Pertempuran Yerikho: Perbedaan antara revisi
k nampak --> tampak, nampaknya --> tampaknya |
|||
Baris 64: | Baris 64: | ||
== Asal-usul dan sejarah == |
== Asal-usul dan sejarah == |
||
Pada tahun 1868, Charles Warren mengidentifikasi Tell es-Sultan sebagai situs Jericho.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=ZNAVBAAAQBAJ&pg=PA122|title=Archaeology in the 'Land of Tells and Ruins': A History of Excavations in the Holy Land Inspired by the Photographs and Accounts of Leo Boer|last=Wagemakers|first=Bart|date=2014|publisher=Oxbow Books|isbn=9781782972464|page=122ff|language=en}}</ref> Ekskavasi di situs kuno [[Yerikho]] oleh John Garstang selama enam tahun pada tahun 1930-an, melaporkan bahwa "kota itu dihancurkan oleh api".<ref name=garstang>Kutipan dalam bahasa Inggris dari Garstang: “In a word, in all material details and in date the fall of Jericho took place as described in the Biblical narrative. Our demonstration is limited, however, to material observations: the walls fell, shaken apparently by earthquake, and the city was destroyed by fire, about 1400 B.C.” (“Jericho and the Biblical Story,” Wonders of the Past, Wise, New York, 1937, p. 1222).</ref> Kathleen Kenyon yang melakukan penggalian pada tahun 1950-an menemukan suatu lapisan abu dan bekas-bekas kebakaran setebal satu meter pada strata kota ini pada masa kehancurannya.<ref name=kenyon>Kutipan dalam bahasa Inggris: “The destruction was complete,” Kenyon reported. “Walls and floors were blackened or reddened by fire . . . In most rooms the fallen debris was heavily burnt . . .” (“Excavations at Jericho,” ''Palestinian Exploration Quarterly'', 1955, p. 370).</ref> Sepotong batu bara dari bekas kebakaran kota telah diteliti dengan metode karbon-14 dan menghasilkan tarikh sekitar 1410 SM.<ref name=ucg>[https://www.ucg.org/the-good-news/the-bible-and-archaeology-archaeology-and-the-book-of-joshua-the-conquest The Bible and Archaeology: Archaeology and the Book of Joshua—The Conquest]. Mario Seiglie. United Church of God Beyond Today. UCG.org / Good News. 29 Jul 1997.</ref> Bryant Wood melaporkan adanya timbunan bahan makanan dalam jumlah yang tak lazim yang ditemukan dalam reruntuhan Yerikho - sesuatu hal yang aneh, karena biasanya para penyerang suatu kota akan menjarah bahan makanan, tetapi di Yerikho malah dibiarkan terbakar dalam jumlah sangat besar, yang mengindikasikan kesesuaian dengan perintah kepada orang Israel untuk tidak mengambil, bahkan membakar, semua bahan makanan di kota itu.<ref name="wood_56">Kutipan dalam bahasa Inggris: “The most abundant item found in the destruction apart from pottery,” says Wood, “was grain . . . In her limited excavation area, Kenyon recovered six bushels of grain in one season! This is unique in the annals of Palestinian archaeology. The presence of these grain stores in the city is entirely consistent with the Biblical account. The city did not fall as a result of a starvation siege, as was so common in ancient times. Instead, the Bible tells us, Jericho was destroyed after but seven days (Joshua 6:15, 20). Successful attackers normally plundered valuable grain once they captured a city. This of course would be inconsistent with the grain found here. But in the case of Jericho the Israelites were told that ‘the city and all that is within it shall be devoted to the Lord for destruction,’ and were commanded, ‘Keep yourselves from the things devoted to destruction’ (Joshua 9:17-18). So the Israelites were forbidden to take any plunder from Jericho. This could explain why so much grain was left to burn when [the city] met its end” (Biblical Archaeology Review, March-April 1990, p. 56).</ref> Selain bahan makanan, juga ditemukan banyak sekali pecahan tembikar yang terbakar, yang rupanya merupakan wadah bahan makanan tersebut, dan coraknya hanya muncul dalam periode 1450-1400 SM, sehingga Wood menyimpulkan bahwa kehancuran kota Yerikho pada akhir Zaman Perunggu I (sekitar tahun 1400-an SM) sesuai dengan catatan ayat ini.<ref name="wood_57">Kutipan bahasa Inggris: “Despite my disagreements with Kenyon’s major conclusion, I nevertheless applaud her for her careful and painstaking field work . . . Her thoroughgoing excavation methods and detailed reporting of her findings, however, did not carry over into her analytical work. When the evidence is critically examined there is no basis for her contention that City IV [the level corresponding to a violent destruction and burning of the city] was destroyed by the Hyksos or Egyptians in the mid-16th century B.C.E. The pottery, stratigraphic considerations, scarab data and a Carbon-14 date all point to a destruction of the city around the end of Late Bronze I, about 1400 B.C.E. Garstang’s original date for this event appears to be the correct one!” (Biblical Archaeology Review, March-April 1990, p. 57).</ref> Majalah ''Time'' menyatakan bahwa bukti-bukti ini |
Pada tahun 1868, Charles Warren mengidentifikasi Tell es-Sultan sebagai situs Jericho.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=ZNAVBAAAQBAJ&pg=PA122|title=Archaeology in the 'Land of Tells and Ruins': A History of Excavations in the Holy Land Inspired by the Photographs and Accounts of Leo Boer|last=Wagemakers|first=Bart|date=2014|publisher=Oxbow Books|isbn=9781782972464|page=122ff|language=en}}</ref> Ekskavasi di situs kuno [[Yerikho]] oleh John Garstang selama enam tahun pada tahun 1930-an, melaporkan bahwa "kota itu dihancurkan oleh api".<ref name=garstang>Kutipan dalam bahasa Inggris dari Garstang: “In a word, in all material details and in date the fall of Jericho took place as described in the Biblical narrative. Our demonstration is limited, however, to material observations: the walls fell, shaken apparently by earthquake, and the city was destroyed by fire, about 1400 B.C.” (“Jericho and the Biblical Story,” Wonders of the Past, Wise, New York, 1937, p. 1222).</ref> Kathleen Kenyon yang melakukan penggalian pada tahun 1950-an menemukan suatu lapisan abu dan bekas-bekas kebakaran setebal satu meter pada strata kota ini pada masa kehancurannya.<ref name=kenyon>Kutipan dalam bahasa Inggris: “The destruction was complete,” Kenyon reported. “Walls and floors were blackened or reddened by fire . . . In most rooms the fallen debris was heavily burnt . . .” (“Excavations at Jericho,” ''Palestinian Exploration Quarterly'', 1955, p. 370).</ref> Sepotong batu bara dari bekas kebakaran kota telah diteliti dengan metode karbon-14 dan menghasilkan tarikh sekitar 1410 SM.<ref name=ucg>[https://www.ucg.org/the-good-news/the-bible-and-archaeology-archaeology-and-the-book-of-joshua-the-conquest The Bible and Archaeology: Archaeology and the Book of Joshua—The Conquest]. Mario Seiglie. United Church of God Beyond Today. UCG.org / Good News. 29 Jul 1997.</ref> Bryant Wood melaporkan adanya timbunan bahan makanan dalam jumlah yang tak lazim yang ditemukan dalam reruntuhan Yerikho - sesuatu hal yang aneh, karena biasanya para penyerang suatu kota akan menjarah bahan makanan, tetapi di Yerikho malah dibiarkan terbakar dalam jumlah sangat besar, yang mengindikasikan kesesuaian dengan perintah kepada orang Israel untuk tidak mengambil, bahkan membakar, semua bahan makanan di kota itu.<ref name="wood_56">Kutipan dalam bahasa Inggris: “The most abundant item found in the destruction apart from pottery,” says Wood, “was grain . . . In her limited excavation area, Kenyon recovered six bushels of grain in one season! This is unique in the annals of Palestinian archaeology. The presence of these grain stores in the city is entirely consistent with the Biblical account. The city did not fall as a result of a starvation siege, as was so common in ancient times. Instead, the Bible tells us, Jericho was destroyed after but seven days (Joshua 6:15, 20). Successful attackers normally plundered valuable grain once they captured a city. This of course would be inconsistent with the grain found here. But in the case of Jericho the Israelites were told that ‘the city and all that is within it shall be devoted to the Lord for destruction,’ and were commanded, ‘Keep yourselves from the things devoted to destruction’ (Joshua 9:17-18). So the Israelites were forbidden to take any plunder from Jericho. This could explain why so much grain was left to burn when [the city] met its end” (Biblical Archaeology Review, March-April 1990, p. 56).</ref> Selain bahan makanan, juga ditemukan banyak sekali pecahan tembikar yang terbakar, yang rupanya merupakan wadah bahan makanan tersebut, dan coraknya hanya muncul dalam periode 1450-1400 SM, sehingga Wood menyimpulkan bahwa kehancuran kota Yerikho pada akhir Zaman Perunggu I (sekitar tahun 1400-an SM) sesuai dengan catatan ayat ini.<ref name="wood_57">Kutipan bahasa Inggris: “Despite my disagreements with Kenyon’s major conclusion, I nevertheless applaud her for her careful and painstaking field work . . . Her thoroughgoing excavation methods and detailed reporting of her findings, however, did not carry over into her analytical work. When the evidence is critically examined there is no basis for her contention that City IV [the level corresponding to a violent destruction and burning of the city] was destroyed by the Hyksos or Egyptians in the mid-16th century B.C.E. The pottery, stratigraphic considerations, scarab data and a Carbon-14 date all point to a destruction of the city around the end of Late Bronze I, about 1400 B.C.E. Garstang’s original date for this event appears to be the correct one!” (Biblical Archaeology Review, March-April 1990, p. 57).</ref> Majalah ''Time'' menyatakan bahwa bukti-bukti ini tampaknya benar-benar meyakinkan.<ref>Time magazine menerbitkan sebuah artikel mengenai kesimpulan-kesimpulan mengenai kesimpulan-kesimpulan terbaru tentang kota Yerikho, bukti-bukti itu sedemikian tampak menyakinkan sehingga para penulisnya berkomentar “Score one for the Bible” (Michael D. Lemonick, Time , March 5, 1990, p. 43).</ref> Wilson dalam ''New York Times'' mendaftarkan bahwa studi sisa-sisa tembikar, skarab raja Mesir, penanggalan karbon-14, aktivitas gempa bumi di daerah itu dan bekas-bekas tembok yang runtuh menghasilkan bukti yang impresif bahwa kota berkubu tersebut dihancurkan pada Zaman Perunggu Akhir, sekitar tahun 1400 SM.<ref name=wilsonnytimes>[https://www.nytimes.com/1990/02/22/world/believers-score-in-battle-over-the-battle-of-jericho.html John Noble Wilson, ''Believers Score in Battle Over the Battle of Jericho'']. New York Times 22 Feb 1990.</ref> Tiga [[:en:Scarab (artifact)|''scarab'']] (suatu jimat/''amulet'' Mesir yang berbentuk kumbang ''[[Scarabaeus sacer]]'' dan bertulisan, seringkali ditulisi nama seorang Firaun) memuat nama firaun [[Thutmosis III]] (1504-1450 SM), [[Amenhotep III]] (1384-1349 SM) dan [[Hatshepsut]] (1503-1483 SM), serta satu meterai segel bertulisan Tutmose III, ditemukan dari sebuah makam di bagian barat laut Yerikho. Pekuburan di luar Yerikho telah menghasilkan serangkaian skarab Mesir dari abad ke-18 SM sampai abad ke-14 SM, menunjukkan bahwa kota itu terus dihuni sampai abad ke-14 SM dan setelah itu tidak lagi.<ref>[http://www.biblearchaeology.org/post/2008/05/01/Did-the-Israelites-Conquer-Jericho-A-New-Look-at-the-Archaeological-Evidence.aspx Did the Israelites Conquer Jericho? A New Look at the Archaeological Evidence] - by Bryant G. Wood PhD - May 01, 2008.</ref> |
||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
Revisi per 28 Januari 2019 10.34
Pertempuran Yerikho (Alkitab) | |||||
---|---|---|---|---|---|
Lukisan oleh Julius Schnoor von Carolsfeld (1794-1872) | |||||
| |||||
Pihak terlibat | |||||
Orang Israel | Orang Kanaan | ||||
Tokoh dan pemimpin | |||||
Yosua bin Nun | Raja Yerikho † | ||||
Kekuatan | |||||
40,000[1] | Tidak diketahui | ||||
Korban | |||||
Tidak ada | Herem |
Pertempuran Yerikho (bahasa Inggris: Battle of Jericho) adalah pertempuran pertama dalam proses penaklukan Kanaan yang dicatat dalam Kitab Yosua. Menurut Yosua 6:1–27, dinding Yerikho roboh setelah pasukan tentara Israel yang dipimpin oleh Yosua berbaris mengelilingi kota itu meniup terompet. Penggalian di Tell es-Sultan, lokasi Yerikho kuno, menunjukkan sejumlah data yang mendukung cerita Alkitab ini[2]
Catatan Alkitab
Dalam Kitab Kejadian pasal 9, yaitu kitab pertama Alkitab Ibrani, dicatat bagaimana Nuh mengutuk Kanaan menjadi hamba saudara-saudaranya, dan bagaimana Tuhan memberikan tanah Kanaan kepada Abraham dan keturunannya. Anak-anak Israel (keturunan Abraham) sendiri menjadi budak di Mesir, tetapi melalui Musa, Allah membawa mereka keluar dari Mesir dan mencapai perbatasan tanah perjanjian, Kanaan. Musa memerintahkan mereka untuk merebut tanah dengan penaklukan, dan menempatkan mereka di bawah perintah Yosua.
Yosua mengutus mata-mata ke Yerikho, kota pertama Kanaan yang akan diambil, dan menemukan bahwa penduduk negeri itu dalam ketakutan terhadap Israel dan Allah mereka. Israel berbaris mengelilingi kota itu sekali setiap hari selama enam hari dengan para imam dan Tabut Perjanjian. Pada hari ketujuh mereka berjalan tujuh kali mengelilingi dinding, maka imam-imam yang meniup tanduk domba jantan, orang-orang Israel mengangkat teriakan besar, dan tembok kota itu jatuh. Berikut hukum Allah dari herem Israel tidak mengambil budak atau menjarah tapi dibantai setiap pria, wanita dan anak-anak di Jericho, selain hanya Rahab, seorang pelacur Kanaan yang telah melindungi mata-mata Israel, dan keluarganya. Pertempuran Yerikho dicatat dalam Yosua 6:1-27.
Persiapan
Dalam pada itu Yerikho telah menutup pintu gerbangnya; telah tertutup kota itu karena orang Israel; tidak ada orang keluar atau masuk. Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Ketahuilah, Aku serahkan ke tanganmu Yerikho ini beserta rajanya dan pahlawan-pahlawannya yang gagah perkasa. Haruslah kamu mengelilingi kota itu, yakni semua prajurit harus mengedari kota itu sekali saja; demikianlah harus engkau perbuat enam hari lamanya, dan tujuh orang imam harus membawa tujuh sangkakala tanduk domba di depan tabut. Tetapi pada hari yang ketujuh, tujuh kali kamu harus mengelilingi kota itu sedang para imam meniup sangkakala. Apabila sangkakala tanduk domba itu panjang bunyinya dan kamu mendengar bunyi sangkakala itu, maka haruslah seluruh bangsa bersorak dengan sorak yang nyaring, maka tembok kota itu akan runtuh, lalu bangsa itu harus memanjatnya, masing-masing langsung ke depan."
Kemudian Yosua bin Nun memanggil para imam dan berkata kepada mereka: "Angkatlah tabut perjanjian itu dan tujuh orang imam harus membawa tujuh sangkakala tanduk domba di depan tabut TUHAN."
Dan kepada bangsa itu dikatakannya: "Majulah, kelilingilah kota itu, dan orang-orang bersenjata harus berjalan di depan tabut TUHAN."[3]
Jalannya Pertempuran
Segera sesudah Yosua berkata kepada bangsa itu, maka berjalanlah maju ketujuh orang imam, yang membawa ketujuh sangkakala tanduk domba itu di hadapan TUHAN, lalu mereka meniup sangkakala, sedang tabut perjanjian TUHAN mengikut mereka. Dan orang-orang bersenjata berjalan di depan para imam yang meniup sangkakala dan barisan penutup mengikut tabut itu, sedang sangkakala terus-menerus ditiup.
Tetapi Yosua telah memerintahkan kepada bangsa itu, demikian: "Janganlah bersorak dan janganlah perdengarkan suaramu, sepatah katapun janganlah keluar dari mulutmu sampai pada hari aku mengatakan kepadamu: Bersoraklah! --maka kamu harus bersorak."
Demikianlah tabut TUHAN mengelilingi kota itu, mengedarinya sekali saja. Kemudian kembalilah mereka ke tempat perkemahan dan bermalam di tempat perkemahan itu.
Keesokan harinya Yosua bangun pagi-pagi, lalu para imam mengangkat tabut TUHAN. Maka berjalanlah juga ketujuh orang imam, yang membawa ketujuh sangkakala tanduk domba itu di depan tabut TUHAN, sambil berjalan mereka meniup sangkakala, sedang orang-orang bersenjata berjalan di depan mereka dan barisan penutup mengikut tabut TUHAN, sementara sangkakala terus-menerus ditiup.
Demikianlah pada hari kedua mereka mengelilingi kota itu sekali saja, lalu pulang ke tempat perkemahan. Dan begitulah dilakukan mereka enam hari lamanya.
Tetapi pada hari yang ketujuh mereka bangun pagi-pagi, ketika fajar menyingsing, dan mengelilingi kota tujuh kali dengan cara yang sama; hanya pada hari itu mereka mengelilingi kota itu tujuh kali. Lalu pada ketujuh kalinya, ketika para imam meniup sangkakala, berkatalah Yosua kepada bangsa itu: "Bersoraklah, sebab TUHAN telah menyerahkan kota ini kepadamu! Dan kota itu dengan segala isinya akan dikhususkan bagi TUHAN untuk dimusnahkan; hanya Rahab, perempuan sundal itu, akan tetap hidup, ia dengan semua orang yang bersama-sama dengan dia dalam rumah itu, karena ia telah menyembunyikan orang suruhan yang kita suruh. Tetapi kamu ini, jagalah dirimu terhadap barang-barang yang dikhususkan untuk dimusnahkan, supaya jangan kamu mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu setelah mengkhususkannya dan dengan demikian membawa kemusnahan atas perkemahan orang Israel dan mencelakakannya. Segala emas dan perak serta barang-barang tembaga dan besi adalah kudus bagi TUHAN; semuanya itu akan dimasukkan ke dalam perbendaharaan TUHAN."
Lalu bersoraklah bangsa itu, sedang sangkakala ditiup; segera sesudah bangsa itu mendengar bunyi sangkakala, bersoraklah mereka dengan sorak yang nyaring. Maka runtuhlah tembok itu, lalu mereka memanjat masuk ke dalam kota, masing-masing langsung ke depan, dan merebut kota itu. Mereka menumpas dengan mata pedang segala sesuatu yang di dalam kota itu, baik laki-laki maupun perempuan, baik tua maupun muda, sampai kepada lembu, domba dan keledai.
Tetapi kepada kedua orang pengintai negeri itu Yosua berkata: "Masuklah ke dalam rumah perempuan sundal itu dan bawalah ke luar perempuan itu dan semua orang yang bersama-sama dengan dia, seperti yang telah kamu janjikan dengan bersumpah kepadanya."
Lalu masuklah kedua pengintai muda itu dan membawa ke luar Rahab dan ayahnya, ibunya, saudara-saudaranya dan semua orang yang bersama-sama dengan dia, bahkan seluruh kaumnya dibawa mereka ke luar, lalu mereka menunjukkan kepadanya tempat tinggal di luar perkemahan orang Israel.
Tetapi kota itu dan segala sesuatu yang ada di dalamnya dibakar mereka dengan api; hanya emas dan perak, barang-barang tembaga dan besi ditaruh mereka di dalam perbendaharaan rumah TUHAN.[4]
Setelah pertempuran
Demikianlah Rahab, perempuan sundal itu dan keluarganya serta semua orang yang bersama-sama dengan dia dibiarkan hidup oleh Yosua. Maka diamlah perempuan itu di tengah-tengah orang Israel sampai sekarang, karena ia telah menyembunyikan orang suruhan yang disuruh Yosua mengintai Yerikho.
Pada waktu itu bersumpahlah Yosua, katanya: "Terkutuklah di hadapan TUHAN orang yang bangkit untuk membangun kembali kota Yerikho ini; dengan membayarkan nyawa anaknya yang sulung ia akan meletakkan dasar kota itu dan dengan membayarkan nyawa anaknya yang bungsu ia akan memasang pintu gerbangnya!"
Dan TUHAN menyertai Yosua dan terdengarlah kabar tentang dia di seluruh negeri itu.[5]
Asal-usul dan sejarah
Pada tahun 1868, Charles Warren mengidentifikasi Tell es-Sultan sebagai situs Jericho.[6] Ekskavasi di situs kuno Yerikho oleh John Garstang selama enam tahun pada tahun 1930-an, melaporkan bahwa "kota itu dihancurkan oleh api".[7] Kathleen Kenyon yang melakukan penggalian pada tahun 1950-an menemukan suatu lapisan abu dan bekas-bekas kebakaran setebal satu meter pada strata kota ini pada masa kehancurannya.[8] Sepotong batu bara dari bekas kebakaran kota telah diteliti dengan metode karbon-14 dan menghasilkan tarikh sekitar 1410 SM.[9] Bryant Wood melaporkan adanya timbunan bahan makanan dalam jumlah yang tak lazim yang ditemukan dalam reruntuhan Yerikho - sesuatu hal yang aneh, karena biasanya para penyerang suatu kota akan menjarah bahan makanan, tetapi di Yerikho malah dibiarkan terbakar dalam jumlah sangat besar, yang mengindikasikan kesesuaian dengan perintah kepada orang Israel untuk tidak mengambil, bahkan membakar, semua bahan makanan di kota itu.[10] Selain bahan makanan, juga ditemukan banyak sekali pecahan tembikar yang terbakar, yang rupanya merupakan wadah bahan makanan tersebut, dan coraknya hanya muncul dalam periode 1450-1400 SM, sehingga Wood menyimpulkan bahwa kehancuran kota Yerikho pada akhir Zaman Perunggu I (sekitar tahun 1400-an SM) sesuai dengan catatan ayat ini.[11] Majalah Time menyatakan bahwa bukti-bukti ini tampaknya benar-benar meyakinkan.[12] Wilson dalam New York Times mendaftarkan bahwa studi sisa-sisa tembikar, skarab raja Mesir, penanggalan karbon-14, aktivitas gempa bumi di daerah itu dan bekas-bekas tembok yang runtuh menghasilkan bukti yang impresif bahwa kota berkubu tersebut dihancurkan pada Zaman Perunggu Akhir, sekitar tahun 1400 SM.[13] Tiga scarab (suatu jimat/amulet Mesir yang berbentuk kumbang Scarabaeus sacer dan bertulisan, seringkali ditulisi nama seorang Firaun) memuat nama firaun Thutmosis III (1504-1450 SM), Amenhotep III (1384-1349 SM) dan Hatshepsut (1503-1483 SM), serta satu meterai segel bertulisan Tutmose III, ditemukan dari sebuah makam di bagian barat laut Yerikho. Pekuburan di luar Yerikho telah menghasilkan serangkaian skarab Mesir dari abad ke-18 SM sampai abad ke-14 SM, menunjukkan bahwa kota itu terus dihuni sampai abad ke-14 SM dan setelah itu tidak lagi.[14]
Lihat pula
- Ai
- Arkeologi alkitab
- Awal Israel kampanye
- "Joshua Fit the Battle of Jericho", Afrika-Amerika rohani tentang pertempuran
Referensi
- ^ Yosua 4:13
- ^ Killebrew 2005.
- ^ Yosua 6:1–7 TB - Sabda.org
- ^ Yosua 6:8–24 TB - Sabda.org
- ^ Yosua 6:25–27 TB - Sabda.org
- ^ Wagemakers, Bart (2014). Archaeology in the 'Land of Tells and Ruins': A History of Excavations in the Holy Land Inspired by the Photographs and Accounts of Leo Boer (dalam bahasa Inggris). Oxbow Books. hlm. 122ff. ISBN 9781782972464.
- ^ Kutipan dalam bahasa Inggris dari Garstang: “In a word, in all material details and in date the fall of Jericho took place as described in the Biblical narrative. Our demonstration is limited, however, to material observations: the walls fell, shaken apparently by earthquake, and the city was destroyed by fire, about 1400 B.C.” (“Jericho and the Biblical Story,” Wonders of the Past, Wise, New York, 1937, p. 1222).
- ^ Kutipan dalam bahasa Inggris: “The destruction was complete,” Kenyon reported. “Walls and floors were blackened or reddened by fire . . . In most rooms the fallen debris was heavily burnt . . .” (“Excavations at Jericho,” Palestinian Exploration Quarterly, 1955, p. 370).
- ^ The Bible and Archaeology: Archaeology and the Book of Joshua—The Conquest. Mario Seiglie. United Church of God Beyond Today. UCG.org / Good News. 29 Jul 1997.
- ^ Kutipan dalam bahasa Inggris: “The most abundant item found in the destruction apart from pottery,” says Wood, “was grain . . . In her limited excavation area, Kenyon recovered six bushels of grain in one season! This is unique in the annals of Palestinian archaeology. The presence of these grain stores in the city is entirely consistent with the Biblical account. The city did not fall as a result of a starvation siege, as was so common in ancient times. Instead, the Bible tells us, Jericho was destroyed after but seven days (Joshua 6:15, 20). Successful attackers normally plundered valuable grain once they captured a city. This of course would be inconsistent with the grain found here. But in the case of Jericho the Israelites were told that ‘the city and all that is within it shall be devoted to the Lord for destruction,’ and were commanded, ‘Keep yourselves from the things devoted to destruction’ (Joshua 9:17-18). So the Israelites were forbidden to take any plunder from Jericho. This could explain why so much grain was left to burn when [the city] met its end” (Biblical Archaeology Review, March-April 1990, p. 56).
- ^ Kutipan bahasa Inggris: “Despite my disagreements with Kenyon’s major conclusion, I nevertheless applaud her for her careful and painstaking field work . . . Her thoroughgoing excavation methods and detailed reporting of her findings, however, did not carry over into her analytical work. When the evidence is critically examined there is no basis for her contention that City IV [the level corresponding to a violent destruction and burning of the city] was destroyed by the Hyksos or Egyptians in the mid-16th century B.C.E. The pottery, stratigraphic considerations, scarab data and a Carbon-14 date all point to a destruction of the city around the end of Late Bronze I, about 1400 B.C.E. Garstang’s original date for this event appears to be the correct one!” (Biblical Archaeology Review, March-April 1990, p. 57).
- ^ Time magazine menerbitkan sebuah artikel mengenai kesimpulan-kesimpulan mengenai kesimpulan-kesimpulan terbaru tentang kota Yerikho, bukti-bukti itu sedemikian tampak menyakinkan sehingga para penulisnya berkomentar “Score one for the Bible” (Michael D. Lemonick, Time , March 5, 1990, p. 43).
- ^ John Noble Wilson, Believers Score in Battle Over the Battle of Jericho. New York Times 22 Feb 1990.
- ^ Did the Israelites Conquer Jericho? A New Look at the Archaeological Evidence - by Bryant G. Wood PhD - May 01, 2008.
Pustaka
- Coote, Robert B. (2000). "Conquest: Biblical narrative". Dalam Freedman, David Noel; Myers, Allen C. Eerdmans Dictionary of the Bible. Eerdmans.
- Creach, Jerome F.D (2003). Joshua. Westminster John Knox Press.
- Dever, William G. (2006). Who Were the Early Israelites and Where Did They Come From?. Eerdmans.
- Jacobs, Paul F. (2000). "Jericho". Dalam Freedman, David Noel; Myers, Allen C. Eerdmans Dictionary of the Bible. Eerdmans.
- Killebrew, Ann E. (2005). Biblical Peoples and Ethnicity: An Archaeological Study of Egyptians, Canaanites, and Early Israel, 1300–1100 B.C.E. Society of Biblical Literature.
- Laffey, Alice L. (2007). "Deuteronomistic history". Dalam Espín, Orlando O.; Nickoloff, James B. An introductory dictionary of theology and religious studies. Liturgical Press.
- Moore, Megan Bishop; Kelle, Brad E. (2011). Biblical History and Israel's Past. Eerdmans.
- Bruins, Hendrik J.; Van Der Plicht, Johannes (1995). "Tell Es-Sultan (Jericho): Radiocarbon Results..." (PDF). Radiocarbon. Proceedings of the 15th International 14C Conference. 37 (2): 213–220.
Pranala luar
- Media tentang The Battle of Jericho di Wikimedia Commons