Permainan video di Indonesia: Perbedaan antara revisi

← Revisi sebelumnya Revisi selanjutnya →

Konten dihapus Konten ditambahkan

Sebaris

Revisi per 19 Desember 2018 08.31

Artikel bermasalah

Ini adalah artikel yang memenuhi kriteria penghapusan cepat sebagai halaman uji coba. Kriteria ini tidak berlaku untuk bak pasir, atau apakah itu berlaku untuk halaman dalam ruang nama pengguna. Lihat KPC U2.U2

Jika artikel ini tidak memenuhi syarat KPC, atau Anda ingin memperbaikinya, silakan hapus pemberitahuan ini, tetapi tidak dibenarkan menghapus pemberitahuan ini dari halaman yang Anda buat sendiri. Jika Anda membuat halaman ini tetapi Anda tidak setuju, Anda boleh mengeklik tombol di bawah ini dan menjelaskan mengapa Anda tidak setuju halaman itu dihapus. Silakan kunjungi halaman pembicaraan untuk memeriksa jika sudah menerima tanggapan pesan Anda.

Ingat bahwa artikel ini dapat dihapus kapan saja jika sudah tidak diragukan lagi memenuhi kriteria penghapusan cepat, atau penjelasan dikirim ke halaman pembicaraan Anda tidak cukup meyakinkan kami.

Kepada nominator: Tempatkan templat:

{{subst:Db-test-notice|Permainan video di Indonesia|header=1}} ~~~~

pada halaman pembicaraan pembuat/pengunggah.

Kepada pengurus: artikel ini memiliki isi pada halaman pembicaraannya yang harus diperiksa sebelum dihapus.

Pengurus: periksa pranala balik, riwayat (beda), dan catatan sebelum dihapus. Periksa di Google.
Halaman ini terakhir disunting oleh Veracious (kontribusi | log) pada 08:31, 19 Desember 2018 (UTC) (5 tahun lalu)

Video game di Indonesia adalah sektor yang sedang tumbuh, memegang pasar 16 terbesar di dunia dan sekitar separuh pasar Asia Tenggara pada tahun 2017. Lebih dari 40 juta orang di negara ini adalah gamer aktif, dengan mobile gaming menjadi sektor dominan dalam hal pendapatan. Pengembangan video game di negara ini dimulai dengan konsol dan pusat arcade yang diimpor, sebelum perkembangan permainan online di game PC dan meningkatnya prevalensi kafe internet. Game seluler mulai semakin penting ketika smartphone diperkenalkan.

Industri video game di Indonesia berkontribusi sekitar USD 1,1 miliar untuk ekonomi nasional, meskipun hanya mendapatkan sebagian kecil dari pendapatan game lokal. Pembajakan video game juga lazim di seluruh negeri, yang merupakan mayoritas dari game yang diinstal.

Statistik

Revisi per 19 Desember 2018 00.01 sunting Aditya Sajidna (bicara \| kontrib) 11 suntingan Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler ← Revisi sebelumnya		Revisi per 19 Desember 2018 08.31 sunting balikkan Veracious (bicara \| kontrib) Pengurus antarmuka, Pengecualian blokir IP, Pengurus 145.748 suntingan Meminta penghapusan cepat (KPC U2). (Twinkle (つ◕౪◕)つ━☆ﾟ.*･｡ﾟ✨) Revisi selanjutnya →
Baris 1:		Baris 1:
			{{hapus\|test}}
	Video game di Indonesia adalah sektor yang sedang tumbuh, memegang pasar 16 terbesar di dunia dan sekitar separuh pasar Asia Tenggara pada tahun 2017. Lebih dari 40 juta orang di negara ini adalah gamer aktif, dengan mobile gaming menjadi sektor dominan dalam hal pendapatan. Pengembangan video game di negara ini dimulai dengan konsol dan pusat arcade yang diimpor, sebelum perkembangan permainan online di game PC dan meningkatnya prevalensi kafe internet. Game seluler mulai semakin penting ketika smartphone diperkenalkan.		Video game di Indonesia adalah sektor yang sedang tumbuh, memegang pasar 16 terbesar di dunia dan sekitar separuh pasar Asia Tenggara pada tahun 2017. Lebih dari 40 juta orang di negara ini adalah gamer aktif, dengan mobile gaming menjadi sektor dominan dalam hal pendapatan. Pengembangan video game di negara ini dimulai dengan konsol dan pusat arcade yang diimpor, sebelum perkembangan permainan online di game PC dan meningkatnya prevalensi kafe internet. Game seluler mulai semakin penting ketika smartphone diperkenalkan.