Lompat ke isi

Bilangan oksidasi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Adeninasn (bicara | kontrib)
Menolak perubahan teks terakhir (oleh 112.215.174.48) dan mengembalikan revisi 12970089 oleh Arifin.wijaya
k Bot: Penggantian teks otomatis (-  + )
Baris 9: Baris 9:
Unsur bebas berbentuk atom.''''
Unsur bebas berbentuk atom.''''


-
-         
Bilangan oksidasi C dalam             C             =
Bilangan oksidasi C dalam C =
0
0


-
-         
Bilangan oksidasi Ca dalam           Ca           =
Bilangan oksidasi Ca dalam Ca =
0
0


-
-         
Bilangan oksidasi Cu dalam          Cu           =
Bilangan oksidasi Cu dalam Cu =
0
0


-
-         
Bilangan oksidasi Na dalam          Na          =
Bilangan oksidasi Na dalam Na =
0
0


-
-         
Bilangan oksidasi Fe dalam           Fe           =
Bilangan oksidasi Fe dalam Fe =
0
0


-
-         
Bilangan oksidasi Al dalam            Al            =
Bilangan oksidasi Al dalam Al =
0
0


-
-         
Bilangan oksidasi Ne dalam          Ne          =
Bilangan oksidasi Ne dalam Ne =
0
0


Baris 40: Baris 40:
bebas berbentuk molekul.
bebas berbentuk molekul.


-
-         
Bilangan oksidasi H dalam             H<sub>2</sub>           = 0
Bilangan oksidasi H dalam H<sub>2</sub> = 0


-
-         
Bilangan oksidasi O dalam            O<sub>2</sub>           = 0
Bilangan oksidasi O dalam O<sub>2</sub> = 0


-
-         
Bilangan oksidasi Cl dalam            Cl<sub>2</sub>           = 0
Bilangan oksidasi Cl dalam Cl<sub>2</sub> = 0


-
-         
Bilangan oksidasi P dalam             P<sub>4</sub>            = 0
Bilangan oksidasi P dalam P<sub>4</sub> = 0


-
-         
Bilangan oksidasi S dalam             S<sub>8</sub>            = 0
Bilangan oksidasi S dalam S<sub>8</sub> = 0


'''2.       Bilangan oksidasi logam dalam senyawa selalu positif'''.'''
'''2. Bilangan oksidasi logam dalam senyawa selalu positif'''.'''


Unsur
Unsur
logam golongan 1 (sistem lama gol. IA) (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr), bilangan oksidasinya +1.
logam golongan 1 (sistem lama gol. IA) (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr), bilangan oksidasinya +1.


-
-         
Bilangan oksidasi K dalam             KCl, KNO<sub>3</sub>, atau K<sub>2</sub>SO<sub>4</sub>    = +1
Bilangan oksidasi K dalam KCl, KNO<sub>3</sub>, atau K<sub>2</sub>SO<sub>4</sub> = +1


Unsur
Unsur
logam golongan 2 (sistem lama gol. IIA) (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra), bilangan oksidasinya +2.
logam golongan 2 (sistem lama gol. IIA) (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra), bilangan oksidasinya +2.


-
-         
Bilangan oksidasi Mg dalam         MgO, MgCl<sub>2</sub>, atau MgSO<sub>4</sub>             = +2
Bilangan oksidasi Mg dalam MgO, MgCl<sub>2</sub>, atau MgSO<sub>4</sub> = +2


Bilangan
Bilangan
oksidasi unsur logam lain:
oksidasi unsur logam lain:


-
-         
Ag = +1
Ag = +1


-
-         
Cu = +1 dan +2
Cu = +1 dan +2


-
-         
Hg = +1 dan +2
Hg = +1 dan +2


-
-         
Au = +1 dan +3
Au = +1 dan +3


-
-         
Fe = +2 dan +3
Fe = +2 dan +3


'''3.       Bilangan oksidasi ion monoatom (1 atom) dan poliatom (lebih dari 1 atom) sama dengan muatan ionnya.''''''
'''3. Bilangan oksidasi ion monoatom (1 atom) dan poliatom (lebih dari 1 atom) sama dengan muatan ionnya.''''''


Bilangan oksidasi ion monoatom Na<sup>+</sup>, Ca<sup>2+</sup>, Al<sup>3+</sup>,
Bilangan oksidasi ion monoatom Na<sup>+</sup>, Ca<sup>2+</sup>, Al<sup>3+</sup>,
Baris 95: Baris 95:
PO4<sup>3-</sup> berturut-turut +1,-2, dan -3.
PO4<sup>3-</sup> berturut-turut +1,-2, dan -3.


'''4.       Bilangan oksidasi unsur golongan VIA (O, S, Se, Te, Po) pada senyawa biner adalah -2, dan unsur golongan VIIA  (F, Cl,
'''4. Bilangan oksidasi unsur golongan VIA (O, S, Se, Te, Po) pada senyawa biner adalah -2, dan unsur golongan VIIA (F, Cl,
Br, I, At) pada senyawa biner adalah -1.''''''
Br, I, At) pada senyawa biner adalah -1.''''''


Baris 103: Baris 103:
adalah -1.
adalah -1.


'''5.       Bilangan oksidasi unsur H pada senyawanya adalah +1.''''''
'''5. Bilangan oksidasi unsur H pada senyawanya adalah +1.''''''


'''Kecuali dalam hidrida (senyawa hydrogen dengan logam), bilangan oksidasinya -1''''''
'''Kecuali dalam hidrida (senyawa hydrogen dengan logam), bilangan oksidasinya -1''''''
Baris 116: Baris 116:
adalah -1.
adalah -1.


'''6.       Bilangan oksidasi unsur O pada senyawanya adalah -2, kecuali :''''''
'''6. Bilangan oksidasi unsur O pada senyawanya adalah -2, kecuali :''''''


'''1.      
'''1.
Pada
Pada
senyawa biner dengan F, bilangan oksidasinya adalah +2.'''
senyawa biner dengan F, bilangan oksidasinya adalah +2.'''


'''2.      
'''2.
Pada senyawa
Pada senyawa
peroksida, seperti H<sub>2</sub>O<sub>2</sub>, Na<sub>2</sub>O<sub>2</sub> dan
peroksida, seperti H<sub>2</sub>O<sub>2</sub>, Na<sub>2</sub>O<sub>2</sub> dan
BaO<sub>2</sub> , bilangan oksidasinya adalah -1.'''
BaO<sub>2</sub> , bilangan oksidasinya adalah -1.'''


'''3.       Pada senyawa superoksida, seperti KO<sub>2 </sub>dan NaO<sub>2</sub>, bilangan oksidasinya adalah -½ .  ''''''
'''3. Pada senyawa superoksida, seperti KO<sub>2 </sub>dan NaO<sub>2</sub>, bilangan oksidasinya adalah -½ . ''''''


Bilangan
Bilangan
Baris 133: Baris 133:
adalah -2.
adalah -2.


'''7.       Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam senyawa adalah 0 (nol). ''''''
'''7. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam senyawa adalah 0 (nol). ''''''


'''Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur pembentuk ion poliatom sama dengan muatan ion poliatomnya. ''''
'''Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur pembentuk ion poliatom sama dengan muatan ion poliatomnya. ''''

Revisi per 23 November 2018 21.24

Bedakan dengan Keadaan oksidasi

Bilangan oksidasi ( biloks ) didefinisikan sebagai jumlah muatan negatif dan positif dalam atom, yang secara tidak langsung menandakan jumlah elektron yang telah diterima atau diserahkan. Atom yang menerima elektron akan bertanda negatif, atom yang melepaskan elektron bertanda positif. Tanda (+) dan (-) pada biloks ditulis sebelum angkanya, misalnya +2, atau +1; sedangkan pada muatan ditulis sesudah angkanya, misalnya 2+ atau 3+. Bilangan oksidasi menunjukkan besarnya muatan yang disumbangkan oleh atom atau unsur tersebut pada molekul atau ion yang dibentuknya. Bilangan oksidasi juga berguna untuk mengekspresikan persamaan reaksi setengah yang terjadi dalam reaksi oksidasi dan reduksi.

Aturan Penentuan Biloks

Cara menentukan bilangan oksidasi suatu unsur dalam ion atau senyawanya mengikuti aturan-aturan sebagai berikut :

  1. Bilangan oksidasi unsur bebas (berbentuk atom, atau molekul unsur) adalah 0 (nol).

Unsur bebas berbentuk atom.'

- Bilangan oksidasi C dalam C = 0

- Bilangan oksidasi Ca dalam Ca = 0

- Bilangan oksidasi Cu dalam Cu = 0

- Bilangan oksidasi Na dalam Na = 0

- Bilangan oksidasi Fe dalam Fe = 0

- Bilangan oksidasi Al dalam Al = 0

- Bilangan oksidasi Ne dalam Ne = 0

Unsur bebas berbentuk molekul.

- Bilangan oksidasi H dalam H2 = 0

- Bilangan oksidasi O dalam O2 = 0

- Bilangan oksidasi Cl dalam Cl2 = 0

- Bilangan oksidasi P dalam P4 = 0

- Bilangan oksidasi S dalam S8 = 0

2. Bilangan oksidasi logam dalam senyawa selalu positif.

Unsur logam golongan 1 (sistem lama gol. IA) (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr), bilangan oksidasinya +1.

- Bilangan oksidasi K dalam KCl, KNO3, atau K2SO4 = +1

Unsur logam golongan 2 (sistem lama gol. IIA) (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra), bilangan oksidasinya +2.

- Bilangan oksidasi Mg dalam MgO, MgCl2, atau MgSO4 = +2

Bilangan oksidasi unsur logam lain:

- Ag = +1

- Cu = +1 dan +2

- Hg = +1 dan +2

- Au = +1 dan +3

- Fe = +2 dan +3

3. Bilangan oksidasi ion monoatom (1 atom) dan poliatom (lebih dari 1 atom) sama dengan muatan ionnya.'

Bilangan oksidasi ion monoatom Na+, Ca2+, Al3+, Cl-, dan 02- berturut-turut +1,+2, +3, -1 dan -2.

Bilangan oksidasi ion poliatom NH4+, SO42-, PO43- berturut-turut +1,-2, dan -3.

4. Bilangan oksidasi unsur golongan VIA (O, S, Se, Te, Po) pada senyawa biner adalah -2, dan unsur golongan VIIA (F, Cl, Br, I, At) pada senyawa biner adalah -1.'

Bilangan oksidasi unsur S pada Na2S dan MgS adalah -2.

Bilangan oksidasi unsur Cl pada NaCl, KCl, MgCl2, dan FeCl3 adalah -1.

5. Bilangan oksidasi unsur H pada senyawanya adalah +1.'

Kecuali dalam hidrida (senyawa hydrogen dengan logam), bilangan oksidasinya -1'

Alasan: dalam senyawa hidrida, hidrogen ada dalam bentuk ion hidrida, H-. Biloks dari ion seperti hidrida adalah sama dengan muatan ion, dalam hal ini adalah -1.'

Bilangan oksidasi unsur H pada H2O, HCl, H2S, dan NH3 adalah +1.

Bilangan oksidasi unsur H pada NaH, CaH2, dan AlH3 adalah -1.

6. Bilangan oksidasi unsur O pada senyawanya adalah -2, kecuali :'

1. Pada senyawa biner dengan F, bilangan oksidasinya adalah +2.

2. Pada senyawa peroksida, seperti H2O2, Na2O2 dan BaO2 , bilangan oksidasinya adalah -1.

3. Pada senyawa superoksida, seperti KO2 dan NaO2, bilangan oksidasinya adalah -½ . '

Bilangan oksidasi unsur O pada H2O, KOH, H2SO4 dan Na3PO4 adalah -2.

7. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam senyawa adalah 0 (nol). '

Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur pembentuk ion poliatom sama dengan muatan ion poliatomnya. '

'