Lompat ke isi

Landing Platform Dock kelas Makassar: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ginga 32 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ginga 32 (bicara | kontrib)
Baris 153: Baris 153:
|-
|-
| {{ship|Landing Platform Dock|KRI Banjarmasin|Null|2}}<br/>''LPD-592''
| {{ship|Landing Platform Dock|KRI Banjarmasin|Null|2}}<br/>''LPD-592''
| [[PT. PAL Indonesia, Surabaya]]
| [[PAL Indonesia|PT PAL Indonesia, Surabaya]]
| 19 Oktober 2006
| 19 Oktober 2006
| 28 Agustus 2008
| 28 Agustus 2008
Baris 159: Baris 159:
|-
|-
| {{ship|Landing Platform Dock|KRI Banda Aceh|Null|2}}<br/>''LPD-593''
| {{ship|Landing Platform Dock|KRI Banda Aceh|Null|2}}<br/>''LPD-593''
| [[PT. PAL Indonesia, Surabaya]]
| [[PAL Indonesia|PT PAL Indonesia, Surabaya]]
| 7 Desember 2007
| 7 Desember 2007
| 19 Maret 2010
| 19 Maret 2010
Baris 165: Baris 165:
|-
|-
| {{ship|Landing Platform Dock|KRI Semarang|Null|2}}<br/>''LPD-594''
| {{ship|Landing Platform Dock|KRI Semarang|Null|2}}<br/>''LPD-594''
| [[PT. PAL Indonesia, Surabaya]]
| [[PAL Indonesia|PT PAL Indonesia, Surabaya]]
| 28 Agustus 2017
| 28 Agustus 2017
| 3 Agustus 2018
| 3 Agustus 2018

Revisi per 18 Maret 2019 15.01

Makassar class
Tentang kelas
Nama:KelasMakassar
Pembangun:
Operator:Indonesian Navy
Didahului oleh:Tanjung Dalpele
Subkelas:
  • Tipe I (Kelas Makassar)
  • Tipe II (Kelas Banjarmasin)
  • Tipe III (Kelas Tarlac)
  • Tipe IV (Kelas Pisco)
  • Biaya:$37.5 juta - $45 juta
    Dibangun:2006-2007
    Bertugas:2007-2011
    Jumlah:0
    Rencana:2
    Selesai:8
    Aktif:7
    Ciri-ciri umum
    Jenis Landing Platform Dock
    Tonase 8,400 tons
    Berat benaman

    7,300 tons standard displacement

    11,394 tons full displacement
    Panjang 122 meter
    125 meter (for Indonesian version)
    Lebar 22 meter
    Tinggi 56 meter
    Sarat air 4.9 meter
    Dek (Tank Deck); 6.7 meter,(Truck Deck);
    11.3 meter
    Pendorong CODAD, 2 shafts,2 x MAN
    B&W 8L28/32A diesel rated at 2666 BHP
    /1960 kW@ 775 RPM
    Kecepatan

    Maximum: 16 knots
    Cruising: 14 knots

    Economy: 12 knots
    Jangkauan 30 hari, mencapai 10,000 Nm
    Daya tahan +45 hari
    Kapal dan pesawat
    yang diangkut
    2 x LCVP
    Kapasitas sampai 40 kendaraan infanteri
    Tentara 218 Pasukan
    Awak kapal akomodasi hingga 518 orang
    Awak 126 kru
    Waktu penyalaan 3
    Senjata

    'A' position: Bofors 40mm SAK40/L70 or
    100mm
    'B' position: 20mm Oerlikon

    'B' position: 2 x Mistral Simbad
    Pesawat yang
    diangkut
    5 helikopter
    Fasilitas penerbangan hangar untuk 2 Super Puma

    KRI Kelas Makassar adalah sebuah kelas Kapal LPD buatan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering, Korea Selatan. Kelas ini merupakan Kelas yang dirancang sebagai kapal LPD (Landing Platform Dock) atau kapal yang mempunyai platform docking dan undocking untuk mengoperasikan LCU.

    Konstruksi

    Riwayat Konstruksi Umum

    Selain sebagai kapal tempur yang mempunyai fungsi utama dalam Operasi Amfibi untuk mengangkut Pasukan beserta seluruh perlengkapan dan kendaraannya, kapal yang berteknologi desain semi stealth ini juga dapat difungsikan untuk untuk operasi kemanusiaan serta penanggulangan bencana alam, Kapal Rumah Sakit. Kontrak kapal ini ditandatangani pada Desember 2004, kontrak ini berisi tentang pengadaan satu Kapal Komando (KRI Tanjung Dalpele) dan empat kapal LPD (dua dibuat di Korea dan dua lainnya dibangun di PT PAL Surabaya). Kapal ini mempunyai panjang 122 meter, lebar 22 meter tinggi keseluruhan 35 m itu dapat mengangkut sekitar 618 personel termasuk awak kapal, 22 ranpur/rantis, 15 Truk dan 3 helikopter. Kapal berdisplacement 7.600 ton itu, juga dilengkapi dengan landasan pendaratan helikopter (helipad).

    Riwayat Konstruksi berkelanjutan

    Sebelum Kelas Kapal ini lahir, ada beberapa Perjanjian yang harus didahulukan terlebih awal antara PT PAL Indonesia, dengan Pemilik Teknologi perkapalan Daesun Shipbuildings di Korea. Dibawah ini adalah penjelasannya.

    1 > Konstruksi pada Galangan Kapal Indonesia

    Indonesia menandatangi kontrak senilai US$150 juta pada bulan Desember 2004 dan 2 Kapal pertama dibuat di Busan, Korea Selatan. 2 Kapal sisanya dibuat di Galangan kapal PT PAL di Surabaya dengan kerjasama dengan Daesun. Kontrak untuk LPD ke-tiga dan ke-empat yang dibuat di Indonesia telah ditanda-tangani oleh PT PAL pada tanggal 28 Maret 2005. Pada 19 Oktober 2006, 2 Kapal buatan Indonesia yang pertama, dibangun dengan upacara oleh Laksamana Slamet Subiyanto, Kepala Staff TNI Angkatan Laut. Kapal ke-tiga dan kapal ke-empat telah didesain untuk berfungsi sebagai Kapal-bendera dengan dibekali sistem kontrol komando, serta meriam 57mm gun dan sistem pertahanan Udara.

    Kapal ke-lima dipesan oleh Angkatan Laut Indonesia pada 11 Januari 2017.[1] Upacara pemotongan besi pertama dilakukan pada tanggal 28 April 2017, sedang Lambung kapal dibuat tanggal 28 Agustus 2017.[2]

    2 > Konstruksi untuk Filipina

    Angkatan Laut Filipina telah mengambil varian dari desain Kelas Makassar dari PT PAL, dan dinamakan dengan Kelas-Tarlac untuk Program Strategic Sealift Vessel (SSV) setelah mereka mengadakan persaingan Tender pada tahun 2013, dan kontrak untuk 2 Kapal telah ditanda-tangani tanggal 23 Januari 2014.[3] Kapal pertamanya dibaut di Surabaya tanggal 22 Januari 2015.[4]

    3 > Konstruksi di Peru

    Angkatan Laut Peru tertarik dengan Kelas Makassar untuk Program Buque Multipropósito dari Daesun Shipbuilding and Engineering Co. pada tahun 2012.[5] Kapal kelas pertama dibuat di Galangan SIMA Callao pada tanggal 12 Juli 2013;[6] Kapal ke-dua juga telah direncanakan.

    4 > Rencana untuk Konstruksi di Malaysia

    Selama Indo Defence 2016, Perjanjian MoU telah ditanda-tangani antara PT PAL Indonesia dan Galangan Kapal Boustead (BNS) milik Malaysia untuk bekerja-sama untuk kebutuhan Multirole Support Ship (MRSS) Angkatan Laut Diraja Malaysia, berdasarkan LPD Makassar yang dengan panjang kapal lebih dari 150 meter.[7]

    Pengembangan

    Kelas Kapal ini dirancang khusus untuk mampu dipasang meriam 40 mm bofors, Mitraliur 12,7 mm dan kanon 20 mm , juga rudal anti udara jarak pendek Mistral , juga dilengkapi ruang CIC untuk sistem kendali senjata (fire control system), serta sebagai alat komunikasi dengan kapal-kapal jenis kombatan lain untuk melindungi pendaratan pasukan dan kendaraan tempur serta pengendalian pendaratan helikopter.

    Landing Platform Dock kelas Makassar dibagi menjadi 4 model, yaitu Model I atau kelas Makassar, dan Model II atau kelas Banjarmasin, Model III atau kelas Tarlac, dan Model IV atau kelas Pisco. Berikut adalah uraiannya :

    • Landing Platform Dock kelas Makassar Model I (kelas Makassar) adalah kapal-kapal gelombang pertama yang diproduksi oleh Galangan Kapal Daesun Shipbuildings pada proses Transfer of Technology, yang terdiri dari dua kapal pertama yang dibangun pada tahun 2006 dan memiliki struktur yang lebih sederhana daripada kapal selanjutnya.
    • Landing Platform Dock kelas Makassar Model II (kelas Banjarmasin) adalah kapal-kapal gelombang kedua alias yang terakhir yang diproduksi oleh Galangan Kapal PT PAL Indonesia pada proses Transfer of Technology, yang terdiri dari kapal-kapal yang dibangun pada tahun 2006 dan 2007 dan memiliki struktur yang cukup serbaguna di kelasnya, seperti fasilitas yang terdapat pada KRI Banda Aceh, yang tidak ada di kelas sebelumnya.
    • Landing Platform Dock kelas Makassar Model III (kelas Tarlac) adalah kapal-kapal yang murni dari tangan-tangan yang terampil dari Galangan Kapal PT PAL Indonesia yang telah menyudahi masa proses Transfer of Technology, dan memiliki formula-formula yang lebih mutakhir untuk membuat kapal-kapal sejenis. Kapal ini dioperasikan secara resmi di Angkatan Laut Filipina yang dibuat pada tahun 2015. Memiliki sistem persenjataan yang lebih mandiri tergantung dari Pihak Angkatan bersenjata negara tersebut. Seperti memiliki kemampuan sistem komunikasi seperti ICCS5, radio VLF-HF dan V/UHF yang diproduksi oleh Perusahaan Komunikasi kelautan EID asal Portugal. Serta mampu menembak menggunakan satu meriam 76 mm di haluan depan sebagai persenjataan utama, dan 2 meriam 25 mm di setiap sisi buritan kapal.
    • Landing Platform Dock kelas Makassar Model IV (Kelas Pisco) adalah Model terakhir dari Kelas Utama Kelas Makassar yang menjadi bagian dari Angkatan Laut Peru. Memiliki kemampuan untuk menyimpan Helikopter sesuai standar, tetapi akan diberikan persenjataan yang cukup canggih dari pihak Angkatan Bersenjata Peru.

    Daftar kapal

    Tipe I (Makassar)

    Nama kapal Galangan kapal Dibangun Diluncurkan Selesai
    Makassar
    LPD-590
    Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering, Korea Selatan Null 7 Desember 2006 29 April 2007
    Surabaya
    LPD-591
    Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering, Korea Selatan 7 Desember 2006 23 Maret 2007 1 Agustus 2007

    Tipe II (Banjarmasin)

    KRI Banjarmasin
    LPD-592
    PT PAL Indonesia, Surabaya 19 Oktober 2006 28 Agustus 2008 28 November 2009
    KRI Banda Aceh
    LPD-593
    PT PAL Indonesia, Surabaya 7 Desember 2007 19 Maret 2010 21 Maret 2011
    KRI Semarang
    LPD-594
    PT PAL Indonesia, Surabaya 28 Agustus 2017 3 Agustus 2018 21 Januari 2019

    Tipe III (Tarlac)

    BRP Tarlac
    LD-601
    PT. PAL Indonesia, Surabaya 22 Januari 2015 18 Januari 2016 1 Juni 2016
    BRP Davao del Sur
    LD-602
    PT. PAL Indonesia, Surabaya 5 Juni 2015 29 September 2016 31 Mei 2017

    Tipe IV (Pisco)

    BAP Pisco
    AMP-156
    SIMA Shipyard, Peru 12 Juli 2013 25 April 2017 6 Juni 2018

    Pranala luar

    1. ^ "PT PAL Mulai Garap Kapal LPD Pesanan TNI AL". 
    2. ^ "Keel Laying Lebih Awal, Kapal LPD TNI AL Diharapkan Cepat Rampung". 
    3. ^ Jane's Information Group (16 Jul 2014). "Indonesia's PT PAL signs contract to supply strategic sealift vessels to the Philippines". 
    4. ^ PT PAL (22 January 2015). "First Steel Cutting Strategic Sealift Vessel (SSV-1)Philippines". 
    5. ^ http://www.navyrecognition.com/index.php?option=com_content&task=view&id=824
    6. ^ Oficina de Prensa del Ministerio de Defensa (12 July 2013). "Ministro de Defensa participó en colocación de quilla de buque de ayuda humanitaria". Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 July 2013. Diakses tanggal 13 July 2013. 
    7. ^ Ridzwan Rahmat (6 November 2016). "Indo Defence 2016: PT PAL signs MoU with Boustead to build Malaysian Navy ship in Indonesia". Diakses tanggal 29 January 2017.