero plastic waste by reducing and recycling single-use plastics. Resources, Conservation & Recycling. DOI: https://doi.org/10.1016/j.resconrec.2018.02.014.</ref>
Pada 2018, terdapat sekitar 380 juta ton plastik telah diproduksi di seluruh dunia setiap tahun. Dari tahun 1950 hingga tahun 2018, diperkirakan terdapat 6,3 miliar ton plastik telah diproduksi di seluruh dunia, yang diperkirakan 9% telah didaur ulang dan diperkirakan juga 12% lainnya telah dibakar. <ref>{{cite news |title=The known unknowns of plastic pollution |url=https://www.economist.com/news/international/21737498-so-far-it-seems-less-bad-other-kinds-pollution-about-which-less-fuss-made |accessdate=17 June 2018 |publisher=The Economist |date=3 March 2018}}</ref> Di Inggris saja, lebih dari 5 juta ton plastik telah dikonsumsi setiap tahun, yang diperkirakan hanya seperempatnya yang telah didaur ulang, dan dengan sisanya akan dibuang ke landfill. Sejumlah besar sampah plastik yang dibuang ini pasti akan memasuki lingkungan, dengan adanya penelitian yang telah menunjukkan bahwa 90% tubuh burung laut mengandung puing-puing plastik. <ref>{{cite web |url=https://globalnomadic.com/turning-rubbish-into-money-environmental-innovation-leads-the-way/|title=Turning rubbish into money – environmental innovation leads the way|first=Global|last=Nomadic|publisher=}}</ref><nowiki><ref> name="plasticizer" </ref></nowiki> Di beberapa daerah ada upaya-upaya yang cukup signifikan untuk mengurangi keunggulan polusi plastik, melalui pengurangan konsumsi plastik dan mempromosikan [[daur ulang plastik]]. <ref>Walker, T.R., Xanthos, D. (2018) A call for Canada to move toward zero plastic waste by reducing and recycling single-use plastics. Resources, Conservation & Recycling. DOI: https://doi.org/10.1016/j.resconrec.2018.02.014.</ref>


Beberapa peneliti menyatakan bahwa pada tahun 2050 kemungkinan ada lebih banyak plastik daripada ikan di lautan berdasarkan pada beratnya. <ref> name="Sutter">{{cite web |url=http://www.cnn.com/2016/12/12/world/sutter-vanishing-help/|title=How to stop the sixth mass extinction |first=John D. |last=Sutter |date=12 December 2016|work=CNN|accessdate= 18 September 2017}}</ref>
Beberapa peneliti menyatakan bahwa pada tahun 2050 kemungkinan ada lebih banyak plastik daripada ikan di lautan berdasarkan pada beratnya. <ref> name="Sutter">{{cite web |url=http://www.cnn.com/2016/12/12/world/sutter-vanishing-help/|title=How to stop the sixth mass extinction |first=John D. |last=Sutter |date=12 December 2016|work=CNN|accessdate= 18 September 2017}}</ref>

Revisi per 5 Juli 2018 13.09

A photo of Plastic waste on Henderson Island

Polusi plastik adalah akumulasi dari produk plastik yang ada di lingkungan yang berdampak buruk terhadap satwa liar, habitat satwa liar, dan manusia. [1][2] Plastik yang berperan sebagai polutan dikategorikan ke dalam mikro, meso, atau puing-puing makro, berdasarkan ukurannya. [3] Plastik berharga murah, tahan lama, dan hasilnya tingkat produksi plastik oleh manusia menjadi tinggi. [4] Namun, umumnya struktur kimia dari plastik membuat mereka tahan terhadap banyak proses alami degradasi dan akibatnya mereka lambat juga untuk didegradasi. [5] Bersama-sama, kedua faktor inilah yang menyebabkan tingginya tingkat pencemaran plastik di lingkungan.

Polusi plastik dapat mengenai tanah, saluran air dan lautan. Organisme yang hidup, terutama hewan laut, dapat dirugikan baik oleh efek mekanis, seperti terjerat di dalam objek plastik atau masalah yang terkait dengan menelan limbah plastik, atau melalui paparan terhadap bahan kimia di dalam plastik yang mengganggu fisiologi mereka. Manusiapun juga dipengaruhi oleh polusi plastik, seperti melalui gangguan dari berbagai mekanisme hormonal.

Pada 2018, terdapat sekitar 380 juta ton plastik telah diproduksi di seluruh dunia setiap tahun. Dari tahun 1950 hingga tahun 2018, diperkirakan terdapat 6,3 miliar ton plastik telah diproduksi di seluruh dunia, yang diperkirakan 9% telah didaur ulang dan diperkirakan juga 12% lainnya telah dibakar. [6] Di Inggris saja, lebih dari 5 juta ton plastik telah dikonsumsi setiap tahun, yang diperkirakan hanya seperempatnya yang telah didaur ulang, dan dengan sisanya akan dibuang ke landfill. Sejumlah besar sampah plastik yang dibuang ini pasti akan memasuki lingkungan, dengan adanya penelitian yang telah menunjukkan bahwa 90% tubuh burung laut mengandung puing-puing plastik. [7]<ref> name="plasticizer" </ref> Di beberapa daerah ada upaya-upaya yang cukup signifikan untuk mengurangi keunggulan polusi plastik, melalui pengurangan konsumsi plastik dan mempromosikan daur ulang plastik. [8]

Beberapa peneliti menyatakan bahwa pada tahun 2050 kemungkinan ada lebih banyak plastik daripada ikan di lautan berdasarkan pada beratnya. [9]

Jenis-jenis puing plastik

Ada tiga bentuk utama dari plastik yang berkontribusi terhadap pencemaran plastik: mikroplastik, plastik mega dan makro. Mega dan mikro plastik telah diakumulasi dalam kepadatannya yang tertinggi terdapat di belahan bumi bagian utara, yang terkonsentrasi di sekitar pusat kota dan front air. Plastik dapat ditemukan di lepas pantai pada beberapa pulau karena arusnya yang membawa puing-puing. Keduanya mega dan makro-plastik dapat ditemukan dalam kemasan, alas kaki, dan barang-barang domestik lainnya yang telah dicuci dari kapal atau yang dibuang di tempat pembuangan sampah. Barang-barang yang berhubungan dengan ikan kemungkinan ditemukan di sekitar pulau-pulau terpencil. [10][11] Mereka juga dapat disebut dengan mikro, meso, dan puing-puing makro.

Puing-puing plastik dapat dikategorikan sebagai primer ataupun sekunder. Plastik primer masih dalam bentuk aslinya ketika dikumpulkan. Contohnya adalah tutup botol, puntung rokok, dan microbeads. [12] Di sisi lain, plastik sekunder adalah plastik yang lebih kecil yang dihasilkan dari degradasi plastik primer. [13]

  1. ^ "Plastic pollution". Encyclopædia Britannica. Diakses tanggal 1 August 2013. 
  2. ^ Laura Parker (June 2018). "We Depend on Plastic. Now We're Drowning in It". NationalGeographic.com. Diakses tanggal 25 June 2018. 
  3. ^ name="plastics in marine environment">Hammer, J; Kraak, MH; Parsons, JR (2012). "Plastics in the marine environment: the dark side of a modern gift". Reviews of environmental contamination and toxicology. 220: 1–44. doi:10.1007/978-1-4614-3414-6_1. 
  4. ^ Hester, Ronald E.; Harrison, R. M. (editors) (2011). Marine Pollution and Human Health. Royal Society of Chemistry. pp. 84-85. ISBN 184973240X
  5. ^ name= "Plastic Pollution">Lytle, Claire Le Guern. "Plastic Pollution". Coastal Care. Diakses tanggal 19 February 2015. 
  6. ^ "The known unknowns of plastic pollution". The Economist. 3 March 2018. Diakses tanggal 17 June 2018. 
  7. ^ Nomadic, Global. "Turning rubbish into money – environmental innovation leads the way". 
  8. ^ Walker, T.R., Xanthos, D. (2018) A call for Canada to move toward zero plastic waste by reducing and recycling single-use plastics. Resources, Conservation & Recycling. DOI: https://doi.org/10.1016/j.resconrec.2018.02.014.
  9. ^ name="Sutter">Sutter, John D. (12 December 2016). "How to stop the sixth mass extinction". CNN. Diakses tanggal 18 September 2017. 
  10. ^ Walker, T. R., Reid, K., Arnould, J. P., Croxall, J. P. (1997). Marine debris surveys at Bird Island, South Georgia 1990–1995. Marine Pollution Bulletin, 34(1), 61-65. https://doi.org/10.1016/S0025-326X(96)00053-7
  11. ^ name="Barnes"
  12. ^ Pettipas, S., Bernier, M., Walker, T. R. (2016). A Canadian policy framework to mitigate plastic marine pollution. Marine Policy, 68, 117-122. https://doi.org/10.1016/j.marpol.2016.02.025
  13. ^ Driedger, Alexander G.J.; Dürr, Hans H.; Mitchell, Kristen; Van Cappellen, Philippe (March 2015). "Plastic debris in the Laurentian Great Lakes: A review". Journal of Great Lakes Research. 41 (1): 9–19. doi:10.1016/j.jglr.2014.12.020.