Lompat ke isi

Piramida Guimar: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
salin dari en dulu
 
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
[[Image:Guimar_1.jpg|thumb|Salah satu Piramida Güímar]]
[[Image:Guimar_1.jpg|thumb|Salah satu Piramida Güímar]]


'''Piramida Güímar''' terletak di Desa [[Güímar]] di pantai timur Pulau [[Tenerife]], [[Kepulauan Canary]], [[Spanyol]]. They are still mysterious to archaeologists. The term covers six [[step pyramid]]s with a rectangular ground plan, which have a noticeable similarity to the pyramids built by the [[Maya]] and [[Aztecs]] in [[Mexico]].
'''Piramida Güímar''' terletak di Desa [[Güímar]] di pantai timur Pulau [[Tenerife]], [[Kepulauan Canary]], [[Spanyol]], yang masih misterius bagi para arkeolog. Istilah ini mencakup enam [[piramida tangga]] dengan dasar persegi, mirip dengan piramida yang dibangun bangsa [[Maya]] dan [[Aztec]] di [[Meksiko]].


Cukup lama diyakini bahwa piramida-piramida ini dibuat oleh petani pribumi yang menemukan batu-batu selagi membajak lalu menumpuknya di sisi ladang. Dulu ini biasa dilakukan di Kepulauan Canary. Menurut keterangan dari penduduk setempat dan dari gambar-gambar tua, piramida seperti ini terdapat di berbagai tempat di pulau ini, tetapi diruntuhkan karena tak bermanfaat, lalu digunakan sebagai bahan bangunan yang murah. Di Güímar sendiri, tadinya terdapat sembilan piramida, yang sekarang hanya tersisa enam.
For a long time they used to believe that the pyramids were heaped up by native farmers who had found the stones while ploughing and stacked them up on the edges of their fields. This used to be a common practice on the Canary Islands. Reports by the local people and old images say that such pyramids once existed at many locations on the island but were pulled down because of their supposed uselessness and used as a cheap building material. In Güímar itself there had been nine pyramids of which only six are left.


Pada [[1991]] peneliti terkenal [[Thor Heyerdahl]] mempelajari piramida-piramida ini dan menemukan bahwa mereka tak mungkin hanya tumpukan batu yang acak. Misalnya, batu-batu pada sudut piramid menunjukkan tanda-tanda jelas telah ditangani manusia, dan tanahnya diratakan sebelum piramida dibangun. Materinya bukan batu dari daerah sekelilingnya, melainkan batu lava. Heyerdahl juga menemukan orientasi astronomisnya. Pada hari solstis musim panas, orientation of the pyramids. On the day of the summer solstice you can see a double sunset from the platform of the biggest pyramid – the sun sinks behind a tall mountain peak, passes it, appears again and sets behind the next mountain for a second time. All pyramids have stairs on their western side, on which you can step exactly to the rising sun in the morning of the winter solstice.
Pada [[1991]] peneliti terkenal [[Thor Heyerdahl]] mempelajari piramida-piramida ini dan menemukan bahwa mereka tak mungkin hanya tumpukan batu yang acak. Misalnya, batu-batu pada sudut piramid menunjukkan tanda-tanda jelas telah ditangani manusia, dan tanahnya diratakan dahulu sebelum piramida dibangun. Materinya bukan batu dari daerah sekelilingnya, melainkan batu lava. Heyerdahl juga menemukan orientasi astronomisnya. Pada hari solstis musim panas, matahari terlihat terbenam dua kali dari pelataran piramida terbesar; matahari tenggelam di balik puncak gunung tinggi, muncul lagi, lalu terbenam di balik gunung berikutnya. Semua piramida memiliki tangga di sisi barat, dan dari situ kita dapat melihat matahari terbit pada pagi solstis musim dingin.


[[Image:Guimar_2.jpg|thumb|left|Piramida Güímar]]
[[Image:Guimar_2.jpg|thumb|left|Piramida Güímar]]
Heyedar tak berhasil mengetahui usia piramida itu atau siapa yang membangunnya. Namun, kaum [[Guanche]] pernah tinggal di dalam gua di bawah salah satu piramida itu. Hingga ditaklukkan bangsa Spanyol pada akhir [[abad ke-15,]] Güímar adalah tempat tinggal salah satu dari sepuluh "mencey" (raja) Tenerife. Cukup mencengangkan bahwa, menurut laporan [[Plinius si Tetua]], Kepulauan Canary tak berpenghuni pada masa [[Hanno sang Navigator]] (c. [[600 SM]]), tetapi memiliki reruntuhan bangunan besar-besar.
However, either Heyerdahl was not able to find out the age of the pyramids or answer the question by whom they were built. But in fact, [[Guanches]] have lived in a cave under one of the pyramids. Until the Spanish conquest in the late [[15th century]] Güímar was the residence of one of the ten &#8216;&#8217;menceys&#8217;&#8217; (kings) of Tenerife. </br>
It is remarkable that according to a report by [[Pliny the Elder]], the Canaries had been uninhabited in the time of [[Hanno the Navigator]] (c. [[600 BC]]) but had contained the ruins of huge buildings.


Asal-usul bangsa Guanche tidaklah jelas. Perjalanan dari Kepulauan Canary dari pantai benua di [[Maroko]] selatan itu sulit ditempuh karena arus lautnya, tetapi lebih mudah dicapai dari wilayah Eropa dan Mediterania.
The origin of the Guanches is not quite clear. The passage to the Canary islands from the next mainland coast in southern [[Morocco]] is difficult because of the sea currents, while it is easier from Europe and the Mediterranean area.


Heyerdahl advanced a theory according to which the Canaries had been bases of an ancient shipping between America and the Mediterranean. The quickest route between the two world regions indeed passes the Canary Islands &#8211; it was also used by [[Christopher Columbus]]. Already in [[1970]] Heyerdahl had shown that shipping between Northern Africa and the Caribbean is possible with ancient methods &#8211; he had sailed from Morocco to [[Barbados]] with the papyrus boat ''Ra II''.
Heyerdahl mengemukakan teori bahwa Kepulauan Canary adalah basis pelayaran kuno antara benua Amerika dan wilayah Mediterania. Rute tercepat antara kedua tempat ini memang melewati Kepulauan Canary; tempat ini juga digunakan oleh [[Christopher COlumbus]]. Pada [[1970]] Heyerdahl sudah menunjukkan bahwa pelayaran antara Afrika Utara dan Kepulauan Karibia mungkin dilakukan dengan metode purba; ia pernah berlayar dari Maroko ke [[Barbados]] dengan perahu papirus ''Ra II''.


Pada [[1998]] wilayah piramida Güímar seluas 65.000 meter persegi ini dibuka untuk umum sebagai taman etnologi. Heyerdahl didukung secara finansial oleh pemiliki kapal berbangsa Norwegia, Fred Olsen, yang tinggal di Tenerife. An information centre acquaints visitors with Heyerdahl&#8217;s expeditions and his theories about the pyramids. Two pavilions contain exhibitions about Heyerdahl and models of his boats, among other things a reproduction of the ''Ra II'' in original size.
Pada [[1998]] wilayah piramida Güímar seluas 65.000 meter persegi ini dibuka untuk umum sebagai taman etnologi. Heyerdahl didukung secara finansial oleh pemiliki kapal berbangsa Norwegia, Fred Olsen, yang tinggal di Tenerife. Sebuah pusat informasi mengakrabkan pengunjung dengan eskpedisi dan teori Heyerdahl tentang piramida-piramida tersebut. Dua paviliun menampilkan pameran tentang Heyerdahl dan perahunya, serta reproduksi ''Ra II'' dalam ukuran sesungguhnya.


==Pranala luar==
==Pranala luar==
Baris 24: Baris 23:


[[de:Pyramiden von Güímar]]
[[de:Pyramiden von Güímar]]
[[es:Pyramids de Güímar]]
[[en:Pyramids de Güímar]]
[[es:Pirámides de Güímar]]
[[es:Pirámides de Güímar]]
[[fr:Pyramides de Güímar]]
[[fr:Pyramides de Güímar]]

Revisi per 20 Januari 2005 02.35

Salah satu Piramida Güímar

Piramida Güímar terletak di Desa Güímar di pantai timur Pulau Tenerife, Kepulauan Canary, Spanyol, yang masih misterius bagi para arkeolog. Istilah ini mencakup enam piramida tangga dengan dasar persegi, mirip dengan piramida yang dibangun bangsa Maya dan Aztec di Meksiko.

Cukup lama diyakini bahwa piramida-piramida ini dibuat oleh petani pribumi yang menemukan batu-batu selagi membajak lalu menumpuknya di sisi ladang. Dulu ini biasa dilakukan di Kepulauan Canary. Menurut keterangan dari penduduk setempat dan dari gambar-gambar tua, piramida seperti ini terdapat di berbagai tempat di pulau ini, tetapi diruntuhkan karena tak bermanfaat, lalu digunakan sebagai bahan bangunan yang murah. Di Güímar sendiri, tadinya terdapat sembilan piramida, yang sekarang hanya tersisa enam.

Pada 1991 peneliti terkenal Thor Heyerdahl mempelajari piramida-piramida ini dan menemukan bahwa mereka tak mungkin hanya tumpukan batu yang acak. Misalnya, batu-batu pada sudut piramid menunjukkan tanda-tanda jelas telah ditangani manusia, dan tanahnya diratakan dahulu sebelum piramida dibangun. Materinya bukan batu dari daerah sekelilingnya, melainkan batu lava. Heyerdahl juga menemukan orientasi astronomisnya. Pada hari solstis musim panas, matahari terlihat terbenam dua kali dari pelataran piramida terbesar; matahari tenggelam di balik puncak gunung tinggi, muncul lagi, lalu terbenam di balik gunung berikutnya. Semua piramida memiliki tangga di sisi barat, dan dari situ kita dapat melihat matahari terbit pada pagi solstis musim dingin.

Piramida Güímar

Heyedar tak berhasil mengetahui usia piramida itu atau siapa yang membangunnya. Namun, kaum Guanche pernah tinggal di dalam gua di bawah salah satu piramida itu. Hingga ditaklukkan bangsa Spanyol pada akhir abad ke-15, Güímar adalah tempat tinggal salah satu dari sepuluh "mencey" (raja) Tenerife. Cukup mencengangkan bahwa, menurut laporan Plinius si Tetua, Kepulauan Canary tak berpenghuni pada masa Hanno sang Navigator (c. 600 SM), tetapi memiliki reruntuhan bangunan besar-besar.

Asal-usul bangsa Guanche tidaklah jelas. Perjalanan dari Kepulauan Canary dari pantai benua di Maroko selatan itu sulit ditempuh karena arus lautnya, tetapi lebih mudah dicapai dari wilayah Eropa dan Mediterania.

Heyerdahl mengemukakan teori bahwa Kepulauan Canary adalah basis pelayaran kuno antara benua Amerika dan wilayah Mediterania. Rute tercepat antara kedua tempat ini memang melewati Kepulauan Canary; tempat ini juga digunakan oleh Christopher COlumbus. Pada 1970 Heyerdahl sudah menunjukkan bahwa pelayaran antara Afrika Utara dan Kepulauan Karibia mungkin dilakukan dengan metode purba; ia pernah berlayar dari Maroko ke Barbados dengan perahu papirus Ra II.

Pada 1998 wilayah piramida Güímar seluas 65.000 meter persegi ini dibuka untuk umum sebagai taman etnologi. Heyerdahl didukung secara finansial oleh pemiliki kapal berbangsa Norwegia, Fred Olsen, yang tinggal di Tenerife. Sebuah pusat informasi mengakrabkan pengunjung dengan eskpedisi dan teori Heyerdahl tentang piramida-piramida tersebut. Dua paviliun menampilkan pameran tentang Heyerdahl dan perahunya, serta reproduksi Ra II dalam ukuran sesungguhnya.

Pranala luar