Alas Roban: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Jalan Alas Roban''' atau '''Jalur Alas Roban''' adalah salah satu jalur jalan tanjakan yang cukup curam yang berada di [[ |
'''Jalan Alas Roban''' atau '''Jalur Alas Roban''' adalah salah satu jalur jalan tanjakan yang cukup curam yang berada di [[Kota Batang]], [[Jawa Tengah]]. Jalur ini menghubungkan Kota Batang dan Semarang dan merupakan bagian dari Jalur Pantura. Jalanan yang menanjak berkelok dan kepadatan kendaraan saat arus mudik acap kali menyebabkan kecelakaan di daerah tersebut. Dari Kendal menuju Pekalongan harus melawati kawasan Alas Roban yang konon merupakan salah satu Jalur Tengkorak di Jawa Tengah. Alas artinya Hutan, berarti kawasan ini adalah hutan belantara yang dibelah untuk dibuat jalan raya. Medannya lumayan sulit. Banyak kelokan dan tanjakan curam. Untuk mengurangi resiko kecelakaan, maka saat ini sudah dibuatkan jalur alternatif di kawasan Alas Roban. Jalur alternatif lingkar Utara dan Selatan. Kendaraan pribadi dan sepeda motor melalui jalur lingkar alternatif utara. Kendaraan berat biasanya memanfaatkan jalur selatan berupa jalan beton. Walaupun relatif lebih jauh, namun tidak banyak tikungan tajam dan tanjakan curam. Di sepanjang jalur ini pula banyak sopir memarkir kendaraan beratnya untuk beristirahat. |
||
Alas Roban terletak di jalur [[Gringsing, Batang|Kecamatan Gringsing]], |
Alas Roban terletak di jalur [[Gringsing, Batang|Kecamatan Gringsing]], Kota Batang, Jawa Tengah. Jalan curam berkelok, kanan-kirinya ditumbuh pohon-pohon tinggi, membuat merinding siapapun yang melintasi jalur ini. Kurangnya penerangan jalan juga membuat suasana seram semakin melekat dengan tempat ini. Sekilas, jalan di Alas Roban tidak berbeda dengan jalan-jalan lain di tengah hutan Indonesia. |
||
Jalan ini dibangun pada masa penjajahan VOC dan merupakan dari jalan pos De Grote Postweg dan sekarang dikenal dengan Alas Roban. Jalur penghubung Jawa Tengah dengan Jawa Barat ini merupakan gagasan dari Herman Williem Deandles yang mempekerjakan kaum pribumi secara paksa. |
Jalan ini dibangun pada masa penjajahan VOC dan merupakan dari jalan pos De Grote Postweg dan sekarang dikenal dengan Alas Roban. Jalur penghubung Jawa Tengah dengan Jawa Barat ini merupakan gagasan dari Herman Williem Deandles yang mempekerjakan kaum pribumi secara paksa. |
||
Baris 16: | Baris 16: | ||
[[Kategori:Bangunan dan struktur di Jawa Tengah]] |
[[Kategori:Bangunan dan struktur di Jawa Tengah]] |
||
[[Kategori:Jalan di Indonesia]] |
[[Kategori:Jalan di Indonesia]] |
||
[[Kategori: |
[[Kategori:Kota Batang]] |
Revisi per 3 September 2018 23.31
Jalan Alas Roban atau Jalur Alas Roban adalah salah satu jalur jalan tanjakan yang cukup curam yang berada di Kota Batang, Jawa Tengah. Jalur ini menghubungkan Kota Batang dan Semarang dan merupakan bagian dari Jalur Pantura. Jalanan yang menanjak berkelok dan kepadatan kendaraan saat arus mudik acap kali menyebabkan kecelakaan di daerah tersebut. Dari Kendal menuju Pekalongan harus melawati kawasan Alas Roban yang konon merupakan salah satu Jalur Tengkorak di Jawa Tengah. Alas artinya Hutan, berarti kawasan ini adalah hutan belantara yang dibelah untuk dibuat jalan raya. Medannya lumayan sulit. Banyak kelokan dan tanjakan curam. Untuk mengurangi resiko kecelakaan, maka saat ini sudah dibuatkan jalur alternatif di kawasan Alas Roban. Jalur alternatif lingkar Utara dan Selatan. Kendaraan pribadi dan sepeda motor melalui jalur lingkar alternatif utara. Kendaraan berat biasanya memanfaatkan jalur selatan berupa jalan beton. Walaupun relatif lebih jauh, namun tidak banyak tikungan tajam dan tanjakan curam. Di sepanjang jalur ini pula banyak sopir memarkir kendaraan beratnya untuk beristirahat.
Alas Roban terletak di jalur Kecamatan Gringsing, Kota Batang, Jawa Tengah. Jalan curam berkelok, kanan-kirinya ditumbuh pohon-pohon tinggi, membuat merinding siapapun yang melintasi jalur ini. Kurangnya penerangan jalan juga membuat suasana seram semakin melekat dengan tempat ini. Sekilas, jalan di Alas Roban tidak berbeda dengan jalan-jalan lain di tengah hutan Indonesia.
Jalan ini dibangun pada masa penjajahan VOC dan merupakan dari jalan pos De Grote Postweg dan sekarang dikenal dengan Alas Roban. Jalur penghubung Jawa Tengah dengan Jawa Barat ini merupakan gagasan dari Herman Williem Deandles yang mempekerjakan kaum pribumi secara paksa.
Alas Roban merupakan salah satu titik rawan macet di Jalur Pantai Utara Pulau Jawa (Pantura). Bentuk jalan yang menikung dan menanjak membuat kendaraan besar seperti truk pengangkut barang harus ekstra hati-hati saat melintasinya. Kondisi seperti itu rawan menimbulkan kemacetan panjang saat arus lalu lintas sedang padat seperti saat musim mudik Lebaran. Tak jarang, kecelakaan kendaraan dijumpai di titik ini juga karena ada lingkungan sekitar Alas Roban masih berbentuk hutan dan minim penerangan.
Saat ini Jalur Alas Roban ini ada tiga jalur yang bisa dilewati, yakni Jalan Poncowati atau Jalan Sentul Alas Roban (jalur lama), jalur lingkar selatan, dan jalur utara (Jalur Pantura). Jalur lama biasanya banyak dilewati truk gandeng dan bus. Jalur selatan juga dilewati truk besar, sedangkan jalur utara kendaraan pribadi dan roda dua.
Di jalur Utara terdapat sebuah tanjakan yang sangat curam.