Aksara paku: Perbedaan antara revisi
Added SVG version of Cyrus Cylinder extract. |
|||
Baris 130: | Baris 130: | ||
--> |
--> |
||
== Transliterasi == |
== Transliterasi == |
||
[[Berkas:Cyrus cylinder extract. |
[[Berkas:Cyrus cylinder extract.svg|ka|jmpl|250px|Ekstrak dari [[Silinder Koresh]] (baris 15–21), memuat silsilah [[Koresh Agung]] dan catatan direbutnya [[Babylon]] pada tahun 539 SM.]] |
||
Kuneiform mempunyai format khusus untuk alihaksarakan atau [[transliterasi]]. Karena tulisan ini berbentuk [[Wiktionary:polyvalent|polyvalence]], transliterasinya membutuhkan pilihan tertentu bagi para pakar transliterasi, yang harus memutuskan kasus-kasus setiap huruf di mana ada beberapa makna yang mungkin dimaksudkan oleh dokumen aslinya. Misalnya tanda [[DINGIR]] pada teks Hitit dapat melambangkan suku kata Hitit ''an'' atau merupakan bagian dari suatu frasa Akkadia, melambangkan suku kata ''[[ilah|il]]'', dapat pula merupakan sebuah [[Sumerogram]], melambangkan makna Sumeria asli, 'allah' atau suatu [[determinative]] bagi sesosok dewa. Dalam transliterasi, berbagai rendisi glif yang sama dipilih berdasarkan perannya pada konteks tersebut. |
Kuneiform mempunyai format khusus untuk alihaksarakan atau [[transliterasi]]. Karena tulisan ini berbentuk [[Wiktionary:polyvalent|polyvalence]], transliterasinya membutuhkan pilihan tertentu bagi para pakar transliterasi, yang harus memutuskan kasus-kasus setiap huruf di mana ada beberapa makna yang mungkin dimaksudkan oleh dokumen aslinya. Misalnya tanda [[DINGIR]] pada teks Hitit dapat melambangkan suku kata Hitit ''an'' atau merupakan bagian dari suatu frasa Akkadia, melambangkan suku kata ''[[ilah|il]]'', dapat pula merupakan sebuah [[Sumerogram]], melambangkan makna Sumeria asli, 'allah' atau suatu [[determinative]] bagi sesosok dewa. Dalam transliterasi, berbagai rendisi glif yang sama dipilih berdasarkan perannya pada konteks tersebut. |
||
<!-- |
<!-- |
||
Baris 139: | Baris 139: | ||
Since the Sumerian language has only been widely known and studied by scholars for approximately a century, changes in the accepted reading of Sumerian names have occurred from time to time. Thus the name of a king of [[Ur]], read ''Ur-Bau'' at one time, was later read as ''Ur-Engur'', and is now read as [[Ur-Nammu]] or Ur-Namma; for ''[[Lugal-Zage-Si|Lugal-zaggisi]]'', a king of [[Uruk]], some scholars continued to read ''Ungal-zaggisi''; and so forth. Also, with some names of the older period, there was often uncertainty whether their bearers were Sumerians or Semites. If the former, then their names could be assumed to be read as Sumerian, while, if they were Semites, the signs for writing their names were probably to be read according to their Semitic equivalents, though occasionally Semites might be encountered bearing genuine Sumerian names. There was also doubt whether the signs composing a Semite's name represented a phonetic reading or a logographic compound. Thus, e.g. when inscriptions of a Semitic ruler of Kish, whose name was written ''Uru-mu-ush'', were first deciphered, that name was first taken to be logographic because ''uru mu-ush'' could be read as "he founded a city" in Sumerian, and scholars accordingly retranslated it back to the original Semitic as ''Alu-usharshid''. It was later recognized that the URU sign can also be read as ''rí'' and that the name is that of the [[Akkadian Empire|Akkadian]] king [[Rimush (Akkad)|Rimush]]. |
Since the Sumerian language has only been widely known and studied by scholars for approximately a century, changes in the accepted reading of Sumerian names have occurred from time to time. Thus the name of a king of [[Ur]], read ''Ur-Bau'' at one time, was later read as ''Ur-Engur'', and is now read as [[Ur-Nammu]] or Ur-Namma; for ''[[Lugal-Zage-Si|Lugal-zaggisi]]'', a king of [[Uruk]], some scholars continued to read ''Ungal-zaggisi''; and so forth. Also, with some names of the older period, there was often uncertainty whether their bearers were Sumerians or Semites. If the former, then their names could be assumed to be read as Sumerian, while, if they were Semites, the signs for writing their names were probably to be read according to their Semitic equivalents, though occasionally Semites might be encountered bearing genuine Sumerian names. There was also doubt whether the signs composing a Semite's name represented a phonetic reading or a logographic compound. Thus, e.g. when inscriptions of a Semitic ruler of Kish, whose name was written ''Uru-mu-ush'', were first deciphered, that name was first taken to be logographic because ''uru mu-ush'' could be read as "he founded a city" in Sumerian, and scholars accordingly retranslated it back to the original Semitic as ''Alu-usharshid''. It was later recognized that the URU sign can also be read as ''rí'' and that the name is that of the [[Akkadian Empire|Akkadian]] king [[Rimush (Akkad)|Rimush]]. |
||
--> |
--> |
||
== Syllabary == |
== Syllabary == |
||
Tabel berikut menunjukkan tanda-tanda yang dipakai untuk suku kata sederhana dalam bentuk CV atau VC. Sebagaimana dipakai untuk bahasa Sumeria, tulisan kuneiform pada prinsipnya mampu membedakan paling sedikit 16 konsonan, yang dialihaksarakan sebagai |
Tabel berikut menunjukkan tanda-tanda yang dipakai untuk suku kata sederhana dalam bentuk CV atau VC. Sebagaimana dipakai untuk bahasa Sumeria, tulisan kuneiform pada prinsipnya mampu membedakan paling sedikit 16 konsonan, yang dialihaksarakan sebagai |
Revisi per 9 Januari 2019 20.18
Kuneiform | |
---|---|
Jenis aksara | Logographic and syllabic
|
Bahasa | Akkadia, Eblaite, Elamite, Hattic, Hittite, Hurrian, Luwian, Sumerian, Urartian, Old Persian |
Periode | c. abad ke-31 SM sampai abad ke-1 M. |
Arah penulisan | Kiri ke kanan |
Aksara terkait | |
Silsilah | (Proto-writing)
|
Aksara turunan | tidak ada; mempengaruhi bentuk Alfabet Ugarit tampaknya mengilhami Kuneiform Persia Tua |
ISO 15924 | |
ISO 15924 | Xsux, 020 , Aksara Paku, Sumero-Akkadian |
Pengkodean Unicode | |
Nama Unicode | Cuneiform |
U+12000 to U+123FF (Sumero-Akkadian Cuneiform) U+12400 to U+1247F (Numbers) | |
Aksara paku (bahasa Inggris: Cuneiform) adalah salah satu jenis tulisan kuno berbentuk paku yang dituliskan di atas lempengan tanah liat.[1] Kata "kuneiform" berasal dari bahasa Latin, cuneus yang berarti 'baji' atau 'paku' dan forma yang berarti "bentuk".[1] Dengan demikian, kuneiform merupakan sebuah tulisan kuno yang menggunakan "huruf paku".[1][2] Tulisan ini tergolong sebagai tulisan yang rumit dan diduga hanya digunakan oleh orang-orang tertentu.[1] Kuneiform berkembang di daerah Sumer (nama kuno untuk Mesopotamia selatan yang sekarang berada di Irak selatan, dekat Teluk Persia).[1] Diduga, tulisan ini telah digunakan oleh orang-orang Sumer sekitar tiga ribu tahun sebelum Masehi, hampir sezaman dengan Hieroglif yang berkembang di Mesir.[1] Pada praktiknya yang paling awal, kuneiform diduga digunakan untuk pembukuan di istana atau kuil di daerah Sumer.[1] Selain itu, tulisan ini juga digunakan juga untuk aktivitas perdagangan.[1] Dari Sumer, kuneiform kemudian berkembang ke Akkad (daerah di sebelah utara Sumer).[1] Dari sinilah, kuneiform berkembang (dalam bahasa Akkad) dan digunakan secara luas di daerah Timur Tengah Kuno.[1]
Sejarah
Tulisan kuneiform mengalami perubahan besar selama periode lebih dari dua milennium. Gambar di bawah menunjukkan perkembangan tanda SAG "kepala" (Borger nr. 184, U+12295 𒊕). Tahapan:
|
Kuneiform Akkadia
Tulisan kuneiform archaic atau kuno diadopsi oleh orang Akkadia sejak sekitar tahun 2500 SM, dan pada tahun 2000 SM telah berkembang menjadi kuneiform Asyur kuno, dengan banyak modifikasi pada ortografi Sumeria. Persamaan bahasa Semit pada banyak tanda menjadi berubah atau disingkat untuk membentuk nilai "fonetik" baru, karena hakikat suku kata tulisan ini, yang diperhalus oleh orang Sumeria, tidak intuitif bagi pemakai bahasa Semit.
Kuneiform Asyur
Gaya penulisan "campuran" ini diteruskan sampai akhir masa kekaisaran Babilonia dan Asyur, meskipun ada periode-periode di mana "purism" menjadi mode dan ada kecenderungan untuk mengeja kata-kata dengan panjang, dengan preferensi pemakaian tanda-tanda menggunakan komplemen fonetik. Namun sampai saat itu silabari Babel masih merupakan campuran penulisan logografik dan fonemik.
Transliterasi
Kuneiform mempunyai format khusus untuk alihaksarakan atau transliterasi. Karena tulisan ini berbentuk polyvalence, transliterasinya membutuhkan pilihan tertentu bagi para pakar transliterasi, yang harus memutuskan kasus-kasus setiap huruf di mana ada beberapa makna yang mungkin dimaksudkan oleh dokumen aslinya. Misalnya tanda DINGIR pada teks Hitit dapat melambangkan suku kata Hitit an atau merupakan bagian dari suatu frasa Akkadia, melambangkan suku kata il, dapat pula merupakan sebuah Sumerogram, melambangkan makna Sumeria asli, 'allah' atau suatu determinative bagi sesosok dewa. Dalam transliterasi, berbagai rendisi glif yang sama dipilih berdasarkan perannya pada konteks tersebut.
Syllabary
Tabel berikut menunjukkan tanda-tanda yang dipakai untuk suku kata sederhana dalam bentuk CV atau VC. Sebagaimana dipakai untuk bahasa Sumeria, tulisan kuneiform pada prinsipnya mampu membedakan paling sedikit 16 konsonan, yang dialihaksarakan sebagai
- b, d, g, g̃, ḫ, k, l, m, n, p, r, ř, s, š, t, z
serta empat kualitas vokal, a, e, i, u. Bahasa Akkadia tidak menggunakan huruf g̃ atau ř tetapi perlu untuk membedakan emphatic series, q, ṣ, ṭ, mengambil berbagai tanda Sumeria "superfluous" untuk maksud itu (misalnya qe=KIN, qu=KUM, qi=KIN, ṣa=ZA, ṣe=ZÍ, ṭur=DUR dsb.) Orang Hitit mengadopsi kuneiform Akkadia dan selanjutnya memperkenalkan tanda-tanda untuk glide w, misalnya wa=PI, wi5=GEŠTIN) serta suatu ligature I.A untuk ya.
-a | -e | -i | -u | |
a 𒀀, á 𒀉 |
e 𒂊, |
i 𒄿, í=IÁ 𒐊 |
u 𒌋, | |
b- | ba 𒁀, |
be=BAD 𒁁, |
bi 𒁉, |
bu 𒁍, |
d- | da 𒁕, dá=TA 𒋫 |
de=DI 𒁲, dé , |
di 𒁲, dí=TÍ 𒄭 |
du 𒁺, |
g- | ga 𒂵, gá 𒂷 |
ge=GI 𒄀, |
gi 𒄀, |
gu 𒄖, |
ḫ- | ḫa 𒄩, |
ḫe=ḪI 𒄭, ḫé=GAN 𒃶 |
ḫi 𒄭, ḫí=GAN 𒃶 |
ḫu 𒄷 |
k- | ka 𒅗, |
ke=KI 𒆠, ké=GI 𒄀 |
ki 𒆠, kí=GI 𒄀 |
ku 𒆪, |
l- | la 𒆷, |
le=LI 𒇷, lé=NI 𒉌 |
li 𒇷, lí=NI 𒉌 |
lu 𒇻, lú 𒇽 |
m- | ma 𒈠, má 𒈣 |
me 𒈨, |
mi 𒈪, |
mu 𒈬, mú=SAR 𒊬 |
n- | na 𒈾, |
ne 𒉈, né=NI 𒉌 |
ni 𒉌, ní=IM 𒉎 |
nu 𒉡, nú=NÁ 𒈿 |
p- | pa 𒉺, pá=BA 𒐀 |
pe=PI 𒉿, pé=BI 𒁉 |
pi 𒉿, |
pu=BU 𒁍, |
r- | ra 𒊏, rá=DU 𒁺 |
re=RI 𒊑, ré=URU 𒌷 |
ri 𒊑, rí=URU 𒌷 |
ru 𒊒, |
s- | sa 𒊓, |
se=SI 𒋛, sé=ZI 𒍣 |
si 𒋛, sí=ZI 𒍣 |
su 𒋢, |
š- | ša 𒊭, |
še 𒊺, šé, |
ši=IGI 𒅆, ší=SI 𒋛 |
šu 𒋗, |
t- | ta 𒋫, tá=DA 𒁕 |
te 𒋼, té=TÍ 𒊹 |
ti 𒋾, |
tu 𒌅, |
z- | za 𒍝, zá=NA4 𒉌𒌓 |
ze=ZI 𒍣, zé=ZÌ 𒍢 |
zi 𒍣, |
zu 𒍪, zú=KA 𒅗 |
a- | e- | i- | u- | |
a 𒀀, á 𒀉 |
e 𒂊, |
i 𒄿, í=IÁ 𒐊 |
u 𒌋, | |
-b | ab 𒀊, áb 𒀖 |
eb=IB 𒅁, éb=TUM 𒌈 |
ib 𒅁, íb=TUM 𒌈 |
ub 𒌒, úb=ŠÈ 𒂠 |
-d | ad 𒀜, ád 𒄉 |
ed=Á 𒀉 | id=Á 𒀉, íd=A.ENGUR 𒀀𒇉 |
ud 𒌓, úd=ÁŠ 𒀾 |
-g | ag 𒀝, ág 𒉘 |
eg=IG 𒅅, ég=E 𒂊 |
ig 𒅅, íg=E 𒂊 |
ug 𒊌 |
-ḫ | aḫ 𒄴, áḫ=ŠEŠ 𒋀 |
eḫ=AḪ 𒄴 | iḫ=AḪ 𒄴 | uḫ=AḪ 𒄴, úḫ 𒌔 |
-k | ak=AG 𒀝 | ek=IG 𒅅 | ik=IG 𒅅 | uk=UG 𒊌 |
-l | al 𒀠, ál=ALAM 𒀩 |
el 𒂖, él=IL 𒅋 |
il 𒅋, íl 𒅍 |
ul 𒌌, úl=NU 𒉡 |
-m | am 𒄠/𒂔, ám=ÁG 𒉘 |
em=IM 𒅎 | im 𒅎, ím=KAŠ4 𒁽 |
um 𒌝, úm=UD 𒌓 |
-n | an 𒀭 | en 𒂗, én, |
in 𒅔, |
un 𒌦, |
-p | ap=AB 𒀊 | ep=IB, ép=TUM 𒌈 |
ip=IB 𒅁, íp=TUM 𒌈 |
up=UB 𒌒, úp=ŠÈ 𒂠 |
-r | ar 𒅈, ár=UB 𒌒 |
er=IR 𒅕 | ir 𒅕, íp=A.IGI 𒀀𒅆 |
ur 𒌨, úr 𒌫 |
-s | as=AZ 𒊍 | es=GIŠ 𒄑, és=EŠ 𒂠 |
is=GIŠ 𒄑, ís=EŠ 𒂠 |
us=UZ, ús=UŠ 𒍑 |
-š | aš 𒀸, áš 𒀾 |
eš 𒌍/𒐁, éš=ŠÈ 𒂠 |
iš 𒅖, íš=KASKAL 𒆜 |
uš 𒍑, |
-t | at=AD 𒀜, át=GÍR gunû 𒄉 |
et=Á 𒀉 | it=Á 𒀉 | ut=UD 𒌓, út=ÁŠ 𒀾 |
-z | az 𒊍 | ez=GIŠ 𒄑, éz=EŠ 𒂠 |
iz= GIŠ 𒄑, íz=IŠ 𒅖 |
uz=ŠE&HU 𒊺𒄷 |
Angka
Orang Sumeria menggunakan sistem bilangan berdasarkan angka 1, 10 dan 60. Cara menulis angka 70 adalah dengan menulis tanda angka 60 dan tanda angka 10 setelahnya. Cara penghitungan ini masih dipakai sampai sekarang untuk menghitung 60 detik per menit dan 60 menit per jam.[3]
Unicode
Unicode (menurut versi 6.0) menetapkan tulisan "Sumero-Akkadian Cuneiform" pada kisaran:
- U+12000–U+123FF (879 karakter) "Kuneiform"
- U+12400–U+1247F (103 karakter) "Angka dan tanda baca Kuneiform"
Proposal terakhir untuk pengkodean Unicode tulisan ini diserahkan oleh dua pakar kuneiform yang bekerja sama dengan seorang penulis proposal Unicode yang berpengalaman pada bulan Juni 2004.[4] Inventori karakter dasar diturunkan dari daftar tanda Ur III yang dikompilasi oleh Cuneiform Digital Library Initiative pada UCLA berdasarkan inventori dari Miguel Civil, Rykle Borger (2003), dan Robert Englund. Daripada mengurutkan langsung menurut bentuk glif dan kekompleksannya, menurut penomoran katalog yang ada, urutan Unicode dari glif didasarkan pada urutan abjad Latin transliterasi Sumeria "terakhir" sebagai perkiraan praktis.
Daftar penemuan utama lempengan Kuneiform
Berikut adalah sejumlah penemuan terkenal kumpulan lempengan yang memuat tulisan Kuneiform
Lokasi | Jumlah lempengan | Penemuan pertama | Bahasa |
---|---|---|---|
Abu Salabikh | 500[5] | 1963 | |
Dūr-Katlimmu | 500[6] | 1879 | |
Girsu | 40,000-50,000[7] | 1877 | |
Mari, Syria | 20,000-25,000[8] | 1933 | Akkadia |
Perpustakaan Ashurbanipal | 20,000-24,000[9] | 1849 | Akkadia |
Nippur | 60,000[9] | 1851 | |
Nuzi | 10,000-20,000[10] | 1896 | |
Drehem | 100,000[10] | Sumeria | |
Sippar | Tens of thousands[11] | 1880 | Neo-Babylonian |
Ebla tablets | ca5,000 | 1974 | Sumerian dan Eblaite |
Hattusa | 30.000 | 1906 | Hittite |
Alalakh | 300[12] | 1937 | |
Surat Amarna | 382 | 1887 | Akkadia |
Ugarit | Thousands | 1929 | Ugaritic |
Assur | 16.000 | 1898 | Akkadia |
Lihat pula
Catatan
Referensi
- ^ a b c d e f g h i j (Indonesia) David L. Baker, John J. Bimson. 2004. Mari Mengenal Arkeologi Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 47-51.
- ^ (Indonesia) W. S. Lasor, D. A. Hubbard, F. W. Bush. 2009. Pengantar Perjanjian Lama 1:Taurat dan Sejarah. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 80.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaLo
- ^ http://std.dkuug.dk/jtc1/sc2/wg2/docs/n2786.pdf
- ^ Bertman 2005, hlm. 8.
- ^ Bertman 2005, hlm. 17.
- ^ Bertman 2005, hlm. 20.
- ^ Bertman 2005, hlm. 25.
- ^ a b Bertman 2005, hlm. 27.
- ^ a b Bertman 2005, hlm. 28.
- ^ Bertman 2005, hlm. 30.
- ^ Archival practices at Old Babylonian/Middle Bronze Age Alalakh (Level VII)
Pustaka
- Adkins, Lesley, Empires of the Plain: Henry Rawlinson and the Lost Languages of Babylon, New York, St. Martin's Press (2003) ISBN 0-312-33002-2
- Bertman, Stephen (2005), Handbook to Life in Ancient Mesopotamia, Oxford University Press, ISBN 9780195183641
- R. Borger, Assyrisch-Babylonische Zeichenliste, 2nd ed., Neukirchen-Vluyn (1981)
- Borger, Rykle (2004). Dietrich, M. Loretz, O., ed. Mesopotamisches Zeichenlexikon. Alter Orient und Altes Testament. 305. Münster: Ugarit Verlag. ISBN 3-927120-82-0.
- Burnouf, E. (1836). "Mémoire sur deux Inscriptions Cunéiformes trouvées près d'Hamadan et qui font partie des papiers du Dr Schulz", Impr. Roy, Paris.
- Daniels, Peter; Bright, William (1996). The World's Writing Systems. Oxford University Press. hlm. 146. ISBN 0-19-507993-0.
- A. Deimel (1922), Liste der archaischen Keilschriftzeichen ("LAK"), WVDOG 40, Berlin.
- A. Deimel (1925–1950), Šumerisches Lexikon, Pontificum Institutum Biblicum.
- F. Ellermeier, M. Studt, Sumerisches Glossar
- vol. 1: 1979–1980, ISBN 3-921747-08-2, ISBN 3-921747-10-4
- vol. 3.2: 1998–2005, A-B ISBN 3-921747-24-4, D-E ISBN 3-921747-25-2, G ISBN 3-921747-29-5
- vol. 3.3: ISBN 3-921747-22-8 (font CD ISBN 3-921747-23-6)
- vol. 3.5: ISBN 3-921747-26-0
- vol 3.6: 2003, Handbuch Assur ISBN 3-921747-28-7
- A. Falkenstein, Archaische Texte aus Uruk, Berlin-Leipzig (1936)
- E. Forrer, Die Keilschrift von Boghazköi, Leipzig (1922)
- J. Friedrich, Hethitisches Keilschrift-Lesebuch, Heidelberg (1960)
- Jean-Jacques Glassner, The Invention of Cuneiform, English translation, Johns Hopkins University Press (2003), ISBN 0-8018-7389-4.
- Hayes, John L. (2000). A Manual of Sumerian Grammar and Texts. Aids and Research Tools in Ancient Near Eastern Studies. 5 (edisi ke-2d). Malibu: Undena Publications. ISBN 0-89003-197-5.
- Heeren (1815) "Ideen über die Politik, den Verkehr und den Handel der vornehmsten Volker der alten Welt", vol. i. pp. 563 seq., translated into English in 1833.
- Kramer, Samuel Noah (1981). "Appendix B: The Origin of the Cuneiform Writing System". History Begins at Sumer: Thirty-Nine Firsts in Man's Recorded History (edisi ke-3d revised). Philadelphia: University of Pennsylvania Press. hlm. 381–383. ISBN 0-8122-7812-7.
- René Labat, Manuel d'epigraphie Akkadienne, Geuthner, Paris (1959); 6th ed., extended by Florence Malbran-Labat (1999), ISBN 2-7053-3583-8.
- Lo, Lawrence (2007). "Sumerian". Diakses tanggal June 5, 2009.
- Lassen, Christian. "Die Altpersischen Keil-Inschriften von Persepolis"
- Mittermayer, Catherine; Attinger, Pascal (2006). Altbabylonische Zeichenliste der Sumerisch-Literarischen Texte. Orbis Biblicus et Orientalis. Special Edition. Academic Press Fribourg. ISBN 978-3-7278-1551-5.
- O. Neugebauer, A. Sachs (eds.), Mathematical Cuneiform Texts, New Haven (1945).
- Patri, Sylvain (2009). L’adaptation des consonnes hittites dans certaines langues du XIIIe siècle. Zeitschrift für Assyriologie und vorderasiatische Archäologie 99(1): 87–126.
- Pritchard, James Cowles (1844). "Researches Into the Physical History of Mankind", 3rd Ed., Vol IV, Sherwood, Gilbert and Piper, London
- Rawlinson, Henry (1847) "The Persian Cuneiform Inscription at Behistun, decyphered and translated; with a Memoir on Persian Cuneiform Inscriptions in general, and on that of Behistun in Particular", The Journal of the Royal Asiatic Society, Vol X.
- Y. Rosengarten, Répertoire commenté des signes présargoniques sumériens de Lagash, Paris (1967)
- Chr. Rüster, E. Neu, Hethitisches Zeichenlexikon (HZL), Wiesbaden (1989)
- Sayce, Rev. A. H. (1908). "The Archaeology of the Cuneiform Inscriptions", Second Edition-revised, 1908, Society for Promoting Christian Knowledge, London, Brighton, New York; at pp 9–16 Not in copyright
- Nikolaus Schneider, Die Keilschriftzeichen der Wirtschaftsurkunden von Ur III nebst ihren charakteristischsten Schreibvarianten, Keilschrift-Paläographie; Heft 2, Rom: Päpstliches Bibelinstitut (1935).
- Wolfgang Schramm, Akkadische Logogramme, Goettinger Arbeitshefte zur Altorientalischen Literatur (GAAL) Heft 4, Goettingen (2003), ISBN 3-936297-01-0.
- F. Thureau-Dangin, Recherches sur l'origine de l'écriture cunéiforme, Paris (1898).
- Ronald Herbert Sack, Cuneiform Documents from the Chaldean and Persian Periods, (1994) ISBN 0-945636-67-9
Pranala luar
- Akkadian font for Windows and Mac
- Babylonian Cunieform offering to the King of Erech
- Epigraphy di Curlie (dari DMOZ)
- Smarthistory, Cuneiform and the Invention of Writing
- Unicode Fonts for Ancient Scripts and Akkadian font for Ubuntu Linux-based operating system (ttf-ancient-fonts)
- Unicode Fonts for Oracc, fonts for transliterating and displaying cuneiform
- Writing ancient Iranian cuneiform di YouTube by subject-matter expert Soheil Delshad