Bangsa Korea: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
WikiDreamer Bot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: nl:Koreanen
Baris 148: Baris 148:
[[ko:한민족]]
[[ko:한민족]]
[[ms:Orang Korea]]
[[ms:Orang Korea]]
[[nl:Koreanen]]
[[no:Koreaner]]
[[no:Koreaner]]
[[pl:Koreańczycy]]
[[pl:Koreańczycy]]

Revisi per 18 Mei 2008 07.14

Orang Korea
한민족(韓民族)
Daerah dengan populasi signifikan
 Korea Selatan:49,422,644 (Perkiraan 2005)
 Korea Utara:22,912,177 (Perkiraan 2005)

Source : Korea Ministry of Foreign Affairs and Trade 외교통상부[1]
Korean :[2] English : [3][4][5]

 Tiongkok2,439,395
 Amerika Serikat2,087,496
 Jepang901,284
Pecahan Uni Soviet (termasuk Rusia)532,697
 Brasil250,000
 Australia150,000
 Kanada110,000
 Filipina92,608
 Inggris40,810
 Argentina35,000
 Jerman34,000
 Vietnam33,000
 Selandia Baru31,500
 Indonesia23,205
 Thailand19,500
 Meksiko14,571
 Prancis13,162
Bahasa
Bahasa Korea pengguna: 80 juta[1]
Agama
Tidak beragama, Buddha, Kristen, Shamanisme, Chondogyo, Kong hu chu, Tao, dsb

Bangsa Korea atau orang Korea adalah salah satu suku bangsa besar yang mendiami wilayah Asia Timur[2]. Sebagian besar orang Korea tinggal di Semenanjung Korea.

Nama

Orang Korea Selatan menyebut rakyat mereka Hangukin (atau sederhananya 한인/ Han in untuk orang Korea Selatan yang tinggal di luar negeri) (한국인; 韓國人) atau Hanguk saram (한국 사람; 韓國 사람). Sedangkan rakyat Korea Utara menyebut orang mereka dengan Chosŏn in atau Chosŏn saram (조선 사람; 朝鮮 사람).

Asal usul

Orang Korea dipercaya merupakan keturunan suku bangsa Altai [3][4] atau proto-Altaic[5] yang masih berkaitan dengan orang Mongol, Tungusik dan orang Turkik serta banyak suku dari Asia Tengah yang lain. Bukti arkeologi menduga Bangsa Korea Tua (Proto Korea) adalah para pendatang yang bersuku Altai dari Siberia Tenggara (sekarang wilayah Rusia) [6] yang datang berturut-turut di masa peralihan dari zaman neolitik (zaman batu baru) menuju zaman perunggu [7].

Dalam perkembangan teknologi yang mempelajari DNA manusia pada kromosom Y, telah membuktikan bahwa orang Korea sejak zaman dahulu merupakan suku bangsa yang khusus dan endogami, yaitu dengan bukti tingginya frekuensi kromosom Y dari Haplogrup O2b yang dimiliki pria Korea. Bisa dikatakan DNA Y Haplogrup O2b hanya spesifik untuk bangsa Korea. Walaupun selama waktu yang lama sejak masa prasejarah bangsa Korea telah banyak bercampur dengan bangsa lain di Asia Timur, sebagian besar orang Korea memiliki bukti dari asal mereka sebagai bangsa Altai, postur tubuh yang tinggi, hidung yang mancung, tulang pipi yang tinggi dan adanya bintik mongol, yaitu tanda genetik kebiru-biruan pada bagian bawah tubuh yang tersisa hanya pada masa kanak-kanak.

Salah satu foto tertua yang memperlihatkan orang Korea pada era Dinasti Joseon, diambil tahun 1863

Perbedaan regional

Terdapat banyak perbedaan mengenai sifat-sifat orang Korea, yang paling kentara adalah perbedaan antara wilayah Kyongsang di sebelah tenggara (yang meliputi propinsi Kyongsangbukdo dan Kyongsangnamdo) dengan wilayah Jeolla (yang meliputi Jeollabukdo dan Jeollanamdo) di sebelah barat lautnya. Dua wilayah ini, yang terpisahkan oleh Gunung Jiri, sejak masa Tiga Kerajaan yang berakhir abad ke-7 Masehi, sudah saling memiliki persaingan yang sengit, dimana pada saat itu di masing-masing wilayah berdiri Kerajaan Silla dan Baekje yang saling bermusuhan.

Perkawinan interregional antara penduduk dua wilayah ini jarang terjadi. Selain itu, promosi wisata kedua wilayah ini tidak pernah berhasil, ketika 4 jalur jalan tol selesai dibangun tahun 1984 yang menghubungkan kota Gwangju (Jeolla) dan Daegu (Kyongsang) dimaksudkan untuk mempromosikan pariwisata kedua wilayah. Banyak tokoh politik dari Korea Selatan termasuk presiden Park Chung hee, Chun Doo hwan, dan Roh Tae woo berasal dari wilayah Kyongsang. Wilayah Kyongsang disebut-sebut sebagai penghasil elit politik Korea Selatan, seperti halnya Pulau Jawa di Indonesia.

Kontras dengan Kyongsang, wilayah Jeolla merupakan wilayah yang kurang berkembang dan miskin. Wilayah Jeolla terkenal akan reputasinya yang sering bergolak dan memberontak, contohnya adalah Insiden Kwangju bulan Mei 1980, ketika terjadi kerusuhan yang menyebabkan 200 orang terbunuh oleh pasukan presiden Chun Doo hwan. Demonstrasi menentang rezim Chun Doo hwan memang terjadi di seluruh negeri, tapi hanya Kwangju yang luluh lantak. Banyak yang menyebutkan tentara yang dikirim berasal dari Kyongsang.

Perbedaan regional, contonhnya seperti dialek, telah banyak diatasi melalui perluasan pendidikan, media yang bebas, dan perpindahan penduduk antar-wilayah yang terjadi sejak Perang Korea. Namun dalam banyak hal perbedaan masih dipandang kuat bagi wilayah-wilayah di Korea Selatan. Orang dari propinsi Kyonggido, termasuk Seoul dikatakan sebagai orang yang “berbudaya”, penduduk wilayah Chungcheong (Propinsi Chungcheongnamdo dan Chungcheongbukdo) dikatakan berperangai lembut seperti bangsawan (Yangban). Penduduk Kangwondo di sebelah timur laut dipandang sebagai orang-orang yang miskin dan bebal. Sementara penduduk Korea Utara seperti dari wilayah Pyongan, Hwanghae dan Hamgyong dipandang sebagai orang yang cerdas dan agresif. Penduduk Pulau Jeju dikenal sebagai orang yang berkemauan keras (strong-minded) dan kaum wanitanya mandiri.

Budaya

Orang Korea Utara dan Selatan mewarisi budaya yang sama, namun perpecahan kedua negara sejak tahun 1944 telah menyebabkan perbedaan budaya yang cukup signifikan.

Bahasa

Bahasa rakyat Korea adalah Bahasa Korea, yang memakai abjad Hangul. Terdapat 73 juta orang yang berbicara bahasa Korea di seluruh dunia.

Data Korea Utara

Tentara Korea Utara di Joint Security Area.

Memperkirakan jumlah, perkembangan, rasio jenis kelamin, dan struktur usia rakyatKorea Utara agak sulit karena ketertutupan pemerintahannya. Sampai dikeluarkannya data secara ofisial tahun 1989, data kependudukan edisi tahun 1963 dari North Korea Central Yearbook adalah data resmi yang terakhir yang dikeluarkan pemerintahannya.

Setelah tahun 1963, pencacah jiwa menggunakan berbagai metode untuk memperkirakan populasi. Mereka juga menghitung jumlah delegasi yang terpilih di kabinet pemerintahan Korea Utara (setiap delegasi mewakili 50.000 orang sebelum 1962 dan 30.000 orang setelah tahun berikutnya) atau berdasarkan data pemerintah yang berasal dari sebuah kegiatan atau peristiwa tertentu.

Lalu berdasarkan pernyataan presiden Kim il sung pada tahun 1977 mengenai kehadiran di sekolah (school attendance), diketahui populasi pada saat itu adalah 17,2 juta jiwa. Dalam dekade 1980an, statistik kesehatan termasuk perkiraan usia hidup dan penyebab kematian (mortality) telah secara perlahan-lahan diberitahukan kepada dunia luar.

Tahun 1989 Central Statistics Bureau merilis data kependudukan untuk UNFPA untuk membantu UNFPA dalam melakukan pencacahan jiwa pertama kalinya secara menyeluruh bagi rakyat Korea Utara sejak berdirinya negara komunis itu tahun 1948. Walaupun data yang diberikan pada PBB mengandung pendistorsian (bukan yang sebenarnya), Korea Utara telah mencoba perlahan-lahan terbuka bagi dunia luar.

Walaupun negeri itu kekurangan pencacah jiwa yang terlatih, ketersediaan data yang akurat dalam registrasi pemilihan umum, migrasi, kelahiran dan kematian hanya ada di tangan permerintahan Korea Utara yang berkuasa. Berdasarkan ahli dari Amerika Serikat, Nicholas Eberstadt dan ahli cacah jiwa Judith Banister, statistik yang penting dan informasi personal tentang masyarakat disimpan oleh kantor di ri (desa) di wilayah pedesaan dan dong (distrik) di wilayah perkotaan.

Orang Korea di luar Semenanjung Korea

Kartu pos dari Rusia yang bergambar bintang musik Rock Rusia keturunan Korea, Viktor Tsoi

Imigrasi secara besar-besaran dari Korea telah dimulai sejak pertengahan 1860-an, sebagian besar menuju Rusia Timur Jauh dan Cina Timur Laut; para imigran ini adalah cikal bakal dari ratusan ribu warga keturunan Korea yang mendiami negara-negara Asia Tengah serta 2 juta warga Korea yang mendiami Republik Rakyat Cina saat ini.

Dalam masa pendudukan Jepang di Korea tahun 1910 sampai 1945, orang-orang Korea seringkali dikirim untuk dijadikan pekerja paksa di wilayah dudukan Jepang seperti Prefektur Karafuto (saat ini Pulau Sakhalin) dan Manchuria]]; yang memilih tinggal di Jepang setelah perang berakhir disebut Korea Zainichi (Warga Jepang keturunan Korea), sementara sekitar 40 ribu rakyt Korea yang terjebak di Karafuto setelah invasi Uni Soviet menyebut diri mereka sebagai orang Sakhalin Korea. Imigrasi orang Korea ke Amerika telah dimulai sekitar tahun 1903, tetapi komunitas Korea di Amerika tidak berkembang secara signifikan sampai diberlakukannya Undang-Undang Imigrasi tahun 1965;sekarang ini hampir 2 juta warga keturunan Korea tinggal di Amerika Serikat. Komunitas warga Korea terbesar di luar Korea ada di Los Angeles, California.

Komunitas-komunitas Korea juga tumbuh di Australia, Brazil, Eropa dan Kanada. Komunitas Korea di Inggris adalah komunitas Korea terbesar di Eropa Barat sebelum pada akhir 1990-an dilampaui oleh jumlah komunitas Korea di Jerman. Komunitas Korea lain juga tumbuh di Amerika Latin seperti Argentina, Guatemala dan Mexico, serta di Asia Tenggara (Philipina, Vietnam dan Indonesia).

Catatan

  1. ^ "Korean". ethnologue. 
  2. ^ Asian Americans: Contemporary Trends and Issues - Page 40 by Pyrong Gap Min
  3. ^ Nelson, Sarah M. (1993). The Archaeology of Korea. Cambridge University Press. hlm. 6. 
  4. ^ "Korean people(한민족)". Naver Encyclopedia (dalam bahasa Korean). Diakses tanggal 2007-03-09.  Hapus pranala luar di parameter |work= (bantuan)
  5. ^ "Korean people(한민족)". Encyclopedia Britannica Korea (dalam bahasa Korean). Diakses tanggal 2007-03-09.  Hapus pranala luar di parameter |work= (bantuan)
  6. ^ The Rise of Civilization in East Asia: the Archaeology of China, Korea and Japan, pp. 165
  7. ^ 뿌리 깊은 한국사, 샘이 깊은 이야기: 고조선, 삼국, pp. 44-45

Referensi

  • 서의식 and 강봉룡. 뿌리 깊은 한국사, 샘이 깊은 이야기: 고조선, 삼국, ISBN 89-8133-536-2
  • Barnes, Gina. The Rise of Civilization in East Asia: the Archaeology of China, Korea and Japan, ISBN 0-500-27974-8

Pranala luar