Lompat ke isi

Erica Hestu Wahyuni: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Angga Reksha (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Angga Reksha (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3: Baris 3:
Lukisan yang dibuat Erica pada umumnya menampilkan berbagai macam subjek yang memadati satu kanvas penuh sebagai bentuk ekspresi atas pengalaman pribadinya yang di anggap tidak pretensius. Visual karya yang diciptakan cenderung naif layaknya lukisan anak - anak, namun terkesan rumit. Setiap karya yang diciptakan menceritakan mengenai pandangannya akan dunia dan memiliki narasi yang menarik.<ref>{{Cite web|url=http://indonesianfineart.org/id/|title=Katirin|last=User|first=Super|website=indonesianfineart.org|language=id-id|access-date=2018-12-18}}</ref>. Karya Lukis yang diciptakan Erica menampilkan subjek padat yang disajikan dalam satu kanvas penuh. Subjek yang ditampilkan memiliki kisahnya tersendiri dalam bentuk sebuah adegan dengan viusal yang terpecah - pecah. Meskipun lukisan yang di visualisasikan terkesan terpecah - pecah, kisah yang disampaikan dalam lukisan tersebut dapat di lihat dan tersampaikan dalam satu kanvas,
Lukisan yang dibuat Erica pada umumnya menampilkan berbagai macam subjek yang memadati satu kanvas penuh sebagai bentuk ekspresi atas pengalaman pribadinya yang di anggap tidak pretensius. Visual karya yang diciptakan cenderung naif layaknya lukisan anak - anak, namun terkesan rumit. Setiap karya yang diciptakan menceritakan mengenai pandangannya akan dunia dan memiliki narasi yang menarik.<ref>{{Cite web|url=http://indonesianfineart.org/id/|title=Katirin|last=User|first=Super|website=indonesianfineart.org|language=id-id|access-date=2018-12-18}}</ref>. Karya Lukis yang diciptakan Erica menampilkan subjek padat yang disajikan dalam satu kanvas penuh. Subjek yang ditampilkan memiliki kisahnya tersendiri dalam bentuk sebuah adegan dengan viusal yang terpecah - pecah. Meskipun lukisan yang di visualisasikan terkesan terpecah - pecah, kisah yang disampaikan dalam lukisan tersebut dapat di lihat dan tersampaikan dalam satu kanvas,


Pada tahun 1995, Erica mengadakan Pameran tunggalnya di Purna Budaya yang pada saat itu dibuka oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X. Selain itu di tahun 2000, Erica juga pernah diundang untuk turut ikut serta dalam pameran yang di adakan di Museum of Contemporary Art di Moskow, Russia.
Tahun 1989, Ia menerima penghargaan, yaitu pada bidang Sketsa dan Lukisan Cat air Terbaik dan Lukisan Terbaik dalam merayakan Dies Natalis ISI Yogyakarta yang ke-9 tahun 1993. Pada tahun 1995, Erica mengadakan Pameran tunggalnya di [[Purna Budaya]] yang pada saat itu dibuka oleh [[Sri Sultan Hamengkubuwono X]]. Selain itu di tahun 2000, Erica juga pernah diundang untuk turut ikut serta dalam pameran yang di adakan di [[Museum of Contemporary Art di Moskow, Russia.]]


<br />
<br />

Revisi per 19 Desember 2018 04.02

Erica Hestu Wahyuni merupakan Seniman Indonesia yang lahir di Yogyakarta pada tahun 1971.Erica kerap memvisualisasikan gambaran pengalaman pribadinya dalam bentuk karya Lukisan dengan tampilan naif dan lucu. Erica mulai melukis sejak di Sekolah Dasar dan bergabung dalam sanggar menggambar anak, Sanggar Katamsi. Dia melanjutkan studi melukisnya di Institut Seni Indonesia, Yogyakarta dan Institut Seni Surikov, Russia.[1]

Lukisan yang dibuat Erica pada umumnya menampilkan berbagai macam subjek yang memadati satu kanvas penuh sebagai bentuk ekspresi atas pengalaman pribadinya yang di anggap tidak pretensius. Visual karya yang diciptakan cenderung naif layaknya lukisan anak - anak, namun terkesan rumit. Setiap karya yang diciptakan menceritakan mengenai pandangannya akan dunia dan memiliki narasi yang menarik.[2]. Karya Lukis yang diciptakan Erica menampilkan subjek padat yang disajikan dalam satu kanvas penuh. Subjek yang ditampilkan memiliki kisahnya tersendiri dalam bentuk sebuah adegan dengan viusal yang terpecah - pecah. Meskipun lukisan yang di visualisasikan terkesan terpecah - pecah, kisah yang disampaikan dalam lukisan tersebut dapat di lihat dan tersampaikan dalam satu kanvas,

Tahun 1989, Ia menerima penghargaan, yaitu pada bidang Sketsa dan Lukisan Cat air Terbaik dan Lukisan Terbaik dalam merayakan Dies Natalis ISI Yogyakarta yang ke-9 tahun 1993. Pada tahun 1995, Erica mengadakan Pameran tunggalnya di Purna Budaya yang pada saat itu dibuka oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X. Selain itu di tahun 2000, Erica juga pernah diundang untuk turut ikut serta dalam pameran yang di adakan di Museum of Contemporary Art di Moskow, Russia.


Referensi

  1. ^ "Erica Hestu Wahyuni: Acrylic Wood and Canvas." https://www.blinkgalleryhk.com/erica-hestu-wahyuni
  2. ^ User, Super. "Katirin". indonesianfineart.org. Diakses tanggal 2018-12-18.