Pulau Leti: Perbedaan antara revisi
revert |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 7: | Baris 7: | ||
{{DEFAULTSORT:Leti}} |
{{DEFAULTSORT:Leti}} |
||
Pulau '''Leti''' adalah sebuah kecamatan, yaitu Kecamatan Leti, yang terdiri dari 7 Desa dan 6 Dusun dengan jumlah Penduduk sebanyak 8.767 jiwa yang terdiri dari laki - laki sebanyak 3.861 dan perempuan 3.906 jiwa, dengan luas 91,25 km2. Sebagian besar penduduk berprofesi sebagai petani dan peternak, dan ada pula yang berprofesi sebagai nelayan karena wilayah pulau Letti yang dikelilingi oleh lautan. |
Pulau '''Leti''' adalah sebuah kecamatan, yaitu Kecamatan Leti, yang terdiri dari 7 Desa dan 6 Dusun dengan jumlah Penduduk sebanyak 8.767 jiwa yang terdiri dari laki - laki sebanyak 3.861 dan perempuan 3.906 jiwa, dengan luas 91,25 km2. Sebagian besar penduduk berprofesi sebagai petani dan peternak, dan ada pula yang berprofesi sebagai nelayan karena wilayah pulau Letti yang dikelilingi oleh lautan. |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
Desa-desa di Pulau Leti adalah: Tutuwaru, Nuwewang (memiliki 1 dusun), Tomra (3 dusun), Tutukey (1 dusun Serwaru, sekaligus ibukota kecamatan), Batumiau, Laitutun, dan Luhulely (dusun yoiha). |
Desa-desa di Pulau Leti adalah: Tutuwaru, Nuwewang (memiliki 1 dusun), Tomra (3 dusun), Tutukey (1 dusun Serwaru, sekaligus ibukota kecamatan), Batumiau, Laitutun, dan Luhulely (dusun yoiha). |
||
Hanya di Tomra yang memiliki pelabuhan utama sebagai tempat bersandarnya kapal laut perintis, yaitu sejenis kapal barang yang juga memuat penumpang. Kapal perintis tersebut hanya ada setiap 3-4 hari sekali, dalam kondisi cuaca normal. Hal ini terjadi karena masih minimnya sarana angkutan massal (kapal laut) di area Kepulauan Maluku. |
Hanya di Tomra yang memiliki pelabuhan utama sebagai tempat bersandarnya kapal laut perintis, yaitu sejenis kapal barang yang juga memuat penumpang. Kapal perintis tersebut hanya ada setiap 3-4 hari sekali, dalam kondisi cuaca normal. Hal ini terjadi karena masih minimnya sarana angkutan massal (kapal laut) di area Kepulauan Maluku. |
||
Baris 69: | Baris 65: | ||
{{commonscat|Leti Islands|Leti-Inseln}} |
{{commonscat|Leti Islands|Leti-Inseln}} |
||
http://www.ppk-kp3k.kkp.go.id/direktori-pulau/index.php/public_c/pulau_info/342 |
http://www.ppk-kp3k.kkp.go.id/direktori-pulau/index.php/public_c/pulau_info/342 |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ |
Revisi per 24 November 2018 17.47
8°13′20″S 127°38′50″E / 8.22222°S 127.64722°E
Pulau Leti Moa Lakor adalah pulau terluar Indonesia dengan luas 243,30 km2 terletak di Laut Timor dan berbatasan dengan negara Timor Leste. Pulau Leti ini merupakan bagian dari wilayah pemerintah kabupaten Maluku Barat Daya, provinsi Maluku. Pulau ini berada di sebelah timur laut dari negara Timor Leste dengan koordinat 8° 13′ 20″ LS, 127° 38′50″ BT.
Pulau Leti adalah sebuah kecamatan, yaitu Kecamatan Leti, yang terdiri dari 7 Desa dan 6 Dusun dengan jumlah Penduduk sebanyak 8.767 jiwa yang terdiri dari laki - laki sebanyak 3.861 dan perempuan 3.906 jiwa, dengan luas 91,25 km2. Sebagian besar penduduk berprofesi sebagai petani dan peternak, dan ada pula yang berprofesi sebagai nelayan karena wilayah pulau Letti yang dikelilingi oleh lautan.
Desa-desa di Pulau Leti adalah: Tutuwaru, Nuwewang (memiliki 1 dusun), Tomra (3 dusun), Tutukey (1 dusun Serwaru, sekaligus ibukota kecamatan), Batumiau, Laitutun, dan Luhulely (dusun yoiha).
Hanya di Tomra yang memiliki pelabuhan utama sebagai tempat bersandarnya kapal laut perintis, yaitu sejenis kapal barang yang juga memuat penumpang. Kapal perintis tersebut hanya ada setiap 3-4 hari sekali, dalam kondisi cuaca normal. Hal ini terjadi karena masih minimnya sarana angkutan massal (kapal laut) di area Kepulauan Maluku.
Desa serta Penduduknya | ||
Nama Desa | Penduduk (2010)[1] | Nama Desa lama[2] |
Tutuwaru | 380 | - |
Batumiau | 1.007 | Battomea |
Laitutun | 545 | Leyduttun |
Tutukey dengan ibukota kecamatan Serwaru | 1.136 | Duttukey |
Tomra | 2.433 | Domra |
Nuwewang | 1.015 | Nuwewang |
Luhulely | 1.010 | Liwelely |
Budaya yang paling populer di daerah ini ialah budaya "snyoli lyieta".
Di Leti terdapat minuman "sagero" (Jawa : legen), yaitu minuman yang berasal dari air buah pohon Aren (Jawa: buah siwalan, botanis Arenga pinnata) dan bisa didapatkan pula manisan buah mangga dan madu pohon. Hampir sebagian besar penduduk Kecamatan Letti beragama Kristen.
Sejarah
Sejak abad 17. VOC Vereenigde oostindische compagnie berada di pulau Leti. Ernst Christoph Barchewitz dari Jerman, pegawai VOC tinggal di Leti dari tahun 1714-1720 [3]
Daftar pustaka
- Ernst Christoph Barchewitz. Ost-Indianische Reise-Beschreibung, Liber II Sein Eilff-jähriger Aufenthalt auf Java, Banda und den Südwester-Insullen, Glücks- und Unglücks-Fälle und seltsame Begebenheiten …, Chemnitz 1730, Cap. X-XXXI, S. 206-492
Catatan kaki
- ^ Diarsipkan [Date missing], di bps.go.id Galat: URL arsip tidak dikenal (indonesisch; PDF; 6,0 MB), abgerufen am 26. Januar 2013
- ^ Ernst Christoph Barchewitz. Ost-Indianische Reise-Beschreibung, Liber II Sein Eilff-jähriger Aufenthalt auf Java, Banda und den Südwester-Insullen, Glücks- und Unglücks-Fälle und seltsame Begebenheiten …, Erfurt 1751, Cap. XIII, S. 269
- ^ Jeanne Brunk-Tan2016: Ein Erfurter des 18. Jahrhunderts mit ostindischer Vergangenheit. Barchewitz als kommandierender Offizier auf den Vergessenen Inseln. Stadt und Geschichte, Zeitschrift für Erfurt. März 2016, No. 62. S. 12-14
Pranala luar
http://www.ppk-kp3k.kkp.go.id/direktori-pulau/index.php/public_c/pulau_info/342