Wolf Dietrich von Raitenau: Perbedaan antara revisi
Baris 8: | Baris 8: | ||
Sebagai pengikut gagasan [[Niccolò Machiavelli]], ia menganggap dirinya sebagai seorang penguasa Renaisans di negara yang bersistem [[monarki absolut|absolutis]]. Ia dikenal tidak hanya sebagai pengumpul seni, tetapi juga sebagai tokoh yang menggalakkan pembangunan gedung-gedung berlanggam [[arsitektur Barok|Barok]] di sebelah utara [[Pegunungan Alpen]]. Setelah [[Katedral Salzburg]] hangus dilalap api pada malam tanggal 11 Desember 1598, ia memerintahkan pembangunan ulang katedral tersebut dengan mengikuti rancangan [[Vincenzo Scamozzi]]. Atas perintah dari Raitenau, sang arsitek juga membuat rancangan lapangan [[Residenzplatz]] yang berada di sebelah katedral tersebut serta [[Salzburg Residenz]] yang terletak di sisi barat lapangan tersebut. Namun, katedral tersebut baru didirikan pada masa kepemimpinan penerus Raitenau, [[Mark Sittich von Hohenems (Uskup Agung Salzburg)|Mark Sittich von Hohenems]], dan arsiteknya, [[Santino Solari]]. Pada tahun 1606, sang uskup agung memerintahkan pembangunan sebuah kastil untuk gundiknya, [[Salome Alt]], dan hubungan haram ini menghasilkan lima belas anak-anak; kastil ini kelak disulap menjadi [[Istana Mirabell]] oleh penerusnya. |
Sebagai pengikut gagasan [[Niccolò Machiavelli]], ia menganggap dirinya sebagai seorang penguasa Renaisans di negara yang bersistem [[monarki absolut|absolutis]]. Ia dikenal tidak hanya sebagai pengumpul seni, tetapi juga sebagai tokoh yang menggalakkan pembangunan gedung-gedung berlanggam [[arsitektur Barok|Barok]] di sebelah utara [[Pegunungan Alpen]]. Setelah [[Katedral Salzburg]] hangus dilalap api pada malam tanggal 11 Desember 1598, ia memerintahkan pembangunan ulang katedral tersebut dengan mengikuti rancangan [[Vincenzo Scamozzi]]. Atas perintah dari Raitenau, sang arsitek juga membuat rancangan lapangan [[Residenzplatz]] yang berada di sebelah katedral tersebut serta [[Salzburg Residenz]] yang terletak di sisi barat lapangan tersebut. Namun, katedral tersebut baru didirikan pada masa kepemimpinan penerus Raitenau, [[Mark Sittich von Hohenems (Uskup Agung Salzburg)|Mark Sittich von Hohenems]], dan arsiteknya, [[Santino Solari]]. Pada tahun 1606, sang uskup agung memerintahkan pembangunan sebuah kastil untuk gundiknya, [[Salome Alt]], dan hubungan haram ini menghasilkan lima belas anak-anak; kastil ini kelak disulap menjadi [[Istana Mirabell]] oleh penerusnya. |
||
Raitenau lengser setelah ia |
Raitenau lengser setelah ia berseteru dengan tetangganya yang lebih kuat, Adipati [[Maximilian I, Elektor Bayern|Maximilian I dari Bayern]]; pada tahun 1609, Raitenau menolak bergabung dengan [[Liga Katolik (Jerman)|Liga Katolik]] besutan Maximilian, dan pada Oktober 1611, pasukan Salzburg menyerang [[Fürstpropstei Berchtesgaden]] yang juga diklaim oleh Bayern. Pasukan Bayern kemudian memasuki wilayah Keuskupan Agung Salzburg, dan Kaisar [[Rudolf II, Kaisar Romawi Suci|Rudolf II]] menolak membantunya. Saat Raitenau sedang melarikan diri ke [[Kadipaten Kärnten]], ia ditangkap dan dijatuhkan oleh keponakannya, Mark Sittich von Hohenems. Ia lalu dijebloskan ke penjara di [[Kastil Hohenwerfen]] dan kemudian ke [[Kastil Hohensalzburg|Hohensalzburg]]. |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 12 Januari 2019 20.35
Wolf Dietrich von Raitenau (26 Maret 1559 – 16 Januari 1617) adalah Pangeran-Uskup Agung Salzburg dari tahun 1587 hingga 1612.
Kehidupan
Raitenau dilahirkan di Kastil Hofen di Lochau di dekat Bregenz di Vorderösterreich. Ia merupakan anak seorang kolonel Habsburg yang bernama Hans Werner von Raitenau dan istrinya, Helene von Hohenems, yang merupakan keponakan Paus Pius IV dan saudara perempuan Mark Sittich von Hohenems Altemps (yang ditahbiskan menjadi Uskup Konstanz pada tahun 1561).
Wolf Dietrich menjalani pendidikan keuskupan di Collegium Germanicum di Roma dan menjadi anggota kapitel katedral pada tahun 1578. Setelah kematian Uskup Agung Georg von Kuenburg pada tahun 1587, Raitenau terpilih sebagai Uskup Agung. Ia melanjutkan kebijakan Kontra-Reformasi yang dijalankan oleh para pendahulunya, dan pada tahun 1589 ia mengusir semua orang Protestan dari Salzburg.
Sebagai pengikut gagasan Niccolò Machiavelli, ia menganggap dirinya sebagai seorang penguasa Renaisans di negara yang bersistem absolutis. Ia dikenal tidak hanya sebagai pengumpul seni, tetapi juga sebagai tokoh yang menggalakkan pembangunan gedung-gedung berlanggam Barok di sebelah utara Pegunungan Alpen. Setelah Katedral Salzburg hangus dilalap api pada malam tanggal 11 Desember 1598, ia memerintahkan pembangunan ulang katedral tersebut dengan mengikuti rancangan Vincenzo Scamozzi. Atas perintah dari Raitenau, sang arsitek juga membuat rancangan lapangan Residenzplatz yang berada di sebelah katedral tersebut serta Salzburg Residenz yang terletak di sisi barat lapangan tersebut. Namun, katedral tersebut baru didirikan pada masa kepemimpinan penerus Raitenau, Mark Sittich von Hohenems, dan arsiteknya, Santino Solari. Pada tahun 1606, sang uskup agung memerintahkan pembangunan sebuah kastil untuk gundiknya, Salome Alt, dan hubungan haram ini menghasilkan lima belas anak-anak; kastil ini kelak disulap menjadi Istana Mirabell oleh penerusnya.
Raitenau lengser setelah ia berseteru dengan tetangganya yang lebih kuat, Adipati Maximilian I dari Bayern; pada tahun 1609, Raitenau menolak bergabung dengan Liga Katolik besutan Maximilian, dan pada Oktober 1611, pasukan Salzburg menyerang Fürstpropstei Berchtesgaden yang juga diklaim oleh Bayern. Pasukan Bayern kemudian memasuki wilayah Keuskupan Agung Salzburg, dan Kaisar Rudolf II menolak membantunya. Saat Raitenau sedang melarikan diri ke Kadipaten Kärnten, ia ditangkap dan dijatuhkan oleh keponakannya, Mark Sittich von Hohenems. Ia lalu dijebloskan ke penjara di Kastil Hohenwerfen dan kemudian ke Hohensalzburg.
Referensi
- Gerhard Ammerer, Ingonda Hannesschläger (Hrsg.): Strategien der Macht. Hof und Residenz in Salzburg um 1600 – Architektur, Repräsentation und Verwaltung unter Fürsterzbischof Wolf Dietrich von Raitenau 1587 bis 1611/12. Salzburg 2011.
- Christoph Brandhuber, Oliver Ruggenthaler OFM: Das Weltbild eines Kirchenfürsten im Spiegel des Bildprogramms der „Dietrichsruh“ – Wolf Dietrichs verlorenes Paradies. In: Roswitha Juffinger (Hrsg.): Zentrum der Macht. Die Kunstsammlungen der Salzburger Fürsterzbischöfe: Gemälde / Graphik / Kunstgewerbe. Salzburg 2011, S. 394–509.
- Ernst von Frisch: Wolf Dietrich von Salzburg im Lichte seiner Kunstsammlung. Das Bergland-Buch, Salzburg 1949.
- Ernst Hintermaier: »Es gehe confuse in verrichtung des Gottesdienstes zue, vnnd wolle demnach denn Chorum in ein bessere und richtigere Ordnung bringen.« Liturgie-Reform, Kirchenmusik und höfisches Musikleben unter den Erzbischöfen Wolf Dietrich von Raitenau (1587–1612) und Markus Sittikus von Hohenems (1612–1619). In: Jürg Stenzl, Ernst Hintermaier, Gerhard Walterskirchen (Hrsg.): Salzburger Musikgeschichte. Vom Mittelalter bis ins 21. Jahrhundert. Salzburg 2005, ISBN 978-3702505110, S. 121–138.
- Franz Martin: Erzbischof Wolf Dietrich von Salzburg und sein Mausoleum. E. Hölzel, Wien 1923.
- Franz Martin: Wolf Dietrich von Raitenau, Erzbischof von Salzburg. A. Hartleben, Wien 1925.
- Walter Schlegel: Baumaßnahmen des Fürsterzbischofs Wolf Dietrich von Raitenau (1587–1612). In: Vision und Realität. Die Salzburger Residenz 1587–1727. Horn, Wien 2009, S. 27–51. (= ÖZKD LXIII, 2009, Heft 1/2).
- Georg W. Seunig: Die städtebauliche Entwicklung der Stadt Salzburg unter Fürsterzbischof Wolf Dietrich von Raitenau (1587–1612). 1981.
- Hermann Spies: Die Tonkunst in Salzburg in der Regierungszeit des Fürsten und Erzbischofs Wolf Dietrich von Raitenau (1587–1612). Spiess, Salzburg 1932.
- Eva Stahl: Wolf Dietrich von Salzburg, Weltmann auf dem Bischofsthron. Amalthea, Wien, München 1987, ISBN 3-85002-230-7.
- Katalog der 4. Salzburger Landesausstellung. Fürsterzbischof Wolf Dietrich von Raitenau. Gründer des Barocken Salzburg. Amt der Salzburger Landesregierung, Salzburg 1987.