Lompat ke isi

Sunan Gunung Jati: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kisti (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Sabrangi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
#REDIRECT [[Fatahillah]]
#REDIRECT [[Fatahillah]]
Sunan Gunung Jati bernama Syarif Hidayatullah, lahir sekitar 1450 M. Ayah beliau adalah Abdullah bin Nur Alam bin Jamaluddin Akbar. Jamaluddin Akbar adalah seorang Muballigh dan Musafir besar dari Gujarat, India yang sangat dikenal sebagai Syekh Mawlana Akbar bagi kaum Sufi di tanah air. Syekh Mawlana Akbar adalah putra Ahmad Jalal Syah putra Abdullah Khan putra Abdul Malik putra Alwi putra Syekh Muhammad Shahib Mirbath, ulama besar di Hadramawt, Yaman yang silsilahnya sampai kepada Rasulullah melalui cucu beliau Imam Husayn.

Ibunda Syarif Hidayatullah adalah Nyai Rara Santang putri Prabu Siliwangi yang bersama kakanda beliau, Kiyan Santang bergelar Pangeran Cakrabuwana berguru kepada Syekh Datuk Kahfi, seorang Muballigh asal Baghdad bernama asli Idhafi Mahdi.

Pertemuan Rara Santang dengan Abdullah cucu Syekh Mawlana Akbar masih diperselisihkan. Sebagian riwayat menyebutkan bertemu pertama kali di Mesir, tapi dugaan yang lebih kuat atas dasar perkembangan Islam di pesisir ketika itu, pertemuan mereka di tempat-tempat pengajian seperti yang di Majelis Syekh Quro, Karawang (tempat belajar dari Nyai Subang Larang ibunda dari Rara Santang) atau di Majelis Syekh Kahfi, Cirebon (tempat belajar Kiyan Santang kakanda dari Rara Santang).

Abdullah cucu Syekh Mawlana Akbar, sangat mungkin terlibat aktif membantu pengajian di majelis-majelis itu mengingat ayahanda dan kakek beliau datang ke Nusantara dengan misi dakwah yang kuat.

Pernikahan Rara Santang putri Prabu Siliwangi dan Nyai Subang Larang dengan Abdullah cucu Syekh Mawlana Akbar melahirkan seorang putra yang diberi nama Raden Syarif Hidayatullah.

Revisi per 28 Januari 2006 03.56

Mengalihkan ke:

Sunan Gunung Jati bernama Syarif Hidayatullah, lahir sekitar 1450 M. Ayah beliau adalah Abdullah bin Nur Alam bin Jamaluddin Akbar. Jamaluddin Akbar adalah seorang Muballigh dan Musafir besar dari Gujarat, India yang sangat dikenal sebagai Syekh Mawlana Akbar bagi kaum Sufi di tanah air. Syekh Mawlana Akbar adalah putra Ahmad Jalal Syah putra Abdullah Khan putra Abdul Malik putra Alwi putra Syekh Muhammad Shahib Mirbath, ulama besar di Hadramawt, Yaman yang silsilahnya sampai kepada Rasulullah melalui cucu beliau Imam Husayn.

Ibunda Syarif Hidayatullah adalah Nyai Rara Santang putri Prabu Siliwangi yang bersama kakanda beliau, Kiyan Santang bergelar Pangeran Cakrabuwana berguru kepada Syekh Datuk Kahfi, seorang Muballigh asal Baghdad bernama asli Idhafi Mahdi.

Pertemuan Rara Santang dengan Abdullah cucu Syekh Mawlana Akbar masih diperselisihkan. Sebagian riwayat menyebutkan bertemu pertama kali di Mesir, tapi dugaan yang lebih kuat atas dasar perkembangan Islam di pesisir ketika itu, pertemuan mereka di tempat-tempat pengajian seperti yang di Majelis Syekh Quro, Karawang (tempat belajar dari Nyai Subang Larang ibunda dari Rara Santang) atau di Majelis Syekh Kahfi, Cirebon (tempat belajar Kiyan Santang kakanda dari Rara Santang).

Abdullah cucu Syekh Mawlana Akbar, sangat mungkin terlibat aktif membantu pengajian di majelis-majelis itu mengingat ayahanda dan kakek beliau datang ke Nusantara dengan misi dakwah yang kuat.

Pernikahan Rara Santang putri Prabu Siliwangi dan Nyai Subang Larang dengan Abdullah cucu Syekh Mawlana Akbar melahirkan seorang putra yang diberi nama Raden Syarif Hidayatullah.