Lompat ke isi

Mohamad Hanif Wicaksono: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
AMA Ptk (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
AMA Ptk (bicara | kontrib)
Baris 18: Baris 18:
== Biografi ==
== Biografi ==
Hanif Wicaksono lahir di [[Blitar]], [[Jawa Timur]] pada 18 Agustus 1983. Ia merupakan anak dari pasangan Fatchurohman dan Umi Saropah. Pendidikan terakhirnya adalah Jurusan Komunikasi [[Universitas Muhammadiyah Malang]]. Ia merantau dari daerah kelahirannya, dan menjadi seorang pegawai di instansi pemerintahan di tahun 2012 di Kalimantan Selatan, pada tahun 2012.<ref name=trubus/> Di Kalsel, ia berprofesi sebagai ASN, tepatnya adalah tenaga penyuluh program [[Keluarga Berencana]] di [[Kabupaten Balangan]].<ref name=liputan6>{{cite news |url=https://www.liputan6.com/regional/read/3683743/hanif-wicaksono-penjaga-buah-langka-kalimantan |title=Hanif Wicaksono, Penjaga Buah Langka Kalimantan |work=[[Liputan6.com]] |date=5 November 2018 |accessdate=19 November 2018}}</ref><ref name=satuindonesia>{{cite web |title=Pembudidaya Tanaman Buah Langka |url=https://www.satu-indonesia.com/home/artikel/detail/544/pembudidaya-tanaman-buah-langka |date=27 Oktober 2018 |accessdate=19 November 2018 |work=Satu Indonesia |archiveurl=https://web.archive.org/web/20181119080207/https://www.satu-indonesia.com/home/artikel/detail/544/pembudidaya-tanaman-buah-langka |archivedate=19 November 2018}}</ref>
Hanif Wicaksono lahir di [[Blitar]], [[Jawa Timur]] pada 18 Agustus 1983. Ia merupakan anak dari pasangan Fatchurohman dan Umi Saropah. Pendidikan terakhirnya adalah Jurusan Komunikasi [[Universitas Muhammadiyah Malang]]. Ia merantau dari daerah kelahirannya, dan menjadi seorang pegawai di instansi pemerintahan di tahun 2012 di Kalimantan Selatan, pada tahun 2012.<ref name=trubus/> Di Kalsel, ia berprofesi sebagai ASN, tepatnya adalah tenaga penyuluh program [[Keluarga Berencana]] di [[Kabupaten Balangan]].<ref name=liputan6>{{cite news |url=https://www.liputan6.com/regional/read/3683743/hanif-wicaksono-penjaga-buah-langka-kalimantan |title=Hanif Wicaksono, Penjaga Buah Langka Kalimantan |work=[[Liputan6.com]] |date=5 November 2018 |accessdate=19 November 2018}}</ref><ref name=satuindonesia>{{cite web |title=Pembudidaya Tanaman Buah Langka |url=https://www.satu-indonesia.com/home/artikel/detail/544/pembudidaya-tanaman-buah-langka |date=27 Oktober 2018 |accessdate=19 November 2018 |work=Satu Indonesia |archiveurl=https://web.archive.org/web/20181119080207/https://www.satu-indonesia.com/home/artikel/detail/544/pembudidaya-tanaman-buah-langka |archivedate=19 November 2018}}</ref>

Sejak tahun-tahun itu, ia mulai keluar masuk rimba Kalimantan Selatan guna mengungkap kekayaan buah-buahan lokal daerah yang enak, tapi terabaikan. Ia pernah melihat bahwa mayoritas mayarakat banyak yang tak mengetahui buah-buahan lokal. Hanya 20 jenis yang mereka kenali, padahal masih ada ratusan buah lokal di pedalaman hutan.<ref name=trubus/> Selain itu, ia juga merasa miris akan keadaan lajunya [[deforestasi]] di Kalimantan, yang kalau ia terus-terusan terjadi, kekayaaan alam itu bisa saja akan punah.<ref name=satuindonesia/> Perjuangannya bermulia mulai dari membangun Kelompok Usaha Tunas Meratus di [[Kabupaten Hulu Sungai Selatan]] dengan kegiatan utamanya konservasi tanaman buah asli Kalimantan. Dari 2012, ia telah menyusun buku "Potret Buah Nusantara Masa Kini". Selain itu, ia juga memiliki draf buku "Buah Hutan Kalimantan Selatan Seri 1-6" bersama mentornya dari [[Mekarsari]], [[Mochammad Reza Tirtawinata]].<ref name=antara>{{cite news |url=https://kalsel.antaranews.com/berita/73636/hanif-wicaksono-raih-sia-2018-setelah-budidayakan-tanaman-buah-langka-kalimantan |title=Hanif Wicaksono raih SIA 2018 setelah budidayakan tanaman buah langka Kalimantan |work=Antara |date=30 Oktober 2018 |accessdate=26 November 2018}}</ref><ref name=detik>{{cite news |url=https://news.detik.com/berita/4315022/makan-buah-langka-lidah-hanif-wicaksono-mati-rasa |title=Makan Buah Langka, Lidah Hanif Wicaksono Mati Rasa |work=Detik |date=24 November 2018 |accessdate=26 November 2018}}</ref> Dalam proses identifikasinya terhadap buah-buahan Kalimantan Selatan yang lokal itu, ia telah mengidentifikasi dan mengumpulkan 160 jenis buah.<ref name=liputan6/> Selain itu, dalam proses identifikasinya, ia bertanya kepadapakar-pakar biologi, ahli [[taksonomi]], dan membaca literatur seperti majalah ''Trubus'' yang khusus membahas buah lokal Kalimantan.<ref name=trubus/>

Sejak 2012, ia telah menjelajahi hutan di enam kabupaten di Kalimantan Selatan.<ref name=detik/> Jarak terjauhnya ialah 100 km dari keidamannya di [[Kandangan, Hulu Sungai Selatan|Kandangan]], [[Kabupaten Hulu Sungai Selatan]].<ref name=trubus/> Ia punya kebiasaan rutin tiap akhir pekan: keluar masuk hutan.<ref name=detik/>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 26 November 2018 06.31

Mohamad Hanif Wicaksono
Lahir18 Agustus 1983 (umur 40)
Blitar, Jawa Timur
KebangsaanIndonesia Indonesia
PekerjaanASN Pemkab Balangan, Kalimantan Selatan
Dikenal atasMembudidayakan tanaman buah lokal yang jarang dikenal masyarakat
memperoleh Satu Indonesia Awards

Mohamad Hanif Wicaksono (lahir 18 Agustus 1983) adalah seorang aparatur sipil negara yang berasl dari Blitar, Jawa Timur. Dia merupakan tokoh pengembang buah lokal di derah tempat ia bekerja, Kalimantan Selatan.[1] Karena pengabdiannya, ia memperoleh penghargaan Satu Indonesia Awards.

Biografi

Hanif Wicaksono lahir di Blitar, Jawa Timur pada 18 Agustus 1983. Ia merupakan anak dari pasangan Fatchurohman dan Umi Saropah. Pendidikan terakhirnya adalah Jurusan Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang. Ia merantau dari daerah kelahirannya, dan menjadi seorang pegawai di instansi pemerintahan di tahun 2012 di Kalimantan Selatan, pada tahun 2012.[1] Di Kalsel, ia berprofesi sebagai ASN, tepatnya adalah tenaga penyuluh program Keluarga Berencana di Kabupaten Balangan.[2][3]

Sejak tahun-tahun itu, ia mulai keluar masuk rimba Kalimantan Selatan guna mengungkap kekayaan buah-buahan lokal daerah yang enak, tapi terabaikan. Ia pernah melihat bahwa mayoritas mayarakat banyak yang tak mengetahui buah-buahan lokal. Hanya 20 jenis yang mereka kenali, padahal masih ada ratusan buah lokal di pedalaman hutan.[1] Selain itu, ia juga merasa miris akan keadaan lajunya deforestasi di Kalimantan, yang kalau ia terus-terusan terjadi, kekayaaan alam itu bisa saja akan punah.[3] Perjuangannya bermulia mulai dari membangun Kelompok Usaha Tunas Meratus di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dengan kegiatan utamanya konservasi tanaman buah asli Kalimantan. Dari 2012, ia telah menyusun buku "Potret Buah Nusantara Masa Kini". Selain itu, ia juga memiliki draf buku "Buah Hutan Kalimantan Selatan Seri 1-6" bersama mentornya dari Mekarsari, Mochammad Reza Tirtawinata.[4][5] Dalam proses identifikasinya terhadap buah-buahan Kalimantan Selatan yang lokal itu, ia telah mengidentifikasi dan mengumpulkan 160 jenis buah.[2] Selain itu, dalam proses identifikasinya, ia bertanya kepadapakar-pakar biologi, ahli taksonomi, dan membaca literatur seperti majalah Trubus yang khusus membahas buah lokal Kalimantan.[1]

Sejak 2012, ia telah menjelajahi hutan di enam kabupaten di Kalimantan Selatan.[5] Jarak terjauhnya ialah 100 km dari keidamannya di Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.[1] Ia punya kebiasaan rutin tiap akhir pekan: keluar masuk hutan.[5]

Referensi

  1. ^ a b c d e Setyawan, Bondan (2017). "M Hanif Wicaksono: Merawat Buah Borneo". Trubus. No. 576. Depok: PT Trubus Swadaya. hlm. 90 – 93. 
  2. ^ a b "Hanif Wicaksono, Penjaga Buah Langka Kalimantan". Liputan6.com. 5 November 2018. Diakses tanggal 19 November 2018. 
  3. ^ a b "Pembudidaya Tanaman Buah Langka". Satu Indonesia. 27 Oktober 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 November 2018. Diakses tanggal 19 November 2018. 
  4. ^ "Hanif Wicaksono raih SIA 2018 setelah budidayakan tanaman buah langka Kalimantan". Antara. 30 Oktober 2018. Diakses tanggal 26 November 2018. 
  5. ^ a b c "Makan Buah Langka, Lidah Hanif Wicaksono Mati Rasa". Detik. 24 November 2018. Diakses tanggal 26 November 2018.