Osman Perkasa Alam Shah: Perbedaan antara revisi
Palladin911 (bicara | kontrib) pemeriksaan + update transklusi templat |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 5: | Baris 5: | ||
== Pemerintahan == |
== Pemerintahan == |
||
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Moskee in Laboehandeli TMnr 10016536.jpg| |
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Moskee in Laboehandeli TMnr 10016536.jpg|jmpl|ka|190px|[[Masjid Al-Osmani]] adalah masjid yang didirikan pada masa pemerintahan Sultan Osman]] |
||
Pemerintahan Raja Deli ke VII ini cukup singkat, pada saat [[Kesultanan Deli]] yang mendapat pengesahaan dari [[Kerajaan Aceh]] bahwa Kerajaan Deli merupakan daerah yang berdiri sendiri yang di tandai dengan diberikannya Pedang (Syamsir) Bawar dan cap Sembilan (MOHOR). Dengan tujuan mengurangi pengaruh [[Kesultanan Siak]] terhadap [[Kesultanan Deli]] oleh Sultan Mansyursah Alaldin Johan dari negeri Aceh, pada masa itu juga Sultan Deli diberi gelar Perkasa Alam dan diberi Surat Penyerahan Negeri Deli serta daerah taklukannya dari Kuala Bayan sampai Pasir Putih, kecuali Negeri Bedagai dan Langkat. |
Pemerintahan Raja Deli ke VII ini cukup singkat, pada saat [[Kesultanan Deli]] yang mendapat pengesahaan dari [[Kerajaan Aceh]] bahwa Kerajaan Deli merupakan daerah yang berdiri sendiri yang di tandai dengan diberikannya Pedang (Syamsir) Bawar dan cap Sembilan (MOHOR). Dengan tujuan mengurangi pengaruh [[Kesultanan Siak]] terhadap [[Kesultanan Deli]] oleh Sultan Mansyursah Alaldin Johan dari negeri Aceh, pada masa itu juga Sultan Deli diberi gelar Perkasa Alam dan diberi Surat Penyerahan Negeri Deli serta daerah taklukannya dari Kuala Bayan sampai Pasir Putih, kecuali Negeri Bedagai dan Langkat. |
||
Baris 24: | Baris 24: | ||
{{sultan-bio-stub}} |
{{sultan-bio-stub}} |
||
{{Indonesia-bio-stub}} |
{{Indonesia-bio-stub}} |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
<!--anda dapat berkontribusi dalam pelacakan artikel biografi tokoh muslim di wikipedia dengan menambahkan templat ini pada halaman tokoh muslim yang belum terhimpun di dalam kategori pelacakan --Kategori:Semua artikel biografi tokoh muslim -- Lihat Templat:Lifetime-Tokoh-Muslim --> |
<!--anda dapat berkontribusi dalam pelacakan artikel biografi tokoh muslim di wikipedia dengan menambahkan templat ini pada halaman tokoh muslim yang belum terhimpun di dalam kategori pelacakan --Kategori:Semua artikel biografi tokoh muslim -- Lihat Templat:Lifetime-Tokoh-Muslim --> |
||
{{Lifetime-Tokoh-Muslim |
{{Lifetime-Tokoh-Muslim |
||
Baris 50: | Baris 47: | ||
|tempat_makam = Mesjid Raya Al-Osmani |
|tempat_makam = Mesjid Raya Al-Osmani |
||
}} |
}} |
||
⚫ | |||
⚫ |
Revisi per 24 Agustus 2018 17.11
Sultan Osman Perkasa Alam (1795-mangkat pada tahun 1858) adalah seorang sultan dari Kesultanan Deli yang ke 7.
Pemerintahan
Pemerintahan Raja Deli ke VII ini cukup singkat, pada saat Kesultanan Deli yang mendapat pengesahaan dari Kerajaan Aceh bahwa Kerajaan Deli merupakan daerah yang berdiri sendiri yang di tandai dengan diberikannya Pedang (Syamsir) Bawar dan cap Sembilan (MOHOR). Dengan tujuan mengurangi pengaruh Kesultanan Siak terhadap Kesultanan Deli oleh Sultan Mansyursah Alaldin Johan dari negeri Aceh, pada masa itu juga Sultan Deli diberi gelar Perkasa Alam dan diberi Surat Penyerahan Negeri Deli serta daerah taklukannya dari Kuala Bayan sampai Pasir Putih, kecuali Negeri Bedagai dan Langkat.
Penyerahan yang dilaksanakan di Istana Darussalam (Banda Aceh) ini terjadi pada tahun 1853, dan mulai saat itu raja-raja Deli memekai Gelar Perkasa Alam, hingga sekarang apa bila penabalan (pengangkatan) sultan, Pedang Bawar ini sebagai Syarat Mutlak dalam prosesi upacara tersebut. Sultan Osman Perkasa Alamsyah memerintah cukup singkat, ia diangkat menjadi sultan pada 1850 dan mangkat pada 1858. Yang menjadi catatan pada masa pemerintahan ia adalah ia membangun sebuah mesjid megah, besar dan permanen pada tahun 1854 hingga kini masih berdiri sebagai tonggak sejarah yaitu Masjid Al-Osmani di Labuhan Deli.
Kematian dan peninggalan
Ia dimakamkan di komplek Mesjid ini, Ia mangkat dalam usia 63 tahun dan meninggalkan 31 orang putra dan putri yaitu 17 orang putra dan 14 orang putri dan ia diberi gelar Marhum Masjid.
Pranala luar
Didahului oleh Amaluddin Mangendar |
Sultan Deli 1850-1858 |
Dilanjutkan oleh Mahmud Al Rasyid |