Saccharomyces cerevisiae: Perbedaan antara revisi
k Bot: Memperbaiki pengalihan |
merubah sesuai sub bab dan membautnya lebih rapi. serta memberikan kutipan tentang suatu hal yang akan memudahkan pemabaca. |
||
Baris 15: | Baris 15: | ||
| binomial_authority = [[Franz Meyen|Meyen]] ''ex'' [[Emil Christian Hansen|E.C. Hansen]] |
| binomial_authority = [[Franz Meyen|Meyen]] ''ex'' [[Emil Christian Hansen|E.C. Hansen]] |
||
}} |
}} |
||
'''''Saccharomyces cerevisiae''''' adalah nama [[spesies]] yang termasuk dalam [[khamir]] berbentuk oval. ''Saccharomyces cerevisiae'' mempunyai mikrostruktur yang terdiri dari : |
'''''Saccharomyces cerevisiae''''' adalah nama [[spesies]] yang termasuk dalam [[khamir]] berbentuk oval. |
||
== Struktur == |
|||
''Saccharomyces cerevisiae'' mempunyai mikrostruktur yang terdiri dari : |
|||
1. Kapsul |
1. Kapsul |
||
2. Dinding Sel<blockquote>[[Dinding sel]] khamir<ref>{{Cite journal|date=2019-02-08|title=Khamir|url=https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Khamir&oldid=14775567|journal=Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas|language=id}}</ref> pada sel-sel yang muda sangat tipis, namun semakin lama semakin menebal seiring dengan waktu. Pada dinding sel terdapat struktur yang disebut bekas lahir (bekas yang timbul dari pembentukan oleh sel induk) dan bekas [[Tunas (reproduksi)|tunas]] (bekas yang timbul akibat pembentukan anak sel). Setiap sel hanya dapat memiliki satu bekas lahir, namun bisa membentuk banyak bekas tunas. ''Saccharomyces cerevisiae'' dapat membentuk 9 sampai 43 tunas dengan rata-rata 24 tunas per sel, dan paling banyak lahir pada kedua ujung sel yang memanjang.</blockquote><blockquote>Dinding sel khamir terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut:</blockquote><blockquote>> Glukan Khamir (30-35% berat kering dinding sel)</blockquote><blockquote>> [[Manan|Mannan]] (30% dari berat kering dinding khamir)</blockquote><blockquote>> [[Protein]] (6% berat kering dinding sel)</blockquote><blockquote>> [[Kitin]] (1-2 %)</blockquote><blockquote>> [[Lipid]] (8.5-13.5 %)</blockquote>3. Membran Sitoplasma<ref>{{Cite journal|date=2018-10-29|title=Sitoplasma|url=https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Sitoplasma&oldid=14329859|journal=Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas|language=id}}</ref> |
|||
2. Dinding Sel |
|||
[[Dinding sel]] khamir pada sel-sel yang muda sangat tipis, namun semakin lama semakin menebal seiring dengan waktu. Pada dinding sel terdapat struktur yang disebut bekas lahir (bekas yang timbul dari pembentukan oleh sel induk) dan bekas [[Tunas (reproduksi)|tunas]] (bekas yang timbul akibat pembentukan anak sel). Setiap sel hanya dapat memiliki satu bekas lahir, namun bisa membentuk banyak bekas tunas. ''Saccharomyces cerevisiae'' dapat membentuk 9 sampai 43 tunas dengan rata-rata 24 tunas per sel, dan paling banyak lahir pada kedua ujung sel yang memanjang. |
|||
Dinding sel khamir terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut: |
|||
>Glukan Khamir (30-35% berat kering dinding sel) |
|||
>[[Manan|Mannan]] (30% dari berat kering dinding khamir) |
|||
>[[Protein]] (6% berat kering dinding sel) |
|||
>[[Kitin]] (1-2 %) |
|||
>[[Lipid]] (8.5-13.5 %) |
|||
3. Membran Sitoplasma |
|||
4. [[Inti|Nukleus]] |
4. [[Inti|Nukleus]] |
||
Baris 37: | Baris 30: | ||
6. [[Mitokondria]] |
6. [[Mitokondria]] |
||
⚫ | |||
7. Globula Lipid |
|||
⚫ | |||
<br /> |
|||
8. [[Sitoplasma]] |
|||
== Cara berkembang biak == |
|||
''Saccharomyces cerevisiae'' berkembang biak dengan cara berikut: |
''Saccharomyces cerevisiae'' berkembang biak dengan cara berikut: |
||
# Pertunasan multipolar, dimana tunas muncul dari sekitar ujung sel |
# Pertunasan multipolar, dimana tunas muncul dari sekitar ujung sel |
||
Baris 47: | Baris 40: | ||
# Pembentukan [[askospora]]. Pada khamir [[diploid]] seperti ''Saccharomyces cerevisiae'', [[meiosis]] dapat terjadi langsung dari sel vegetatif. Spora berbentuk bulat atau oval dengan permukaan halus. |
# Pembentukan [[askospora]]. Pada khamir [[diploid]] seperti ''Saccharomyces cerevisiae'', [[meiosis]] dapat terjadi langsung dari sel vegetatif. Spora berbentuk bulat atau oval dengan permukaan halus. |
||
== fungsi == |
|||
''Saccharomyces cerevisiae'' berfungsi dalam pembuatan [[roti]] dan [[bir]], karena ''Saccharomyces'' bersifat fermentatif (melakukan [[fermentasi]], yaitu memecah [[glukosa]] menjadi [[karbon dioksida]] dan [[alkohol]]) kuat. Namun, dengan adanya [[oksigen]], ''Saccharomyces'' juga dapat melakukan [[respirasi]] yaitu meng[[redoks|oksidasi]] [[gula]] menjadi karbon dioksida dan [[air]]. |
''Saccharomyces cerevisiae'' berfungsi dalam pembuatan [[roti]] dan [[bir]], karena ''Saccharomyces'' bersifat fermentatif (melakukan [[fermentasi]], yaitu memecah [[glukosa]] menjadi [[karbon dioksida]] dan [[alkohol]]) kuat. Namun, dengan adanya [[oksigen]], ''Saccharomyces'' juga dapat melakukan [[respirasi]] yaitu meng[[redoks|oksidasi]] [[gula]] menjadi karbon dioksida dan [[air]]. |
||
Revisi per 24 Februari 2019 04.55
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Saccharomyces cerevisiae | |
---|---|
S. cerevisiae dilihat dengan DIC microscopy | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Subfilum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | S. cerevisiae
|
Nama binomial | |
Saccharomyces cerevisiae Meyen ex E.C. Hansen
|
Saccharomyces cerevisiae adalah nama spesies yang termasuk dalam khamir berbentuk oval.
Struktur
Saccharomyces cerevisiae mempunyai mikrostruktur yang terdiri dari :
1. Kapsul
2. Dinding Sel
Dinding sel khamir[1] pada sel-sel yang muda sangat tipis, namun semakin lama semakin menebal seiring dengan waktu. Pada dinding sel terdapat struktur yang disebut bekas lahir (bekas yang timbul dari pembentukan oleh sel induk) dan bekas tunas (bekas yang timbul akibat pembentukan anak sel). Setiap sel hanya dapat memiliki satu bekas lahir, namun bisa membentuk banyak bekas tunas. Saccharomyces cerevisiae dapat membentuk 9 sampai 43 tunas dengan rata-rata 24 tunas per sel, dan paling banyak lahir pada kedua ujung sel yang memanjang.
Dinding sel khamir terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut:
> Glukan Khamir (30-35% berat kering dinding sel)
> Mannan (30% dari berat kering dinding khamir)
> Protein (6% berat kering dinding sel)
> Kitin (1-2 %)
> Lipid (8.5-13.5 %)
3. Membran Sitoplasma[2]
4. Nukleus
5. Vakuola
6. Mitokondria
7. Globula Lipid
Saccharomyces cerevisiae mengandung lipid dalam jumlah sangat sedikit. Lipid ini disimpan dalam bentuk globula yang dapat dilihat dengan mikroskop setelah diberi pewarna lemak seperti Hitam Sudan atau Merah Sudan.
8. Sitoplasma
Cara berkembang biak
Saccharomyces cerevisiae berkembang biak dengan cara berikut:
- Pertunasan multipolar, dimana tunas muncul dari sekitar ujung sel
- Pembelahan tunas, yaitu gabungan antara pertunasan dan pembelahan. Pada proses ini mula-mula terbentuk tunas, tetapi tempat melekatnya tunas pada sel induk relatif besar, kemudian terbentuk septa yang memisahkan tunas dari induk selnya. Pada Saccharomyces, areal tempat melekatnya tunas pada induk sedemikian kecilnya sehingga seolah tidak pernah terbentuk septa (tidak dapat dilihat oleh mikroskop biasa)
- Pembentukan askospora. Pada khamir diploid seperti Saccharomyces cerevisiae, meiosis dapat terjadi langsung dari sel vegetatif. Spora berbentuk bulat atau oval dengan permukaan halus.
fungsi
Saccharomyces cerevisiae berfungsi dalam pembuatan roti dan bir, karena Saccharomyces bersifat fermentatif (melakukan fermentasi, yaitu memecah glukosa menjadi karbon dioksida dan alkohol) kuat. Namun, dengan adanya oksigen, Saccharomyces juga dapat melakukan respirasi yaitu mengoksidasi gula menjadi karbon dioksida dan air.
Referensi
- ^ "Khamir". Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. 2019-02-08.
- ^ "Sitoplasma". Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. 2018-10-29.
Bacaan lebih lanjut
- Arroyo-López FN, Orlić S, Querol A, Barrio E (2009). "Effects of temperature, pH and sugar concentration on the growth parameters of Saccharomyces cerevisiae, S. kudriavzevii and their interspecific hybrid" (PDF). Int. J. Food Microbiol. 131 (2–3): 120–7. doi:10.1016/j.ijfoodmicro.2009.01.035. PMID 19246112.
- Jansma, David B. (1999). Regulation and variation of subunits of RNA polymerase II in Saccharomyces cerevisiae (Tesis Ph.D.). University of Toronto. http://www.collectionscanada.gc.ca/obj/s4/f2/dsk1/tape7/PQDD_0003/NQ41179.pdf.