Penyemaian ragu: Perbedaan antara revisi
k Bot: Perubahan kosmetika |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:Gaslights on Vose Avenue, South Orange, NJ.jpg|jmpl|Gaslight yang mengillustrasikan terminologi gaslighting. Lampu yang menerangi jalan membuat realita tersendiri bagi lingkungan tempat ia berada.]] |
[[Berkas:Gaslights on Vose Avenue, South Orange, NJ.jpg|jmpl|Gaslight yang mengillustrasikan terminologi gaslighting. Lampu yang menerangi jalan membuat realita tersendiri bagi lingkungan tempat ia berada.]] |
||
{{italictitle}} |
{{italictitle}} |
||
'''''Gaslighting''''' merujuk kepada salah satu bentuk penyiksaan secara [[psikologi]] (psikologis) yang terjadi dalam hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal dapat berupa hubungan profesional (misal hubungan dengan rekan kerja di kantor) atau hubungan personal (misal hubungan pertemanan, hubungan romantis, hubungan kekerabatan, dan lain sebagainya). ''Gaslighting'' melibatkan dua pihak yang terlibat dalam hubungan interpersonal tersebut, yakni ''gaslighter'' sebagai pelaku tindakan ''gaslighting'' dan ''gaslightee'' sebagai korban dari tindakan ''gaslighting'' tersebut. ''Gaslighter'' sebagai pelaku pada umumnya memiliki kekuatan lebih tinggi dibandingkan dengan ''gaslightee'' sebagai korban. ''Gaslighting'' biasanya melibatkan upaya dari ''gaslighter'' untuk memanipulasi ''gaslightee'' sedemikian rupa. Hal tersebut menyebabkan realita ''gaslightee'' ditentukan oleh ''gaslighter'' karena dirinya telah kehilangan kepercayaan terhadap realitanya sebagai akibat dari manipulasi ''gaslighter'' yang berkepanjangan. Selain itu, ''gaslightee'' sebagai korban pun kehilangan penilaian pribadi mengenai kondisinya pada saat proses ''gaslighting'' sedang berlangsung. |
'''''Gaslighting''''' merujuk kepada salah satu bentuk penyiksaan secara [[psikologi]] (psikologis) yang terjadi dalam hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal dapat berupa hubungan profesional (misal hubungan dengan rekan kerja di kantor) atau hubungan personal (misal hubungan pertemanan, hubungan romantis, hubungan kekerabatan, dan lain sebagainya). ''Gaslighting'' melibatkan dua pihak yang terlibat dalam hubungan interpersonal tersebut, yakni ''gaslighter'' sebagai pelaku tindakan ''gaslighting'' dan ''gaslightee'' sebagai korban dari tindakan ''gaslighting'' tersebut. ''Gaslighter'' sebagai pelaku pada umumnya memiliki kekuatan lebih tinggi dibandingkan dengan ''gaslightee'' sebagai korban. ''Gaslighting'' biasanya melibatkan upaya dari ''gaslighter'' untuk memanipulasi ''gaslightee'' sedemikian rupa. Hal tersebut menyebabkan realita ''gaslightee'' ditentukan oleh ''gaslighter'' karena dirinya telah kehilangan kepercayaan terhadap realitanya sebagai akibat dari manipulasi ''gaslighter'' yang berkepanjangan. Selain itu, ''gaslightee'' sebagai korban pun kehilangan penilaian pribadi mengenai kondisinya pada saat proses ''gaslighting'' sedang berlangsung.<ref> Stern, Robin (2009). Identify "The Gaslight Effect" and Take Back Your Reality!. (retrieved from: https://www.psychologytoday.com/blog/power-in-relationships/200903/identify-the-gaslight-effect-and-take-back-your-reality on 25 September 2017)</ref> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 6 Desember 2018 00.36
Gaslighting merujuk kepada salah satu bentuk penyiksaan secara psikologi (psikologis) yang terjadi dalam hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal dapat berupa hubungan profesional (misal hubungan dengan rekan kerja di kantor) atau hubungan personal (misal hubungan pertemanan, hubungan romantis, hubungan kekerabatan, dan lain sebagainya). Gaslighting melibatkan dua pihak yang terlibat dalam hubungan interpersonal tersebut, yakni gaslighter sebagai pelaku tindakan gaslighting dan gaslightee sebagai korban dari tindakan gaslighting tersebut. Gaslighter sebagai pelaku pada umumnya memiliki kekuatan lebih tinggi dibandingkan dengan gaslightee sebagai korban. Gaslighting biasanya melibatkan upaya dari gaslighter untuk memanipulasi gaslightee sedemikian rupa. Hal tersebut menyebabkan realita gaslightee ditentukan oleh gaslighter karena dirinya telah kehilangan kepercayaan terhadap realitanya sebagai akibat dari manipulasi gaslighter yang berkepanjangan. Selain itu, gaslightee sebagai korban pun kehilangan penilaian pribadi mengenai kondisinya pada saat proses gaslighting sedang berlangsung.[1]
Referensi
- ^ Stern, Robin (2009). Identify "The Gaslight Effect" and Take Back Your Reality!. (retrieved from: https://www.psychologytoday.com/blog/power-in-relationships/200903/identify-the-gaslight-effect-and-take-back-your-reality on 25 September 2017)