Fungsi ego: Perbedaan antara revisi
Andijuwono (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Andijuwono (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 2: | Baris 2: | ||
'''Fungsi Ego''' yaitu sebagai presepsi, [[berpikir]], pengujian [[realitas]], atau pun sebagai kemampuan diri untuk mempertimbangkan suatu hal atau sebagai fungsi penengah.<ref name="Indonesia">.Ensiklopedia Indonesia.Page:EI 1047.tif</ref> Ego memiliki fungsi-fungsi utama fungsi-fungsi utama tersebut yaitu mencari, menemukan, dan menjalain hubungan dengan objek-objek di [[dunia]] luar.<ref name="Hall dkk">Calvin S. Hall.1993.Teori-Teori Psikodinamik. Yogyakarta:KANISIUS.122-123</ref> Fungsi-fungsi utama ini dapat dilihat atau diamati pada [[bayi]].<ref name="Hall dkk"/> Fungsi ego merupakan aspek yang sangat penting karena berfungsi sebagai [[pengontrol]].<ref name="Jantan dkk">Ramlan Jantan dkk.2003.Psikologi Pendidikan. Kuala Lumpur:PTS Professional Publishing .53</ref> Fungsi ego lebih dari sekadar wasit penengah yang harus peka terhadap keinginan atau dorongan-dorongan naluriah dengan prinsip kenikmatan pada sisi lain.<ref name="Jantan dkk"/> Secara garis besar fungsi ego yaitu berfikir secara [[rasional]], mengatur desakan, mengatur tingkah laku atau aktivitas, menahan dorongan, mengeluarkan [[emosi]] negatif.<ref name="Jantan dkk"/> Berfikir secara rasional adalah pola pikir kita yang menyesuaikan dengan kemampuan yang kita sadari untuk mencapai sebuah tujuan yang [[realistis]].<ref name="Jantan dkk"/> Berpikir secara [[rasional]] dapat juga dikatakan sebagai pola berpikir dengan menggunakan penalaran atas dasar [[data]] yang ada dengan tujuan mencari kebenaran faktual.<ref name="Djohansjah Marzoeki">[http://www.djohansjahmarzoeki-rationalthinking.com/index.php?option=com_content&task=view&id=18&Itemid=40/content] Djohansjah Marzoeki: Berfikir Rasional <small>Publikasi: 10 January 2008</small></ref> Berpikir secara [[rasional]] lawannya adalah [[berpikir]] secara [[rasional]].<ref name="Djohansjah Marzoeki"/> |
'''Fungsi Ego''' yaitu sebagai presepsi, [[berpikir]], pengujian [[realitas]], atau pun sebagai kemampuan diri untuk mempertimbangkan suatu hal atau sebagai fungsi penengah.<ref name="Indonesia">.Ensiklopedia Indonesia.Page:EI 1047.tif</ref> Ego memiliki fungsi-fungsi utama fungsi-fungsi utama tersebut yaitu mencari, menemukan, dan menjalain hubungan dengan objek-objek di [[dunia]] luar.<ref name="Hall dkk">Calvin S. Hall.1993.Teori-Teori Psikodinamik. Yogyakarta:KANISIUS.122-123</ref> Fungsi-fungsi utama ini dapat dilihat atau diamati pada [[bayi]].<ref name="Hall dkk"/> Fungsi ego merupakan aspek yang sangat penting karena berfungsi sebagai [[pengontrol]].<ref name="Jantan dkk">Ramlan Jantan dkk.2003.Psikologi Pendidikan. Kuala Lumpur:PTS Professional Publishing .53</ref> Fungsi ego lebih dari sekadar wasit penengah yang harus peka terhadap keinginan atau dorongan-dorongan naluriah dengan prinsip kenikmatan pada sisi lain.<ref name="Jantan dkk"/> Secara garis besar fungsi ego yaitu berfikir secara [[rasional]], mengatur desakan, mengatur tingkah laku atau aktivitas, menahan dorongan, mengeluarkan [[emosi]] negatif.<ref name="Jantan dkk"/> Berfikir secara rasional adalah pola pikir kita yang menyesuaikan dengan kemampuan yang kita sadari untuk mencapai sebuah tujuan yang [[realistis]].<ref name="Jantan dkk"/> Berpikir secara [[rasional]] dapat juga dikatakan sebagai pola berpikir dengan menggunakan penalaran atas dasar [[data]] yang ada dengan tujuan mencari kebenaran faktual.<ref name="Djohansjah Marzoeki">[http://www.djohansjahmarzoeki-rationalthinking.com/index.php?option=com_content&task=view&id=18&Itemid=40/content] Djohansjah Marzoeki: Berfikir Rasional <small>Publikasi: 10 January 2008</small></ref> Berpikir secara [[rasional]] lawannya adalah [[berpikir]] secara [[rasional]].<ref name="Djohansjah Marzoeki"/> |
||
psikolog |
Seorang psikolog, yaitu Erikson, belau melakukan kajian konseling ego. dan menemukan cara untuk menekan fungsi ego.Perhatian Erikson terfokus pada perkembangan jati diri, atau lebih dikenal dengan identitas pada manusia. Dalam melihat fungsi ego, menurut Erikson, lingkungan di mana seseorang dari mulai fase anak-anak hidup sangat penting untuk memberikan pertumbuhan, penyesuaian, sumber kesadaran diri dan identitas.<ref>[https://suarapress.com/index.php/2017/04/01/fungsi-ego-dalam-perspektif-psikoanalisa/"Fungsi Ego dalam perspektif Psikoanalisa"]</ref> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{Reflist}} |
{{Reflist}} |
Revisi per 23 September 2018 16.46
Fungsi Ego yaitu sebagai presepsi, berpikir, pengujian realitas, atau pun sebagai kemampuan diri untuk mempertimbangkan suatu hal atau sebagai fungsi penengah.[1] Ego memiliki fungsi-fungsi utama fungsi-fungsi utama tersebut yaitu mencari, menemukan, dan menjalain hubungan dengan objek-objek di dunia luar.[2] Fungsi-fungsi utama ini dapat dilihat atau diamati pada bayi.[2] Fungsi ego merupakan aspek yang sangat penting karena berfungsi sebagai pengontrol.[3] Fungsi ego lebih dari sekadar wasit penengah yang harus peka terhadap keinginan atau dorongan-dorongan naluriah dengan prinsip kenikmatan pada sisi lain.[3] Secara garis besar fungsi ego yaitu berfikir secara rasional, mengatur desakan, mengatur tingkah laku atau aktivitas, menahan dorongan, mengeluarkan emosi negatif.[3] Berfikir secara rasional adalah pola pikir kita yang menyesuaikan dengan kemampuan yang kita sadari untuk mencapai sebuah tujuan yang realistis.[3] Berpikir secara rasional dapat juga dikatakan sebagai pola berpikir dengan menggunakan penalaran atas dasar data yang ada dengan tujuan mencari kebenaran faktual.[4] Berpikir secara rasional lawannya adalah berpikir secara rasional.[4]
Seorang psikolog, yaitu Erikson, belau melakukan kajian konseling ego. dan menemukan cara untuk menekan fungsi ego.Perhatian Erikson terfokus pada perkembangan jati diri, atau lebih dikenal dengan identitas pada manusia. Dalam melihat fungsi ego, menurut Erikson, lingkungan di mana seseorang dari mulai fase anak-anak hidup sangat penting untuk memberikan pertumbuhan, penyesuaian, sumber kesadaran diri dan identitas.[5]
Referensi
- ^ .Ensiklopedia Indonesia.Page:EI 1047.tif
- ^ a b Calvin S. Hall.1993.Teori-Teori Psikodinamik. Yogyakarta:KANISIUS.122-123
- ^ a b c d Ramlan Jantan dkk.2003.Psikologi Pendidikan. Kuala Lumpur:PTS Professional Publishing .53
- ^ a b [1] Djohansjah Marzoeki: Berfikir Rasional Publikasi: 10 January 2008
- ^ "Fungsi Ego dalam perspektif Psikoanalisa"