Lompat ke isi

Isdiman: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Agus suharto (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
P
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 30: Baris 30:
}}
}}


'''Kolonel Anumerta Isdiman'''<ref>http://wahyuwijayanti123.blogspot.com/2018/02/letkol-isdiman.html?m=1</ref> ({{lahirmati|[[Pontianak]], [[Kalimantan Barat]]|12|7|1913|[[Ambarawa]], [[Jawa Tengah]]|26|11|1945}}) adalah perwira [[Tentara Keamanan Rakyat]] (TKR), pahlawan nasional yang gugur dalam [[Palagan Ambarawa]], Semarang - Jawa Tengah.
'''Kolonel Anumerta Isdiman'''<ref>http://wahyuwijayanti123.blogspot.com/2018/02/letkol-isdiman.html?m=1</ref> ({{lahirmati|[[Pontianak]], [[Kalimantan Barat]]|12|7|1913|[[Ambarawa]], [[Jawa Tengah]]|26|11|1945}}) adalah perwira [[Tentara Keamanan Rakyat]] (TKR), pahlawan nasional yang gugur dalam [[Palagan Ambarawa]], Semarang - Jawa Tengah.watsupihate


== Latar Belakang ==
== Latar Belakang ==

Revisi per 17 September 2018 05.05

Isdiman
Lahir(1913-07-12)12 Juli 1913
Belanda Pontianak, Kalimantan Barat
Meninggal26 November 1945(1945-11-26) (umur 32)
Indonesia Ambarawa, Jawa Tengah
PengabdianIndonesia Indonesia
Lama dinas5 Oktober 1945–26 November 1945
Pangkat Kolonel (Anumerta)
Perang/pertempuranRevolusi Nasional Indonesia

Kolonel Anumerta Isdiman[1] (12 Juli 1913 – 26 November 1945) adalah perwira Tentara Keamanan Rakyat (TKR), pahlawan nasional yang gugur dalam Palagan Ambarawa, Semarang - Jawa Tengah.watsupihate

Latar Belakang

Letkol Isdiman lahir di Pontianak tanggal 12 Juli 1913. Ia pernah bersekolah di SMK Bojonegoro. Masa kecil Isdiman dihabiskan di Cianjur. Ambarawa adalah pusaka yang diperjuangkan Isdiman dan laskar pejuangnya. Ia sangat berperan dalam perang di Ambarawa. Ia adalah seorang kepercayaan Kolonel Soedirman untuk mengatur siasat pertempuran di Ambarawa. Ia memimpin para pejuang dalam perang di Ambarawa melawan Sekutu.

Pasukan Indonesia dibawah pimpinan Letkol Isdiman berusaha membebaskan kedua desa yang ingin dikuasai Sekutu. Namun, Letkol Isdiman malah terluka parah dan dibawa ke Magelang, namun Letkol Isdiman gugur saat perjalanan ke Magelang.

Letkol Isdiman dikenang sebagai spirit yang hidup dan menggetarkan jantung, memompa darah juang gerilyawan-gerilyawan muda.

Referensi