Lompat ke isi

Pura Tirta Empul: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Angayubagia (bicara | kontrib)
update
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Angayubagia (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 4: Baris 4:
|address = Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring
|address = Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring
|location_country = {{flag|Indonesia}}
|location_country = {{flag|Indonesia}}
|embedded =
|embedded = {{designation list |embed=yes |designation1 = WHS |designation1_offname = Lanskap kultur Provinsi Bali : Sistem subak sebagai perwujudan dari filosofi Tri Hita Karana |designation1_date = 2012 <small>(sesi ke-[[World Heritage Committee|36]])</small> |designation1_type = Budaya |designation1_criteria = ii, iii, v, vi |designation1_number = [http://whc.unesco.org/en/list/1194 1194] |designation1_free1name = Negara |designation1_free1value = Indonesia |designation1_free2name = Kawasan |designation1_free2value = [[List of World Heritage Sites in Southeast Asia|Asia-Pasifik]]}}
{{designation list|embed=yes |designation1 = WHS |designation1_offname = Lanskap kultur Provinsi Bali:Sistem subak sebagai perwujudan dari filosofi Tri Hita Karana |designation1_date = 2012 <small> (sesi ke-[[World Heritage Committee|36]])</small> |designation1_type = Budaya |designation1_criteria = ii, iii, v, vi |designation1_number = [http://whc.unesco.org/en/list/1194 1194] |designation1_free1name = Negara |designation1_free1value = Indonesia |designation1_free2name = Kawasan |designation1_free2value = [[List of World Heritage Sites in Southeast Asia|Asia-Pasifik]]
|building_type=Pura
}}
|architectural_style=[[Candi Hindu]]
|building_type = Pura
|architectural_style = [[Candi Hindu]]
}}
}}


Baris 12: Baris 14:


== Mitologi ==
== Mitologi ==
Diceritakan bahwa Raja Mayadenawa bersikap sewenang–wenang dan tidak mengizinkan rakyat untuk melaksanakan upacara-upacara keagamaan untuk mohon keselamatan dari Tuhan Yang Maha Esa. Setelah perbuatan itu diketahui oleh Para Dewa, maka para dewa yang dikepalai oleh Bhatara Indra menyerang Mayadenawa. Mayadenawa kalah dan melarikan diri hingga di sebelah Utara Desa Tampak siring. Dengan kesaktiannya ia menciptakan sebuah mata air beracun mengakibatkan laskar Bhatara Indra yang mengejarnya gugur akibat minum air tersebut. Melihat hal ini Bhatara Indra segera menancapkan tombaknya dan "air keluar dari tanah" (Tirta Empul). Air Suci ini dipakai memerciki para Dewa sehingga tidak beberapa lama bisa hidup lagi seperti sediakala.<ref>[http://www.babadbali.com/pura/plan/tirta-empul.htm Pura Tirta Empul] Babadbali</ref>[[Berkas:Tirtha Empul Temple - Purification.jpg|thumb|Kolam penyucian]]
Diceritakan bahwa Raja Mayadenawa bersikap sewenang–wenang dan tidak mengizinkan rakyat untuk melaksanakan upacara-upacara keagamaan untuk mohon keselamatan dari Tuhan. Setelah perbuatan itu diketahui oleh Para Dewa, maka para dewa yang dikepalai oleh Bhatara Indra menyerang Mayadenawa. Mayadenawa kalah dan melarikan diri hingga di sebelah Utara Desa Tampak siring. Dengan kesaktiannya ia menciptakan sebuah mata air beracun mengakibatkan laskar Bhatara Indra yang mengejarnya gugur akibat minum air tersebut. Melihat hal ini Bhatara Indra segera menancapkan tombaknya dan "air keluar dari tanah" (Tirta Empul). Air Suci ini dipakai memerciki para Dewa sehingga tidak beberapa lama bisa hidup lagi seperti sediakala.<ref>[http://www.babadbali.com/pura/plan/tirta-empul.htm Pura Tirta Empul] Babadbali</ref>[[Berkas:Tirtha Empul Temple - Purification.jpg|thumb|Kolam penyucian]]


== Pembangunan Pura ==
== Pembangunan Pura ==

Revisi per 15 November 2018 02.12

Pura Tirta Empul
Peta
Informasi umum
JenisPura
Gaya arsitekturCandi Hindu
LokasiKabupaten Gianyar, Bali
AlamatDesa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring
Negara Indonesia
Nama resmiLanskap kultur Provinsi Bali:Sistem subak sebagai perwujudan dari filosofi Tri Hita Karana
JenisBudaya
Kriteriaii, iii, v, vi
Ditetapkan2012 (sesi ke-36)
No. referensi1194
NegaraIndonesia
KawasanAsia-Pasifik

Pura Tirta Empul adalah pura Hindu di tengah pulau Bali, Indonesia, tepatnya di Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar,[1] yang terkenal dengan air sucinya di mana orang Hindu Bali mencari penyucian.

Mitologi

Diceritakan bahwa Raja Mayadenawa bersikap sewenang–wenang dan tidak mengizinkan rakyat untuk melaksanakan upacara-upacara keagamaan untuk mohon keselamatan dari Tuhan. Setelah perbuatan itu diketahui oleh Para Dewa, maka para dewa yang dikepalai oleh Bhatara Indra menyerang Mayadenawa. Mayadenawa kalah dan melarikan diri hingga di sebelah Utara Desa Tampak siring. Dengan kesaktiannya ia menciptakan sebuah mata air beracun mengakibatkan laskar Bhatara Indra yang mengejarnya gugur akibat minum air tersebut. Melihat hal ini Bhatara Indra segera menancapkan tombaknya dan "air keluar dari tanah" (Tirta Empul). Air Suci ini dipakai memerciki para Dewa sehingga tidak beberapa lama bisa hidup lagi seperti sediakala.[2]

Kolam penyucian

Pembangunan Pura

Pura Tirta Empul pada tahun 2011

Pura Tirta Empul dibangun disekililing sebuah sumber mata air yang besar pada 962 M selama wangsa Warmadewa (dari abad ke-10 hingga ke-14). Nama pura berasal dari sumber mata air tersebut yang dinamakan "Tirta Empul". Mata air tersebut berasal dari sungai Pakerisan. [3] Pura dibagi menjadi 3 bagian; Jaba Pura (halaman depan), Jaba Tengah (halaman tengah) dan Jeroan (halaman dalam). Jaba Tengah terdiri dari 2 kolam dengan 30 pancuran yang diberi nama sebagai berikut: Pengelukatan, Pebersihan, dan Sudamala serta Pancuran Cetik (racun).[4]

Pura ini didedikasikan untuk Dewa Wisnu, nama dewa Hindu untuk kesadaran tertinggi Narayana.[5] Di sisi kiri pura terdapat sebuah bangunan vila modern di atas bukit bernama Istana Tampaksiring, dibangun untuk kunjungan Presiden Sukarno ke Bali pada tahun 1954, yang sekarang digunakan sebagai tempat istirahat bagi tamu-tamu kenegaraan yang penting.

Lihat pula

Pustaka

  • "Bali Handbook" oleh Bill Dalton - Moon Travel Handbooks, Edisi Pertama Desember 1989, halaman 490/491: "Seeking protective blessings and deliverance from illness, people journey from all over Bali to bath in this sacred cleansing spring where terrifying garuda scowl down on naked bathers floating among the lily pads. Seeing it on a rainy day adds even more mystery to the site."

Rujukan

  1. ^ Tirta Empul Tampaksiring, Pura Mata Air Suci Balitour
  2. ^ Pura Tirta Empul Babadbali
  3. ^ Carroll, Ryan Ver Berkmoes, Adam Skolnick, Marian (2009). Bali & Lombok (edisi ke-12th). Footscray, Vic.: Lonely Planet. hlm. 202. ISBN 9781742203133. Diakses tanggal 5 October 2014. 
  4. ^ Pura Tirta Empul, babadbali.com
  5. ^ "Pura Tirta Empul". Burari Bali. Diakses tanggal 5 October 2014.