Lompat ke isi

Ular laut: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 24: Baris 24:


== Distribusi ==
== Distribusi ==
[[Berkas:Hydrophis ornatus by DaijuAzuma.JPG|thumb|kiri|225px]]

Ular laut biasanya hanya hidup di lautan tropis, utamanya di [[Samudra India]] bagian tengah dan utara serta bagian barat [[Samudra Pasifik]]. Mayoritas jenis dan populasi terbanyak terdapat di wilayah [[Benggala]], seluruh perairan di [[Indonesia]] dan [[Filipina]], perairan [[Australia]] utara dan timur, dan perairan [[Oseania]] (Indo-Australia), khususnya di wilayah [[Laut Koral]] yang memiliki [[terumbu karang]] terbesar dan terpanjang di dunia. Satu jenis ular laut, yaitu [[ular laut berperut kuning]] (''Pelamis platurus''), wilayah hidupnya bahkan mencapai hampir seluruh wilayah [[Samudra Pasifik]] hingga ke perairan [[Selandia Baru]], perairan [[Hawaii]] dan perairan di sepanjang pantai barat [[Amerika]] mulai dari perairan sebelah barat Santiago, Chile, lalu ke utara hingga Semenanjung California. Sedangkan jenis-jenis seperti [[ular zaitun]] (''Aipysurus sp.''), [[ular setu]] (''Parahydrophis mertoni''), dan [[Erabu|ular erabu]] (''Laticauda sp.'') lebih banyak hidup di karang-karang dan/atau di perairan teritorial, khususnya wilayah Indo-Australia.
Ular laut biasanya hanya hidup di lautan tropis, utamanya di [[Samudra India]] bagian tengah dan utara serta bagian barat [[Samudra Pasifik]]. Mayoritas jenis dan populasi terbanyak terdapat di wilayah [[Benggala]], seluruh perairan di [[Indonesia]] dan [[Filipina]], perairan [[Australia]] utara dan timur, dan perairan [[Oseania]] (Indo-Australia), khususnya di wilayah [[Laut Koral]] yang memiliki [[terumbu karang]] terbesar dan terpanjang di dunia. Satu jenis ular laut, yaitu [[ular laut berperut kuning]] (''Pelamis platurus''), wilayah hidupnya bahkan mencapai hampir seluruh wilayah [[Samudra Pasifik]] hingga ke perairan [[Selandia Baru]], perairan [[Hawaii]] dan perairan di sepanjang pantai barat [[Amerika]] mulai dari perairan sebelah barat Santiago, Chile, lalu ke utara hingga Semenanjung California. Sedangkan jenis-jenis seperti [[ular zaitun]] (''Aipysurus sp.''), [[ular setu]] (''Parahydrophis mertoni''), dan [[Erabu|ular erabu]] (''Laticauda sp.'') lebih banyak hidup di karang-karang dan/atau di perairan teritorial, khususnya wilayah Indo-Australia.


== Gigitan ular laut ==
== Gigitan ular laut ==
[[Berkas:Laticauda colubrina Lembeh2.jpg|thumb|kanan|225px|[[Erabu]], ''Laticauda Sp.'']]

Bisa ular laut sangat kuat karena memiliki kekuatan 60 kali bisa ular kobra (bahkan ada ular laut yang kekuatan bisanya mencapai 700 kali ular kobra) dan mengandung enzim-enzim perusak seperti layaknya jenis-jenis ular elapidae. Meskipun memiliki racun sangat sangat kuat, ular laut jarang menggigit manusia dikarenakan mulutnya yang sangat kecil dibandingkan dengan jenis ular lainnya. Biasanya manusia akan tergigit ular laut di daerah ujung jari. Ular ini tidak dapat menggigit manusia di lengan, kaki, atau bagian tubuh lainnya karena mulutnya yang kecil tersebut. Meskipun demikian, ular laut tetap merupakan ancaman bagi para nelayan dan penyelam karena racunnya yang sangat kuat. Pada beberapa kasus gigitan ular laut pada seorang penyelam, penyelam yang berusaha memegang dan tergigit oleh ular laut dapat mengalami kegagalan fungsi jantung dan meninggal sebelum sempat mencapai permukaan air. Walaupun sebenarnya kita tidak perlu takut berlebihan terhadap ular laut, akan tetapi kita perlu tetap waspada pada saat berada di [[pantai]], memancing, atau menyelam.
Bisa ular laut sangat kuat karena memiliki kekuatan 60 kali bisa ular kobra (bahkan ada ular laut yang kekuatan bisanya mencapai 700 kali ular kobra) dan mengandung enzim-enzim perusak seperti layaknya jenis-jenis ular elapidae. Meskipun memiliki racun sangat sangat kuat, ular laut jarang menggigit manusia dikarenakan mulutnya yang sangat kecil dibandingkan dengan jenis ular lainnya. Biasanya manusia akan tergigit ular laut di daerah ujung jari. Ular ini tidak dapat menggigit manusia di lengan, kaki, atau bagian tubuh lainnya karena mulutnya yang kecil tersebut. Meskipun demikian, ular laut tetap merupakan ancaman bagi para nelayan dan penyelam karena racunnya yang sangat kuat. Pada beberapa kasus gigitan ular laut pada seorang penyelam, penyelam yang berusaha memegang dan tergigit oleh ular laut dapat mengalami kegagalan fungsi jantung dan meninggal sebelum sempat mencapai permukaan air. Walaupun sebenarnya kita tidak perlu takut berlebihan terhadap ular laut, akan tetapi kita perlu tetap waspada pada saat berada di [[pantai]], memancing, atau menyelam.



Revisi per 4 November 2018 11.22

Ular laut
Ular laut berperut kuning, Pelamis platurus.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Subfilum:
Kelas:
Ordo:
Subordo:
Famili:
Subfamili:
Hydrophiinae

Smith, 1926
Sebaran ular laut ditunjukkan dalam hijau limau

Ular laut (Hydrophidae) adalah anak suku dari suku ular berbisa Elapidae yang semuanya hidup di dalam laut, nama ilmiah ular-ular ini sesuai dengan ciri-cirinya (Hydro="air/laut/perairan" dan Ophis="ular"). Ular laut terdiri dari banyak jenis (salah satu di antaranya ular erabu atau laticauda spp.) dan semuanya merupakan ular yang memiliki racun yang sangat kuat.

Teori evolusi

Ada sebuah teori yang menyatakan bahwa asal mula ular laut di dunia berasal dari pulau Borneo (Kalimantan) Indonesia. Ular laut tersebut pada mulanya adalah ular welang yang hidup di pantai Pulau Borneo dan kemudian mulai masuk ke laut lepas untuk mencari ikan dan berevolusi dengan lingkungannya hingga menjadi ular laut yang kita kenal sekarang ini.[butuh rujukan]

Namun, banyak ilmuwan yang menganggap teori evolusi ini salah, sebab studi DNA yang dilakukan menyimpulkan bahwa ular laut memang berkerabat dekat dengan Elapinae, tetapi lebih dekat dengan rumpun Denisoniini (tedung senawan, atau Australian elapid dalam bahasa inggris) yang tinggal di daratan Australia dan Papua.[butuh rujukan]

Distribusi

Ular laut biasanya hanya hidup di lautan tropis, utamanya di Samudra India bagian tengah dan utara serta bagian barat Samudra Pasifik. Mayoritas jenis dan populasi terbanyak terdapat di wilayah Benggala, seluruh perairan di Indonesia dan Filipina, perairan Australia utara dan timur, dan perairan Oseania (Indo-Australia), khususnya di wilayah Laut Koral yang memiliki terumbu karang terbesar dan terpanjang di dunia. Satu jenis ular laut, yaitu ular laut berperut kuning (Pelamis platurus), wilayah hidupnya bahkan mencapai hampir seluruh wilayah Samudra Pasifik hingga ke perairan Selandia Baru, perairan Hawaii dan perairan di sepanjang pantai barat Amerika mulai dari perairan sebelah barat Santiago, Chile, lalu ke utara hingga Semenanjung California. Sedangkan jenis-jenis seperti ular zaitun (Aipysurus sp.), ular setu (Parahydrophis mertoni), dan ular erabu (Laticauda sp.) lebih banyak hidup di karang-karang dan/atau di perairan teritorial, khususnya wilayah Indo-Australia.

Gigitan ular laut

Erabu, Laticauda Sp.

Bisa ular laut sangat kuat karena memiliki kekuatan 60 kali bisa ular kobra (bahkan ada ular laut yang kekuatan bisanya mencapai 700 kali ular kobra) dan mengandung enzim-enzim perusak seperti layaknya jenis-jenis ular elapidae. Meskipun memiliki racun sangat sangat kuat, ular laut jarang menggigit manusia dikarenakan mulutnya yang sangat kecil dibandingkan dengan jenis ular lainnya. Biasanya manusia akan tergigit ular laut di daerah ujung jari. Ular ini tidak dapat menggigit manusia di lengan, kaki, atau bagian tubuh lainnya karena mulutnya yang kecil tersebut. Meskipun demikian, ular laut tetap merupakan ancaman bagi para nelayan dan penyelam karena racunnya yang sangat kuat. Pada beberapa kasus gigitan ular laut pada seorang penyelam, penyelam yang berusaha memegang dan tergigit oleh ular laut dapat mengalami kegagalan fungsi jantung dan meninggal sebelum sempat mencapai permukaan air. Walaupun sebenarnya kita tidak perlu takut berlebihan terhadap ular laut, akan tetapi kita perlu tetap waspada pada saat berada di pantai, memancing, atau menyelam.

Jenis-jenis

Sebelumnya, terdapat sekitar 17 genus ular laut. Namun studi DNA dilakukan kembali dan akhirnya ilmuwan sepakat ada 9 genus

Genus Pembuat takson Nama umum Penyebaran
Aipysurus Lacépède, 1804 Ular zaitun teluk Benggala, laut China Selatan, perairan Nusantara hingga perairan Oseania dan timur Australia
Emydocephalus Krefft, 1869 Ular laut kepala kura-kura perairan Nusantara, laut China Selatan, Timur, perairan Filipina, hingga Oseania dan Australia
Ephalophis M. A. Smith, 1931 Ular laut Grey pantai Australia bagian barat laut
Hydrelaps Boulenger, 1896 Ular laut Darwin pantai utara Australia dan selatan Papua Nugini
Hydrophis Sonini & Latreille, 1801 Ular laut Oseania perairan pantai barat dan selatan India, Sri Lanka, teluk Benggala, laut China Selatan dan Timur,

seluruh perairan Nusantara hingga perairan Oseania dan timur Australia

Kolpophis M. A. Smith, 1926 Ular laut kepala lebar perairan teritorial Samudera Hindia dan perairan Nusantara
Parahydrophis Burger & Natsuno, 1974 Ular setu pantai utara Australia dan selatan Papua Nugini
Thalassophis P. Schmidt, 1852 Ular laut nusantara Laut China Selatan hingga perairan Nusantara
Laticauda Laurenti, 1768 Erabu perairan pantai di seluruh Asia Tenggara dan Nusantara hingga Oseania

Referensi

Pranala luar

  • (Inggris) Scubadoc's Diving Medicine Online: Sea Snakes http://www.scuba-doc.com/seasnks.htm
  • (Inggris) Rasmussen AR (1997): Systematics of sea snakes; a critical review, Symp. Zool. Soc. London 70, 15-30
  • (Inggris) Smith MA (1996): Monograph of the sea snakes (Hydrophiidae), British Museum of Natural History, London
  • (Inggris) Voris HK (1977): A phylogeny of the sea snakes (Hydrophiidae), Fieldiana Zool. 70, 79-169
  • (Inggris) Romulus Whitaker (1978). Common Indian Snakes: A Field Guide. Macmillan India Limited. 
  • (Melayu) Rosman Ahmad, Mengenal Jenis Ular Berbisa, Pusat Racun Negara, USM, (2003).
  • (Jerman) Schwerpunkt Seeschlangen. in: Reptilia. Terraristik-Fachmagazin. Natur- u. Tier-Verl., Münster 14.1998,12. ISSN 1431-8997, dar.:
    • M. Gaulke: Fotoreportage Seeschlangen.
    • H. K. Voris, H. H. Voris: Pendler zwischen den tropischen Gezeiten. Das Leben der Seekobra "Laticauda colubrina".
    • M. Gaulke : Seeschlangen als Handelsware.
  • Hydrophiidae @ Reptile Database
  • Laticaudinae @ Reptile Database