Kromosom: Perbedaan antara revisi
k Bot: Perubahan kosmetika |
Perbaikan kesalahan ketik Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
Baris 29: | Baris 29: | ||
Setiap kromosom memiliki dua lengan, yang pendek disebut '''lengan p''' (dari [[bahasa Perancis]] ''petit'' yang berarti kecil) dan lengan yang panjang '''lengan q''' (q mengikuti p dalam alfabet). |
Setiap kromosom memiliki dua lengan, yang pendek disebut '''lengan p''' (dari [[bahasa Perancis]] ''petit'' yang berarti kecil) dan lengan yang panjang '''lengan q''' (q mengikuti p dalam alfabet). |
||
[[Prokariota]] tidak memiliki histon atau nukleus. Dalam keadaan |
[[Prokariota]] tidak memiliki histon atau nukleus. Dalam keadaan longgarnya, DNA dapat diakses untuk [[transkripsi]], regulasi, dan [[replikasi]]. |
||
Kromosom pertama kali diamati oleh [[Karl Wilhelm von Nägeli]] pada [[1842]] dan ciri-cirinya dijelaskan dengan detail oleh [[Walther Flemming]] pada [[1882]]. Sedangkan |
Kromosom pertama kali diamati oleh [[Karl Wilhelm von Nägeli]] pada [[1842]] dan ciri-cirinya dijelaskan dengan detail oleh [[Walther Flemming]] pada [[1882]]. Sedangkan prinsip-prinsip klasik [[genetika]] merupakan pemikiran [[deduksi]] dari [[Gregor Mendel]] pada 1865<ref>{{en}}{{cite book |
||
|title = The Cell - A Molecular Approach |
|title = The Cell - A Molecular Approach |
||
|author = Geoffrey M. Cooper |
|author = Geoffrey M. Cooper |
||
Baris 42: | Baris 42: | ||
|url = http://www.ncbi.nlm.nih.gov/bookshelf/br.fcgi?book=cooper&part=A417 |
|url = http://www.ncbi.nlm.nih.gov/bookshelf/br.fcgi?book=cooper&part=A417 |
||
|accessdate = 2010-08-12 |
|accessdate = 2010-08-12 |
||
}}</ref> yang banyak diabaikan orang hingga |
}}</ref> yang banyak diabaikan orang hingga 1902, [[Walter Sutton]] dan [[Theodor Boveri]] menemukan kesamaan antara perilaku kromosom saat [[meiosis]] dengan [[hukum Mendel]] dan menarik kesimpulan bahwa kromosom merupakan pembawa [[gen]].<ref>{{en}}{{cite book |
||
|title = An Introduction to Genetic Analysis |
|title = An Introduction to Genetic Analysis |
||
|author = Anthony JF Griffiths, Jeffrey H Miller, David T Suzuki, Richard C Lewontin, and William M Gelbart |
|author = Anthony JF Griffiths, Jeffrey H Miller, David T Suzuki, Richard C Lewontin, and William M Gelbart |
||
Baris 55: | Baris 55: | ||
}}</ref> Hasil penelitian keduanya dikenal sebagai [[teori Sutton-Boveri]] atau [[hipotesis]] Sutton-Boveri atau teori [[hereditas]] kromosom, yang menjadi kontroversi dan perdebatan para pakar kala itu. |
}}</ref> Hasil penelitian keduanya dikenal sebagai [[teori Sutton-Boveri]] atau [[hipotesis]] Sutton-Boveri atau teori [[hereditas]] kromosom, yang menjadi kontroversi dan perdebatan para pakar kala itu. |
||
Pada [[1910]], [[Thomas Hunt Morgan]] membuktikan bahwa kromosom merupakan pembawa [[gen]]. Pada |
Pada [[1910]], [[Thomas Hunt Morgan]] membuktikan bahwa kromosom merupakan pembawa [[gen]]. Pada 1955, [[Joe Hin Tjio]], seorang ilmuwan Amerika kelahiran Indonesia berhasil membuktikan bahwa kromosom manusia terdiri dari 23 pasang, bukan 24 pasang seperti yang diyakini para ahli genetika sejak lama. |
||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
Revisi per 3 Februari 2019 21.30
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Kromosom (bahasa Yunani: chroma, warna; dan soma, badan) merupakan struktur di dalam sel berupa deret panjang molekul yang terdiri dari satu molekul DNA[1] dan berbagai protein terkait yang merupakan informasi genetik suatu organisme,[2] seperti molekul kelima jenis histon dan faktor transkripsi yang terdapat pada beberapa deret, dan termasuk gen unsur regulator dan sekuens nukleotida. Kromosom yang berada di dalam nukleus sel eukariota, secara khusus disebut kromatin.[3]
Dalam kromosom eukariota, DNA yang tidak terkondensasi berada dalam struktur order-quasi dalam nukleus, di mana ia membungkus histon (protein struktural, Gambar 1), dan di mana material komposit ini disebut kromatin. Selama mitosis (pembelahan sel), kromosom terkondensasi dan disebut kromosom metafase. Hal ini menyebabkan masing-masing kromosom dapat diamati melalui mikroskop optik.
Setiap kromosom memiliki dua lengan, yang pendek disebut lengan p (dari bahasa Perancis petit yang berarti kecil) dan lengan yang panjang lengan q (q mengikuti p dalam alfabet).
Prokariota tidak memiliki histon atau nukleus. Dalam keadaan longgarnya, DNA dapat diakses untuk transkripsi, regulasi, dan replikasi.
Kromosom pertama kali diamati oleh Karl Wilhelm von Nägeli pada 1842 dan ciri-cirinya dijelaskan dengan detail oleh Walther Flemming pada 1882. Sedangkan prinsip-prinsip klasik genetika merupakan pemikiran deduksi dari Gregor Mendel pada 1865[4] yang banyak diabaikan orang hingga 1902, Walter Sutton dan Theodor Boveri menemukan kesamaan antara perilaku kromosom saat meiosis dengan hukum Mendel dan menarik kesimpulan bahwa kromosom merupakan pembawa gen.[5] Hasil penelitian keduanya dikenal sebagai teori Sutton-Boveri atau hipotesis Sutton-Boveri atau teori hereditas kromosom, yang menjadi kontroversi dan perdebatan para pakar kala itu.
Pada 1910, Thomas Hunt Morgan membuktikan bahwa kromosom merupakan pembawa gen. Pada 1955, Joe Hin Tjio, seorang ilmuwan Amerika kelahiran Indonesia berhasil membuktikan bahwa kromosom manusia terdiri dari 23 pasang, bukan 24 pasang seperti yang diyakini para ahli genetika sejak lama.
Lihat pula
- Daftar organisme menurut jumlah kromosom
- Sistem penentuan kelamin ZW
- Sistem penentuan kelamin XY
- Sistem penentuan kelamin X0
- Mutasi
Referensi
- ^ (Inggris)"Chromosomes". John Kimball. Diakses tanggal 2010-08-12.
- ^ (Inggris)Bruce Alberts, Alexander Johnson, Julian Lewis, Martin Raff, Keith Roberts, dan Peter Walter (2002). Molecular Biology of the Cell (edisi ke-4). Garland Science. hlm. Chromosome. ISBN 0-8153-4072-9. Diakses tanggal 2010-08-12.
- ^ (Inggris)"The Nucleus". John Kimball. Diakses tanggal 2010-08-12.
- ^ (Inggris)Geoffrey M. Cooper (2000). The Cell - A Molecular Approach. Boston University (edisi ke-2). Sunderland (MA): Sinauer Associates. hlm. Heredity, Genes, and DNA. ISBN 0-87893-106-6. Diakses tanggal 2010-08-12.
- ^ (Inggris)Anthony JF Griffiths, Jeffrey H Miller, David T Suzuki, Richard C Lewontin, and William M Gelbart (2000). An Introduction to Genetic Analysis. University of British Columbia, University of California, Harvard University (edisi ke-7). W. H. Freeman. hlm. Historical development of the chromosome theory. ISBN 0-7167-3520-2. Diakses tanggal 2010-08-13.
Pranala luar
- (Inggris)What Can Our Chromosomes Tell Us? ("Apakah yang dapat kromosom beritahukan kepada kita?"), tinjauan komprehensif dan mudah dimengerti tentang kromosom, dari Genetic Science Learning Center University of Utah
- (Inggris)Membuat karyotipe Anda sendiri, from the University of Utah's Genetic Science Learning Center
- (Inggris)Chromosome News from Genome News Network
- (Inggris)European Chromosome 11q Network
- (Inggris)Eurochromnet, European network for Rare Chromosome Disorders on the Internet
- (Inggris)http://www.ensembl.org Ensembl project, presenting chromosomes, their genes and syntenic loci graphically via the web