Nafisah Ahmad Zen Shahab: Perbedaan antara revisi
←Membuat halaman berisi '{{Infobox person | honorific_prefix = | name = Nafisah Ahmad Zen Shahab | honorific_suffix = | image = Nafisah Ahmad Zen Shahab.jpg | image_si...' |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 39: | Baris 39: | ||
[[Berkas:Family of Nafisah Ahmad Zen Shahab.jpg|jmpl|Nafish (baju hijau) bersama 10 anaknya yang menjadi dokter]] |
[[Berkas:Family of Nafisah Ahmad Zen Shahab.jpg|jmpl|Nafish (baju hijau) bersama 10 anaknya yang menjadi dokter]] |
||
Pada tahun 1961, Nafisah menikah dengan seorang [[Sayyid]] yang menjadi [[Sarjana Ekonomi|sarjana muda jurusan ekonomi]] bernama Alwi Idrus Shahab.<ref name=:'JPNN2'>{{citeweb |last=Ari |first= |url=https://www.jpnn.com/news/nafisah-ahmad-shahab-10-dari-12-anaknya-jadi-dokter |date=24 April 2010 |website=[[Jawa Pos|Jawa Pos National Network]] |publisher=[[Grup Jawa Pos|Jawa Pos Group Multimedia]] |location=Jakarta |title=Nafisah Ahmad Zen Shahab, Ibu yang Sepuluh Anaknya Jadi Dokter |archive-url=http://web.archive.org/web/20180426184614/https://www.jpnn.com/news/nafisah-ahmad-zen-shahab-ibu-yang-sepuluh-anaknya-jadi-dokter |archive-date=26 April 2018 |access-date=27 April 2018 }}</ref> Dari pernikahannya dengan Alwi, Nafisah dikaruniai 12 Anak. Sepuluh di antaranya merupakan seorang dokter, dua lainnya merupakan seorang [[insinyur]] teknik kimia dan perancang busana.<ref>{{citeweb |last=Gatot |first= |url=http://www.kickandy.com/theshow/read/1891-semua-demi-anakku |title=Semua Demi Anakku |date=4 Juni 2010 |website=[[Kick Andy|KickAndy.com]] |archive-url=http://archive.is/BP4Qu |archive-date=26 April 2018 |access-date=27 April 2018 }}</ref>{{sfn|T.W., Arien (2015)|p=8}} Dari Sepuluh anaknya yang menjadi dokter, lima di antaranya merupakan seorang [[dokter spesialis]], yaitu Prof. Dr. dr. Idrus Alwi, Sp.PD., K-KV, FECS, FACC. yang memiliki spesialisasi di bidang kardiovaskular; dr. Muhammad Syafiq, Sp.PD., spesialis penyakit dalam; dr. Suraiyah, Sp.A., spesialis anak; dr. Nouval Shahab, Sp.U., spesialis urologi; dan dr. Isa An Nagib, Sp.OT. yang mengambil bidang spesialisasi ortopedi.<ref name=:'JPNN2' /> Sedangkan anak-anak Nafisah lainnya yang menjadi dokter adalah drg. Farida Alwi; dr. Shahabiyah, MMR., direktur utama Rumah Sakit Islam Harapan Anda di [[Tegal]]; dr. Fatinah, wakil direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Hati [[Balikpapan]]; dr. Zen Firhan, dokter umum di Balai Pengobatan Depok Medical Service dan Sawangan Medical Center; serta dr. Nur Dalilah, dokter umum di Rumah Sakit Permata Cibubur.<ref name=:'JPNN1' /> Sementara itu, Durah Kamila, anak keempat Nafisah merupakan seorang perancang busana. Sedangkan Zainab, anak kedelapan merupakan seorang insinyur teknik kimia yang bekerja di Pemerintah Daerah [[Kota Depok]].{{sfn|T.W., Arien (2015)|p=8}} |
Pada tahun 1961, Nafisah menikah dengan seorang [[Sayyid]] yang menjadi [[Sarjana Ekonomi|sarjana muda jurusan ekonomi]] bernama Alwi Idrus Shahab.<ref name=:'JPNN2'>{{citeweb |last=Ari |first= |url=https://www.jpnn.com/news/nafisah-ahmad-shahab-10-dari-12-anaknya-jadi-dokter |date=24 April 2010 |website=[[Jawa Pos|Jawa Pos National Network]] |publisher=[[Grup Jawa Pos|Jawa Pos Group Multimedia]] |location=Jakarta |title=Nafisah Ahmad Zen Shahab, Ibu yang Sepuluh Anaknya Jadi Dokter |archive-url=http://web.archive.org/web/20180426184614/https://www.jpnn.com/news/nafisah-ahmad-zen-shahab-ibu-yang-sepuluh-anaknya-jadi-dokter |archive-date=26 April 2018 |access-date=27 April 2018 }}</ref> Dari pernikahannya dengan Alwi, Nafisah dikaruniai 12 Anak. Sepuluh di antaranya merupakan seorang dokter, dua lainnya merupakan seorang [[insinyur]] teknik kimia dan perancang busana.<ref>{{citeweb |last=Gatot |first= |url=http://www.kickandy.com/theshow/read/1891-semua-demi-anakku |title=Semua Demi Anakku |date=4 Juni 2010 |website=[[Kick Andy|KickAndy.com]] |archive-url=http://archive.is/BP4Qu |archive-date=26 April 2018 |access-date=27 April 2018 }}</ref>{{sfn|T.W., Arien (2015)|p=8}} Dari Sepuluh anaknya yang menjadi dokter, lima di antaranya merupakan seorang [[dokter spesialis]], yaitu Prof. Dr. dr. Idrus Alwi, Sp.PD., K-KV, FECS, FACC. yang memiliki spesialisasi di bidang kardiovaskular; dr. Muhammad Syafiq, Sp.PD., spesialis penyakit dalam; dr. Suraiyah, Sp.A., spesialis anak; dr. Nouval Shahab, Sp.U., spesialis urologi; dan dr. Isa An Nagib, Sp.OT. yang mengambil bidang spesialisasi ortopedi.<ref name=:'JPNN2' /> Sedangkan anak-anak Nafisah lainnya yang menjadi dokter adalah drg. Farida Alwi; dr. Shahabiyah, MMR., direktur utama Rumah Sakit Islam Harapan Anda di [[Tegal]]; dr. Fatinah, wakil direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Hati [[Balikpapan]]; dr. Zen Firhan, dokter umum di Balai Pengobatan Depok Medical Service dan Sawangan Medical Center; serta dr. Nur Dalilah, dokter umum di Rumah Sakit Permata Cibubur.<ref name=:'JPNN1' /> Sementara itu, Durah Kamila, anak keempat Nafisah merupakan seorang perancang busana. Sedangkan Zainab, anak kedelapan merupakan seorang insinyur teknik kimia yang bekerja di Pemerintah Daerah [[Kota Depok]].{{sfn|T.W., Arien (2015)|p=8}} |
||
== Peran sebagai orang tua tunggal == |
|||
== Rekor MURI == |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 5 Oktober 2018 17.28
Nafisah Ahmad Zen Shahab | |
---|---|
Nama asal | نفیسه أحمد زين شهاب |
Lahir | Nafisah 1 Agustus 1946 Palembang, Sumatera Selatan |
Tempat tinggal | |
Kebangsaan | Indonesia |
Pekerjaan | Pedagang batik |
Dikenal atas | Ibu sepuluh dokter[1] |
Suami/istri | |
Anak | 12 (termasuk Idrus Alwi[2]) |
Orang tua | Ahmad Zen Shahab (ayah) |
Penghargaan | Museum Rekor Dunia Indonesia |
|
Nafisah Ahmad Zen Shahab (bahasa Arab: نفیسه أحمد زين شهاب , translit. Nafīsah ʾAḥmad Zayn Šahāb; pelafalan dalam bahasa Arab: [nafiːsah ˈ(ʔ)aħmad zajn ʃahaːb]; lahir 1 Agustus 1946) adalah seorang pedagang batik asal Palembang, Sumatera Selatan.[3] Nafisah dikenal sebagai seorang ibu yang berperan sebagai orang tua tunggal di keluarganya setelah sang suami, Alwi Idrus Shahab meninggal pada tahun 1996.[4] Pada peringatan ulang tahun Museum Rekor Dunia Indonesia ke-20 di Mall of Indonesia tanggal 3 Februari 2010, Nafisah, sebagai ibu dari 12 anak yang 10 di antaranya menjadi dokter diberi penghargaan karena berhasil memecahkan rekor MURI sebagai Keluarga dengan jumlah dokter terbanyak di Indonesia.[5] Dari sepuluh anaknya yang menjadi dokter, lima di antaranya merupakan dokter spesialis.[6] Anak tertuanya, Prof. Dr. dr. Idrus Alwi, Sp.PD., K-KV, FECS, FACC.,[2] adalah seorang dokter spesialis di bidang kardiovaskular yang juga merupakan ketua Pengurus Besar Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PB PAPDI) periode 2012–2015.[7]
Biografi
Kehidupan awal
Nafisah Ahmad Zen Shahab lahir di Palembang, Sumatera Selatan pada tanggal 1 Agustus 1946. Nafisah berasal dari keluarga Arab Hadhrami golongan Alawiyyin bermarga Aal bin Shahabuddin (bahasa Arab: آل بن شهاب الدين , translit. Aāl bin Šahāb ud-Dīn; pelafalan dalam bahasa Arab: [ʔaːl bin ʃahaːb ud-diːn]), ayahnya bernama Ahmad Zen Shahab.
Kehidupan pribadi
Pada tahun 1961, Nafisah menikah dengan seorang Sayyid yang menjadi sarjana muda jurusan ekonomi bernama Alwi Idrus Shahab.[8] Dari pernikahannya dengan Alwi, Nafisah dikaruniai 12 Anak. Sepuluh di antaranya merupakan seorang dokter, dua lainnya merupakan seorang insinyur teknik kimia dan perancang busana.[9][3] Dari Sepuluh anaknya yang menjadi dokter, lima di antaranya merupakan seorang dokter spesialis, yaitu Prof. Dr. dr. Idrus Alwi, Sp.PD., K-KV, FECS, FACC. yang memiliki spesialisasi di bidang kardiovaskular; dr. Muhammad Syafiq, Sp.PD., spesialis penyakit dalam; dr. Suraiyah, Sp.A., spesialis anak; dr. Nouval Shahab, Sp.U., spesialis urologi; dan dr. Isa An Nagib, Sp.OT. yang mengambil bidang spesialisasi ortopedi.[8] Sedangkan anak-anak Nafisah lainnya yang menjadi dokter adalah drg. Farida Alwi; dr. Shahabiyah, MMR., direktur utama Rumah Sakit Islam Harapan Anda di Tegal; dr. Fatinah, wakil direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Hati Balikpapan; dr. Zen Firhan, dokter umum di Balai Pengobatan Depok Medical Service dan Sawangan Medical Center; serta dr. Nur Dalilah, dokter umum di Rumah Sakit Permata Cibubur.[6] Sementara itu, Durah Kamila, anak keempat Nafisah merupakan seorang perancang busana. Sedangkan Zainab, anak kedelapan merupakan seorang insinyur teknik kimia yang bekerja di Pemerintah Daerah Kota Depok.[3]
Referensi
Catatan kaki
- ^ Official (28 April 2010). "Nafisah Ahmad Zen Shahab Ibu Sepuluh Dokter". Internafkui.or.id. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 April 2018. Diakses tanggal 27 April 2018.
- ^ a b detikHealth (17 Desember 2012). "Sosok Prof Dr Idrus Alwi, SpPD, Ketua PAPDI yang Baru". Detik.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 April 2018. Diakses tanggal 27 April 2018.
- ^ a b c T.W., Arien (2015), hlm. 8.
- ^ T.W., Arien (2015), hlm. 10.
- ^ Nasution (2010), hlm. 19.
- ^ a b Official (23 Desember 2010). "Nafisah Ahmad Shahab, 10 dari 12 Anaknya Jadi Dokter". Jawa Pos National Network. Jakarta: Jawa Pos Group Multimedia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 April 2018. Diakses tanggal 27 April 2018.
- ^ "Pelantikan PB PAPDI dan KIPD Periode 2012-2015 oleh PB IDI". pppapdi.org. Jakarta: Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 April 2018. Diakses tanggal 27 April 2018.
- ^ a b Ari (24 April 2010). "Nafisah Ahmad Zen Shahab, Ibu yang Sepuluh Anaknya Jadi Dokter". Jawa Pos National Network. Jakarta: Jawa Pos Group Multimedia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 April 2018. Diakses tanggal 27 April 2018.
- ^ Gatot (4 Juni 2010). "Semua Demi Anakku". KickAndy.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 April 2018. Diakses tanggal 27 April 2018.
Daftar pustaka
- Nasution, Sally Aman (2010). "Nafisah Ahmad Zen Shahab: Ibu Cetak 10 Dokter" (PDF). Halo Internis (edisi ke-16). Jakarta: Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. hlm. 19.
- T.W., Arien (2015). "Sang Supermom, Ibu 12 Anak 10 Jadi Dokter" (PDF). Majalah Pendidikan Keluarga (edisi ke-1). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. hlm. 6-11.