Lompat ke isi

Waduk Bajulmati: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wie146 (bicara | kontrib)
k Pranala Luar: rev cat
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Pranala Luar +Pranala luar)
Baris 47: Baris 47:
{{reflist}}
{{reflist}}


== Pranala Luar ==
== Pranala luar ==
{{id}} [http://sda.pu.go.id/wiki/index.php/Bendungan_Bajulmati Bendungan Bajulmati (SDA-PU)]
{{id}} [http://sda.pu.go.id/wiki/index.php/Bendungan_Bajulmati Bendungan Bajulmati (SDA-PU)]
{{bangunan-stub}}
{{bangunan-stub}}

Revisi per 19 November 2018 14.43

Waduk Bajulmati
NamaWaduk Bajulmati
LokasiKabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Situbondo, Jawa Timur
KegunaanIrigasi, Air Baku dan PLTMH
StatusDigunakan
Mulai dibangun2006
Mulai dioperasikan2016
Biaya konstruksiRp 422 Miliar
Bendungan dan saluran pelimpah
Tipe bendunganCenter Core Rock Fill Dam
Tinggi56,80 meter
Panjang250 meter

Waduk Bajulmati adalah waduk yang terletak di perbatasan wilayah Kabupaten Banyuwangi dengan Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Waduk Bajulmati yang terletak diantara Gunung Baluran dengan Pegunungan Ijen ini dibentuk dengan membendung Sungai Bajulmati sebagai sumber air utamanya. Adapun luas Daerah Tangkapan Air (DTA) Waduk Bajulmati seluas 98.43 km2. Waduk dengan luas genangan 91,93 ha ini mampu menampung air dengan kapasitas maksimal 10 juta  m3. Waduk Bajulmati mencangkup wilayah Desa Watukebo, Kecamatan Wongsorejo di Kabupaten Banyuwangi dan Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih di Kabupaten Situbondo. Waduk ini juga dekat dengan Jalan Nasional Rute 1 ruas Kabupaten Banyuwangi-Kabupaten Situbondo dan berjarak 38 km sebelah utara kota Banyuwangi.

Pembangunan

Pembangunan Waduk Bajulmati melalui tahap studi yang panjang. Survei lokasi dilakukan pada tahun 1980 dan studi kelayakan pada 1984. Selanjutnya, dilakukan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) dan dampak sosial ekonomi pada 2004. Setelah itu, dilakukan proses pembebasan lahan secara bertahap hingga tahun 2006. Setelah pembebasan lahan tuntas, proses pengerjaan awal dilakukan pada 2006, yakni pembangunan terowongan pengelak aliran air dan rehabilitasi saluran primer sepanjang empat kilometer (km).

Pembangunan tahap II dilakukan mulai November 2008 melalui pengerjaan galian dan fondasi. Pada 2010, proses pembangunan sempat terhenti karena ada revisi desain fondasi lantaran fondasi yang telah dibangun mengalami perembesan. Selanjutnya, pembangunan fondasi dilanjutkan pada 2011. Hingga akhirnya pembangunan waduk tuntas tahun 2015. Pada 1 Desember 2015 kegiatan pengisian awal (impounding) Waduk Bajulmati ditandai dengan penutupan pintu terowongan pengelak aliran air[1] dan mencapai titik maksimum pada 3 Januari 2016 atau selama sekira 13 bulan.

Pemanfaatan

1. Irigasi

Peningkatan penyediaan air irigasi Waduk Bajulmati untuk menunjang intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian seluas 1.800 ha, di daerah irigasi Kabupaten Banyuwangi yang terletak di Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Situbondo termasuk didalamnya untuk mengairi 600 hektar lahan cetak sawah baru di wilayah Kecamatan Wongsorejo. Air dari Waduk Bajulmati nantinya akan dialirkan ke Dam Bajulmati untuk seterusnya mengalir menuju irigasi tersier guna mengairi lahan-lahan pertanian. Selama ini, Dam Bajulmati mampu mengalirkan air irigasi 1,2  m3 per detik. Dengan ditambah aliran dari waduk, nantinya dam ini bisa menambah suplai air ke lahan persawahan menjadi 1,8  m3 per detik. Nantinya, lahan persawahan yang selama ini hanya 2 kali tanam bisa menjadi 3 kali tanam per tahun[2].

2. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)

Pemanfaatan lainnya yaitu sebagai Pembangkit Micro Hydropower atau Mikrohidro. Potensi listrik yang bisa dihasilkan dari Waduk Bajulmati akan mencapai 0,34 megawatt yang bisa digunakan memenuhi kebutuhan waduk atau dijual ke PLN. Namun pemanfaatan pembangkit listrik saat ini masih dalam kajian bentuk kerja sama yang akan dilakukan antara pemerintah dan pihak swasta.

3. Pariwisata

Waduk Bajulmati menjadi primadona tujuan wisata baru bagi wisatawan karena dekat dengan Kawasan Taman Nasional Baluran. Berbeda dnegan keindahan waduk pada umumnya, keindahan yang dihadirkan di Waduk Bajulmati mirip seperti di Misool Raja Ampat. Bukit-bukit kecil yang mengelilingi waduk air membuat suasana semakin sejuk. Pesona indahnya juga terlukiskan di air berwarna hijau yang tenang. Angin semilir yang sejuk begitu terasa ketika kaki berjalan di atas puncak perbukitan[3] . Waduk Bajulmati selain jadi destinasi wisata baru ternyata juga menjadi tujuan wisata memancing bagi masyarakat sekitar dan dari luar kota. Bagi pengunjung yang akan memancing, katanya, untuk sementara tidak bisa memancing di sekitar bangunan waduk atau pintu air, melainkan harus berputar mengelilingi waduk atau dari sisi selatan[4].

4. Penyedia Air Baku

Waduk Bajulmati juga menyediakan air baku untuk air bersih sebesar 110 liter/dt yang terdiri dari kebutuhan air bersih sebesar 50 liter/dt untuk 18.000 KK untuk Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi dan penyediaan air baku sebesar 60 liter/det untuk Pelabuhan Banyuwangi dan pengembangan industri di Banyuwangi.

5. Konservasi Air
6. Perikanan Keramba

Referensi

Pranala luar

(Indonesia) Bendungan Bajulmati (SDA-PU)