Lompat ke isi

Minyak serpih: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
k Bot: Penggantian teks otomatis (-  + )
Baris 1: Baris 1:
'''Minyak serpih, '''juga disebut '''Kerogen serpih, '''adalah [[batuan sedimen]] [[granularitas|berbutir halus]] yang mengandung [[kerogen]] (campuran dari [[Senyawa organik|senyawa-senyawa kimia organik]]) yang merupakan sumber terbentuknya minyak serpih yang merupakan hidrokarbon cair ini ( berbeda dengan [[minyak bumi]]). Minyak serpih adalah pengganti minyak mentah konvensional, meskipun begitu, mengekstraksi minyak serpih lebih mahal dibandingkan dengan produksi minyak bumi konvensional baik dalam hal lingkungan maupun finansial. [[Sedimentasi|Endapan]] minyak serpih ada di seluruh dunia, termasuk endapan-endapan utama di [[Amerika serikat]]. Diperkirakan cadangan endapan global berkisar dari 4,8 hingga 5  triliun barel [[minyak di tempat]].<ref name="wec 101">[[:en:Oil_shale#wec|Dyni (2010)]], pp. 101–102</ref><ref name="weo2010 165">[[:en:Oil_shale#weo2010|IEA (2010)]], p. 165</ref>
'''Minyak serpih, '''juga disebut '''Kerogen serpih, '''adalah [[batuan sedimen]] [[granularitas|berbutir halus]] yang mengandung [[kerogen]] (campuran dari [[Senyawa organik|senyawa-senyawa kimia organik]]) yang merupakan sumber terbentuknya minyak serpih yang merupakan hidrokarbon cair ini ( berbeda dengan [[minyak bumi]]). Minyak serpih adalah pengganti minyak mentah konvensional, meskipun begitu, mengekstraksi minyak serpih lebih mahal dibandingkan dengan produksi minyak bumi konvensional baik dalam hal lingkungan maupun finansial. [[Sedimentasi|Endapan]] minyak serpih ada di seluruh dunia, termasuk endapan-endapan utama di [[Amerika serikat]]. Diperkirakan cadangan endapan global berkisar dari 4,8 hingga 5 triliun barel [[minyak di tempat]].<ref name="wec 101">[[:en:Oil_shale#wec|Dyni (2010)]], pp. 101–102</ref><ref name="weo2010 165">[[:en:Oil_shale#weo2010|IEA (2010)]], p. 165</ref>


Minyak serpih yang memanas hingga memiliki temperatur yang cukup tinggi menyebabkan terjadinya proses kimia [[Pirolisis]] yang [[Rendemen kimia|menghasilkan]] uap. Seiring mendinginnya uap, minyak serpih yang mendingin - Sebuah [[minyak nonkonvensional]] - dipisahkan dari gas nya yang mudah terbakar ( ''istilah [[gas serpih]] juga mengacu kepada gas ini). ''Minyak serpih juga bisa langsung dibakar di tungku sebagai sumber tingkat rendah untuk [[pembangkit listrik]] dan [[pemanas distrik]] atau digunakan sebagai material mentah dalam proses kimia dan memproses material-material konstruksi.<ref name="dyni">{{Templat:Cite journal|last=Dyni|first=John R.|title=Geology and resources of some world oil shale deposits. Scientific Investigations Report 2005–5294|publisher=[[United States Department of the Interior]], [[United States Geological Survey]]|year=2006|url=http://pubs.usgs.gov/sir/2005/5294/pdf/sir5294_508.pdf|format=PDF|accessdate=9 July 2007}}</ref>
Minyak serpih yang memanas hingga memiliki temperatur yang cukup tinggi menyebabkan terjadinya proses kimia [[Pirolisis]] yang [[Rendemen kimia|menghasilkan]] uap. Seiring mendinginnya uap, minyak serpih yang mendingin - Sebuah [[minyak nonkonvensional]] - dipisahkan dari gas nya yang mudah terbakar ( ''istilah [[gas serpih]] juga mengacu kepada gas ini). ''Minyak serpih juga bisa langsung dibakar di tungku sebagai sumber tingkat rendah untuk [[pembangkit listrik]] dan [[pemanas distrik]] atau digunakan sebagai material mentah dalam proses kimia dan memproses material-material konstruksi.<ref name="dyni">{{Templat:Cite journal|last=Dyni|first=John R.|title=Geology and resources of some world oil shale deposits. Scientific Investigations Report 2005–5294|publisher=[[United States Department of the Interior]], [[United States Geological Survey]]|year=2006|url=http://pubs.usgs.gov/sir/2005/5294/pdf/sir5294_508.pdf|format=PDF|accessdate=9 July 2007}}</ref>
Baris 5: Baris 5:
Minyak serpih meraih perhatian sebagai potensi sumber minyak yang melimpah kapanpun ketika harga minyak mentah meningkat.<ref name="evi">{{Templat:Cite report|title=Energy Security of Estonia|publisher=Estonian Foreign Policy Institute|date=September 2006|url=http://www.evi.ee/lib/Security.pdf|format=PDF|accessdate=20 October 2007|archiveurl=https://web.archive.org/web/20120108161835/http://www.evi.ee/lib/Security.pdf|archivedate=8 January 2012|deadurl=yes}}</ref><ref name="doe">{{Templat:Cite web|title=Oil Shale and Other Unconventional Fuels Activities|publisher=[[United States Department of Energy]]|url=http://energy.gov/fe/services/petroleum-reserves/naval-petroleum-reserves/oil-shale-and-other-unconventional-fuels|accessdate=9 February 2014}}</ref> Di waktu yang sama, penambangan minyak serpih dan pemrosesan meningkatkan kekhawatiran akan dampak lingkungan, seperti [[pemanfaatan lahan]], [[pengelolaan sampah]], [[Pencemaran air|manajemen limbah air]], [[emisi gas rumah kaca]], dan [[polusi udara]].<ref name="Burnham" /><ref name="openpitimpacts" /> [[Estonia]] dan [[Tiongkok]] telah memiliki industri minyak serpih yang mapan, sedangkan [[Brasil|Brazil]], [[Jerman]], dan [[Rusia]] juga memanfaatkan minyak mentah.<ref name="wec 103">[[:en:Oil_shale#wec|Dyni (2010)]], pp. 103–122</ref>
Minyak serpih meraih perhatian sebagai potensi sumber minyak yang melimpah kapanpun ketika harga minyak mentah meningkat.<ref name="evi">{{Templat:Cite report|title=Energy Security of Estonia|publisher=Estonian Foreign Policy Institute|date=September 2006|url=http://www.evi.ee/lib/Security.pdf|format=PDF|accessdate=20 October 2007|archiveurl=https://web.archive.org/web/20120108161835/http://www.evi.ee/lib/Security.pdf|archivedate=8 January 2012|deadurl=yes}}</ref><ref name="doe">{{Templat:Cite web|title=Oil Shale and Other Unconventional Fuels Activities|publisher=[[United States Department of Energy]]|url=http://energy.gov/fe/services/petroleum-reserves/naval-petroleum-reserves/oil-shale-and-other-unconventional-fuels|accessdate=9 February 2014}}</ref> Di waktu yang sama, penambangan minyak serpih dan pemrosesan meningkatkan kekhawatiran akan dampak lingkungan, seperti [[pemanfaatan lahan]], [[pengelolaan sampah]], [[Pencemaran air|manajemen limbah air]], [[emisi gas rumah kaca]], dan [[polusi udara]].<ref name="Burnham" /><ref name="openpitimpacts" /> [[Estonia]] dan [[Tiongkok]] telah memiliki industri minyak serpih yang mapan, sedangkan [[Brasil|Brazil]], [[Jerman]], dan [[Rusia]] juga memanfaatkan minyak mentah.<ref name="wec 103">[[:en:Oil_shale#wec|Dyni (2010)]], pp. 103–122</ref>


Komposisi umum minyak serpih yakni matriks anorganik, [[Aspal|bitumen]], dan kerogen. Minyak serpih berbeda dengan bantalan-minyak serpih, endapan serpih yang mengandung minyak ''tight oil  ''yang biasa diproduksi dari sumur bor.
Komposisi umum minyak serpih yakni matriks anorganik, [[Aspal|bitumen]], dan kerogen. Minyak serpih berbeda dengan bantalan-minyak serpih, endapan serpih yang mengandung minyak ''tight oil ''yang biasa diproduksi dari sumur bor.


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 24 November 2018 22.48

Minyak serpih, juga disebut Kerogen serpih, adalah batuan sedimen berbutir halus yang mengandung kerogen (campuran dari senyawa-senyawa kimia organik) yang merupakan sumber terbentuknya minyak serpih yang merupakan hidrokarbon cair ini ( berbeda dengan minyak bumi). Minyak serpih adalah pengganti minyak mentah konvensional, meskipun begitu, mengekstraksi minyak serpih lebih mahal dibandingkan dengan produksi minyak bumi konvensional baik dalam hal lingkungan maupun finansial. Endapan minyak serpih ada di seluruh dunia, termasuk endapan-endapan utama di Amerika serikat. Diperkirakan cadangan endapan global berkisar dari 4,8 hingga 5 triliun barel minyak di tempat.[1][2]

Minyak serpih yang memanas hingga memiliki temperatur yang cukup tinggi menyebabkan terjadinya proses kimia Pirolisis yang menghasilkan uap. Seiring mendinginnya uap, minyak serpih yang mendingin - Sebuah minyak nonkonvensional - dipisahkan dari gas nya yang mudah terbakar ( istilah gas serpih juga mengacu kepada gas ini). Minyak serpih juga bisa langsung dibakar di tungku sebagai sumber tingkat rendah untuk pembangkit listrik dan pemanas distrik atau digunakan sebagai material mentah dalam proses kimia dan memproses material-material konstruksi.[3]

Minyak serpih meraih perhatian sebagai potensi sumber minyak yang melimpah kapanpun ketika harga minyak mentah meningkat.[4][5] Di waktu yang sama, penambangan minyak serpih dan pemrosesan meningkatkan kekhawatiran akan dampak lingkungan, seperti pemanfaatan lahan, pengelolaan sampah, manajemen limbah air, emisi gas rumah kaca, dan polusi udara.[6][7] Estonia dan Tiongkok telah memiliki industri minyak serpih yang mapan, sedangkan Brazil, Jerman, dan Rusia juga memanfaatkan minyak mentah.[8]

Komposisi umum minyak serpih yakni matriks anorganik, bitumen, dan kerogen. Minyak serpih berbeda dengan bantalan-minyak serpih, endapan serpih yang mengandung minyak tight oil yang biasa diproduksi dari sumur bor.

Referensi

  1. ^ Dyni (2010), pp. 101–102
  2. ^ IEA (2010), p. 165
  3. ^ Dyni, John R. (2006). "Geology and resources of some world oil shale deposits. Scientific Investigations Report 2005–5294" (PDF). United States Department of the Interior, United States Geological Survey. Diakses tanggal 9 July 2007. 
  4. ^ Energy Security of Estonia (PDF) (Laporan). Estonian Foreign Policy Institute. September 2006. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 8 January 2012. Diakses tanggal 20 October 2007. 
  5. ^ "Oil Shale and Other Unconventional Fuels Activities". United States Department of Energy. Diakses tanggal 9 February 2014. 
  6. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Burnham
  7. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama openpitimpacts
  8. ^ Dyni (2010), pp. 103–122

Pranala luar