Wilalung, Gajah, Demak: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 12: | Baris 12: | ||
|kepadatan =... jiwa/km² |
|kepadatan =... jiwa/km² |
||
}} |
}} |
||
'''Wilalung''' adalah sebuah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Gajah, Demak|Gajah]], [[Kabupaten Demak|Demak]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Orang yang pertama kali babat alas Desa Wilalung menurut cerita yang beredar di Desa Wilalung dari sesepuh desa adalah Simbah Honggorejo . Dan dalam sejarahnya Desa Wilalung mengalami perpindahan tempat 3 ( tiga ) kali , jadi berpindah – pindah . Pertama kali Desa Wilalung berada di Mbah Hanggorejo yang sekarang tempat Makam Mbah Honggorejo , pada saat itu mengalami kekeringan maka berpindah mencari sumber air dengan mengikuti terbangnya burung dimana mencari air maka masyarakat Desa Wilalung mengikutinya karena dahulu masih banyak berupa hutan belantara jaraknya kelihatan jauh akirnya menetap beberapa tahun di daerah kalijah karena di sekitarnya ada banyak persediaan air yang sekarang menjadi makam kalijah jadi pindah kedua Desa Wilalung di Kalijah , dan saat itu pemerintahan di kuasai Negara Belanda di dekat Desa Wilalung di bangun pintu pembagi air banjir yang sering disebut Waduk Wilalung dan pembuatan pintu pembagi banjir atau Waduk mulai Tahun 1901 sampai 1912 di bangun oleh Belanda dan saat pembangunan pintu pembagi banjir atau waduk Desa Wilalung di pindah ke barat pintu pembagi banjir atau Waduk yang di tempati sampai sekarang . Karena Desa Wilalung pada saat di kalijah kena proyek pembuangan air banjir jadi dipindahkan dan mulai menetap Desa Wilalung Tahun 1912 sampai sekarang, (http://wilalung.desa.id/profil/sejarah/). |
'''Wilalung''' adalah sebuah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Gajah, Demak|Gajah]], [[Kabupaten Demak|Demak]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Orang yang pertama kali babat alas Desa Wilalung menurut cerita yang beredar di Desa Wilalung dari sesepuh desa adalah Simbah Honggorejo . Dan dalam sejarahnya Desa Wilalung mengalami perpindahan tempat 3 ( tiga ) kali , jadi berpindah – pindah . Pertama kali Desa Wilalung berada di Mbah Hanggorejo yang sekarang tempat Makam Mbah Honggorejo , pada saat itu mengalami kekeringan maka berpindah mencari sumber air dengan mengikuti terbangnya burung dimana mencari air maka masyarakat Desa Wilalung mengikutinya karena dahulu masih banyak berupa hutan belantara jaraknya kelihatan jauh akirnya menetap beberapa tahun di daerah kalijah karena di sekitarnya ada banyak persediaan air yang sekarang menjadi makam kalijah jadi pindah kedua Desa Wilalung di Kalijah , dan saat itu pemerintahan di kuasai Negara Belanda di dekat Desa Wilalung di bangun pintu pembagi air banjir yang sering disebut Waduk Wilalung dan pembuatan pintu pembagi banjir atau Waduk mulai Tahun 1901 sampai 1912 di bangun oleh Belanda dan saat pembangunan pintu pembagi banjir atau waduk Desa Wilalung di pindah ke barat pintu pembagi banjir atau Waduk yang di tempati sampai sekarang . Karena Desa Wilalung pada saat di kalijah kena proyek pembuangan air banjir jadi dipindahkan dan mulai menetap Desa Wilalung Tahun 1912 sampai sekarang, (http://wilalung.desa.id/profil/sejarah/). |
||
{{Gajah, Demak}} |
{{Gajah, Demak}} |
Revisi per 22 Agustus 2018 10.11
Wilalung | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Demak | ||||
Kecamatan | Gajah | ||||
Kode pos | 59581 | ||||
Kode Kemendagri | 33.21.08.2007 | ||||
Luas | ... km² | ||||
Jumlah penduduk | ... jiwa | ||||
Kepadatan | ... jiwa/km² | ||||
|
Wilalung adalah sebuah desa di kecamatan Gajah, Demak, Jawa Tengah, Indonesia. Orang yang pertama kali babat alas Desa Wilalung menurut cerita yang beredar di Desa Wilalung dari sesepuh desa adalah Simbah Honggorejo . Dan dalam sejarahnya Desa Wilalung mengalami perpindahan tempat 3 ( tiga ) kali , jadi berpindah – pindah . Pertama kali Desa Wilalung berada di Mbah Hanggorejo yang sekarang tempat Makam Mbah Honggorejo , pada saat itu mengalami kekeringan maka berpindah mencari sumber air dengan mengikuti terbangnya burung dimana mencari air maka masyarakat Desa Wilalung mengikutinya karena dahulu masih banyak berupa hutan belantara jaraknya kelihatan jauh akirnya menetap beberapa tahun di daerah kalijah karena di sekitarnya ada banyak persediaan air yang sekarang menjadi makam kalijah jadi pindah kedua Desa Wilalung di Kalijah , dan saat itu pemerintahan di kuasai Negara Belanda di dekat Desa Wilalung di bangun pintu pembagi air banjir yang sering disebut Waduk Wilalung dan pembuatan pintu pembagi banjir atau Waduk mulai Tahun 1901 sampai 1912 di bangun oleh Belanda dan saat pembangunan pintu pembagi banjir atau waduk Desa Wilalung di pindah ke barat pintu pembagi banjir atau Waduk yang di tempati sampai sekarang . Karena Desa Wilalung pada saat di kalijah kena proyek pembuangan air banjir jadi dipindahkan dan mulai menetap Desa Wilalung Tahun 1912 sampai sekarang, (http://wilalung.desa.id/profil/sejarah/).