Lompat ke isi

Ahmad ar-Rifa'i: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
AMA Ptk (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
AMA Ptk (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2: Baris 2:
'''Ahmad bin 'Alī ar-Rifa'i''' (1118 [[Masehi|M]]/512 [[Hijriah|H]]{{spaced ndash}}1182 M/576 H) adalah seorang ulama pembentuk [[Tarekat Rifa'iyyah]]. Ia merupakan seorang [[fikih|faqih]] [[mazhab Syafii|Syafii]], seorang [[Asy'ariyah|Asy'ari]], dan juga seorang [[sufi|ulama sufi]] berkebangsaan [[Irak]] abad ke-6 Hijriah/12 Masehi. Ia dikenal sebagai salah seorang tokoh pokok dalam [[tasawuf|persufian]] (''quthb''), dan padanya '''Tarekat Rifa'iyyah''' disandarkan. Dia digelari dengan sebutan "Abu al-'Ālamīn", "Syaikh ath-Tharā'iq", "Syaikh al-Kabīr", dan "Ustadz al-Jamā'ah". Ia lahir di Desa Hasan, [[Kegubernuran Wasith]], Irak, dan meninggal di Desa Ummu 'Ubaidah, suatu tempat yang terletak di antara Wasith dan [[Kegubernuran Basra|Basra]]. Beberapa di antara karangannya adalah ''Tafsīr Sūrah al-Qadr'', ''ath-Tharīq ila Allāh'', ''Syarh at-Tanbīh fī al-Fiqh'', dan wejangan-wejanagannya dikumpulkan dalam sebuah risalah yang dinamai ''Rahīq al-Kautsar''.<ref>{{aut|[[Georges Tarabichi|Tarabichi, Georges]]}} (2006). ''Mu'jām al-Falāsifah''. Cetakan ke-III. hlm.322{{spaced ndash}}23. [[Beirut]]: Dār ath-Thalī'ah.</ref>
'''Ahmad bin 'Alī ar-Rifa'i''' (1118 [[Masehi|M]]/512 [[Hijriah|H]]{{spaced ndash}}1182 M/576 H) adalah seorang ulama pembentuk [[Tarekat Rifa'iyyah]]. Ia merupakan seorang [[fikih|faqih]] [[mazhab Syafii|Syafii]], seorang [[Asy'ariyah|Asy'ari]], dan juga seorang [[sufi|ulama sufi]] berkebangsaan [[Irak]] abad ke-6 Hijriah/12 Masehi. Ia dikenal sebagai salah seorang tokoh pokok dalam [[tasawuf|persufian]] (''quthb''), dan padanya '''Tarekat Rifa'iyyah''' disandarkan. Dia digelari dengan sebutan "Abu al-'Ālamīn", "Syaikh ath-Tharā'iq", "Syaikh al-Kabīr", dan "Ustadz al-Jamā'ah". Ia lahir di Desa Hasan, [[Kegubernuran Wasith]], Irak, dan meninggal di Desa Ummu 'Ubaidah, suatu tempat yang terletak di antara Wasith dan [[Kegubernuran Basra|Basra]]. Beberapa di antara karangannya adalah ''Tafsīr Sūrah al-Qadr'', ''ath-Tharīq ila Allāh'', ''Syarh at-Tanbīh fī al-Fiqh'', dan wejangan-wejanagannya dikumpulkan dalam sebuah risalah yang dinamai ''Rahīq al-Kautsar''.<ref>{{aut|[[Georges Tarabichi|Tarabichi, Georges]]}} (2006). ''Mu'jām al-Falāsifah''. Cetakan ke-III. hlm.322{{spaced ndash}}23. [[Beirut]]: Dār ath-Thalī'ah.</ref>


Ia memiliki nasab yang tersambung sampailah kepada [[Ali bin Abi Thalib]]. Ketika Ahmad bin Ali ar-Rifa'i ini masih kecil, ayayhnya yakni Sayyid Ali al-Bathā'ihī meninggal. Sehingga, iapun diasuh oleh Sayyid Manshūr ar-Rabbanī al-Bathā'ihī.<ref>{[aut|al-Kailani, Jamāluddīn Fālih}}. ''Al-Imam Ahmad ar-Rifa'i al-Mushlih al-Mujaddid''. hlm.45.</ref>
Ia memiliki nasab yang tersambung sampailah kepada [[Ali bin Abi Thalib]]. Ketika Ahmad bin Ali ar-Rifa'i ini masih kecil, ayayhnya yakni Sayyid Ali al-Bathā'ihī meninggal. Sehingga, iapun diasuh oleh Sayyid Manshūr ar-Rabbanī al-Bathā'ihī.<ref>{{aut|al-Kailani, Jamāluddīn Fālih}}. ''Al-Imam Ahmad ar-Rifa'i al-Mushlih al-Mujaddid''. hlm.45.</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 7 Februari 2019 07.21

Ahmad bin 'Alī ar-Rifa'i (1118 M/512 H – 1182 M/576 H) adalah seorang ulama pembentuk Tarekat Rifa'iyyah. Ia merupakan seorang faqih Syafii, seorang Asy'ari, dan juga seorang ulama sufi berkebangsaan Irak abad ke-6 Hijriah/12 Masehi. Ia dikenal sebagai salah seorang tokoh pokok dalam persufian (quthb), dan padanya Tarekat Rifa'iyyah disandarkan. Dia digelari dengan sebutan "Abu al-'Ālamīn", "Syaikh ath-Tharā'iq", "Syaikh al-Kabīr", dan "Ustadz al-Jamā'ah". Ia lahir di Desa Hasan, Kegubernuran Wasith, Irak, dan meninggal di Desa Ummu 'Ubaidah, suatu tempat yang terletak di antara Wasith dan Basra. Beberapa di antara karangannya adalah Tafsīr Sūrah al-Qadr, ath-Tharīq ila Allāh, Syarh at-Tanbīh fī al-Fiqh, dan wejangan-wejanagannya dikumpulkan dalam sebuah risalah yang dinamai Rahīq al-Kautsar.[1]

Ia memiliki nasab yang tersambung sampailah kepada Ali bin Abi Thalib. Ketika Ahmad bin Ali ar-Rifa'i ini masih kecil, ayayhnya yakni Sayyid Ali al-Bathā'ihī meninggal. Sehingga, iapun diasuh oleh Sayyid Manshūr ar-Rabbanī al-Bathā'ihī.[2]

Referensi

  1. ^ Tarabichi, Georges (2006). Mu'jām al-Falāsifah. Cetakan ke-III. hlm.322 – 23. Beirut: Dār ath-Thalī'ah.
  2. ^ al-Kailani, Jamāluddīn Fālih. Al-Imam Ahmad ar-Rifa'i al-Mushlih al-Mujaddid. hlm.45.