Deklarasi ASEAN: Perbedaan antara revisi
k Mimihitam memindahkan halaman Deklarasi Bangkok ke Deklarasi ASEAN tanpa membuat pengalihan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:Penggagas-asean_medium.jpg|250px|jmpl|Penggagas berdirinya ASEAN: Adam Malik, Tun Abdul Razak, Narciso Ramos, S. Rajaratnam dan Thanat Khoman]] |
[[Berkas:Penggagas-asean_medium.jpg|250px|jmpl|Penggagas berdirinya ASEAN: Adam Malik, Tun Abdul Razak, Narciso Ramos, S. Rajaratnam dan Thanat Khoman]] |
||
'''Deklarasi Bangkok''' adalah landasan kesepakatan untuk mengadakan kerja sama [[regional]] dalam bidang [[ekonomi]], [[sosial]] dan [[kebudayaan]] di Asia Tenggara.<ref name="ensiklopedi"> {{cite book|title=Ensiklopedia Indonesia, Jilid 7|author=Ichtiar Baru Van Hoeve; Hasan Shadily|publisher=Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve}}</ref> Deklarasi ini ditandatangani oleh ketua delegasi dari lima negara yang terdiri dari [[Adam Malik]] (menteri luar negeri Indonesia), [[Tun Abdul Razak]] (wakil perdana menteri Malaysia), [[Narciso Ramos]] (menteri luar negeri filipina), [[S. Rajaratnam]] (menteri luar negeri Singapura) dan [[Thanat Khoman]] (menteri luar negeri Thailand).<ref name="ensiklopedi"/> Dalam deklarasi tersebut dinyatakan pendirian perhimpunan di kawasan [[Asia Tenggara]] ([[ASEAN]]).<ref name="ensiklopedi"/> Perhimpunan ini didirikan dengan pertimbangan bahwa negara-negara di Asia Tenggara mempunyai tanggung jawab untuk memperkuat stabilitas ekonomi dan sosial, menjamin adanya perdamaian dan laju pembangunan nasional serta memastikan adanya stabilitas keamanan dari campur tangan luar dengan segala bentuk manifestasinya.<ref name="ensiklopedi"/> |
'''Deklarasi Bangkok''' adalah landasan kesepakatan untuk mengadakan kerja sama [[regional]] dalam bidang [[ekonomi]], [[sosial]] dan [[kebudayaan]] di Asia Tenggara.<ref name="ensiklopedi"> {{cite book|title=Ensiklopedia Indonesia, Jilid 7|author=Ichtiar Baru Van Hoeve; Hasan Shadily|publisher=Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve}}</ref> Deklarasi ini ditandatangani oleh ketua delegasi dari lima negara yang terdiri dari [[Adam Malik]] (menteri luar negeri Indonesia), [[Tun Abdul Razak]] (wakil perdana menteri Malaysia), [[Narciso Ramos]] (menteri luar negeri filipina), [[S. Rajaratnam]] (menteri luar negeri Singapura) dan [[Thanat Khoman]] (menteri luar negeri Thailand).<ref name="ensiklopedi"/> Dalam deklarasi tersebut dinyatakan pendirian perhimpunan di kawasan [[Asia Tenggara]] ([[ASEAN]]).<ref name="ensiklopedi"/> Perhimpunan ini didirikan dengan pertimbangan bahwa negara-negara di Asia Tenggara mempunyai tanggung jawab untuk memperkuat stabilitas ekonomi dan sosial, menjamin adanya perdamaian dan laju pembangunan nasional serta memastikan adanya stabilitas keamanan dari campur tangan luar dengan segala bentuk manifestasinya.<ref name="ensiklopedi"/> deklarasi bangkok |
||
== Isi Deklarasi Bangkok == |
== Isi Deklarasi Bangkok == |
Revisi per 13 Maret 2019 04.17
Deklarasi Bangkok adalah landasan kesepakatan untuk mengadakan kerja sama regional dalam bidang ekonomi, sosial dan kebudayaan di Asia Tenggara.[1] Deklarasi ini ditandatangani oleh ketua delegasi dari lima negara yang terdiri dari Adam Malik (menteri luar negeri Indonesia), Tun Abdul Razak (wakil perdana menteri Malaysia), Narciso Ramos (menteri luar negeri filipina), S. Rajaratnam (menteri luar negeri Singapura) dan Thanat Khoman (menteri luar negeri Thailand).[1] Dalam deklarasi tersebut dinyatakan pendirian perhimpunan di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).[1] Perhimpunan ini didirikan dengan pertimbangan bahwa negara-negara di Asia Tenggara mempunyai tanggung jawab untuk memperkuat stabilitas ekonomi dan sosial, menjamin adanya perdamaian dan laju pembangunan nasional serta memastikan adanya stabilitas keamanan dari campur tangan luar dengan segala bentuk manifestasinya.[1] deklarasi bangkok
Isi Deklarasi Bangkok
- Mempercepat pertumbuhan, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara.[1][2]
- Memelihara perdamaian dan stabilitas dengan menjunjung tinggi hukum dan hubungan antara negara-negara di Asia Tenggara.[1][2]
- Meningkatkan kerja sama yang aktif dan saling membantu dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, teknologi dan administrasi.[1][2]
- Saling memberikan bantuan dalam bidang fasilitas latihan dan penelitian pada bidang pendidikan, kejuruan, teknik dan administrasi.[1][2]
- Bekerja sama lebih efektif untuk mencapai daya guna lebih besar dalam bidang pertanian, industri dan perkembangan perdagangan termasuk studi dalam hal perdagangan komoditi internasional, perbaikan pengangkutan dan fasilitas komunikasi serta meningkatkan taraf hidup rakyat.[1][2]
- Meningkatkan studi tentang masalah-masalah di Asia Tenggara.[2]
- Memelihara kerja sama yang erat dan bermanfaat dengan berbagai organisasi internasional dan regional lain yang mempunyai tujuan sama serta mencari kesempatan untuk menggerakkan kerja sama dengan mereka.[1][2]