Lompat ke isi

Percetakan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Disundarideket (bicara | kontrib)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Drukarnia-zlamywak.jpg|ka|jmpl|Koran dalam proses pencetakan]]
[[Berkas:Drukarnia-zlamywak.jpg|ka|jmpl|Koran dalam proses pencetakan]]


'''Percetakan''' adalah sebuah proses [[industri]] untuk memproduksi secara massal [[tulisan]] dan [[gambar]], terutama dengan [[tinta]] di atas [[kertas]] menggunakan sebuah [[mesin cetak]]. Dia merupakan sebuah bagian penting dalam [[penerbitan]] dan [[percetakan transaksi]].
'''Percetakan''' adalah sebuah proses [[industri]] untuk memproduksi secara massal [[tulisan]] dan [[gambar]], terutama dengan [[tinta]] di atas [[kertas]] menggunakan sebuah [[mesin cetak]]. Percetakan merupakan sebuah bagian penting dalam [[penerbitan]] dan [[percetakan transaksi]].


Banyak [[buku]], [[koran]], brosur, flyer dan majalah sekarang ini biasanya dicetak menggunakan teknik [[cetak offset|percetakan offset]]. Image yang akan dicetak di print di atas film lalu di transfer ke plat cetak. Warna-warna bisa didapatkan dengan menimpakan beberapa pola warna dari setiap pelat offset sekaligus.
Banyak [[buku]], [[koran]], brosur, flyer dan majalah sekarang ini biasanya dicetak menggunakan teknik [[cetak offset|percetakan offset]]. Image yang akan dicetak di print di atas film lalu di transfer ke plat cetak. Warna-warna bisa didapatkan dengan menimpakan beberapa pola warna dari setiap pelat offset sekaligus.


Teknik percetakan umum lainnya termasuk [[cetak relief]], [[sablon]], [[rotogravure]], dan percetakan berbasis digital seperti pita jarum, inkjet, dan laser.
Teknik percetakan umum lainnya adalah [[cetak relief]], [[sablon]], [[rotogravure]], dan percetakan berbasis digital yakni pita jarum, inkjet, dan laser.


Dikenal pula teknik cetak ''poly'' untuk pemberian kesan emas dan perak ke atas permukaan dan cetak ''emboss'' untuk memberikan kesan menonjol kepada kertas.
Dikenal pula teknik cetak ''poly'' untuk pemberian kesan emas dan perak ke atas permukaan dan cetak ''emboss'' untuk memberikan kesan menonjol kepada kertas.
Baris 14: Baris 14:
Orang China membuat banyak penemuan. Mereka menemukan kertas pada abad pertama dan moveable type yang terbuat dari tanah liat sekitar abad ke-11. Orang Korea pertama kali membuat moveable type dari perunggu pada pertengahan abad ke-13. Akan tetapi, tidak diketahui adanya hubungan antara penemuan awal orang Asia dan penemuan percetakan di Eropa pada abad ke-15.
Orang China membuat banyak penemuan. Mereka menemukan kertas pada abad pertama dan moveable type yang terbuat dari tanah liat sekitar abad ke-11. Orang Korea pertama kali membuat moveable type dari perunggu pada pertengahan abad ke-13. Akan tetapi, tidak diketahui adanya hubungan antara penemuan awal orang Asia dan penemuan percetakan di Eropa pada abad ke-15.


Di Eropa, sebelum percetakan ditemukan, semua informasi yang tercatat ditulis dengan tangan. Buku-buku dengan hati-hati disalin oleh ahli tulis (scribes) yang sering menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikan satu jilid buku. Metode ini begitu lambat dan mahal dan hanya sedikit orang yang memilik kesempatan atau kemampuan untuk membaca karya yang telah selesai.
Di Eropa, sebelum percetakan ditemukan, semua informasi yang tercatat ditulis dengan tangan. Buku-buku dengan hati-hati disalin oleh ahli tulis (scribes) yang sering menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikan satu jilid buku. Metode ini begitu lambat prosesnya dan mahal. Bahkan hanya sedikit orang yang memiliki kesempatan atau kemampuan untuk membaca karya yang telah selesai.


Kemungkinan besar percetakan pertama kali ditemukan untuk mempermudah penduplikasian [[Injil]]. Jika sebelumnya ditulis dengan tangan di ruang [[scriptoria]], maka sejak zaman [[renaisans]] manusia mulai berpikir untuk mempercepat proses ini lewat produksi massal.
Kemungkinan besar percetakan pertama kali ditemukan untuk mempermudah penduplikasian [[Injil]]. Jika sebelumnya ditulis dengan tangan di ruang [[scriptoria]], maka sejak zaman [[renaisans]] manusia mulai berpikir untuk mempercepat proses ini lewat produksi massal.

Revisi per 18 Maret 2019 07.18

Koran dalam proses pencetakan

Percetakan adalah sebuah proses industri untuk memproduksi secara massal tulisan dan gambar, terutama dengan tinta di atas kertas menggunakan sebuah mesin cetak. Percetakan merupakan sebuah bagian penting dalam penerbitan dan percetakan transaksi.

Banyak buku, koran, brosur, flyer dan majalah sekarang ini biasanya dicetak menggunakan teknik percetakan offset. Image yang akan dicetak di print di atas film lalu di transfer ke plat cetak. Warna-warna bisa didapatkan dengan menimpakan beberapa pola warna dari setiap pelat offset sekaligus.

Teknik percetakan umum lainnya adalah cetak relief, sablon, rotogravure, dan percetakan berbasis digital yakni pita jarum, inkjet, dan laser.

Dikenal pula teknik cetak poly untuk pemberian kesan emas dan perak ke atas permukaan dan cetak emboss untuk memberikan kesan menonjol kepada kertas.

Sejarah

Percetakan mempunyai catatan sejarahnya sendiri. Sejarah menuliskan informasi tanggal dari gambar dinding gua yang berumur lebih dari 30.000 tahun. Pada tahun 2500 B.C., orang Mesir mengukir hieroglyphics pada batu. Akan tetapi, percetakan yang kita ketahui sekarang tidak ditemukan hingga lebih dari sekitar 500 tahun yang lalu.

Orang China membuat banyak penemuan. Mereka menemukan kertas pada abad pertama dan moveable type yang terbuat dari tanah liat sekitar abad ke-11. Orang Korea pertama kali membuat moveable type dari perunggu pada pertengahan abad ke-13. Akan tetapi, tidak diketahui adanya hubungan antara penemuan awal orang Asia dan penemuan percetakan di Eropa pada abad ke-15.

Di Eropa, sebelum percetakan ditemukan, semua informasi yang tercatat ditulis dengan tangan. Buku-buku dengan hati-hati disalin oleh ahli tulis (scribes) yang sering menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikan satu jilid buku. Metode ini begitu lambat prosesnya dan mahal. Bahkan hanya sedikit orang yang memiliki kesempatan atau kemampuan untuk membaca karya yang telah selesai.

Kemungkinan besar percetakan pertama kali ditemukan untuk mempermudah penduplikasian Injil. Jika sebelumnya ditulis dengan tangan di ruang scriptoria, maka sejak zaman renaisans manusia mulai berpikir untuk mempercepat proses ini lewat produksi massal.

Teknik cetak pertama kali yang dikenal dimulai dari Kota Mainz, Jerman pada tahun 1440 yang merupakan sentra kerajinan uang logam saat itu. Pertama kali metode cetak diperkenalkan oleh Johannes Gutenberg dengan inspirasi uang logam yang digesekkan dengan arang ke atas kertas.

Relief uang logam menimbulkan ide untuk membuat permukaan dengan tinggi bervariasi. Hal ini dikenal dengan nama cetak tinggi.

Pranala luar