Lompat ke isi

Budaya Arab-Indonesia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ibra Bintang (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Ibra Bintang (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 2: Baris 2:


== Bahasa ==
== Bahasa ==
Bahasa Arab adalah salah satu bahasa Semit Tengah, yang termasuk dalam rumpun bahasa Semit dan berkerabat dengan bahasa Ibrani dan bahasa-bahasa Neo Arami. Bahasa ini dibawa oleh [[bangsa Arab]] di [[Indonesia]] saat datang ke [[Nusantara]] sebelum pada [[abad ke-18]]. Bahasa Arab pun eksis di [[Indonesia]].
Bahasa Arab menarik minat jutaan penduduk [[dunia]] untuk mempelajarinya, karena sebagian istilah dalam [[agama]] [[Islam]] berasal dari bahasa Arab. Bahasa Arab juga telah diajarkan di [[Pesantren|pesantren-pesantren]] dan [[sekolah|sekolah-sekolah]] di Indonesia. Bahasa ini digunakan saat [[beribadah]], utamanya [[salat]]. Bahasa ini pun kerap dipergunakan saat [[pengajian]] atau [[kenduri]]. Sekiranya, 1.494 kosakata bahasa Arab diserap dalam bahasa Indonesia.


== Seni pertunjukan ==
== Seni pertunjukan ==

Revisi per 26 November 2018 06.32

Budaya Arab-Indonesia merujuk kepada jenis kebudayaan Arab yang berakulturasi dan/atau berasimilasi dengan kebudayaan Indonesia juga budaya Arab yang berkembang di Indonesia.

Bahasa

Bahasa Arab adalah salah satu bahasa Semit Tengah, yang termasuk dalam rumpun bahasa Semit dan berkerabat dengan bahasa Ibrani dan bahasa-bahasa Neo Arami. Bahasa ini dibawa oleh bangsa Arab di Indonesia saat datang ke Nusantara sebelum pada abad ke-18. Bahasa Arab pun eksis di Indonesia. Bahasa Arab menarik minat jutaan penduduk dunia untuk mempelajarinya, karena sebagian istilah dalam agama Islam berasal dari bahasa Arab. Bahasa Arab juga telah diajarkan di pesantren-pesantren dan sekolah-sekolah di Indonesia. Bahasa ini digunakan saat beribadah, utamanya salat. Bahasa ini pun kerap dipergunakan saat pengajian atau kenduri. Sekiranya, 1.494 kosakata bahasa Arab diserap dalam bahasa Indonesia.

Seni pertunjukan

Musik

Gambus

Gambus adalah genre musik populer di kalangan orang Arab-Indonesia, biasanya selama pernikahan atau acara khusus lainnya. Musik ini dimainkan oleh ansambel musik yang terdiri dari lute, biola, marawis, dumbuk, bongo drum, tamborin, suling, dan kadang-kadang disertai dengan akordion, keyboard elektronik, gitar elektrik, bahkan drum kit. Pemain gambus (muthrib) biasanya bernyanyi saat bermain lute. Musiknya sangat mirip dengan musik Yaman dengan lirik terutama dalam bahasa Arab, mirip dengan musik Khaliji, di mana irama dikategorikan sebagai Dahife, Sarh, atau Zafin.

Zafin

Zafin merupakan musik pengiring tari zapin yang terdiri atas dua alat yang utama yaitu alat musik petik gambus dan tiga buah alat musik tabuh gendang kecil yang disebut marawis. Sebelum tahun 1960

Dangdut

Dangdut merupakan genre musik asli Indonesia yang di dalamnya terkandung unsur-unsur budaya Hindustani (India), Arab, dan Melayu.

Tari

Zapin

Zapin merupakan tari yang diperkirakan berasal dari Yaman. Zapin merupakan khazanah tarian rumpun Melayu yang mendapat pengaruh Arab. Tarian tradisional ini bersifat edukatif dan sekaligus menghibur, digunakan sebagai media dakwah Islamiyah melalui syair lagu-lagu zafin yang didendangkan.

Busana

Gamis

Gamis merupakan busana yang bentuknya berupa baju kurung sepanjang mata kaki, umumnya dengan lengan panjang, serupa dengan jubahkaftan, atau tunik. Gamis seringkali dipadukan dengan izaar (sarung) atau bantholun (celana pantalon) di bagian dalamnya. Kadang digunakan bersama bisyt (mantel) berwarna gelap.

Sorban

Sorban merupakan busana yang dikenakan di kepala dengan cara diikatkan atau digelung yang berupa kain.

Festival

Hidangan

Pengaruh hidangan Arab oleh para imigran Hadhrami (Arab) dalam masakan Indonesia dapat dilihat pada kehadiran masakan Yaman di Indonesia, seperti nasi kebuli, nasi mandi, kue kaak, martabak, roti mariyam, dan sup domba.

Referensi

Lihat pula

Budaya peranakan lainnya