Lompat ke isi

Adat bersendikan syarak: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dafiadel (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Dafiadel (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''''Adaik Basandi Syarak Syarak Basandi Kitabullah'' adalah''' filsafat dasar / prinsip hidup orang [[Minangkabau]] yang dijadikan sebagai identitas serta menjadi baiat bersama masyarakat [[Orang Minangkabau|Minangkabau]] dalam mengimplementasikan tuntunan syariat untuk menjalankan kehidupan sehari-hari. Filsafat ''Adaik Basandi Syarak Syarak Basandi Kitabullah'' lahir pada abad ke-19 masehi setelah terjadi kesepakatan antara Unsur ''tigo tungku sajarangan'' yang terdiri dari ''ninik mamak'' ( tokoh adat ), ''alim ulama'' ( tokoh ulama ), dan ''cadiak pandai'' ( cendekiawan ), serta ''bundo kanduang'' ( wanita yang di tuakan ) di bukit Marapalam / bukit Pato ( [[Kabupaten Tanah Datar]] ) yang terkenal dengan sebutan ''Sumpah Sati Bukik Marapalam'' dan kembali di kukuhkan pada tahun 2018 di Sumatera Barat<ref>https://www.harianhaluan.com/news/detail/72356/setelah-1403-masehi-sumpah-sati-bukik-marapalam-kembali-dikukuhkan</ref>.
'''''Adaik Basandi Syarak Syarak Basandi Kitabullah'' adalah''' filsafat dasar / prinsip hidup orang [[Minangkabau]] yang dijadikan sebagai identitas serta menjadi baiat bersama masyarakat [[Orang Minangkabau|Minangkabau]] dalam mengimplementasikan tuntunan syariat untuk menjalankan kehidupan sehari-hari. Filsafat ''Adaik Basandi Syarak Syarak Basandi Kitabullah'' lahir pada abad ke-19 masehi setelah terjadi kesepakatan antara Unsur ''tigo tungku sajarangan'' yang terdiri dari ''ninik mamak'' ( tokoh adat ), ''alim ulama'' ( tokoh ulama ), dan ''cadiak pandai'' ( cendekiawan ), serta ''bundo kanduang'' ( wanita yang di tuakan ) di bukit Marapalam / bukit Pato ( [[Kabupaten Tanah Datar]] ) yang terkenal dengan sebutan ''Sumpah Sati Bukik Marapalam'' dan kembali di kukuhkan pada tahun 2018 di Sumatera Barat<ref>https://www.harianhaluan.com/news/detail/72356/setelah-1403-masehi-sumpah-sati-bukik-marapalam-kembali-dikukuhkan</ref>.


Minangkabau adalah satu dari beberapa suku di [[Indonesia]] yang menjadikan agama [[Islam]] sebagai landasan adat dan dipastikan seluruh orang Minangkabau beragama Islam ( [[sunni]] ). terlahirnya filosofi ini sangat erat kaitannya dengan [[Perang Padri]] yang meng-Akulturasi Islam dalam kehidupan masyarakat Minang Islam Tarekat<ref>https://www.republika.co.id/berita/koran/dialog-jumat/15/05/08/no0x0830-adat-basandi-syarasyara-basandi-kitabullah</ref>.
Minangkabau adalah satu dari beberapa suku di [[Indonesia]] yang menjadikan agama [[Islam]] sebagai landasan adat dan dipastikan seluruh orang Minangkabau beragama Islam ( [[sunni]] ). terlahirnya filosofi ini sangat erat kaitannya dengan [[Perang Padri]] yang meng-Akulturasi Islam dalam kehidupan masyarakat Minang Islam Tarekat<ref>https://www.republika.co.id/berita/koran/dialog-jumat/15/05/08/no0x0830-adat-basandi-syarasyara-basandi-kitabullah</ref>. Sejarah mencatat suku Minangkabau banyak melahirkan tokoh-tokoh pergerakan islam sebagai bukti bahwa orang Minangkabau penganut agama Islam yang kental.
{{sedang ditulis}}
{{sedang ditulis}}

Revisi per 26 Februari 2019 21.29

Adaik Basandi Syarak Syarak Basandi Kitabullah adalah filsafat dasar / prinsip hidup orang Minangkabau yang dijadikan sebagai identitas serta menjadi baiat bersama masyarakat Minangkabau dalam mengimplementasikan tuntunan syariat untuk menjalankan kehidupan sehari-hari. Filsafat Adaik Basandi Syarak Syarak Basandi Kitabullah lahir pada abad ke-19 masehi setelah terjadi kesepakatan antara Unsur tigo tungku sajarangan yang terdiri dari ninik mamak ( tokoh adat ), alim ulama ( tokoh ulama ), dan cadiak pandai ( cendekiawan ), serta bundo kanduang ( wanita yang di tuakan ) di bukit Marapalam / bukit Pato ( Kabupaten Tanah Datar ) yang terkenal dengan sebutan Sumpah Sati Bukik Marapalam dan kembali di kukuhkan pada tahun 2018 di Sumatera Barat[1].

Minangkabau adalah satu dari beberapa suku di Indonesia yang menjadikan agama Islam sebagai landasan adat dan dipastikan seluruh orang Minangkabau beragama Islam ( sunni ). terlahirnya filosofi ini sangat erat kaitannya dengan Perang Padri yang meng-Akulturasi Islam dalam kehidupan masyarakat Minang Islam Tarekat[2]. Sejarah mencatat suku Minangkabau banyak melahirkan tokoh-tokoh pergerakan islam sebagai bukti bahwa orang Minangkabau penganut agama Islam yang kental.

  1. ^ https://www.harianhaluan.com/news/detail/72356/setelah-1403-masehi-sumpah-sati-bukik-marapalam-kembali-dikukuhkan
  2. ^ https://www.republika.co.id/berita/koran/dialog-jumat/15/05/08/no0x0830-adat-basandi-syarasyara-basandi-kitabullah