Lompat ke isi

Pengepungan Brussel: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
sesuai konsensus terakhir, replaced: Perancis → Prancis (14)
Baris 8: Baris 8:
| casus =
| casus =
| territory =
| territory =
| result = Kemenangan Perancis. Perancis menduduki Brussel.
| result = Kemenangan Prancis. Prancis menduduki Brussel.
| combatant1 = {{flagcountry|Kerajaan Perancis}}
| combatant1 = {{flagcountry|Kerajaan Prancis}}
| combatant2 = {{flag|Monarki Habsburg|name=Austria}}
| combatant2 = {{flag|Monarki Habsburg|name=Austria}}
| commander1 = {{flagicon|Kingdom of France}} [[Maurice de Saxe]]
| commander1 = {{flagicon|Kingdom of France}} [[Maurice de Saxe]]
| commander2 = {{flagicon|Habsburg Monarchy}} [[Count Wenzel Anton Kaunitz-Rietberg|Count Kaunitz]] <br /> {{flagicon|Habsburg Monarchy}} Count Eugène de Lannoy de la Motterie
| commander2 = {{flagicon|Habsburg Monarchy}} [[Count Wenzel Anton Kaunitz-Rietberg|Count Kaunitz]] <br /> {{flagicon|Habsburg Monarchy}} Count Eugène de Lannoy de la Motterie
| strength1 = 22.000<ref>White, 1962, hlm. 172.</ref>
| strength1 = 22.000<ref name="White, 1962, hlm. 172">White, 1962, hlm. 172.</ref>
| strength2 = 12.000<ref>White, 1962, hlm. 172.</ref>
| strength2 = 12.000<ref name="White, 1962, hlm. 172">White, 1962, hlm. 172.</ref>
| casualties1 =
| casualties1 =
| casualties2 =
| casualties2 =
Baris 22: Baris 22:
{{Campaignbox War of the Austrian Succession}}
{{Campaignbox War of the Austrian Succession}}
}}
}}
'''Pengepungan Brussel''' berlangsung dari Januari hingga Februari 1746 selama [[Perang Penerus Austria]]. Pasukan [[Kerajaan Perancis|Perancis]] di bawah komando [[Maurice de Saxe]] melancarkan kampanye militer musim dingin yang berani dan inovatif dengan mengepung dan merebut kota [[Brussel]], yang saat itu merupakan ibukota [[Belanda Austria]].<ref>Browning 1994, hlm. 259–260.</ref>
'''Pengepungan Brussel''' berlangsung dari Januari hingga Februari 1746 selama [[Perang Penerus Austria]]. Pasukan [[Kerajaan Prancis|Prancis]] di bawah komando [[Maurice de Saxe]] melancarkan kampanye militer musim dingin yang berani dan inovatif dengan mengepung dan merebut kota [[Brussel]], yang saat itu merupakan ibukota [[Belanda Austria]].<ref>Browning 1994, hlm. 259–260.</ref>


Perancis terdorong oleh fakta bahwa banyak pasukan sekutu yang terpaksa kembali ke Britania karena [[pemberontakan Jakobit 1745]] telah meletus dan [[Bonnie Prince Charlie]] telah memenangkan [[Pertempuran Prestonpans]]. Akibatnya, sangat sedikit pasukan yang tersisa untuk melawan Perancis.<ref>Brumwell 2007, hlm. 57–58.</ref> Setelah Perancis menembus tembok kota Brussel, pasukan Austria terpaksa menyerah pada 22 Februari dan pengepungan berakhir hanya dalam waktu tiga minggu.
Prancis terdorong oleh fakta bahwa banyak pasukan sekutu yang terpaksa kembali ke Britania karena [[pemberontakan Jakobit 1745]] telah meletus dan [[Bonnie Prince Charlie]] telah memenangkan [[Pertempuran Prestonpans]]. Akibatnya, sangat sedikit pasukan yang tersisa untuk melawan Prancis.<ref>Brumwell 2007, hlm. 57–58.</ref> Setelah Prancis menembus tembok kota Brussel, pasukan Austria terpaksa menyerah pada 22 Februari dan pengepungan berakhir hanya dalam waktu tiga minggu.


Gubernur Belanda Austria [[Count Wenzel Anton Kaunitz-Rietberg|Count Kaunitz]] terpaksa memindahkan administrasinya ke kota [[Antwerpen]] di utara. Pengepungan ini membuatnya tidak mempercayai sekutunya [[Kerajaan Britania Raya]] dan [[Republik Belanda]] karena ia menganggap mereka tidak melakukan apa-apa untuk melindungi Brussel dari Perancis. Satu dasawarsa kemudian Kaunitz akan menjadi salah satu pemrakarsa [[Aliansi Perancis-Austria]] yang membuat Austria menghentikan [[Aliansi Inggris-Austria|persekutuannya dengan Britania]].
Gubernur Belanda Austria [[Count Wenzel Anton Kaunitz-Rietberg|Count Kaunitz]] terpaksa memindahkan administrasinya ke kota [[Antwerpen]] di utara. Pengepungan ini membuatnya tidak mempercayai sekutunya [[Kerajaan Britania Raya]] dan [[Republik Belanda]] karena ia menganggap mereka tidak melakukan apa-apa untuk melindungi Brussel dari Prancis. Satu dasawarsa kemudian Kaunitz akan menjadi salah satu pemrakarsa [[Aliansi Prancis-Austria]] yang membuat Austria menghentikan [[Aliansi Inggris-Austria|persekutuannya dengan Britania]].


Setelah merebut Brussel, Perancis mengambil kota-kota dan benteng-benteng penting lain di Belanda Austria, termasuk [[Mons]] dan [[Namur]]. Brussel diduduki Perancis hingga kota ini dikembalikan berdasarkan [[Traktat Aix-la-Chapelle (1748)|Traktat Aix-la-Chapelle]] tahun 1748 bersamaan dengan wilayah Belanda Austria lainnya, walaupun pasukan Perancis baru meninggalkan kota pada Januari 1749.<ref>Browning 1994, hlm.362–363.</ref>
Setelah merebut Brussel, Prancis mengambil kota-kota dan benteng-benteng penting lain di Belanda Austria, termasuk [[Mons]] dan [[Namur]]. Brussel diduduki Prancis hingga kota ini dikembalikan berdasarkan [[Traktat Aix-la-Chapelle (1748)|Traktat Aix-la-Chapelle]] tahun 1748 bersamaan dengan wilayah Belanda Austria lainnya, walaupun pasukan Prancis baru meninggalkan kota pada Januari 1749.<ref>Browning 1994, hlm.362–363.</ref>


== Catatan kaki ==
== Catatan kaki ==
Baris 41: Baris 41:


{{Topik Brussel}}
{{Topik Brussel}}
{{sejarah-stub}}


[[Kategori:Konflik tahun 1746]]
[[Kategori:Konflik tahun 1746]]
[[Kategori:Pengepungan melibatkan Austria]]
[[Kategori:Pengepungan melibatkan Austria]]
[[Kategori:Pengepungan melibatkan Perancis]]
[[Kategori:Pengepungan melibatkan Prancis]]
[[Kategori:Perang Penerus Austria]]
[[Kategori:Perang Penerus Austria]]


{{sejarah-stub}}

Revisi per 2 Februari 2019 16.29

Pengepungan Brussel berlangsung dari Januari hingga Februari 1746 selama Perang Penerus Austria. Pasukan Prancis di bawah komando Maurice de Saxe melancarkan kampanye militer musim dingin yang berani dan inovatif dengan mengepung dan merebut kota Brussel, yang saat itu merupakan ibukota Belanda Austria.[2]

Prancis terdorong oleh fakta bahwa banyak pasukan sekutu yang terpaksa kembali ke Britania karena pemberontakan Jakobit 1745 telah meletus dan Bonnie Prince Charlie telah memenangkan Pertempuran Prestonpans. Akibatnya, sangat sedikit pasukan yang tersisa untuk melawan Prancis.[3] Setelah Prancis menembus tembok kota Brussel, pasukan Austria terpaksa menyerah pada 22 Februari dan pengepungan berakhir hanya dalam waktu tiga minggu.

Gubernur Belanda Austria Count Kaunitz terpaksa memindahkan administrasinya ke kota Antwerpen di utara. Pengepungan ini membuatnya tidak mempercayai sekutunya Kerajaan Britania Raya dan Republik Belanda karena ia menganggap mereka tidak melakukan apa-apa untuk melindungi Brussel dari Prancis. Satu dasawarsa kemudian Kaunitz akan menjadi salah satu pemrakarsa Aliansi Prancis-Austria yang membuat Austria menghentikan persekutuannya dengan Britania.

Setelah merebut Brussel, Prancis mengambil kota-kota dan benteng-benteng penting lain di Belanda Austria, termasuk Mons dan Namur. Brussel diduduki Prancis hingga kota ini dikembalikan berdasarkan Traktat Aix-la-Chapelle tahun 1748 bersamaan dengan wilayah Belanda Austria lainnya, walaupun pasukan Prancis baru meninggalkan kota pada Januari 1749.[4]

Catatan kaki

  1. ^ a b White, 1962, hlm. 172.
  2. ^ Browning 1994, hlm. 259–260.
  3. ^ Brumwell 2007, hlm. 57–58.
  4. ^ Browning 1994, hlm.362–363.

Referensi

  • Browning, Reed. The War of the Austrian Succession. Alan Sutton Publishing, 1994.
  • Brumwell, Stephen (2007). Paths of Glory: The Life and Death of General James Wolfe, Continuum International Publishing Group, 432 p. ISBN 978-0-7735-3261-8 (preview)
  • White, Jon Manchip. Marshal of France, The Life and Times of Maurice de Saxe, Rand McNally & Co., 1962.