Siti Fadilah Supari: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 2: | Baris 2: | ||
{{inuse}} |
{{inuse}} |
||
[[Berkas:Siti_fadillah_supari.jpg|framed|right|Siti Fadillah Supari]] |
[[Berkas:Siti_fadillah_supari.jpg|framed|right|Siti Fadillah Supari]] |
||
'''Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K)''' (lahir di [[Solo]], [[Indonesia]], [[6 November]] [[1949]]) adalah [[Menteri Kesehatan Indonesia|Menteri Kesehatan]] [[Indonesia]] dalam [[Kabinet Indonesia Bersatu]] pimpinan [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Susilo Bambang Yudhoyono]]. Sebelumnya, ia dikenal sebagai periset spesialis [[Jantung|penyakit jantung]]. Ia menikah dengan Muhamad Supari. |
'''Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K)''' (lahir di [[Solo]], [[Indonesia]], [[6 November]] [[1949]]) adalah ahli jantung<ref name="tokohindositi"/>, staf pengajar [[kardiologi]] [[Universitas Indonesia]], dan [[Menteri Kesehatan Indonesia|Menteri Kesehatan]] [[Indonesia]] dalam [[Kabinet Indonesia Bersatu]] pimpinan [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Susilo Bambang Yudhoyono]]. Sebelumnya, ia dikenal sebagai periset spesialis [[Jantung|penyakit jantung]]. Ia menikah dengan Muhamad Supari. |
||
Ia dipilih oleh Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, karena presiden menginginkan orang yang tegas dalam memimpin [[Departemen Kesehatan]].<ref name="tokohindositi">[http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/s/siti-fadilah/index.shtml Siti Fadilah Supari. Tegas dan Pekerja Keras]</ref> |
Ia dipilih oleh Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, karena presiden menginginkan orang yang tegas dalam memimpin [[Departemen Kesehatan]].<ref name="tokohindositi">[http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/s/siti-fadilah/index.shtml Siti Fadilah Supari. Tegas dan Pekerja Keras]</ref> |
Revisi per 3 Juni 2008 08.27
ProyekWiki Biologi | ||||||||||||||
|
Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K) (lahir di Solo, Indonesia, 6 November 1949) adalah ahli jantung[1], staf pengajar kardiologi Universitas Indonesia, dan Menteri Kesehatan Indonesia dalam Kabinet Indonesia Bersatu pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sebelumnya, ia dikenal sebagai periset spesialis penyakit jantung. Ia menikah dengan Muhamad Supari.
Ia dipilih oleh Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, karena presiden menginginkan orang yang tegas dalam memimpin Departemen Kesehatan.[1]
Pada Maret 2007, ia menuding Askes tidak menyalurkan klaim rumah sakit sesuai dengan permintaan dalam rapat di Dewan Perwakilan Rakyat. Pada tahun 2008, ia menulis buku berjudul Saatnya Dunia Berubah: Tangan Tuhan di alik Virus Flu Burung mengenai konspirasi Amerika Serikat dan organisasi WHO dalam mengembangkan senjata biologis dengan menggunakan virus flu burung. Buku ini menuai protes dari petinggi WHO dan Amerika Serikat.
Pendidikan
Ia menerima gelar sarjana dari Universitas Gadjah Mada (Yogyakarta) pada tahun 1972. Pada 1987, ia menerima gelar master (S-2) untuk penyakit jantung dan pembuluh darah dari Universitas Indonesia pada 1987. Pada 1996, ia menerima gelar doktor (S-3) dari Universitas Indonesia.
Kursus
Pada 1993, ia kursus Kardiologi Molekuler di Heart House Washington DC, Maryland (Amerika Serikat) dan kursus Epidemologi di Fakultas Universitas Indonesia (1997). Pada 1998, ia kursus Preventive Cardiology di Goteborg (Swedia) dan peneliti di Bowman Grey Comparative Medicine (Universitas Wake Forest, Amerika Serikat).
Karir dan Organisasi
Ia tampil sebagai dosen tamu Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, dosen tamu di Pasca Sarjana Jurusan Epidemiologi Universitas Indonesia dan pengajar Departemen Jantung dan Pembuluh Darah Pusat Jantung Nasional Harapan Kita/Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Ia tampil sebagai Kepala Unit Penelitian Yayasan Jantung Indonesia dan Kepala Pusat Penelitian Rumah Sakit Jantung Harapan Kita. Kemudian, pada 20 Oktober 2004, ia ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk memimpin Departemen Kesehatan. Sebelum menjabat menteri, ia adalah anggota Komunitas Kardiologi dan bekerja di Yayasan Jantung Indonesia serta Ikatan Dokter Indonesia.
Penghargaan
Pada 1987, ia menerima The Best Investigator Award Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Best Young Investigator Award dalam Kongres Kardiologi di Manila, Filipina (1988). Ia menerima The Best Investigator Award Konferensi Ilmiah tentang Omega 3 di Texas Amerika Serikat (1994) dan Anthony Mason Award dari Universitas South Wales (1997). Ia juga menerima beberapa penghargaan dari Amerika dan Australia. Tak kurang dari 150 karya ilmiahnya telah diterbitkan dalam jurnal lokal, regional, dan internasional.
Menulis buku
Pada tanggal 6 Februari 2008, Siti Fadilah menulis buku Saatnya Dunia Berubah: Tangan Tuhan di alik Virus Flu Burung yang berisi mengenai konspirasi Amerika Serikat dan WHO dalam mengembangkan senjata biologis dengan menggunakan virus flu burung. Bukunya menuai protes dari petinggi-petinggi WHO dan AS.
Catatan kaki
Pranala luar
- (Indonesia) TokohIndonesia.com
Didahului oleh: Ahmad Suyudi |
Menteri Kesehatan 2004– |
Diteruskan oleh: belum ada |