Arema Cronus: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 114: | Baris 114: | ||
== Prestasi == |
== Prestasi == |
||
=== [[Galatama]] === |
=== [[Galatama]] === |
||
*Galatama VIII [[1987/1988]] - '''Peringkat 6''' |
*Galatama VIII [[1987/1988]] - '''Peringkat 6 dari 14 kontestan''' |
||
*Galatama IX [[1988/1989]] - '''Peringkat 8''' |
*Galatama IX [[1988/1989]] - '''Peringkat 8 dari 18 kontestan''' |
||
**Top Scorer - [[Mecky Tata]](18 gol) |
**Top Scorer - [[Mecky Tata]](18 gol) |
||
*Galatama X [[1990]] - '''Peringkat 4''' |
*Galatama X [[1990]] - '''Peringkat 4 dari 18 kontestan''' |
||
*Galatama XI [[1990/1992]]- '''Peringkat 4''' |
*Galatama XI [[1990/1992]]- '''Peringkat 4 dari 20 kontestan''' |
||
**Top Scorer - [[Singgih Pitono]] (21 gol) |
**Top Scorer - [[Singgih Pitono]] (21 gol) |
||
*Galatama XII [[1992/1993]] - '''Juara''' |
*Galatama XII [[1992/1993]] - '''Juara (17 kontestan)''' |
||
**Top Scorer - [[Singgih Pitono]] (16 gol) |
**Top Scorer - [[Singgih Pitono]] (16 gol) |
||
*Galatama XIII [[1993/1994]]- '''Babak I''' |
*Galatama XIII [[1993/1994]]- '''Babak I, 17 Kontestan dibagi menjadi 2 group ''' |
||
=== [[Liga Indonesia]] === |
=== [[Liga Indonesia]] === |
||
*[[2004]] - Juara [[Divisi Satu Liga Indonesia|Divisi Satu]] |
*[[2004]] - Juara [[Divisi Satu Liga Indonesia|Divisi Satu]] |
Revisi per 8 Mei 2008 09.03
Logo Arema | |||
Nama lengkap | Persatuan Sepak Bola Arema Malang | ||
---|---|---|---|
Julukan | Singo Edan | ||
Berdiri | 11 Agustus 1987 | ||
Stadion | Gajayana, Kanjuruhan Malang, Indonesia (Kapasitas: 40.000) | ||
Ketua Umum | Ir. Satrija Budi Wibawa | ||
Sekretaris | Drs. Ekoyono Hartono | ||
Bendahara | Hosea Slamet T | ||
Manajer | Drs. Ekoyono Hartono | ||
Pelatih | Bambang Nurdiansyah | ||
Asisten Pelatih | Joko Susilo | ||
Dokter Tim | dr. Albert Rudianto | ||
Liga | Liga Indonesia | ||
2008 | Liga Super | ||
|
Arema Malang adalah sebuah klub sepak bola yang bermarkas di kota Malang, Jawa Timur, Indonesia. Mereka bermain di Stadion Gajayana dan stadion Kanjuruhan, Kepanjen di Malang.Homebase mereka terletak di Taman Rekreasi Sengkaling,Malang.
Berdiri pada tanggal 11 Agustus 1987, Arema mempunyai julukan Singo Edan.Arema merupakan salah satu tim besar di Indonesia,yang menjadi kebanggaan kota Malang.Arema telah dua kali menjadi juara Copa Indonesia. sejak Arema hadir di persepakbolaan Nasional, Arema telah menjadi icon dari warga Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu) dan sekitarnya. Karena sangat cintanya warga Malang Raya terhadap Arema. Hampir di setiap sudut Kota hingga Gang-gang kecil terdapat patung dan gambar singa, sebagai perwujudan dari simbol Arema. Kelompok suporter mereka dipanggil Aremania. Arema sendiri adalah singkatan dari Arek Malang. Arek dalam bahasa Indonesianya adalah Anak, jadi Arek Malang bisa juga berarti Anak Malang. Aremania adalah kelompok suporternya yang sangat fantastis.Aremania pernah dinobatkan oleh PSSI sebagai kelompok suporter terbaik di Indonesia.
Sejarah Arema
Sejarah Nama Arema pada masa Kerajaan: nama Areama adalah legenda Malang. Adalah Kidung Harsawijaya yang pertama kali mencatat nama tersebut, yaitu kisah tentang Patih Kebo Arema di kala Singosari diperintah Raja Kertanegara. Prestasi Kebo Arema gilang gemilang. Ia mematahkan pemberontakan Kelana Bhayangkara seperti ditulis dalam Kidung Panji Wijayakrama hingga seluruh pemberontak hancur seperti daun dimakan ulat. Demikian pula pemberontakan Cayaraja seperti ditulis kitab Negarakretagama. Kebo Arema pula yang menjadi penyangga politik ekspansif Kertanegara. Bersama Mahisa Anengah, Kebo Arema menaklukkan Kerajaan Pamalayu yang berpusat di Jambi. Kemudian bisa menguasai Selat Malaka. Sejarah heroik Kebo Arema memang tenggelam. Buku-buku sejarah hanya mencatat Kertanegara sebagai raja terbesar Singosari, yang pusat pemerintahannya dekat Kota Malang.
Sejarah Nama Arema di dekade '80-an:
Sampai akhirnya pada dekade 1980-an muncul kembali nama Arema. Tidak tahu persis, apakah nama itu menapak tilas dari kebesaran Kebo Arema. Yang pasti, Arema merupakan penunjuk sebuah komunitas asal Malang. Arema adalah akronim dari Arek Malang. Arema kemudian menjelma mejadi semacam “subkultur” dengan identitas, simbol dan karakter bagi masyarakat Malang. Diyakini, Arek Malang membangun reputasi dan eksistensinya di antaranya melalui musik rock dan olahraga. Selain tinju, sepakbola adalah olahraga yang menjadi jalan bagi arek malang menunjukkan reputasinya. Sehingga kelahiran tim sepakbola Arema adalah sebuah keniscayaan.
Sejarah awal mula dipakai nama Kesebelasan Arema:
(Arema Football Club/Persatuan Sepakbola Arema nama resminya) lahir pada tanggal 11 Agustus 1987, dengan semangat mengembangkan persepakbolaan di Malang. Pada masa itu, tim asal Malang lainnya Persema bagai sebuah magnet bagi arek Malang. Stadion Gajayana –home base klub pemerintah itu– selalu disesaki penonton. Di mana Arema waktu itu ? Yang pasti, ia belum mengejawantah sebagai sebuah komunitas sepakbola. Ia masih jadi sebuah “utopia”.
Adalah Acub Zaenal yang kali pertama punya andil menelurkan pemikiran membentuk klub galatama. Jasa “Sang Jenderal” tidak terlepas dari peran Ovan Tobing, humas Persema saat itu. “Saya masih ingat, waktu itu Pak Acub Zaenal saya undang ke Stadion Gajayana ketika Persema lawan Perseden, Denpasar,” ujar Ovan. Melihat penonon membludak, Acub yang kala itu menjadi Administratur Galatama lantas mencetuskan keinginan mendirikan klub galatama. “You bikin saja (klub) Galatama di Malang,” kata Ovan menirukan ucapan Acub.
Beberapa hari setelah itu, Ir Lucky Acub Zaenal –putra Mayjen TNI (purn.) Acub Zaenal– mendatangi Ovan di rumahnya, Jl. Gajahmada 15. Ia diantar Dice Dirgantara yang sebelumnya sudah kenal dengan dirinya. “Waktu itu Lucky masih suka tinju dan otomotif,” katanya. Dari pembicaraan itu, Ovan menegaskan kalau dirinya tidak punya dana untuk membentuk klub galatama. “Saya hanya punya pemain,” ujarnya. Maka dipertemukanlah Lucky dengan Dirk “Derek” Sutrisno (Alm), pendiri klub Armada ‘86.
Harus diakui, awal berdirinya Arema tidak lepas dari peran besar Derek dengan Armada 86-nya. Nama Arema awalnya adalah Aremada-gabungan dari Armada dan Arema. Namun nama itu tidak bisa langgeng. Beberapa bulan kemudian diganti menjadi Arema`86. Sayang, upaya Derek untuk mempertahankan klub Galatama Arema`86 banyak mengalami hambatan, bahkan tim yang diharapkan mampu berkiprah di kancah Galatama VIII itu mulai terseok-seok karena dihimpit kesulitan dana.
Dari sinilah, Acub Zaenal dan Lucky lantas mengambil alih dan berusaha menyelamatkan Arema`86 supaya tetap survive. Setelah diambil alih, nama Arema`86 akhirnya diubah menjadi Arema dan ditetapkan pula berdirinya Arema Galatama pada 11 Agustus 1987 sesuai dengan akte notaris Pramu Haryono SH–almarhum–No 58. “Penetapan tanggal 11 Agustus 1987 itu, seperti air mengalir begitu saja, tidak berdasar penetapan (pilihan) secara khusus,” ujar Ovan mengisahkan.
Hanya saja, kata Ovan, dari pendirian bulan Agustus itulah kemudian simbol Singo (Singa) muncul. “Agustus itu kan Leo atau Singo (sesuai dengan horoscop),”imbuh Ovan. Dari sinilah kemudian, Lucky dan, Ovan mulai mengotak-atik segala persiapan untuk mewujudkan obsesi berdirinya klub Galatama kebanggaan Malang.
Perjalanan Arema di Galatama:
Di awal keikut sertaan di Kompetisi Galatama Ovan Tobing dan LUcky Acub Zaenal mulai bekerja keras mengurus segala tetek-bengek mulai pemain, tempat penampungan (mess pemain), lapangan sampai kostum mulai diplaning.Bahkan,gerilya mencari pemain yang dilakukan Ovan satu bulan sebelum Arema resmi didirikan.Pemain-pemain seperti Maryanto (Persema), Jonathan (Satria Malang), Kusnadi Kamaludin (Armada), Mahdi Haris (Arseto), Jamrawi dan Yohanes Geohera(Mitra), sampai kiper Dony Latuperisa yang kala itu tengah menjalani skorsing PSSI karena kasus suap, direkrut. Pelatih sekualitas Sinyo Aliandoe, juga bergabung.
Hanya saja, masih ada kendala yakni menyangkut mess pemain. Beruntung, Lanud Abd Saleh mau membantu dan menyediakan barak prajurit Pas Khas untuk tempat penampungan pemain. Selain barak, lapangan Pagas Abd Saleh, juga dijadikan tempat berlatih. Praktis Maryanto dkk ditampung di barak. “TNI AU memberikan andil yang besar pada Arema,” papar Ovan.
Sempat ada kendala, yakni masalah dana –masalah utama yang kelak terus membelit Arema. “Kalau memang tidak ada alternatif lain, ya papimu Luk yang harus mendanai,” jelas Ovan saat mengantarnya ke Bandara Juanda. Sepulang dari Jakarta, Acub Zaenal sepakat menjadi penyandang dana.
Prestasi klub Arema bisa dibilang seperti pasang surut, walaupun tak pernah menghuni papan bawah klasemen, hampir setiap musim kompetisi Galatama Arema F.C. tak pernah konstan di jajaran papan atas klasemen, namun demikian pada tahun 1992 Arema berhasil menjadi juara Galatama. Dengan modal pemain-pemain handal seperti Aji Santoso, Micky Tata, Singgih Pitono, Jamrawi dan eks pelatih PSSI M.Basri, Arema mampu mewujudkan mimpi masyarakat kota Malang menjadi juara kompetisi elit di Indonesia.
Perjalanan Arema di Ligina:
Sejak mengikuti Liga Indonesia, Arema F.C. tercatat pernah 3 kali masuk putaran kedua atau 8 besar. Yang pertama pada musim kompetisi Liga Indonesia ke II tahun 1995 , pada musim kompetisi Liga Indonesia ke VI tahun 2000 dan musim Liga Indonesia ke VII tahun 2001, Arema kembali mengulangi suksesnya masuk putaran 8 besar yang berlangsung di Jakarta.
Walaupun berprestasi lumayan, tapi Arema tidak pernah lepas dari masalah dana. Hampir setiap musim kompetisi masalah dana ini selalu menghantui. Sehingga tak heran hampir setiap musim manajemen klub selalu berganti. Pada tahun 2003, Arema mengalami kesulitan keuangan parah yang berpengaruh pada prestasi tim. Hal tersebut yang kemudian membuat Arema FC diakuisisi kepemilikannya oleh PT Bentoel Internasional Tbk pada pertengahan musim kompetisi 2003.
Meski demikian, keberadaan Arema tetap tidak terselamatkan sehingga harus degradasi ke Divisi I. Tak lama kemudian, dengan materi dan dana dari pemilik baru, Arema berhasil menjadi juara Divisi I Liga Indonesia 2004 dan kembali berlaga di Divisi Utama pada musim kompetisi 2005. Arema di tahun 2005 meraih gelar juara Piala Indonesia, di tahun 2006 Arema mempertahankan gelar juara Piala Indonesia dan mewakili Indonesia diajang Liga Champions Asia. 2007 Arema gagal mempertahankan gelar juara Piala Indonesia. Di kompetisi tahun 2008 Arema akan berlaga di Liga Super, bersama 17 kontestan lainnya.
Pemain Masuk
Pemain Keluar
Skuad Arema 2008
Pelatih Kepala : Bambang Nurdiansyah
Asisten Pelatih : Joko Susilo
Pelatih Kiper : Benyamin "Beny" Van Breuklen
Pelatih Fisik : Albert Mangantar
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.
|
|
Prestasi
- Galatama VIII 1987/1988 - Peringkat 6 dari 14 kontestan
- Galatama IX 1988/1989 - Peringkat 8 dari 18 kontestan
- Top Scorer - Mecky Tata(18 gol)
- Galatama X 1990 - Peringkat 4 dari 18 kontestan
- Galatama XI 1990/1992- Peringkat 4 dari 20 kontestan
- Top Scorer - Singgih Pitono (21 gol)
- Galatama XII 1992/1993 - Juara (17 kontestan)
- Top Scorer - Singgih Pitono (16 gol)
- Galatama XIII 1993/1994- Babak I, 17 Kontestan dibagi menjadi 2 group
- 2004 - Juara Divisi Satu
- 2005 - Divisi Utama; Babak 8 Besar
- 2006 - Divisi Utama; Babak 8 Besar
- 2007 - Divisi Utama; Babak 8 Besar
- 2005 - Juara
- Most Valuable Player - Firman Utina
- 2006 - Juara
- Most Valuable Player - Aris Budi Prasetyo,
- Top Scorer - Emaleu Serge Ngomgue (9 gol),
- Best Supporter - Aremania
- 2007 - Juara Piala Soeratin Liga Remaja Nasional U-18
Pelatih-pelatih Arema
|
Pemain Legenda
- Donny Latuperissa
- Mahdi Harris
- Bambang Nurdiansyah
- Mecky Tata
- Imam Hambali
- Singgih Pitono
- Dominggus Nowenik
- Maryanto
- Aji Santoso
- Joko Susilo
- Agus Yuwono
- Kuncoro
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi
- (Indonesia) Situs web Aremania
- (Indonesia) Profil di ligaindonesia.com